2.2 Kelembagaan Program GNRHL Gerhan
Peraturan Menteri Kehutanan No : P.03Menhut-V2004 tentang Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan
dan Lahan menjelaskan bahwa kelembagaan program tersebut terdiri dari empat bagian penting yaitu Tim Pengendali Tingkat Pusat Nasional, Tim Pengendali
Tingkat Provinsi Provinsi, Tim Pembina Kabupaten Kota, dan masyarakat. Pengembangan kelembagaan tersebut bertujuan untuk memberdayakan berbagai
pihak Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat yang terkait dalam penyelenggaraan kegiatan GNRHL Gerhan demi terciptanya pranata sosial
sistem perilaku yang berlaku dalam kehidupan masyarakat kea rah yang lebih baik dan berkelanjutan melalui pelaksanaan, pengembangan dan atau pemanfaatan
hasil – hasil dan dampak dari kegiatan GNRHL Gerhan dalam rangka kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Peraturan Menteri
Kehutana No : P.03Manhut-V2004 lebih lengkap dicantumkan dalam Lampiran 1.
Peraturan Menteri Kehutanan No : P.33Menhut-V2005 menjelaskan bahwa tujuan dari pengembangan kelembagaan program GNRHL Gerhan yaitu
agar terlaksananya program tersebut secara optimal dengan cara penguatan kelembagaan melalui pemberdayaan terhadap unsur–unsur secara Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN atau BUMS, dan masyarakat dalam rangka perbaikan lingkungan dan pengelolaan hutan secara lestari serta peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Peraturan Menteri Kehutanan No : P.33Manhut- V2005 dicantumkan dalam Lampiran 2.
2.3 Birokrasi
Birokrasi menurut Hariandjo 1999 dalam Latuconsina 2008 dapat didekati dengan tiga macam perspektif umum. Pertama, birokrasi dipandang
sebagai suatu organisasi yang bersifat umum. Perspektif kedua, birokrasi lebih mengalami penyempitan makna sebagai terminologi yang menunjukan pada suatu
bidang tertentu dalam administrasi negara state administration. Bentuk baru organisasi ini dapat dijumpai dalam garis departemen tetapi biasanya mereka
sangat kuat dengan kekuasaan politik. Selain itu mereka merupakan staf institusi
pemerintah pusat yang berada dipuncak pemerintahan sehingga secara tradisional mereka tidak berfungsi administrasi. Perspektif ketiga, dapat diartikan sebagai
personal tetap pemerintah, dalam hal ini adalah para pegawai negeri. Birokrasi merupakan konsekuensi logis bahwa negara memiliki misi suci
yaitu untuk mensejahterakan rakyatnya. Untuk itu negara membangun sistem administrasi yang bertujuan untuk melayani kepentingan rakyatnya yang disebut
dengan istilah birokrasi. Peranan pemerintah yang strategis akan ditopang oleh bagaimana birokrasi publik mampu melaksanakan tugas dan fungsinya. Namun
dalam praktisnya sering terjadi kesalahpahaman mengenai pengertian birokrasi. Birokrasi sering dihubungkan dengan kemacetan–kemacetan administrasi atau
tidak adanya efisiensi. Padahal pengertian birokrasi yang sebenarnya bukan itu. Birokrasi dimaksudkan untuk mengorganisir secara teratur suatu pekerjaan yang
harus dilakukan oleh banyak orang. Birokrasi adalah tipe suatu organisasi yang dimaksudkan untuk mencapai tugas–tugas administrasi yang besar dengan cara
mengkoordinir secara sistematis suatu pekerjaan Ahmad 2008.
2.4 Konsep Birokrasi Max Weber