61
BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari penentuan portofolio saham yang optimal dengan model
single index
pada perusahaan di Jakarta Islamic Indeks yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Desember 2011 sampai dengan Mei
2015, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1.
Terdapat dua belas saham yang komposisinya sesuai dengan pembentukan portofolio optimal saham dengan model
single index
. Dua belas saham tersebut yaitu AALI, UNVR, ICBP, LPKR, INDF, AKRA, PGAS, CPIN, INTP, ASRI,
KLBF dan SMGR. 2.
Besarnya proporsi dana yang dapat diinvestasikan pada dua belas saham tersebut adalah :
a. AALI sebesar 2,31
b. UNVR sebesar 25,41
c. ICBP sebesar 23,15
d. LPKR sebesar 8,12
e. INDF sebesar 14,03
f. AKRA sebesar 8,47
g. PGAS sebesar 4,87
h. CPIN sebesar 4,93
i. INTP sebesar 3,99
j. ASRI sebesar 3,40
k. KLBF sebesar 0,24
l. SMGR sebesar 1,09
Dua belas portofolio optimal tersebut diharapkan mempunyai
return
sebesar
0,019867 atau 1,98 per bulan dan risiko yang harus dihadapi investor atas investasinya pada dua belas saham tersebut adalah sebesar 0,000264 atau 0,02.
Risiko yang terdapat pada portofolio optimal ini lebih kecil dibandingkan dengan risiko apabila berinvestasi pada saham individual. Pembentukan portofolio optimal
merupakan salah satu cara diversifikasi untuk mengurangi risiko.
B. Saran
1. Bagi Investor
Investor dapat berinvestasi pada dua belas portofolio optimal saham perusahaan yang masuk dalam JII tersebut pada periode mendatang karena dengan hal ini
terbukti dapat mengurangi risiko. Selain itu investor juga perlu menambah analisis efisiensi kinerja saham agar diperoleh keputusan investasi yang lebih
baik lagi.
2. Bagi Manajemen
Bagi persahaan yang sahamnya belum memenuhi syarat untuk masuk dalam portofolio optimal, diharapkan dapat melakukan evaluasi kinerja saham.
Evaluasi ini bertujuan agar kinerja saham perusahaan lebih baik pada periode yang akan datang.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan atau menambah indikator untuk menilai saham, khususnya faktor makro ekonomi sesuai dengan analisis
fundamental.
C. Keterbatasan Penelitian