• c biaya penangkapan
• rent
• produksi
• i suku bunga
3. Elemen sistem •
DX pertumbuhan ikan •
DE pertumbuhan effort •
PVP present value
3.3.3.3. Analisis Persepsi Masyarakat Nelayan dan Pengunjung Taman
Nasional Karimunjawa
Secara deskriptif akan digali persepsi masyarakat nelayan tentang keberadaan Kawasan Konservasi Laut Taman Nasional Karimunjawa serta
manfaat ekonomi yang mereka rasakan dengan ditetapkannya Kawasan konservasi tersebut.
Disamping masyarakat nelayan, persepsi juga digali dari para pengunjung Taman Nasional atas penilaiannya terhadap lingkungan Karimunjawa, melalui
kesediaan mereka membayar harga tiket masuk kawasan konservasi, dengan menggunakan analisis Willingness To Pay WTP.
WTPi = fI, E, A, P} ...................................................................................... 7 dimana I adalah pendapatan, E adalah tingkat pendidikan, A adalah umur, dan P
tujuan. Tahapan-tahapan dalam analisis Willingness to Pay ini adalah : 1. Mengetahui nilai maksimum keinginan membayar dari responden dilakukan
dengan pertanyaan terbuka, dimana responden diberikan pilihan nilai rupiah dan juga mencantumkan nilai sendiri untuk harga btiket masuk kawasan
konservasi. 2. Menghitung rataan WTP setiap individu.
3. Memperkirakan kurva lelang, yang diperoleh dengan meregresikan WTP
sebagai variabel tidak bebas dependent variable dengan beberapa variabel bebas : Wi = f I, E, A, P
4. Mengagregatkan rataan nilai lelang, dengan melibatkan konversi data rataan sampel ke rataan populasi, yaitu dengan mengalikan rataan sampel dengan
jumlah kunjungan per tahun nya. Untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi nilai WTP ini, digunakan
software SPSS 11.
3.3.3.4. Analisis Ekonomi Wilayah dan Pengembangannya
Untuk melihat dampak ekonomi wilayah khususnya dari kontribusi sumberdaya perikanan, terhadap PDRB Wilayah Kabupaten Jepara dilakukan
analisis Location Quotient LQ. Selanjutnya dari hasil pengolahan data dengan LQ tersebut akan dianalisis secara deskriptif dikaitkan dengan keberadaan
Kawasan Konservasi Laut Taman Nasional Karimunjawa dan pengembangannya. Model Basis Ekonomi : LQ Location Quotient
Analisis dengan model LQ ini digunakan untuk melihat sektor basis atau non basis dari suatu wilayah perencanaan dan dapat mengidentifikasi sektor
unggulan atau keunggulan komparatif suatu wilayah. Pendekatan dengan menggunakan metoda LQ ini adalah dengan menganalisis nilai PDRB sub sektor i
di wilayah Kabupaten Jepara. Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut
XjX.. XijXi.
LQij =
dimana :
LQ
ij
= indeks kuosien lokasi X
ij
= jumlah PDRB Kabupaten Jepara masing-masing sub sektor X
i.
= jumlah PDRB Kabupaten Jepara total seluruh sub sektor X
.j
= jumlah PDRB total suatu sub sektor di Kabupaten Jepara X
..
= jumlah PDRB total seluruh sub sektor pada wilayah Kabupaten Jepara
Kriteria penilaian dalam penentuan ukuran derajat basis dan non basis adalah jika nilai indeks LQ lebih besar dari satu LQ 1 maka sektor tersebut