BERMAIN PURA-PURA PADA ANAK USIAPRA-SEKOLAH(Studi pada Anak Usia 5-6 Tahun)

BERMAIN PURA-PURA PADA ANAK USIAPRA-SEKOLAH(Studi pada
Anak Usia 5-6 Tahun)
Oleh: ADITYA WAHYU SASANTI (01810247)
Psychology
Dibuat: 2007-01-19 , dengan 3 file(s).

Keywords: Anak usia 5-6 tahun, bermain pura-pura
Bermain adalah dunia anak. Bermain membuat anak mengenal dunia dan lingkungannya,
berkesempatan untuk belajar memecahkan masalah dan mengembangkan kreativitasnya.
Beberapa jenis permainan yang dilakukan oleh anak-anak yaitu salah satunya adalah jenis
permainan pura-pura yang menjadi obyek penelitian.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menggambarkan dan mengidentifikasi kegiatan
bermain pura-pura anak usia 5-6 tahun ditinjau dari bahasa yang digunakan, tema dan peran
permainan serta interaksi dengan orang lain, stimulus dan objek permainan, frekwensi
kemunculannya.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam bermain pura-pura adalah dengan melakukan
observasi bermain pura-pura yang dilakukan anak yang berusia 5-6 tahun dan melakukan
wawancara bebas terpimpin pada orangtua subyek. Sedangkan teknik analisis yang digunakan
adalah analisis kualitatif.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan:
1. Kemampuan penggunaan bahasa pada anak usia 5-6 tahun ketika bermain pura-pura cukup

komunikatif. Hal ini terlihat dari kemampuan berkomunikasi dengan penggunaan kalimat yang
berpola SPO, meskipun dalam bentuk yang sederhana, kemampuan untuk menangkap maksud
yang ingin dikomunikasikan dan mengkomunikasikan pikiran serta perasaan diri sendiri kepada
orang lain dan teman sebaya dapat dimengerti.
2. Tema yang diangkat untuk anak usia 5-6 tahun cenderung tidak monoton serta bervariatif.
Bagi anak yang usianya lebih tua, tema yang diangkat lebih bervariasi dari pada anak yang
usianya lebih muda.
3. Pemilihan peran dalam kegiatan bermain pura-pura berkaitan dengan tema permainanyang
sedang dilakukan. Kecenderungan jenis permainannya adalah social pretend play meskipun
masih ada solitary pretend playnya. Dalam hal ini tahapan permainannya bersifat kompleks.
4. Stimulasi permainan secara umum berasal dari alat bermainnya kemudian didukung dengan
pengalaman yang telah diperoleh anak serta perilaku anak meniru juga berasal dari aktifitas
sehari-hari.
5. Frekwensi kemunculan bermain pura-pura dari keenam subyek penelitian tidak berbeda jauh,
ada yang sehari 1 kali dan ada yang sehari 2 kali.

Abstract
Playing is the world's children. Play makes children know the world and the environment, the
opportunity to learn to solve problems and develop creativity. Several types of games made by children
is one of them is kind of pretend game that became the object of research.

The purpose of this study is to investigate, describe and identify the pretend play activities of children

aged 5-6 years in terms of language used, themes and role play and interaction with others, the stimulus
and the object of the game, the frequency of occurrence.
Data collection methods used in pretend play is to conduct observation pretend play by children aged 56 years and conduct free guided interview on the subject's parents. While the analytical techniques used
are qualitative analysis.
Based on the analysis results can be concluded:
1. The ability of language use in children aged 5-6 years when pretend play quite communicative. This is
evident from the ability to communicate with the use of patterned sentences spo, albeit in simple form,
the ability to capture the point who wants to communicate and communicate thoughts and feelings of
self to others and peers can understand.
2. The theme for children aged 5-6 years tend to be monotonous and varied. For older children, a theme
raised more varied than in children whose age was younger.
3. Selection of a role in pretend play activities related to the theme permainanyang are underway. The
tendency of the type of social pretend play of the game is still there despite playnya solitary pretend. In
this stage of the game is complex.
4. Stimulation of the game in general come from playground equipment and backed by experience has
been obtained by the child and the child's behavior mimics also come from everyday activities.
5. Frequency of occurrence of pretend play of the six research subjects do not differ much, there is a day
1 time a day and there is 2 times.