1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ikan kuwe Caranx melampygus adalah salah satu komoditas perikanan laut yang yang bernilai ekonomis. Ikan kuwe merupakan ikan konsumsi yang
mempunyai prospek pengembangan budidaya yang cukup cerah karena teknologi pembenihannya telah dikuasai. Kegiatan pembudidayaannya di KJA telah mulai
berkembang, khususnya pada beberapa daerah seperti di Kepulauan Riau, Lampung, Kepulauan Seribu, Nusa Tenggara dan Sulawesi Utara.
Sampai saat ini budidaya ikan-ikan laut termasuk ikan kuwe masih mengandalkan ikan rucah sebagai pakan utama. Ketersediaan pakan rucah yang
sangat bergantung pada musim dan kenyataan bahwa ikan rucah tersebut juga merupakan sumber protein hewani bagi sebagian masyarakat Indonesia maka
alternatif penggunaan pakan buatan dalam kegiatan budidaya merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Dalam rangka pengembangan kegiatan budidaya dibutuhkan pakan buatan yang memenuhi persyaratan nutrisi, ekologis dan ekonomis, namun hingga saat ini
informasi serta penelitian tentang kebutuhan nutrisi untuk ikan kuwe pada semua tingkatan masih terbatas dan belum banyak dilakukan. Tony et al. 2006 sudah
melakukan penelitian terhadap performasi ikan kuwe dengan pemberian pakan alami dan pakan buatan, namun belum diketahui performasi pakan yang berbeda
untuk tingkatan juvenil ikan kuwe. Sagala et al. 2007 menyatakan bahwa pakan buatan memberikan hasil yang lebih baik pada pertumbuhan ikan kuwe
dibandingkan dengan pakan alami. Selanjutnya Suwirya et al. 2007 menambahkan bahwa pakan dengan kandungan protein 42 - 46 memberikan
respon pertumbuhan terbaik untuk ikan kuwe. Salah satu pendekatan aspek nutrisi yang penting untuk dilakukan dalam
pengembangan pakan ikan kuwe adalah dengan mengestimasi kebutuhan protein dan rasio energi protein. Ikan dapat tumbuh apabila mengkonsumsi pakan dan
pertumbuhan hanya dapat terjadi jika kebutuhan energi untuk pemeliharaan proses- proses hidup dan fungsi-fungsi lain sudah terpenuhi. Pemanfaatan energi dan
protein tergantung pada tingkat konsumsi pakan. Ketika konsumsi meningkat, maka metabolisme basal dan kebutuhan energi untuk pemeliharaan secara relatif
akan berkurang terhadap budget energi, sehingga secara umum akan meningkatkan efisiensi dan retensi Saether et al. 1996.
Ikan dapat tumbuh secara maksimal jika kebutuhan akan protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral terpenuhi. Dari kelima nutrien tersebut, protein
mempunyai peran yang cukup menentukan dalam proses pertumbuhan ikan karena hampir sebagian besar tubuh ikan 45-75 bobot kering adalah proteinWatanabe,
1988. Protein merupakan nutrien yang paling penting sebagai bahan pembentuk jaringan tubuh dalam proses pertumbuhan Halver, 1988. Selain itu protein juga
sangat efisien sebagai sumber energi bagi hewan air, khususnya ikan karnivor. Jumlah dan kualitas protein pakan akan mempengaruhi pertumbuhan. Apabila
protein dalam pakan kurang maka protein di dalam jaringan tubuh akan dimanfaatkan untuk mempertahankan fungsi jaringan yang lebih penting.
Sebaliknya apabila protein pakan berlebih dan tidak digunakan dalam sintesis protein tubuh ikan, maka akan diakskresikan sebagai buangan nitrogen terutama
dalam bentuk amonia. Amonia ini selanjutnya akan diakskresikan ke dalam air yang akhirnya dapat meningkatkan kadar amonia di perairan dan hal ini tentu saja
dapat membahayakan kehidupan ikan. Kebutuhan protein ikan berkaitan dengan kebutuhan energi total protein,
karbohidrat, lemak. Jika energi dalam pakan berlebihan, akan menyebabkan terjadinya penimbunan lemak pada jaringan, serta berkurangnya konsumsi protein,
vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan untuk mempertahankan vitalitas dan meningkatkan pertumbuhan. Sebaliknya jika kandungan energi rendah akan
menyebabkan sebagian protein akan digunakan sebagai sumber energi dalam proses metabolisme. Untuk mendapatkan laju pertumbuhan yang optimal maka
ikan harus diberikan protein dengan kandungan energi yang seimbang secara cukup dan terus menerus.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka informasi tentang kandungan protein dan rasio energi protein yang optimum bagi pertumbuhan ikan kuwe sangat
penting untuk diketahui sebagai dasar utama dalam membuat formulasi pakan.
1.2. Rumusan Masalah