Pemeliharaan setelah Penyapihan Pemanenan bibit

tersebut hingga bagian akar terbenam, kemudian dilakukan penyiraman secara hati-hati agar semai yang baru ditanam tidak roboh. Jumlah semai yang digunakan untuk setiap perlakuan adalah 50 kali ulangan.

3.3.5 Pemeliharaan setelah Penyapihan

Pemeliharaan semai yang meliputi pembersihan media dari rumput gulma, penyiraman tanaman yang dilakukan setiap hari pagi dan sore, dan pemupukan. Pemupukan dilakukan setiap 1 minggu sekali dimulai ketika semai berumur 1 BSP bulan setelah penyapihan. Pupuk yang digunakan berupa pupuk daun gandasil-D dengan dosis 1 gram untuk 1 liter air.

3.3.6 Pemanenan bibit

Pemanenan dilakukan dengan cara menghancurkan wadah semai organik kemudian memisahkan tanaman dengan tanah. Hal ini dilakukan dengan hati-hati agar akar tanaman tidak ikut tercabut ketika dipisahkan dengan tanah. Setelah itu bagian pucuk dan akar tanaman dipisahkan menggunakan pisau carter kemudian masing-masing bagian ditimbang. 3.3.7 Pengamatan pertumbuhan Parameter yang diamati dalam pengamatan uji ketahanan wadah semai organik adalah: 1. Tinggi semai; diukur 2 minggu sekali selama 3 bulan 12 minggu menggunakan penggaris. Kotiledon daun pertama digunakan sebagai batas terbawah dan pucuk semai sebagai batas teratas. 2. Diameter semai; diukur pada awal dan akhir pengamatan ±2 cm dari permukaan tanah dengan menggunakan calliper. 3. Berat Basah Pucuk BBP dan Berat Basah Akar BBA; diperoleh dengan memisahkan bagian pucuk dan akar semai setelah pemanenan lalu masing- masing bagian ditimbang dengan neraca Ohauss. 4. Bobot Kering Total BKT; dihitung pada akhir pengamatan. Akar dan pucuk dipisah lalu dioven pada suhu 105ºC selama 1 hari 24 jam ditimbang dengan neraca Ohauss. Didapat bobot kering pucuk dan akar. Berat Kering Total BKT adalah jumlah dari berat kering pucuk dan akar. 5. Penghitungan Nisbah Pucuk Akar NPA: NPA = Berat Kering Pucuk gram Berat Kering Akar gram 6. Analisis kandungan unsur hara N, P, K, pada media tumbuh dan analisis jaringan pada daun Gmelina dilakukan di Laboratorium Analisis Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB. 3.4 Rancangan Penelitian Rancangan percobaan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap RAL dengan menggunakan faktorial sebagai berikut: Faktor 1 bahan baku yaitu : M1 : Kertas Koran M2 : Kertas Koran + Serasah M3 : Kertas Koran + Kompos Faktor 2 perekat yaitu : K0 : Tanpa perekat 0 K1 : Tannin 5 K3 : Tapioka 5 Model persamaan umum rancangan penelitian ini adalah Yijk = µ + Ai + Bj + AiBj + ε ijk Keterangan : Y ijk : Nilai respon pengamatan µ : Nilai rata-rata umum Ai : Nilai pengaruh taraf faktor perlakuan bahan baku ke-i Bj : Nilai pengaruh taraf faktor perlakuan perekat ke-j AiBj : Nilai pengaruh interaksi antara bahan baku dan perekat ε ijk : Nilai galat dari unit percobaan yang diberikan taraf i faktor perlakuan bahan baku dan taraf j faktor perlakuan perekat pada ulangan ke-k Bentuk hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut: H0: Gmelina arborea Roxb. dapat tumbuh dan tahan dalam wadah semai berbahan organik H1: Gmelina arborea Roxb. tidak dapat tumbuh dan tahan dalam wadah semai berbahan organik Kriteria pengambilan keputusan dari hipotesis yang diuji adalah: Jika F hitung ≤ F table, maka terima H0 Jika F hitung F table, maka terima H1 Apabila hasil uji menunjukkan pengaruh yang nyata maka dilakukan uji lanjut yaitu Uji Duncan. Gambar 2 Bagan alur kegiatan penelitian Pengujian 12 minggu di rumah kaca Koran bekas Serasah Kompos Kadar air Pemberian perekat perePhPPerPereka Penanaman dengan bibit Gmelina perePhPPerPerekat Bubur kertas Pencampuran media Penghalusan Pencetakan perePhPPerPerek Perekat tapioka 5 tannin 5 Oven suhu 80 °◦C2 hari Pengujian secara kualitatif Limbah Organik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil 4.1.1 Pertumbuhan tinggi semai Gmelina selama 3 Bulan Setelah Penyapihan Hasil analisis sidik ragam pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan tinggi disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Sidik ragam pengaruh komposisi media dan perekat terhadap rata-rata pertumbuhan tinggi semai gmelina umur 3 BSP Sumber Keragaman Db Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung P Media M 2 14877.40604 7438.70302 316.09 .0001 Perekat K 2 147.62791 73.81396 3.14 0.0444 MK 4 692.84196 173.21049 7.36 .0001 Galat 441 10378.40240 23.53379 Total 449 26096.27831 Keterangan : : berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95 tn : tidak berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95 Hasil sidik ragam Tabel 1 menunjukkan bahwa perlakuan media kertas koran, perekat dan interaksi perlakuan memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi semai Gmelina hinggga umur 3 BSP bulan setelah penyapihan pada selang kepercayaan 95. Tabel 2 Uji Duncan interaksi perlakuan terhadap pertumbuhan tinggi semai Gmelina umur 3 BSP Bahan Dasar Perekat Tanin 5 Tapioka 5 Kertas koran 22.34 c 21.98 e 18.76 f Kertas koran + Serasah 24.03 cd 24.38 c 22.40 de Kertas koran + Kompos 34.81 a 32.26 b 35.85 a Keterangan : huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata berdasarkan uji lanjut Duncan pada selang kepercayaan 95. Interaksi perlakuan media kertas koran dan perekat pada Tabel 2 menunjukkan bahwa interaksi media kertas koran KKO saling berbeda nyata dengan media kertas koran + tapioka 5 KKTp5 tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan media kertas koran + tanin 5 KKTn5, sedangkan pada perlakuan media KKTp5 saling berbeda nyata dengan perlakuan media KKO dan KKTn5. Pada interaksi media kertas koran + serasah + tanin 5 KKSrTn5