Bagaimana Hubungan antara Nilai Tukar Rupiah dengan Suku Bunga BI Rate di Indonesia?
Marini Syafitri
Abstract
This study aims to analyze the relationship of exchange rate of Rupiah per U.S. Dollar and interest rate, whether the one of these
affects the other one or both of these affect each other. This study also wants to know if there is long term relationship between those. This
study tested using the Vector Autoregressive VAR model and Johansen cointegration test by Eviews 8 software. The data used is
monthly data January 2009 – April 2015 periode. The results of this study are the difference of interest rate affects the difference of
exchange rate of Rupiah per U.S. Dollar positively, while the difference of exchange rate of Rupiah per U.S. Dollar does not affects the
difference of interest rate. Beside that, there is no long term relationship between interest rate and exchange rate of Rupiah per
U.S. Dollar.
Keywords: exchange rate, nominal interest rate, Vector Autoregressive VAR
I. LATAR BELAKANG
Nilai tukar kurs merupakan nilai mata uang suatu negara terhadap nilai mata uang negara lain yang digunakan untuk melakukan
perdagangan internasional. Dalam ilmu ekonomi, nilai tukar dibedakan menjadi dua yaitu nilai tukar nominal dan nilai tukar riil. Nilai tukar
nominal adalah harga relatif dari dua mata uang yaitu banyaknya unit mata uang tertentu yang dapat ditukar untuk membeli satu unit mata
uang asing. Dalam teori ekonomi makro, nilai tukar nominal tergantung pada level harga dari dua negara yang melakukan transaksi. Jika level
harga domestik naik, maka mata uang domestik menjadi kurang bernilai berharga sehingga hanya dapat membeli sedikit mata uang
asing. Ini artinya mata uang domestik mengalami depresiasi atau dengan kata lain nilai tukar nominal turun. Sebaliknya, apabila suatu
mata uang tertentu dapat membelikan lebih banyak unit mata uang asing, maka mata uang tersebut dikatakan mengalami apresiasi
dengan kata lain nilai tukar nominal naik. Sementara itu, nilai tukar riil adalah harga relatif dari barang domestik terhadap barang asing. Nilai
tukar riil antara dua negara merupakan nilai tukar nominal dikali dengan rasio dari harga barang domestik terhadap harga barang asing.
Jika nilai tukar riil tinggi, maka barang asing relatif murah, dan barang domestik relatif mahal. Sebaliknya, jika nilai tukar riil rendah, maka
barang asing relatif mahal, dan barang domestik relatif murah. Dalam sehari-hari, yang biasa disebut dengan nilai tukar kurs adalah nilai
tukar nominal. Mankiw, 2009, hal. 135
1
Selain level harga, yang memengaruhi nilai mata uang adalah inflasi. Inflasi yang berlaku umumnya cenderung menurunkan nilai
mata uang atau dapat dikatakan mengalami depresiasi Sukirno, 2004, hal. 402. Berdasarkan teori kuantitas uang, inflasi disebabkan karena
peningkatan pertumbuhan uang. Dengan kata lain, jumlah uang beredar memengaruhi nilai mata uang dimana pertumbuhan uang
meningkatkan harga barang-barang termasuk harga mata uang asing. Berdasarkan persamaan Fisher, peningkatan satu persen tingkat inflasi
menyebabkan satu persen peningkatan tingkat suku bunga nominal Mankiw, 2009, hal. 95. Suku bunga nominal merupakan biaya yang
hilang dari memegang uang. Dalam hal ini, ketika suku bunga naik, maka orang-orang akan menyimpan uangnya di bank dan akan
mengurangi uang yang beredar permintaan
real money balance. Sebaliknya, penurunan suku bunga akan membuat orang-orang
tertarik untuk meminjam uang dengan maksud berinvestasi. Maka, uang beredar permintaan
real money balance semakin meningkat sehingga menyebabkan naiknya level harga dan akan menyebabkan
mata uang mengalami depresiasi. Sebaliknya, ketika mata uang mengalami depresiasi, maka semakin banyak mata uang domestik
yang dibutuhkan untuk mendapatkan satu mata uang asing. Dengan kata lain, permintaan uang semakin meningkat, sehingga level harga
akan naik dan inflasi akan meningkat. Peningkatan inflasi ini akan meningkatkan tingkat suku bunga. Dalam hal ini, dapat dikatakan
bahwa suku bunga berpengaruh terhadap kurs, begitu sebaliknya.
Kurs Rupiah terhadap Dollar AS menunjukkan berapa rupiah yang dikeluarkan untuk mendapatkan 1 satu Dollar AS. Kurs rupiah
pada November 2008 mengalami depresiasi dari Rp 10.995,00 pada bulan Oktober 2008 menjadi Rp 12.151,00 per Dollar AS pada bulan
November 2008 yang mengakibatkan perekonomian Indonesia menjadi tidak stabil. Hal ini karena dampak dari krisis keuangan global yang
terjadi di Amerika Serikat.
Saat ini, kurs rupiah sedang mengalami depresiasi seperti pada November 2008. Bahkan pada bulan Mei 2015, kurs Rupiah telah
mencapai Rp 13.074,00 per Dollar AS. Hal ini terlihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 2. Suku Bunga BI Rate dan Kurs RpUS periode Mei 2014 –
April 2015
Tahu n
Bulan BI
Rate RpU
S
2014 Mei
7,50 11.61
1 Juni
7,50 11.96
9 Juli
7,50 11.59
1 Agustus
7,50 11.71
7 Septem
7,50 12.21
2
ber 2
Oktober 7,50
12.08 2
Nopemb er
7,75 12.19
6 Desemb
er 7,75
12.44 2015
Januari 7,75
12.62 5
Februari 7,50
12.93 2
Maret 7,50
13.07 4
April 7,50
12.96 3
Terlihat dari tabel di atas, terlihat bahwa suku bunga konstan dari bulan Mei sampai Oktober yaitu sebesar 7,50 persen, kemudian
naik menjadi 7,5 persen selama tiga bulan, lalu turun lagi menjadi 7,50 persen. Sementara itu, kurs Rupiah terhadap Dollar AS cenderung naik.
Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari suku bunga terhadap kurs Rupiah terhadap Dollar AS begitu pun
sebaliknya.
Gambar 1. Grafik Suku Bunga dan Kurs RpUS periode Januari 2009
– April 2015
5.6 6.0
6.4 6.8
7.2 7.6
8.0 8.4
8.8
20 09
Ja n
2 00
9A pr
20 09
Ju l
2 00
9O kt
2 01
0J an
20 10
A p
r 2
01 0J
ul 20
10 O
kt 20
11 Ja
n 2
01 1A
pr 2
01 1J
ul 2
01 1O
kt 20
12 Ja
n 2
01 2A
pr 20
12 Ju
l 20
12 O
kt 2
01 3J
an 20
13 A
p r
2 01
3J ul
2 01
3O kt
2 01
4J an
20 14
A p
r 20
14 Ju
l 2
01 4O
kt 20
15 Ja
n 2
01 5A
pr
SB
8,000 9,000
10,000 11,000
12,000 13,000
14,000
20 09
Ja n
20 09
A pr
20 09
Ju l
20 09
O kt
20 10
Ja n
20 10
A pr
20 10
Ju l
20 10
O kt
20 11
Ja n
20 11
A pr
20 11
Ju l
20 11
O kt
20 12
Ja n
20 12
A pr
20 12
Ju l
20 12
O kt
20 13
Ja n
20 13
A pr
20 13
Ju l
20 13
O kt
20 14
Ja n
20 14
A pr
20 14
Ju l
20 14
O kt
20 15
Ja n
20 15
A pr
KURS
3
Sementara dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa pola sebaran data suku bunga dan kurs Rupiah terhadap Dollar AS hampir sama
dimana apabila suku bunga meningkat, maka kurs Rupiah terhadap Dollar AS juga akan meningkat, begitu pun sebaliknya. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam jangka panjang keduanya dapat saling berpengaruh.
Untuk mengetahui bagaiman hubungan di antara keduanya, maka dilakukan penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah kurs Rupiah terhadap Dollar AS dan suku bunga saling berpengaruh atau salah satunya mempengaruhi satu yang lain
dan bagaimana pengaruhnya serta apakah ada hubungan jangka panjang atau tidak di antara keduanya.
II. METODOLOGI