8
Selain bentuk di atas, ada juga bebtuk lain dari furrower yang disebut dengan furrower double buttom
di mana furrower ini terdiri dari dua buah furrower yang bekerja besamaan untuk membntuk suatu alurguludan. Furrower double button ini dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Furrower doble button Syafri, 2009
F. Sifat-Sifat Mekanik Tanah
1. Kadar Air
Das 1993 menyatakan bahwa kadar air tanah didefinisikan sebagai perbandingan antara berat cair dan berat butiran padat dari volume tanah yang diselidiki. Kadar air sangat berkaitan dengan
kelas drainase tanah, yaitu mudah tidaknya air hilang dari dalam tanah. Air terdapat di dalam tanah karena ditahan diserap oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau keadaan drainase yang
kurang baik Hardjowigeno, 1987.
2. Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif antara butir primer pasir, debu dan liat Hardiyatno, 1992. Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah berdasarkan perbandingan banyaknya butir-
butir pasir, debu dan liat Hardjowigeno, 1987. Tekstur tanah dipengaruhi oleh ukuran tiap-tiap butir yang ada di dalam tanah Das, 1993. Penentuan jenis tekstur tanah dapat dilakukan berdasarkan
perbandingan masing-masing partikel tanah. Menurut Ashari 1995, terkstur tanah menentukan daya ikat air water holding capacity dan
kecepatan infiltrasinya. Pasir yang mempunyai ukuran partikel terbesar di antara partikel tanah yang lain dapat meneruskan infiltrrasi air dengan cepat, sehingga sekalipun terjadi hujan lebat tidak
mengalami limpasan permukaan. Oleh karena itu, tanah pasir tidak dapat mengikat ai dengan baik.
3. Kerapatan Isi Tanah
Kerapatan isi tanah menunjukkan perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah. Kerapatan isi tanah menunjukkan kepadatan tanah. Semakin padat
sutau tanah maka semakin tinggi kerapatan isinya, yang berarti semakin sulit meneruskan air atau ditembus oleh akar tanaman Hardjowigeno, 1987. Metode pengukuran kerapatan isi tanah
tergantung dari massa suatu tanah yang sudah diketahui volumenya terlebih dahulu Davies et al., 1993.
9
4. Struktur Tanah
Menurut Hardjowigeno 1995, struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butiran-butiran tanah. Gumpalan-gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran dan kemampuan ketahanan yang
berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur tanah di antaranya adalah bentuk, ukuran, dan komposisi mineral dari butiran tanah serta sifat fisik dan komposisi air tanah Das, 1993. Tanah
yang berstruktur baik granular atau remah mempunyai tata udara yang baik, unsur-unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah Hardjowigeno, 1987.
Williams et al. 1993 menyatakan bahwa untuk memperoleh hasil budidaya tanaman yang tinggi, tanah harus berstruktur baik. Sedangkan menurut Hardjowigeo 1987, tanah dengan struktur
baik granuler atau remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia, dan mudah diolah. Struktur tanah ang baik adalah yang bentuknya membulat sehingga tidak saling
bersinggungan dengan rapat dan pori-pori tanah banyak terbentuk.
5. Tahanan Penetrasi Tanah