Kondisi Tanah Jenuh Pada Musim Hujan

73

B. Kondisi Tanah Jenuh Pada Musim Hujan

Untuk kondisi tanah pada musim penghujan dimana kondisi tanah dalam keadaan basah, maka nilai kohesi c dan sudut geser φ sebagai variabel kekuatan geser tanah berkurang atau semakin kecil akibat terendam air serta berat jenis tanah meningkat. Untuk kondisi basah tanah lempung kepasiran memiliki nilai kohesi c yang sebesar 10 KNm 2 dengan sudut geser φ 8° dan γ basah sebesar 17,005 KNm 3 . Sedangkan pada tanah lempung memiliki nilai kohesi c yang sebesar 10 KNm 2 dengan sudut geser φ 11° dan γdry sebesar 17,095 KNm 3 . Beban lalu lintas yang bekerja di kepala lereng sebagai beban merata sebesar 10,203 KNm 2 merupakan komponen tenaga pendorong terhadap kestabilan lereng di samping berat sendiri tanah, dimana: Ka 1 = φ + 1 φ − sin sin 1 = 8 sin 8 sin 1 + 1 − = 0,756 Ka 2 = φ + 1 φ − sin sin 1 = 11 sin 11 sin 1 + 1 − = 0,680 PL = q . Ka . H . 1 = 10,203 × 0,756 × 10 × 1 = 77,135 KN Dari data-data yang diperoleh sebelumnya pada Tabel 4.20, maka dapat dihitung nilai angka keamanan lereng masing-masing busur longsor sebagai berikut: Fk = 67 , 17 81 , 9 77,135 908 , 81 1 714 , 70 7 06 , 33 10 714 , 41 5 2251,849 × + + × + × 0,384 + × 0,254 = 0,756 Fk 1 = 86 , 17 97 , 10 77,135 097 , 49 2 442 , 31 7 25 , 30 10 312 , 79 1 148 , 063 2 × + + × + × 0,384 + × 0,254 = 0,610 Fk 2 = 26 , 18 12 , 12 77,135 561 , 310 , 00 7 86 , 27 10 197 , 3 460 , 781 1 × + + × + × 0,384 + × 0,254 = 0,704 Fk 3 = 87 , 18 27 , 13 77,135 418 , 86 5 84 , 25 10 465 , 371 1 × + × + × 0,254 = 0,704 Fk 4 = 66 , 19 42 , 14 77,135 033 , 514 15 , 24 10 218 , 069 1 × + × + × 0,254 = 0,687 74 Tabel 4.20 Komponen Gaya Normal N Dan Tangensial T Irisan Busur Percobaan Untuk Kondisi Jenuh Pusat Kurva Oo O1 O2 Gaya Irisan R θ Lc r R θ Lc r R θ Lc r 17.67 107 33.06 9.81 17.86 97 30.25 10.97 18.26 87 27.86 12.12 A α w N T A α w N T A α w N T 1 10.85 -25 184.504 167.218 -77.975 9.55 -19 162.398 153.550 -52.872 8.44 -11 143.522 140.885 -27.385 2 20.92 -10 355.745 350.340 -61.774 20.67 -5 351.493 350.156 -30.635 19.97 1 339.590 339.538 5.927 3 27.61 3 469.508 468.865 24.572 27.61 8 469.508 464.939 65.343 27.6 13 469.338 457.309 105.578 4 33.65 19 572.218 541.043 186.296 33.33 23 566.777 521.721 221.457 31.45 27 534.807 476.517 242.797 5 31.61 35 537.528 440.317 308.313 31.64 37 538.038 429.696 323.799 25 43 425.125 310.917 289.935 6 28.42 54 483.282 284.066 390.983 14.67 55 249.463 143.086 204.348 5.92 56 100.670 56.294 83.459 7 0.17 -18 2.906 2.764 -0.898 1.74 -2 29.745 29.727 -1.038 0.04 6 0.684 0.680 0.071 8 1.86 -10 31.797 31.314 -5.521 4.22 8 72.141 71.439 10.040 0.15 11 2.564 2.517 0.489 9 8.7 3 148.727 148.523 7.784 3.54 21 60.516 56.497 21.687 10 9.99 16 170.779 164.163 47.073 1.51 33 25.813 21.649 14.059 11 9.53 30 162.915 141.089 81.458 12 4.38 44 74.876 53.861 52.013 JUMLAH 2251.849 770.416 2063.148 731.442 1781.460 700.310 541.714 181.908 179.312 249.097 3.197 0.561 Pusat Kurva O3 O4 Gaya Irisan R θ Lc r R θ Lc r 18.87 78 25.84 13.27 19.66 70 24.15 14.42 A α w N T A α w N T 1 7.44 -5 126.517 126.036 -11.027 6.53 1 111.043 111.026 1.938 2 17.36 6 295.207 293.590 30.858 15.09 11 256.605 251.891 48.963 3 23.72 18 403.359 383.617 124.645 20.1 23 341.801 314.629 133.552 4 25.94 32 441.110 374.082 233.753 20.75 36 352.854 285.465 207.402 5 16.74 47 284.664 194.140 208.190 9.52 49 161.888 106.208 122.178 JUMLAH 1371.465 586.418 1069.218 514.033 75 Analisa kestabilan lereng badan Jalan Gombel Lama dilakukan terhadap dua kondisi lapisan tanah suatu lereng, dimana kondisi tanah diperlakukan dalam keadaan kering dan basah yang dianggap mendekati keadaan lereng sebenarnya pada musim kemarau dan musim penghujan. Tabel 4.21 Hasil Perhitungan Angka Keamanan Masing-Masing Busur Percobaan Titik Pusat Busur R m Fk Kering Fk Basah O 17,67 1,820 0,756 O 1 17,86 1,508 0,610 O 2 18,26 1,775 0,704 O 3 18,87 1,781 0,704 O 4 19,66 1,746 0,687 Dari hasil perhitungan dengan metode Fellinius dapat diketahui nilai Safety Factor terkecil dan letak bidang longsor yang dapat terjadi seperti pada Gambar 4.17. Nilai SF akibat gravity loading pada kondisi tanah kering adalah 1,508. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan SF minimal untuk keruntuhan yaitu sebesar 1,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa lereng tetap aman apabila beban akibat berat sendiri bekerja maksimal baik pada kondisi tanah basah, sedangkan SF akibat gravity loading pada kondisi tanah jenuh adalah 0,610. Angka ini lebih kecil dibandingkan dengan SF minimal untuk keruntuhan yaitu sebesar 1,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lereng akan mengalami failure apabila beban akibat berat sendiri bekerja maksimal baik pada kondisi tanah kering Gambar 4.17 Permodelan Bidang Longsor Maksimum 76

4.5.2 EVALUASI DINDING PENAHAN TANAH