BERMAIN PURA-PURA (PRETEND PLAY)ANAK USIA PRA-SEKOLAH(Studi Pada Anak Usia 1-2 Tahun)
BERMAIN PURA-PURA (PRETEND PLAY)ANAK USIA PRASEKOLAH(Studi Pada Anak Usia 1-2 Tahun)
Oleh: INDRA FIDIANI ( 01810063 )
Psychology
Dibuat: 2006-06-13 , dengan 3 file(s).
Keywords: Anak usia 1-2 tahun, bermain pura-pura, solitary pretend play, sosial pretend play,
desentrasi, dekontekstual dan integrasi
Bermain adalah dunia anak. Bermain membuat anak mengenal dunia dan lingkungannya,
berkesempatan untuk belajar memecahkan masalah dan mengembangkan kreativitasnya.
Beberapa jenis permainan yang dilakukan oleh anak-anak yaitu salah satunya adalah jenis
permainan pura-pura yang menjadi obyek penelitian.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menggambarkan dan mengidentifikasi kegiatan
bermain pura-pura anak usia 1-2 tahunditinjau dari aspek jenis permainan, media, frekwensi
kemunculan, bermain bersama teman atau sendiri, peran orang tua, pengaruh teman serta
lingkungan sosial dan budayanya.
Metode pengumpulan data adalah dengan melakukan observasi bermain pura-pura yang
dilakukan responden yang berusia 1-2 tahun dan melakukan wawancara tidak terstruktur pada
orang tua responden. Sedangkan teknik analisis yang digunakan analisis kualitatif.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan:
1.Anak usia 12-15 bulan cenderung bermain solitary pretend play, usia 19 bulan cenderung
solitary pretend play pada tahap parallel pretend play dan usia 24 bulan lebih cenderung pada
sosial pretend play walaupun masih ada solitary pretend playnya.
2.Media yang digunakan anak usia 12-15 bulan cenderung berupa obyek pengganti realistic,
sedangkan usia 19-24 bulan tidak hanya obyek pengganti realistic tapi jua tidak realistic, bahkan
anak usia 24 bulan muncul pula bermain pura-pura tanpa alat tapi hanya menirukan gerakan saja.
3.Frekwensi kemunculan tidak dipengaruhi gender tapi dipengaruhi usia. Usia mempengaruhi
tema, semakin bertambah usia maka tema semakin bervariasi.
4.Gender cenderung mempengaruhi tema dan media. Perempuan cenderung bertema domestik,
sifat dan medianya feminis, sedangkan laki-laki tema dan medianya cenderung maskulin
walaupun tidak semua anak seperti itu karena keterbatasan subyek dalam penelitian ini.
5.Respon orang tua banyak mendukung pada permainan yang dilakukan anak.
Abstract
Playing is the world's children. Play makes children know the world and the environment, the
opportunity to learn to solve problems and develop creativity. Several types of games made by children
is one of them is kind of pretend game that became the object of research.
The purpose of this study is to investigate, describe and identify the pretend play activities of children
age 1-2 tahunditinjau of aspect types of games, media, frequency of occurrence, playing with friends or
alone, the role of parents, influence of friends and social and cultural environment.
Data collection method is to perform observations pretend play by respondents over the age of 1-2
years and unstructured interviews in the elderly respondents. While the analytical techniques used in
qualitative analysis.
Based on the analysis results can be concluded:
1.Anak 12-15 months of age tend to play solitary pretend play, ages 19 months tend to be solitary
pretend play pretend at this stage of parallel play and age 24 months were more likely in social pretend
play, although there are still solitary pretend playnya.
2.Media used children aged 12-15 months tend to be realistic substitute object, while the age of 19-24
months is not only realistic but nevertheless a replacement object is not realistic, even children aged 24
months appears also to play pretend without the tool but only imitate the movement only.
3.Frekwensi emergence was not influenced gender but influenced by age. Age affects the theme,
increasing age, the themes become more varied.
4.Gender tend to influence the themes and media. Women tend to domestic theme, the nature and
feminist media, while men tend to be masculine themes and media, although not all children are like
that because of limited subjects in this study.
5.Respon parents more support in the game that carried the child.
Oleh: INDRA FIDIANI ( 01810063 )
Psychology
Dibuat: 2006-06-13 , dengan 3 file(s).
Keywords: Anak usia 1-2 tahun, bermain pura-pura, solitary pretend play, sosial pretend play,
desentrasi, dekontekstual dan integrasi
Bermain adalah dunia anak. Bermain membuat anak mengenal dunia dan lingkungannya,
berkesempatan untuk belajar memecahkan masalah dan mengembangkan kreativitasnya.
Beberapa jenis permainan yang dilakukan oleh anak-anak yaitu salah satunya adalah jenis
permainan pura-pura yang menjadi obyek penelitian.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menggambarkan dan mengidentifikasi kegiatan
bermain pura-pura anak usia 1-2 tahunditinjau dari aspek jenis permainan, media, frekwensi
kemunculan, bermain bersama teman atau sendiri, peran orang tua, pengaruh teman serta
lingkungan sosial dan budayanya.
Metode pengumpulan data adalah dengan melakukan observasi bermain pura-pura yang
dilakukan responden yang berusia 1-2 tahun dan melakukan wawancara tidak terstruktur pada
orang tua responden. Sedangkan teknik analisis yang digunakan analisis kualitatif.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan:
1.Anak usia 12-15 bulan cenderung bermain solitary pretend play, usia 19 bulan cenderung
solitary pretend play pada tahap parallel pretend play dan usia 24 bulan lebih cenderung pada
sosial pretend play walaupun masih ada solitary pretend playnya.
2.Media yang digunakan anak usia 12-15 bulan cenderung berupa obyek pengganti realistic,
sedangkan usia 19-24 bulan tidak hanya obyek pengganti realistic tapi jua tidak realistic, bahkan
anak usia 24 bulan muncul pula bermain pura-pura tanpa alat tapi hanya menirukan gerakan saja.
3.Frekwensi kemunculan tidak dipengaruhi gender tapi dipengaruhi usia. Usia mempengaruhi
tema, semakin bertambah usia maka tema semakin bervariasi.
4.Gender cenderung mempengaruhi tema dan media. Perempuan cenderung bertema domestik,
sifat dan medianya feminis, sedangkan laki-laki tema dan medianya cenderung maskulin
walaupun tidak semua anak seperti itu karena keterbatasan subyek dalam penelitian ini.
5.Respon orang tua banyak mendukung pada permainan yang dilakukan anak.
Abstract
Playing is the world's children. Play makes children know the world and the environment, the
opportunity to learn to solve problems and develop creativity. Several types of games made by children
is one of them is kind of pretend game that became the object of research.
The purpose of this study is to investigate, describe and identify the pretend play activities of children
age 1-2 tahunditinjau of aspect types of games, media, frequency of occurrence, playing with friends or
alone, the role of parents, influence of friends and social and cultural environment.
Data collection method is to perform observations pretend play by respondents over the age of 1-2
years and unstructured interviews in the elderly respondents. While the analytical techniques used in
qualitative analysis.
Based on the analysis results can be concluded:
1.Anak 12-15 months of age tend to play solitary pretend play, ages 19 months tend to be solitary
pretend play pretend at this stage of parallel play and age 24 months were more likely in social pretend
play, although there are still solitary pretend playnya.
2.Media used children aged 12-15 months tend to be realistic substitute object, while the age of 19-24
months is not only realistic but nevertheless a replacement object is not realistic, even children aged 24
months appears also to play pretend without the tool but only imitate the movement only.
3.Frekwensi emergence was not influenced gender but influenced by age. Age affects the theme,
increasing age, the themes become more varied.
4.Gender tend to influence the themes and media. Women tend to domestic theme, the nature and
feminist media, while men tend to be masculine themes and media, although not all children are like
that because of limited subjects in this study.
5.Respon parents more support in the game that carried the child.