telah ditentukan tadi, batubara yang berasal dari bunker dimasukkan kedalam furnace dengan menggunakan coal feeder
yang kemudian jatuh ke pipa yang menuju ke furnace didalam pipa itu batubara jatuh dan terlempar karena tekanan udara dari
PAF yang juga disalurkan ke pipa tersebut. Alur proses dari stock pile sampai ke bunker sendiri sudah dijelaskan sebelumnya
pada bagian Coal Handling System CHS. Pembakaran terus terjadi didalam furnace dan sebisa mungkin temperaturnya
dijaga konstan dikisaran 740°C sampai 850°C. Inilah proses pembakaran yang terjadi didalam operasi boiler.
b. Water To Steam Process
Gambar 3.8 Diagram Alur Water to Steam Process Sumber : Metode Penelitian Pribadi
Air yang digunakan untuk dijadikan uap menggunakan standar De-Mineralisasi DEMIN tersendiri. Air ini telah
melalui berbagai proses di Water Treatment Plant WTP sebelum sampai di Dearator. Di dearator sendiri air diatur pH
dan temperaturnya sampai mencapai yang dibutuhkan oleh boiler, yaitu dengan temperatur 120°C sampai 130°C dan pH 9.
Dari dearator air dipompakan ke Water Wall dengan menggunakan Boiler Feed Water Pump BFWP. Namun,
sebelum sampai di Water Wall, air melalui beberapa pemanasan awal, yaitu mulai dari HP Heater High Pressure Temperature
atau pemanas bertekanan tinggi, HP Heater ini memanfaatkan panas dari turbin, panas air disini ditingkatkan menjadi sekitar
135°C sampai 140°C. Setelah melewati HP Heater air terus bergerak menuju ke economizer, sumber panas di economizer
berasal dari panas furnace dan Fly Ash Debu Batubara Ringan Sisa Pembakaran yang terhisap oleh ID Fan, di economizer
temperatur menjadi berada diksaran 145°C sampai 260°C. Air yang sudah dipanaskan oleh economizer masuk ketempat
pemisah antara uap dan air yaitu Steam Drum, barulah setelah itu air turun melalui pipa Down Comer, Low Header, dan masuk
ke Water Wall. Pada Water Wall air dipanaskan oleh pembakaran batubara didalam furnace sampai menjadi uap dan
dikembalikan ke Steam Drum, namun uap ini masih kategori uap dengan kandungan air yang masih tergolong banyak. Uap dari
Steam Drum naik, bergerak menuju ke Super Heater untuk dipanaskan kembali sehingga lebih panas dan kandungan airnya
semakin berkurang. Saat melalui Super Heater Inlet uap tersebut temperaturnya meningkat sampai di kisaran 360°C,
namun temperatur ini harus dikurangi agar panas setelah melewati Steam Header stabil di range 470°C sampai 490°C.
Temperatur uap tersebut dikurangi dengan cara memberikan water spray yang disebut DeSH atau De-Super Heater. Setelah
temperatur tersebut diatas tercapai barulah uap tersebut siap memasuki bagian turbin.
c. Disposal of Combustion Residue Process