Limbah dari Industri Pengolahan Kayu Kayu Lapis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Limbah dari Industri Pengolahan Kayu

Limbah kayu dapat dibagi ke dalam dua golongan besar, yaitu limbah yang berasal dari kegiatan pemanenan kayu yang terdapat di hutan dan limbah yang berasal dari proses pengolahan kayu menjadi berbagai produk olahan di berbagai pabrik pengolahan kayu.Menurut Panshin et al. 1962 limbah pemanenan kayu terdiri atas pohon yang ditebang karena bentuknya yang kurang baik, kerusakan mekanis, keadaan membusuk, pada ujung dan dahanpohon yang rusak dalam penebangan dan pohon-pohon sisa yang hancurkan pada saat pembersihan lapangan. Termasuk hasil penjarangan, potongan kecil kayubulat, dolok yang melengkung dan bermata kayu banyak yang akhirnya tidak dapat diproses Kollmann et al. 1975. Limbah dari proses pengolahan kayu dapat dibagi menjadi limbah dari pengolahan kayu primer dan limbah dari pengoloahan kayu sekunder. Limbah pengolahan kayu primer berasal dari industri penggergajian, industri kayu lapis, industri papan serat dan industri pulp dan kertas. Limbah kayu dari pengolahan sekunder, seperti limbah industri mebel yang sangat beragam Panshin et al. 1962. Menurut Purwanto et al. 1994 komposisi limbah yang terjadi dalam industri pengolahan kayu adalah sebagai berikut : a. Penggergajian yang meliputi serbuk gergaji 10,6 , sebetan 25, 9 , dan potongan 14,3. Bila dijumlahkan besarnya 50,8 dari jumlah bahan baku yang digunakan. b. Kayu lapis plywood yang terdiri dari potongan dolok 5,6 , serbuk gergaji 0,7 , sampah finir basah 24,8 , sampah finir jering 12,6 , sisa kupasan 11,0 , dan potongan tepi kayu lapis 6,3 . Bila dijumlahkan besarnya limbah adalah 61,0 dari jumlah bahan baku yang digunakan.

2.2 Kayu Lapis

Kayu lapis merupakan produk komposit yang terbuat dari lembaran-lembaran vinir yang direkat bersama dengan susunan bersilangan tegak lurus. Kayu lapis termasuk kedalam salah satu golongan panel struktural, dimana arah penggunaan kayulapis ini adalah untuk panel-panel struktural.Kayu lapis adalah produk yang terbuat dari vinir-vinir kayu yang direkat bersama sehingga arah serat sejumlah finir tegak lurus dan yang lainnya sejajar dengan sumbu panel Haygreen dan Bowyer, 1982. Tsoumis 1991 mengemukakan bahwa, kayu lapis adalah produk panel yang terbuat dengan merekatkan sejumlah lembaran vinir atau merekatkan lembaran vinir pada kayu gergajian, dimana kayu gergajian sebagai bagian intinya core yang lebih dikenal sebagai wood core plywood.Arah serat pada lembaran vinir untuk face dan core adalah saling tegak lurus, sedangkan antar lembaran vinir untuk face saling sejajar. Haygreen dan Bowyer 1993 mengemukakan bahwa kayu lapis merupakan produk panel vinir-vinir kayu yang direkat bersama sehingga arah serat sejumlah vinirnya tegak lurus dan yang lainnya sejajar sumbu panjang panil.Pada kebanyakan tipe kayu lapis, serat setiap dua lapis sekali diletakkan sejajar yang pertama.Hal ini untuk menjaga keseimbangan dari satu sisi panil ke yang lainnya. Jumlah vinir yang digunakan biasanya ganjil 3, 5, 7, dst, namun ada sejumlah kayu lapis yang diproduksi dengan jumlah vinir genap misalnya kayu lapis dari jenis softwood yang terbuat dari empat atau enam vinir dalam hal ini dua finir sebagai bagian core diletakkan sejajar. Haygreen dan Bowyer 1982 menggolongkan kualitas kayu lapis berdasarkan empat pertimbangan antara lain: kualitas rekat, kekuatan daya menahan paku, kualitas visual finir, dan persyaratan khusus seperti tahan api dan pembusukan. Berdasarkan penggunaannya kayu lapis dikelompokan menjadi tiga yaitu kayu lapis untuk penggunaan umum, kayu lapis konstruksi, dan kayu lapis dekoratif. Kayu lapis penggunaan umum yaitu kayu lapis yang dalam penggunaannya tidak membutuhkan kekuatan yang besar namun dapat digunakan didalam maupun diluar ruangan. Kayu lapis konstruksi dapat digunakan untuk pemakaian yang membutuhkan kekuatan yang besar seperti untuk pembangunan rumah, dan panel. Sedangkan kayu lapis dekoratif dapat digunakan untuk panel dinding, cabinetwork, dan mabel Simmon dan Olin. 2001.

2.3 KayuMeranti