SIMULASI KELONGSORAN DENGAN PROGRAM PLAXIS V.8 PEMODELAN MATERIAL

80

4.5.3 SIMULASI KELONGSORAN DENGAN PROGRAM PLAXIS V.8

Dengan diperolehnya penampang melintang lapisan tanah dari SPT dan penyelidikan laboratorium, maka dapat diketahui parameter tanah masing-masing lapisan tersebut untuk keperluan simulasi kelongsoran dengan program Plaxis V 8. Plaxis V.8 adalah program analisa geoteknik, terutama untuk analisa stabilitas tanah dengan menggunakan metode elemen hingga yang mampu melakukan analisa yang dapat mendekati perilaku sebenarnya. Geometri tanah yang akan dianalisa memungkinkan untuk diinput dengan cukup teliti. Selain itu Plaxis V.8 menyediakan berbagai analisa tentang displacement, tegangan-tegangan yang terjadi pada tanah, faktor keamanan lereng dan lain-lain. Untuk melakukan analisis dari penampang melintang lereng daerah Gombel, digunakan metode elemen hingga dengan kondisi plane strain regangan bidang. Model plane strain digunakan dengan asumsi bahwa sepanjang sumbu potongan melintang lereng relatif sama dan peralihan dalam arah tegak lurus potongan tersebut dianggap tidak terjadi. Program komputer ini menggunakan elemen segitiga dengan pilihan 6 nodes titik atau 15 titik. Pada analisis ini digunakan elemen segitiga dengan 6 titik. Dengan menggunakan elemen 6 titik, agar dapat dilakukan interpolasi dari peralihan noda dengan mengugunakan turunan berderajat dua. Selain itu komputer menggunakan memori yang lebih kecil daripada 15 noda akan tetapi hasilnya analisis sudah cukup akurat dan dapat diandalkan.

4.5.4 PEMODELAN MATERIAL

Perilaku tanah dan batuan dibawah beban umumnya bersifat non-linier. Perilaku ini dapat dimodelkan dengan berbagai persamaan, yaitu model Mohr Coulomb, Hardening Soil model, Soft Soil Model, dan Soft Soil Creep Model. Pada analisis ini digunakan model Mohr-Coulomb yang memerlukan 5 buah parameter : • Kohesi c • Sudut geser dalam φ • Modulus Young E ref • Poisson’s ratio ν • Berat isi tanah kering γ dry • Berat isi tanah jenuh air γ sat . 81 Nilai nilai kohesi c dan sudut geser dalam φ didapat dari hasil pengujian tanah direct shear geser langsung , dikarenakan elemen tanah telah mengalami deformasi jauh melewati tegangan puncak sehingga tegangan yang tersisa adalah tegangan sisa residual strength. Dalam hal ini kuat geser yang representatif adalah kuat geser residual. Sedangkan modulus Young E ref didapat dari pengujian Unconfined Compression Test . Nilai Poisson’s ratio untuk tanah lempung adalah berkisar antara 0,3 - 0,35. Dengan menggunakan model Mohr-Coloumb nilai Poisson’s ratio diambil nilai 0,30. Sedang nilai sudut dilatansi ψ = 0 o , untuk nilai sudut geser kurang dari 30 o . Pada Tabel 4.25 diberikan penjelasan mengenai parameter parameter tanah yang digunakan pada analisa stabilitas lereng. Tabel 4.25 Parameter Desain Material Pada Simulasi Kelongsoran Tabel Properties Tanah Properties Lapisan Lempung Kepasiran Lempung Batu Lempung Unit Kedalaman - 0 – 9,0 9,0 – 12,00 12,00 – 20,00 m Material model Model Mohr- Coloumb Mohr- Coloumb Mohr- Coloumb - Type of material behaviour Type Drained Drained Drained - Soil unit weight above phreatic level γ dry 12,369 12,224 12,270 kNm 3 Soil unit below phreatic level γ wet 17,005 17,095 16,435 kNm 3 Permeability in horizontal direction K x 2,52 E-04 2,52 E-04 3,6E-05 mday Permeability in vertical direction K y 2,52 E-04 2,52 E-04 3,6E-05 mday Young’s modulus constant E ref 13977,5 11212,5 22140,0 kNm 2 Poisson’s ratio ν 0,3 0,3 0,157 - Cohession constant c ref 19,5 19,5 18,25 kNm 2 Friction angle φ 18,25 18,5 30 o Dilatancy angle ψ 0 0 0 o 82

4.5.5 TAHAP-TAHAP PERHITUNGAN PLAXIS