Metode absolut akan memberikan ketajaman pengukuran sebesar 5 meter, sedangkan metode relatif dapat memberikan ralat pengukuran sebesar 1 meter.
Kesalahan penentuan posisi berdasarkan sistem GPS disebabkan antara lain:
1. Adanya multipath, yaitu sinyal satelit yang diterima oleh penerima
GPS melewati dua jalur atau lebih sehingga terjadi bias. Hal ini bisa terjadi jika penerima berada pada lokasi yang berdekatan dengan
sistem transmisi daya tegangan tinggi, benda reflektif, gedung tinggi dsb.
2. Selective Availability SA, merupakan filtering untuk mengacak sinyal
satelit, dilakukan dengan sengaja oleh militer AS sehingga pihak sipil yang menggunakan GPS tidak memperoleh data yang akurat. SA tidak
berlaku bagi penerima GPS yang dipakai militer AS. Namun SA bisa dikurangi dengan metode relatif. Pada Mei 2000 SA dihapuskan
karena mendapat keberatan dari pihak penerbangan sipil yang menghendaki ketepatan posisi dalam navigasinya.
3. Untuk posisi yang diplot ke peta dapat terjadi ketidaksinkronan
parameter-parameter peta dan setting parameter pada penerima. 4.
Keterlambatan sinyal karena melewati ionosfer dan troposfer, ionisasi pada lapisan ini mengganggu sinyal GPS.
5. Ephemeris Errors, kesalahan orbit satelit GPS dibandingkan dengan
datum WGS’84 yang terdapat pada penerima, terjadi jika terdapat pergeseran orbit satelit.
6. Posisi relatif satelitgangguan sisi miring. Hal ini terjadi jika posisi
satelit terletak pada sudut yang sangat lebar atau sangat dekat atau hamper berhimpitan satu sama lain sehingga perhitungan ketepatan
berkurang.
C. PEMBAGIAN SISTEM GPS
Sistem GPS terdiri dari tiga pembagian kerja : sistem angkasa SS, Space Segment
Kowoma, 2007, sistem kendali CS, Control Segment dan pemakai US, User Segment.
C.1. SISTEM ANGKASA
Sistem Angkasa terdiri dari satelit-satelit GPS yang mengorbit, yang sering disebut juga Space Vehicle SV, Sistem GPS memerlukan 24 SV yang
disebar dalam enam bidang orbit yang sama, keenam bidang orbit tersebut sama- sama berpusat pada pusat bola bumi bukan pada posisi bintang atau galaksi dan
mempunyai sudut inklinasi sebesar kira-kira 55° relatif terhadap ekuator bumi dan saling terpisah dengan jarak sebesar 60° right ascension pada ascending node.
Gambar 4. Right Ascension
Gambar 5. Celestial Sphere Right Ascension
disingkat RA, disimbolkan
α merupakan istilah
astronomis yang artinya setara dengan garis bujur bumi terestial namun berada pada bulatan celestial gambaran imajiner dari bola dengan radius sangat besar,
yang pusatnya sama dengan pusat bumi, tiap benda dianggap mengapung pada bulatan tersebut. Titik nol pada sistem garis bujur adalah Prime Meridian,
sedangkan untuk RA, disebut titik vernal equinox juga dikenal sebagai First Point of Aries
yaitu titik di langit di mana matahari dapat dilihat dari ekuator dengan mata telanjang pada bulan maret. Nilai RA diukur dari titik march
equinoxvernal equinox ke arah timur. Satuan dari RA biasanya jam, menit dan
detik, dengan syarat nilai 24 jam berarti satu lingkaran penuh. Alasan dari pemilihan satuan ini adalah karena fakta bahwa bumi berotasi dengan periode
yang relatif konstan mean solar day dan sidereal day hanya terpaut 0,997. Oleh karena itu satu jam Right Ascension setara dengan 15° busur, satu menit Right
Ascension setara dengan 15 menit busur dan satu detik Right Ascension setara
dengan 15 detik busur. RA bisa digunakan untuk menentukan posisi suatu bintang dan berapa lama waktu yang ditentukan oleh bintang itu untuk mencapai suatu
titik di langit. Misalnya, jika sebuah titik meridian mempunyai RA sebesar 01:30:00 maka sebuah bintang dengan RA=20:00:00 akan berada pada titik
meridian itu setelah 18,5 jam sidereal kemudian.
Gambar 6. Sidereal Day vs Mean Solar Day
Sidereal Day merupakan ukuran rotasi bumi terhadap kerangka acuan
selain sumbu bumi berdasar fakta bahwa bintang-bintang yang terlihat dari bumi berotasi pada suatu sumbu setiap 25.800 tahun Adams, 2005. Saat bumi berada
pada posisi 1, matahari dan suatu bintang di langit sama-sama berada di sebelah kiri di atas kepala pengamat di ekuator, posisi equinox. Pada posisi 2, bumi telah
berotasi 360° sehingga bintang tersebut berada di atas pengamat namun matahari
tidak. Waktu antara posisi 1 dan posisi 2 adalah Sidereal Day sedangkan waktu antara posisi 1 dan posisi 3 adalah Mean Solar Day hari matahari. Perbedaan
Sidereal Day dan Mean Solar Day adalah 365.25366.25 atau 0,9973 menit, 56
detik. Satelit-satelit GPS berada pada ketinggian kira-kira 20.200 km 12.600 mil
atau 10.900 mil laut dan radius orbit 26.600 km sehingga setiap Sidereal Day satelit akan mengitari bumi sebanyak dua kali sehingga akan melalui suatu tempat
di bumi sebanyak dua kali tiap hari. Keseluruhan orbit satelit diatur sedemikian sehingga di manapun di muka bumi akan selalu ada minimal 6 satelit yang bisa
dipergunakan. Sejak april 2007 ada 30 buah satelit yang dipergunakan oleh sistem GPS, satelit-satelit tambahan tersebut dipergunakan untuk menambah ketelitian
pengukuran dan juga sebagai satelit cadangan jika ada satelit yang tidak berfungsi. Terdapat lima kelompok satelit GPS yang pernah diluncurkan. Terdiri dari
: blok I, blok II, blok IIA,blok IIR dan blok IIR-M. Satelit-satelit blok I terdiri dari 11 satelit yang diluncurkan antara tahun 1978-1985 yang dipergunakan untuk
melakukan ujicoba sistem GPS, terletak pada orbit dengan inklinasi 63 derajat, namun tidak ada satupun dari satelit ini yang berfungsi. Satelit pada blok II terdiri
dari 9 satelit yang menjadi generasi pertama sistem GPS yang beroperasi. Satelit blok II, IIA dan IIR terletak pada orbit dengan inklinasi 55 derajat. Dari 27 satelit
blok II, IIA dan IIR , 24 satelit merupakan satelit utama sedangkan sisanya merupakan cadangan yang berada pada orbit sedemikian sehingga dapat segera
menggantikan satelit utama yang mengalami kegagalan fungsi. Sebenarnya sistem GPS dapat beroperasi sejak akhir tahun 1980an namun terjadi penundaan karena
berbagai hal diantaranya tragedi pesawat ulang alik Challenger 28 Januari 1986 sehingga baru dapat beroperasi penuh pada tahun 1994 dengan 24 satelit blok II
dan IIA. Pada tahun 2005 diluncurkan satelit blok IIR-M yang merupakan
pembaharuan dari satelit-satelit blok IIR dengan penambahan kemampuan memancarkan sinyal L2C untuk keperluan sipil yang ditambahkan pada sinyal L2
dan sinyal militer kode M yang ditambahkan pada sinyal L1 maupun L2. Namun satelit jenis ini tidak dapat memancarkan sinyal L5. Pada awal 2009 direncanakan
akan diluncurkan satelit baru blok IIF dengan tambahan sinyal L5 SoL : Safety of Life
untuk pemakaian sipil.
Gambar 7. Satelit-satelit yang aktif selama 24 jam di wilayah Johor Bahru, Malaysia pada Januari 1998 warna kuning menunjukkan satelit yang bisa
dipakai pada suatu jam tertentu Tabel 1. Jaringan Satelit GPS Rizos, 1999.
SVN nomor
satelit PRN
Tanggal peluncuran
Posisi orbit Digunakan
mulai pada
Blok I 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
4 7
6 8
5 9
11 13
12 3
22-02-78 13-05-78
06-10-78 10-12-78
09-02-80 26-04-80
peluncuran gagal 14-07-83
13-06-84 08-09-84
09-10-85 Tidak berfungsi
Tidak berfungsi Tidak berfungsi
Tidak berfungsi Tidak berfungsi
Tidak berfungsi Tidak berfungsi
Tidak berfungsi Tidak berfungsi
Tidak berfungsi Tidak berfungsi
Blok II 14
13 16
19 17
18 20
21 15
14 2
16 19
17 18
20 21
15 14-02-89
10-16-89 18-08-89
21-10-89 11-12-89
24-01-90 26-03-90
2-08-90 01-10-90
E1 B2
E3 A4
D3 F3
E2 D2
15-04-89 10-08-89
14-10-89 23-11-89
06-01-90 14-02-90
tidak berfungsi 22-08-90
15-10-90
Blok IIA 23
24 25
28 26
27 32
29 22
31 37
39 35
34 36
33 40
30 38
23 24
25 28
26 27
1 29
22 31
7 9
5 4
6 3
10 30
8 26-11-90
04-07-91 23-02-92
10-04-92 07-07-92
09-09-92 22-11-92
18-12-92 03-02-93
30-03-93 13-05-93
26-06-93 30-08-93
26-10-93 10-03-94
28-03-96 16-07-96
12-09-96 06-11-97
E4 D1
A2 F2
A3 F1
F4 B1
C3 C4
A1 B4
D4 C1
C2 E3
B2 A5
10-12-90 30-08-91
24-03-92 tidak berfungsi
23-07-92 30-09-92
11-12-92 05-01-93
04-04-93 13-04-93
12-06-93 20-07-93
28-09-93 22-11-93
28-03-94 09-04-96
15-08-96 01-10-96
18-12-97
Blok IIR 42
43 13
peluncuran gagal 23-07-97
F5 31-01-98
Blok IIR-M 52
55 58
31 15
12 25-9-06
14-11-06 17-11-06
- -
B4 menggantikan
satelit SVN35 yang dipindah
ke B5 untuk keperluan
militer -
12 oktober 2006 -
Blok IIF Dijadwalkan
awal 2009
Gambar 8. Satelit GPS blok IIR dan Jaringan Orbit Satelit GPS C.2. SISTEM KENDALI
Jalur orbit seluruh satelit GPS diamati oleh stasiun-stasiun pengamat milik Angkatan Udara Amerika Serikat, antara lain berlokasi di Hawaii, Kwajalein,
Ascension Island, Diego Garcia dan Colorado Springs, Colorado. Selain itu juga diamati oleh stasiun-stasiun pengamat milik National Geospatial-Intelligence
Agency NGA. Data-data orbit satelit kemudian dikirimkan kepada pusat kendali AU AS di Air Force Space Command yang terletak di pangkalan AU Schriever di
Colorado Springs yang dioperasikan oleh Skwadron Operasi Angkasa ke-2 2 SOPS. Pusat kendali ini memberikan data navigasi terbaru kepada masing-
masing satelit secara teratur melalui antena daratnya yang terletak di Ascension Island, Diego Garcia, Kwajalein dan Colorado Springs. Proses ini diperlukan
untuk mensinkronisasi jam atom pada satelit sampai kepada ketelitian satu mikrodetik beserta jalur orbitnya data ephemeris.
Gambar 9. Posisi Stasiun Kendali Jaringan GPS di seluruh dunia
Gambar 10. Stasiun Pelacak Satelit GPS yang terletak di Hawaii
Gambar 11. Skwadron Pengendali Jaringan GPS di Colorado
C.3. PEMAKAI
Penerima GPS secara umum terdiri dari antena yang menerima sinyal dari satelit, prosesor dan jam yang sangat akurat biasanya jam dengan osilator kristal
serta display data GPS Brain, 2009. Kualitas sensor GPS bisa dilihat dari berapa jalur sinyal yang dimilikinya yang menunjukkan berapa banyak satelit yang bisa
dipantau secara bersamaan. Dahulu jalur sinyal yang dimiliki sensor hanya empat atau lima, namun sejak 2006 mulai muncul sensor dengan jalur sinyal sebanyak
12 atau 20 buah.
Gambar 12. Sensor GPS versi OEM berdasar chip SiRF Star III dan banyak digunakan dalam produk komersial, berukuran 12 x 15 mm
Gambar 13. Alat Penerima GPS D. PROTOKOL GPS
Sensor GPS bisa berkomunikasi dengan komputer dan peralatan lain
dengan protokol standar NMEA 0183 Hewerdine,2005 dan NMEA 2000 yang
dibuat oleh National Marine Electronics Association milik Amerika Serikat. Untuk mempergunakannya diperlukan sejumlah biaya lisensi. Namun metode
NMEA telah dikompilasi ulang berdasarkan sumber-sumber umum sehingga
memperbolehkan program-program komputer berlisensi bebas seperti gpsd serta program lain berdasar referensi Glenn Baddeley maupun Dale DePriest untuk
memakai protokol NMEA tanpa melanggar hukum tentang hak cipta. Selain itu
terdapat juga protokol berlisensi lain seperti u-blox, SiRF dan MTK. Media
transfer data bisa mempergunakan metode serial, USB maupun bluetooth.
Protokol NMEA merupakan standar yang ditujukan untuk kepentingan komunikasi antara peralatan elektronik kelautan seperti echo sounder, sonar,
Anemometer, gyrocompass, autopilot, penerima GPS dan masih banyak lagi peralatan lain. Standar ini mempergunakan metode komunikasi serial dengan kode
karakter ASCII yang menentukan bagaimana data ditransfer dari satu pengirim
kepada satu atau banyak penerima, selain itu juga menentukan apa isi dari pesan yang ditransfer sehingga penerima bisa menerjemahkan isi pesan dengan benar.
Metode komunikasi serial yang dipakai antara lain : kecepatan data 4800 bitdetik, 8 data bit, tanpa paritas dan satu atau lebih bit tanda berhenti. Sedangkan metode
pemakaian kode ASCII antara lain : setiap pesan dimulai dengan karakter dollar , lalu lima karakter seterusnya menunjukkan jenis pesan yang ditransfer, lalu
isi data dengan pemisah tanda koma, setelah itu isi data diakhiri dengan tanda bintang yang diikuti dengan dua karakter hexadesimal yang berupa checksum
data. Checksum data ditentukan dengan algoritma Eksklusif-OR semua karakter antara dan . Kemudian pesan diakhiri dengan karakter CRLF.
Terdapat 19 jenis kode pengenal menurut standar NMEA Baddeley, 2001, dari ke-19 jenis kode ini yang paling penting adalah GGA yang
menyediakan data ralat GPS, RMC yang menyediakan data minimum GPS dan GSA yang menyediakan data status satelit :
1. GPBOD - Bearing, origin to destination
2. GPBWC - Bearing and distance to waypoint, great circle
3. GPGGA - Global Positioning System Fix Data
4. GPGLL - Geographic position, latitude longitude
5. GPGSA - GPS DOP and active satellites
6. GPGSV - GPS Satellites in view
7. GPHDT - Heading, True
8. GPR00 - List of waypoints in currently active route
9. GPRMA - Recommended minimum specific Loran-C data
10. GPRMB - Recommended minimum navigation info
11. GPRMC - Recommended minimum specific GPSTransit data
12. GPRTE – Routes
13. GPTRF - Transit Fix Data
14. GPSTN - Multiple Data ID
15. GPVBW - Dual Ground Water Speed
16. GPVTG - Track made good and ground speed
17. GPWPL - Waypoint location
18. GPXTE - Cross-track error, Measured
19. GPZDA - Date Time
Penjelasan lebih jelas diberikan sebagai berikut: 1.
GPBOD - Bearing, origin to destination, menyatakan arah antara suatu titik asal dan titik tujuan.
Contoh : BOD,045.,T,023.,M,DEST,START 045.,T menyatakan 045 derajat dari START ke DEST
023.,M menyatakan 023 derajat Magnetik from START ke DEST DEST destination waypoint ID
START origin waypoint ID 2.
GPBWC - Bearing and distance to waypoint, great circle; menyatakan arah dan jarak ke suatu titik acuan.
Contoh: GPBWC,081837,,,,,,T,,M,,N,13
BWC,225444,4917.24,N,12309.57,W,051.9,T,031.6,M,001.3,N,00429 225444 UTC Universal Time Coordinated 22:54:44
4917.24,N garis lintang dari titik acuan 12309.57,W garis bujur dari titik acuan
051.9,T arah ke titik acuan, derajat yang sebenarnya 031.6,M arah ke titik acuan, derajat magnetik
001.3,N jarak ke titik acuan, Nautical milesmil laut
004 kode ID titik acuan GPBWC,220516,5130.02,N,00046.34,W,213.8,T,218.0,M,0004.6,N,EGLM11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 220516 keterangan waktu
2 5130.02 garis lintang dari titik acuan selanjutnya 3 N
NorthSouth UtaraSelatan 4 00046.34 garis bujur dari titik acuan selanjutnya
5 W EastWest TimurBarat
6 213.0 jalur yang sebenarnya ke titik acuan 7 T
True Track 8 218.0 Magnetic track ke titik acuan
9 M Magnetic
10 0004.6 jarak ke titik acuan 11 N
satuan jarak ke titik acuan,N = Nautical miles 12 EGLM nama titik acuan
13 11 checksum
3. GPGGA - Global Positioning System Fix Data
Tabel 2. Keterangan kode GGA Baddeley, 2001. Kode Pengenal
GPGGA Global Positioning System Fix Data
Waktu , hhmmss.ss 170834
17:08:34 Z Latitude garis lintang
,llll.ll, a=N atau S 4124.8963, N
41d 24.8963 LU or 41d 24 54 LU = Lintang Utara
Longitude garis bujur,yyyyy.yy, a=W
atau E 08151.6838, W 81d 51.6838 BB or 81d 51 41 BB
= Bujur Barat
Fix Quality: x - 0 = Invalid
- 1 = GPS fix - 2 = DGPS fix
1 Data dari Ralat Fix GPS
Jumlah satelit 05
Jumlah satelit yang terlacak Horizontal Dilution of
Precision HDOP 1.5
Keakuratan relatif dari posisi horisontal
Altitude ketinggian 280.2, M
280.2 meters di atas permukaan laut Perbedaan
Geoid -34.0,
M -34 meter, Perbedaan ‘geoid’
WGS84 ellipsoid bumi terhadap ketinggian diatas permukaan laut
Waktu sejak pemutakhiran DGPS
Kosong Tidak ada pemutakhiran
Kode id statiun referensi DGPS
Kosong Tidak ada kode id stasiun
Checksum 75
Digunakan oleh program untuk mengetahui kerusakan data selama
transmisi
Global Positioning System Fix Data . Data posisi, waktu dan ralat untuk penerima
GPS. Contoh 1.
--GGA,hhmmss.ss,llll.ll,a,yyyyy.yy,a,x,xx,x.x,x.x,M,x.x,M,x.x,xxxx hhmmss.ss = UTC waktu dari posisi yang ditunjukkan
llll.ll = garis lintang dari posisi yang ditunjukkan a = N or S utaraselatan
yyyyy.yy = garis bujur dari posisi yang ditunjukkan a = E or W timurbarat
x = indikator kualitas GPS 0=no fix, 1=GPS fix, 2=Dif. GPS fix xx = jumlah satelit yang dipakai
x.x = keakuratan pengukuran horisontal x.x = ketinggian antena di atas permukaan laut
M = satuan dari ketinggian antenna, meter
x.x = selisih Geoid M = satuan dari selisih Geoid, meter
x.x = umur data Differential GPS DGPS second xxxx = kode ID stasiun referensi DGPS
Contoh
2.
GPGGA,hhmmss.ss,llll.ll,a,yyyyy.yy,a,x,xx,x.x,x.x,M,x.x,M,x.x,xxxxhh 1 = UTC waktu dari posisi yang ditunjukkan
2 = garis lintang 3 = N or S utara - selatan
4 = garis bujur 5 = E or W timur atau barat
6 = indikator kualitas GPS 0=invalid; 1=GPS fix; 2=Diff. GPS fix 7 = jumlah satelit yang dipakai
8 = keakuratan pengukuran horisontal 9 = ketinggian antena di atas permukaan laut geoid
10 = satuan dari ketinggian antenna, meter 11 = Perbedaan ‘geoid’ WGS84 ellipsoid bumi terhadap ketinggian
diatas permukaan laut 12 = satuan dari selisih Geoid, meter
13 = umur data Differential GPS DGPS second 14 = kode ID stasiun referensi DGPS
15 = Checksum 4.
GPGLL - Geographic position, latitude longitude; garis bujur-lintang Contoh1. GPGLL,3751.65,S,14507.36,E77
Contoh2. GPGLL,4916.45,N,12311.12,W,225444,A 4916.46,N garis lintang 49 deg. 16.45 min. LU
12311.12,W garis bujur 123 deg. 11.12 min. BB 225444 data diambil pada 22:54:44 UTC
A Data valid Contoh3. GPGLL,5133.81,N,00042.25,W75
1 2 3 4 5
1 5133.81 garis lintang saat ini 2 N NorthSouth = utaraselatan
3 00042.25 garis bujur saat ini 4 W EastWest = timurbarat
5 75 checksum 5.
GPGSA - GPS DOP and active satellites Contoh 1. GPGSA,A,3,,,,,,16,18,,22,24,,,3.6,2.1,2.23C
Contoh 2. GPGSA,A,3,19,28,14,18,27,22,31,39,,,,,1.7,1.0,1.335 1 = Mode:
M=Manual, dipaksa untuk beroperasi pada mode 2D atau 3D A=Automatic, 3D2D
2 = Mode: 1=ralat tidak tersedia
2=2D 3=3D
3-14 = kode ID dari satelitSV yang digunakan untuk ralat posisikosong kalau tidak ada
15 = PDOP 16 = HDOP
17 = VDOP 6.
GPGSV - GPS Satellites in view; satelit yang terlacak Contoh.
GPGSV,3,1,11,03,03,111,00,04,15,270,00,06,01,010,00,13,06,292,0074 GPGSV,3,2,11,14,25,170,00,16,57,208,39,18,67,296,40,19,40,246,0074
GPGSV,3,3,11,22,42,067,42,24,14,311,43,27,05,244,00,,,,4D GPGSV,1,1,13,02,02,213,,03,-3,000,,11,00,121,,14,13,172,0567
Keterangan: 1 = jumlah total pesankode berjenis ini pada periode ini
2 = nomor pesankode 3 = jumlah satelit yang terlacak
4 = nomor PRN satelit
5 = ketinggian dalam derajat, 90 maksimum 6 = sudut Azimuth000 sampai 359 derajat dari utara ke selatan
7 = SNR, 00-99 dB kosong jika tidak ada pelacakan 8-11 = informasi tentang satelit kedua, seperti bagian 4-7
12-15= informasi tentang satelit ketiga, seperti bagian 4-7 16-19= informasi tentang satelit keempat, seperti bagian 4-7
7. GPHDT - Heading, True; arah
Arah kendaraan kapal dalam derajat --HDT,x.x,T
x.x = Heading, degrees True 8.
GPR00 - List of waypoints in currently active route Contoh 1.
GPR00,EGLL,EGLM,EGTB,EGUB,EGTK,MBOT,EGTB,,,,,,,58 Contoh 2.
GPR00,MINST,CHATN,CHAT1,CHATW,CHATM,CHATE,003,004,00 5,006,007,,,05
9. GPRMA - Recommended Minimum specific Loran-C data
Contoh. GPRMA,A,llll.ll,N,lllll.ll,W,,,ss.s,ccc,vv.v,Whh 1 = status Data
2 = Latitude garis lintang 3 = NS = utaraselatan
4 = longitudegaris bujur 5 = WE = barattimur
6 = tidak dipakai 7 = tidak dipakai
8 = kecepatan dalam knot 9 = Course over ground
10 = Variation 11 = arah dari variasi EW
12 = Checksum 10.
GPRMB - Recommended minimum navigation info
informasi navigasi minimum yang disarankan dikirimkan oleh penerima saat titik tujuan sudah aktif
Contoh 1. GPRMB,A,0.66,L,003,004,4917.24,N,12309.57,W,001.3,052.5,000.5,V0B
A status Data , A = OK, V = peringatan 0.66,L kesalahan antar-jalur maksimal 9,9 mil laut,
kemudi ke ralat L = kiri, R = kanan 003 kode ID titik acuan asal
004 kode ID titik tujuan 4917.24,N titik tujuan, garis lintang 49 derajat. 17.24 min. North
12309.57,W titik tujuan, garis bujur 123 deg. 09.57 min. West 001.3 jarak ke tujuan, mil laut
052.5 arah ke tujuan 000.5 kecepatan kea rah titik tujuan, knot
V peringatan kedatangan,A = arriveddatang, V = not arrivedtidak datang
0B checksum
Contoh 2. GPRMB,A,4.08,L,EGLL,EGLM,5130.02,N,00046.34,W,004.6,213.9,122.9,A3D
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 A
keabsahan 2 4.08
di luar jalur 3 L
kemudi ke L=kiri LR 4 EGLL titik acuan terakhir
5 EGLM titik acuan berikutnya 6 5130.02 garis lintang dari titik acuan selanjutnya
7 N NorthSouth = utaraselatan
8 00046.34 garis bujur dari titik acuan selanjutnya 9 W
EastWest=barattimur 10 004.6
jarak
11 213.9 arah ke titik acuan. 12 122.9 kecepatan saat mendekat
13 A keabsahan
14 3D checksum Contoh 3. GPRMB,A,x.x,a,c--c,d--d,llll.ll,e,yyyyy.yy,f,g.g,h.h,i.i,jkk
1 = status data V=peringatan 2 = kesalahan jalur dalam mil laut
3 = arah kemudi untuk memperbaiki kesalahan jalur L or R 4 = kode ID titik acuan asal
5 = kode ID titik acuan tujuan 6 = garis lintang titik tujuan
7 = N or S = U atau S 8 = garis bujur titik tujuan
9 = E or W = barat atau timur 10 = jarak ke titk tujuan dalam mil laut
11 = arah ke titik tujaun, dalam derajat 12 = kecepatan saat mendekati titik tujuan dalam knot
13 = status kedatangan; 14 = Checksum
11. GPRMC - Recommended minimum specific GPSTransit data
Contoh1. GPRMC,081836,A,3751.65,S,14507.36,E,000.0,360.0,130998,011.3,E62
Contoh2. GPRMC,225446,A,4916.45,N,12311.12,W,000.5,054.7,191194,020.3,E68
225446 waktu UTC 22:54:46
A peringatan penerima navigasi;A = OK, V =
peringatan 4916.45,N
garis lintang 49 deg. 16.45 min LU 12311.12,W
garis bujur 123 deg. 11.12 min BB 000.5
kecepatan , Knots 054.7
Course Made Good , True
191194 tanggal 19 November 1994
020.3,E variasi magnetis 20.3 deg timur
68 checksum
Contoh3. GPRMC,220516,A,5133.82,N,00042.24,W,173.8,231.8,130694,004.2,W70
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 220516
kode waktu 2 A
keabsahab – A=ok, V=invalid 3 5133.82
garis lintang saat ini 4 N
NorthSouth = utaraselatan 5 00042.24
garis bujur saat ini 6 W
EastWest= timurbarat 7 173.8
kecepatan dalam knotSpeed in knots 8 231.8
True course 9 130694
kode tanggal 10 004.2
Variation 11 W
EastWest= timurbarat 12 70
checksum Contoh4.
GPRMC,hhmmss.ss,A,llll.ll,a,yyyyy.yy,a,x.x,x.x,ddmmyy,x.x,ahh 1 = waktu UTC
2 = status data V=peringatan penerima navigasi 3 = garis lintang
4 = N or S=utaraselatan 5 = garis bujur
6 = E or W=timurbarat 7 = kecepatan, knot
8 = Track made good dalam derajat True 9 = tanggal UT
10 = derajat variasi magnetisdari true course dikurangkan ke arah timur
11 = E or W=timurbarat 12 = Checksum
12. GPRTE – Routes
contoh. GPRTE,2,1,c,0,PBRCPK,PBRTO,PTELGR,PPLAND,PYAMBU,PPFAIR,
PWARRN,PMORTL,PLISMR73 GPRTE,2,2,c,0,PCRESY,GRYRIE,GCORIO,GWERR,GWESTG,7FED34
1.nomor kode dalam urutan 2.nomor kode
3.c = jalur yang sedang aktif, w =daftar titik acuan dimulai dengan titik tujuan
4. nama atau nomor dari jalur yang aktif
5.onwards, nama dari titik acuan pada jalur 13.
GPTRF - Transit Fix Data Waktu, tanggal, posisi dan informasi yang berhubungan dengan ralat transit
--TRF,hhmmss.ss,xxxxxx,llll.ll,a,yyyyy.yy,a,x.x,x.x,x.x,x.x,xxx hhmmss.ss = waktu UTC
xxxxxx = tanggal: ddmmyy llll.ll,a = Latitude , NS
yyyyy.yy,a = Longitude, EW x.x = sudut ketinggian
x.x = jumlah iterasi x.x = jumlah interval doppler
x.x = pemutakhiran jarak, mil laut x.x = kode ID satelit
14. GPSTN - Multiple Data ID
kode ID data jamak kode ini dipancarkan sebelum tiap kode individual dimana penerima
perlu untuk menentukan sumber data yang tepat dalam system. Contohnya peralatan penduga kedalaman dengan dua frekuensi
pemindaian atau peralatan yang menggabungkan data dari berbagai sumber dan menghasilkan satu jenis keluaran.
--STN,xx xx = kode ID pengirim, 00 to 99
15. GPVBW - Dual Ground Water Speed
data referensi perairan dan daratan --VBW,x.x,x.x,A,x.x,x.x,A
x.x =kecepatan air arah membujur, knot x.x = kecepatan air melintang, knot
A = Status: kecepatan air, A = Data sah x.x = Longitudinal ground speed, knots
x.x = Transverse ground speed, knots A = Status: Ground speed, A = Data valid
16. GPVTG - Track made good and ground speed
Contoh 1. GPVTG,360.0,T,348.7,M,000.0,N,000.0,K43 Contoh 2. GPVTG,054.7,T,034.4,M,005.5,N,010.2,K
054.7,T True track made good 034.4,M Magnetic track made good
005.5,N kecepatan darat, knot 010.2,K kecepatan darat, Kilometer per jam
Contoh 3. GPVTG,t,T,,,s.ss,N,s.ss,Khh 1 = Track made good
2 = huruf T menyatakan bahwa track made good relative terhadap atah utara
3 = tidak dipakai 4 = tidak dipakai
5 = kecepatan di darat dalam knot 6 = huruf N menyatakan bahwa kecepatan di darat dalam knot
7 = kecepatan di darat dalam kilometerjam 8 = huruf K menyatakan bahwa kecepatan di darat dalam
kilometerjam
9 = Checksum Track made good
dan kecepatan relative terhadap daratan --VTG,x.x,T,x.x,M,x.x,N,x.x,K
x.x,T = Trackjalur, derajat True x.x,M = Track, derajat Magnetik
x.x,N = kecepatan, knots x.x,K = kecepatan, Kmhr
17. GPWPL - Waypoint location
Contoh 1. GPWPL,4917.16,N,12310.64,W,00365 4917.16,N
Latitude dari titik acuan 12310.64,W
Longitude dari titik acuan 003
kode ID titik acuan saat sebuah jalur sedang aktif kode ini dikirimkan kepada setiap titik
acuan pada jalur tersebut secara berurutan. Saat semua titik acuan telah dilaporkan GPR00 dikirimkan pada urutan data selanjutnya. Pada setiap
kelompok kode hanya ada satu kode WPL atau kode R00 akan dikirim. Contoh 2. GPWPL,5128.62,N,00027.58,W,EGLL59
1 2 3 4 5 6
1 5128.62 Latitude of nth waypoint on list 2 N NorthSouth
3 00027.58 Longitude of nth waypoint 4 W EastWest
5 EGLL Ident of nth waypoint 6 59 checksum
18. GPXTE - Cross-track error, Measured
Contoh 1. GPXTE,A,A,0.67,L,N A kode peringatan, V = peringatan
peringatan Loran-C Blink atau SNR A tidak digunakan untuk GPS Loran-C cycle lock flag
0.67 jarak kesalahan antar-jalur
L kemudi ke kiri untuk memperbaiki jalur L=kiri,R=kanan N satuan jarak, mil laut
Contoh 2. GPXTE,A,A,4.07,L,N6D 1 2 3 4 5 6
1 A keabsahan 2 A pengunci periode
3 4.07 jarak dari jalur 4 L kemudi ke kiri LR
5 N satuan jarak 6 6D checksum
19.
GPZDA - Date Time UTC,hari, bulan, tahun dan zona waktu local
--ZDA,hhmmss.ss,xx,xx,xxxx,xx,xx hhmmss.ss = UTC
xx = hari, 01 to 31 xx = bulan, 01 to 12
xxxx = Tahun xx = keterangan zona waktu, 00 to +- 13 hours
xx = keterangan zona waktu menit tanda sama dengan jam Program-program yang diakui resmi sesuai protokol NMEA antara lain :
NetStumbler Rand McNally StreetFinder
Magic e-Map, Microsoft: Streets and Trips, MapPoint, Autoroute
PocketMap Navigator OnCourse Navigator
Delorme: Street Atlas, Topo USA, XMAP, Fugawi: Marine ENC, Map of America
iGuidance OziExplorer
TomTom Navigator Via Michelin
Destinator Route 66
Rand McNally Street Finder TravRoute Door-to-Door 2000
Mappopolis National Geographic TOPO
CoPilot Live dan lain-lain.
E. SINYAL DAN FREKUENSI GPS