HASIL INTERPRETASI TOPOGRAFI Stratigrafi

61 Lapisan 3 Batu Lempung • Berat volume kering γ d : 12,270 KNm 3 • Berat volume basah γ wet : 16,435 KNm 3 • Permeabilitas k : 3,6 E-5 mhari • Modulus Young E : 22140,0 KNm 2 • Kohesi c : 18,25 KNm 2 • Sudut geser dalam φ : 30 ˚ • Angka Poisson υ : 0,157 Tabel 4.18 Ketebalan lapisan tanah pada posisi titik boring Lapisan Ketebalan lapisan tanah pada posisi B - 30 B - 33 Lapisan 1 3,00 m 6,00 m Lempung Kepasiran Lapisan 2 3,00 m 4,00 m Lempung Lapisan 3 14,00 m 10,00 m Batu Lempung

4.2.3 ANALISA DATA GEOLOGI

Keadaan geologi dan potensi kelongsoran pada lereng di lokasi studi dihubungkan dengan data sekunder sebagai pendukung data primer yang digunakan. Data sekunder meliputi Peta Geologi dan Tata Lingkungan serta Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Daerah Semarang - Magelang.

A. HASIL INTERPRETASI TOPOGRAFI

Penyelidikan topografi di lokasi meliputi pengukuran dengan menggunakan peralatan teodolith dan Global Positioning System GPS yang menghasilkan elevasi permukaan tanah serta garis-garis konturnya, apabila dipadukan dengan hasil penyelidikan tanah yang mencakup ketebalan lapisan tanah, jenis lapisan tanah dan besarnya N rata-rata tiap lapisan akan memberikan penampang topografi dan profil melintang tanah seperti pada gambar berikut ini. 62 Gambar 4.4 Peta Lokasi Penyelidikan Tanah Gambar 4.5 Perkiraan arah Kelongsoran pada Lokasi Studi 63 Gambar 4.6 Potongan Melintang GL-3 dan GL-4 64 Gambar 4.7 Potongan Melintang B-40 dan B-33 Gambar 4.8 Potongan Melintang B-40 dan B-41 65 Gambar 4.9 Potongan Memanjang B-30 dan B-33 66 Gambar 4.10 Potongan Memanjang B-42 dan B-43 Gambar 4.11 Potongan Memanjang B-40 dan B-42 67

B. Stratigrafi

Lapisan tanah di daerah Gombel, Semarang Utara termasuk jenis batuan sedimen, pada Gambar 4.12 dari sumber Peta Geologi Tata Lingkungan Indonesia, Jawa pada lembar Magelang Semarang yang disusun oleh M. Wahid Tahun 1993 dengan skala 1 : 100.000. Peta diperoleh dari Direktorat Geologi Tata Lingkungan. Gambar 4.12 Peta Geologi Tata Kota Semarang C. Struktur Geologi Lokasi penelitian yang terletak di daerah perbukitan yang terletak di daerah Semarang Utara Propinsi Jawa Tengah. Daerah Gombel menurut Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Lembar Magelang-Semarang Tahun 1991 seperti pada Gambar 4.13 termasuk dalam Zona Kerentanan Gerakan Tanah Tinggi. Daerah yang mempunyai tingkat kerentanan tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Gerakan tanah lama dapat aktif kembali akibat curah hujan yang tinggi. Kisaran kemiringan lereng mulai dari landai 5 - 15 sampai sangat terjal 50 - 70. Tergantung pada kondisi sifat fisik dan keteknikan batuan dan tanah sebagai material pembentuk lereng. Umumnya lereng mempunyai vegetasi penutup kurang. Lereng pada umumnya dibentuk oleh batuan napal Tmk, perselingan batu lempung dan napal Tmkl, batu pasir tufaan QTd, breksi volkanik Qpkg, lava Qhg dan lahar Qpk. 68 Gambar 4.13 Peta Kerentanan Gerakan Tanah Lembar Semarang – Magelang 4. 3. ANALISA PEMBEBANAN LALU LINTAS Data lalu lintas adalah data pokok untuk melakukan perencanaan suatu jalan baik jalan baru maupun untuk peningkatan jalan lama. Data lalu lintas yang diperlukan adalah data lalu lintas harian rata-rata. Data lalu lintas harian rata-rata diperlukan untuk merencanakan suatu konstruksi struktur perkerasan jalan. Pada program Plaxis V.8 pembebanan diberikan berdasarkan pada beban lalu lintas. Beban tersebut berupa tanah sendiri setinggi 0,5 meter untuk standar Amerika dan 0,6 meter untuk standar Inggris Pasal 1.4 PPPJJR SKBI 1.3.28.1987 sehingga beban traffic yang diberikan adalah :

A. Standar Amerika