PERUBAHAN GAYA HIDUP MASYARAKAT PESISIR (Studi Pada Desa Waepoti, Kecamatan Waplao, Kabupaten Buru, Maluku)

(1)

i

PERUBAHAN GAYA HIDUP MASYARAKAT PESISIR

(Studi Pada Desa Waepoti, Kecamatan Waplao, Kabupaten Buru, Maluku)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1)

Pada Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Disusun Oleh :

Narya Mukaddar

09240013

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Politik dan ilmu Sosial

Universitas Muhammadiyah Malang Dan Diterima Sebagai Persyaratan Untuk

Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata 1

Pada Tanggal : 04 Februari 2015 Dihadapan Dewan Penguji


(3)

iii BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Narya Mukaddar

Tempat, tanggal lahir : Ambon, 29 Agustus 1991 Nim : 09240013

Jurusan : Sosiologi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Perubahan Gaya Hidup Masyarakat Pesisir (Studi Pada Desa Waepoti Kecamatan Waplao Kabupaten Buru)

Pembimbing : 1. Drs. Sulismadi, M.Si 2. Dr. Wahyudi, M.Si


(4)

iv LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Narya Mukaddar

Tempat, tanggal lahir : Ambon, 29 Agustus 1991 Nim : 09240013

Jurusan : Sosiologi I

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Perubahan Gaya Hidup Masyarakat Pesisir (Studi Pada Desa Waepoti Kecamatan Waplao Kabupaten Buru)

Pembimbing : 1. Drs. Sulismadi, M.Si 2. Dr. Wahyudi, M.Si


(5)

v LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Narya Mukaddar

Tempat, tanggal lahir : Ambon, 29 Agustus 1991 Nim : 09240013

Jurusan : Sosiologi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa karya ilmiah atau skripsi yang berjudul PERUBAHAN GAYA HIDUP MASYARAKAT PESISIR (Studi Pada Desa Waepoti Kecamatan Waplao Kabupaten Buru, Maluku) adalah bukan merupakan karya tulisan orang lain kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebut sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mandapatkan sanksi akademik.


(6)

vi

MOTTO

Untuk Mendapatkan Kesuksesan Keberanian Mu

Harus Lebih Besar Dari Pada Ketakutan Mu


(7)

vii

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini saya persambahkan untuk kedua orang tua

tercinta

Abdul Majid Mukaddar S.pd dan Fatimah Mukaddar

Masyarakat Desa Waepoti

dan

Jurusan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Semoga apa yang penulis tulis dan teliti bisa memberikan

manfaat bagi banyak orang.

Amin


(8)

viii KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang mana telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi dengan

judul “Perubahan Gaya Hidup Masyarakat Pesisir Pasca Konflik (Studi Pada

Desa Waepoti Kecamatan Waplao Kabupaten Buru, Maluku)” tepat pada

waktunya skripsi ini dibuat sebagai syarat kelulusan studi pada Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini tiak akan tewujud tanpa adanya ban tuan dari berbagai pihak. Rasa syukur dan terima kasih penulis haturkan kepada :

1. Bapak Prof. Muhadjir Effendy, M.AP. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

2. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini hingga selesai.

3. Muhammad Hayat, M.A selaku Ketua Kajur Sosiologi Fakultas Ilmu Sosoal dan Ilmu Politik Unversitas Muhammadiyah Malang.

4. Drs. Sulismadi, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan, arahan dan nasehat yang sangat membantu dan bermanfaat dalam penulisan skripsi ini.

5. Dr. Wahyudi, M.Si selaku Dosen pembembing II yang selalu bersedia meluangkan waktu ditengah kesibukannya, memberikan bimbingan dan arahan yang baik, nasehat serta dukungan demi terselesaikan skripsi ini. 6. Ibu Dra. Tutik Sulistyowati, M.Si selaku Dosen Wali yang selama ini

memberikan bimbingan nasehat dan motivasi kepada peneliti.

7. Segenap dosen Jurusan Sosiologi, Dr. Vina Salviana, Luluk Dwi Kumalasari S.sos, M.Si, Dra Tutik Sulistyowati, M.Si, Drs. Sulismadi M.Si, Dr. Wahyudi, M.Si, Rachmad Dwi K. Susilo, MA dan Muhammad Hayat, MA


(9)

ix

atas nikmat dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat anda berikan selama penulis menjadi mahasiswa. Ucapkan terima kasih.

8. Kepada Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan semangat dan doa serta memberikan perhatian dan kasih sayang yang begitu tulus, mejaga, merawat, dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan studi ini.

9. Kepada Kepala Desa Waepoti, para tokoh Desa Waepoti, dan seluruh masyarakat Desa Waepoti, yang telah membantu saya dalam melakukan penelitian ini.

10.Untuk mereka yang selalu ada yang selalu memberikan semangat dan dukungan Kaka, Bunda Waty, Achy Yaya, Ulhy, dan Umina

11.Sepupu-sepupu yang selalu memberi semangat dan motivasi K’dije, Lala, Fara, Nani, Cha Nu, Cha Ulla, Ayah Finho, Paii Is, Akbar, Ucen dan Tua Okha.

12.Untuk keluarga kecilku di Malang, Fatiah, K’very, Jalox, Uphy, Nadia, Echa, Ryan Booy, Mace Rani, Aii, Erva, Chajan, Ewi, Nea, Caca Iea, Abg Udin Umasugi Dan Keluarga Besar Hipma Buru Malang (Himpunan Mahasiswa Buru Malang)

13.Para kerabat di Pulau Buru (Namlea) yang turut membantu dalam peneliti

ini, K’Bujang, K’Zul, Ryan Waiulung, Jais, Yadi dan Ijal.

14.Teman-teman seperjungan sosiologi Industri 2009 yang saling memberikan motivasi, dan banyak lagi teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut andil dalam penelulisan skripsi ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas semuanya dengan lebih baik dan sempurna. Semoga skripsi ini dapat menjadi sesuatu yang memiliki manfaat dan kegunaan bagi seluruh pihak yag membutuhkan dan memerlukan.

Malang, 14 Januari 2015 Penulis,


(10)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN BERITA ACARA BIMBINGAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN ... v

HALAMAN MOTTO ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTARTABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

ABSTRAKS ... xiii

ABSTRAC ... xiv

BAB I.PENDAHULUAN 1.1Latar Belakan ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3Tujuan Penelitian ... 3

1.4Manfaat Penelitian ... 4

1.5Definisi Konsep ... 4

1.6Metode Penelitian... 8

1.7Teknik Pengumpulan Data ... 12


(11)

xi

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka ... 17 2.2 Landasan Teori ... 25

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH

3.1 Gambaran Umum ... 28 3.2 Gambaran Umum Desa Waepoti ... 31

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA

4.1 Penyajian Data. ... 37 4.2 Perubahan Gaya Hidup Masyarakat Desa Waepoti Pasca

Konflik Maluku ... 38

BAB VPENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 61 5.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA. ... 65 LAMPIRAN


(12)

xii DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kerangka Kajian Pustaka ... 23

Tabel 3.1 Daftar Kabupaten dan Kota di Maluku ... 29

Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Buru. ... 30

Tabel 3.3 Jumlah Kecamatan, Desa dan dusun Kabupaten Buru ... 30

Tabel 3.4 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin... 32

Tabel 3.5 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian... 33

Tabel 3.6 Jumlah Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Waepoti ... 34

Tabel 3.7 Jumlah Penduduk Menurut Agama ... 35


(13)

xiii DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Peneliti Sedang Mewawancarai Kepala Desa Mengenai

Kehidupan Masyarakat Desa Waepoti ... 40 Gambar 4.2 Keseharian Ibu-ibu antar Tetangga dikompleks Warga

Kristen ... 47 Gambar 4.3 Keseharian antar Tetangga dikompleks Warga Islam ... 47

Gambar 4.4 Cara Berpakaian Sehari-hari Masyarakat Muslim Desa Waepoti Pasca Konflik ... 51 Gambar 4.5 Cara Berpakaian Para Remaja Muslim Desa Waepoti

beberapa tahun terakhir Pasca Konflik ... 51 Gambar 4.6 Cara Berpakaian Para Remaja Kristen Desa Waepoti

beberapa tahun terakhir Pasca konflik ... 53 Gambar 4.7 Masjid Desa Waepoti ... 57 Gambar 4.8 Gereja Desa Waepoti ... 57


(14)

xiv DAFTAR PUSTAKA

Asmoro,T.Y.2001. Gaya Hidup Wanita Tuna Susila Yang Berstatus Mahasiswa.

Skripsi: Tidak diterbitkan

Dahuri, R., Rais, J., Ginting, S.P. dan Sitepu, M.J. 2001. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta.PT. Pradnya Paramita

Hujatnikajennong Agung dkk. 2006. Resistensi Gaya Hidup (Teori dan Realitas).

Bandung: Jalasutra

Kurniawan Dedik. 2008. Perubahan Gaya Hidup Buru Migran Antara Sebelum dan Sesudah Menjadi Buruh Migran (Studi Pada Desa Kletekan, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi). Skripsi. Tidak diterbitkan

Kusnadi. 2006. FilosofiPemberdayaanMasyarakatPesisir. Bandung: Humaniora Koentjaraningrat. 2005. Pengantar Antropologi I. Jakarta: PT Asdi Mahasatya Narwoko Dwi. J dan Usman Kolip.2010. Sosiologi Teks Terapan Dan Pengantar.

Jakarta: Kencana

Nasdian Tonny Fredian. 2014. Pengembangan Masyarakat. Jakarta. Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Sari F.Novi.2013. Perubahan Gaya Hidup Remaja Pasca Pembangunan Jembatan Suramadu di Desa Sukolilo Barat. Skripsi. Tidak diterbitkan

Satori Djam’an dan Aan Komariah.2013. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Alfabeta

Sugiono.2007.MetodelogiPenelitianKuantitatif, Kualitatifdan R & D. Bandung: Alfabeta


(15)

xv

http://burukab.go.id/web3/index.php?option=com_content&view=article&id=106: karakteristik-wilayah&Itemid=516

http://www.academia.edu/7562650/tugas_individu_sosiologi_pembangunan_sosio logi_masyarakat_pesisir

http://mardeliasariretno.blogspot.com/2011/11/3-metode-penelitian-kualitatif.html)

http://id.wikipedia.org/wiki/Maluku http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Buru


(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Selama manusia hidup pasti mengalami perubahan-perubahan, yang mana perubahan itu bisa ada yang tidak menarik atau kurang mecolok. Ada pula perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun luas, serta ada pula perubahan yang lambat sekali akan tetapi ada juga yang berjalan cepat. Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lemabaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan kewenangan, interaksi sosial dan gaya hidup. (J. Dwin Narwoko & Bagong Suyatno : 2010:333)

Perubahan pada masyarakat dapat bersifat intern maupun ekstern dan dapat bersifat positif maupun negatif. Intern dalam arti perilaku keseharian yang menyangkut diri sendiri seperti rasa apatis, apriori, traumatik dan lain-lain, sedang ekstern adalah perilaku keseharian yang menyangkut terhadap orang lain baik di dalam keluarga maupun luar keluarga seperti kerjasama, paternalistis dan lain-lain. Peningkatan pendapatan mengakibatkan perubahan perilaku masyarakat yang ke arah konsumtif, pemikiran yang lebih maju dan merubah perilaku sosial secara menyeluruh.

Karakteristik masyarakat pesisir berbeda dengan karakterisikmasyarakat agraris atau petani. Dari segi penghasilan, petani mempunyai pendapatan yang dapat dikontrol karena pola panen yang


(17)

2

terkontrol sehingga hasil pangan atau ternak yang mereka miliki dapat ditentukan untuk mencapai hasil pendapatan yang mereka inginkan. Berbeda halnya dengan masyarakat pesisir yang mata pencahariannya di dominasi dengan nelayan. Nelayan bergelut dengan laut untuk mendapatkan penghasilan, maka pendapatan yang mereka inginkan tidak bisa dikontrol.Nelayan menghadapi sumberdaya yang bersifat open acces dan beresiko tinggi. Hal tersebut menyebabkan masyarakat pesisir sepeti nelayan memiliki karakter yang tegas, keras, dan terbuka. (Dahuri dkk : 2001:25)

Masyarakat yang tinggal di suatu daerah atau Desayangterpencil pastiakan mengalami suatu perubahan, baik itu secara cepat atau lambat, besar atau kecil, yang dikehendaki maupun yang tidak dikehendaki, tergantung dari berbagai faktor yang ada disekitar lingkungan desaatau daerahtersebut. Perubahan-perubahan tersebut dapat terjadi dengan berbagai macam cara dan faktor yang melandasinya. Masyarakat itu sendiri mempunyai dua sifat yaitu ada masyarakat yangbersifat terbuka yang bisa menerima perubahan-perubahan yang terjadi dan menggabungkan dengan kebudayaan yang sudah ada, dan masyarakat yangbersifat tertutup yang mana dalam masyarakat ini cenderung sulit untuk menerima perubahan-perubahan yang terjadi karena mereka tidak terbiasamelakukan sesuatu yang merekatidak pahami dan yang tidak biasa mereka jalankan selama ini.

Desa Waepoti terletak dibagian pesisir pulau Buru, berdasarkan aktivitasnya masyarakat desa Waepoti dalam pencaharian kebutuhan pokok hidup adalah nelayan dan pegawai negeri sipil. Masyarakat desa Waepoti merupakan masyarakat yang bersifat terbuka yang bisa menerima


(18)

perubahan-3

perubahan yang terjadi dengan menggabungkan dengan kebudayan yang sudah ada. Walapun tidak semua masyarakat desa menyetujui perubahan tersebut. Berada dibagian pesisir dan jauh dari kota membuat masyarakat desa Waepoti terlambat disentuh perubahan yang bersifat modern. Gaya hidup masyarakat desa Waepoti pada tahun 2005-2009 terhitung sangat tradisional. Mulai dari pola pikir, mata pencaharian, pendidikan dan peralatan hidup. Memasuki tahun 2010-2014 gaya hidup masyarakat desa Waepoti mulai berubah. Sebagian besar dari mereka sudah modern dari cara berpikir, berpakaian dan penididikannya.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang perubahan gaya hidup masyarakat pesisir, sehingga peneliti

mengambil penelitian dengan judul “ Perubahan Gaya Hidup Masyarakat

Pesisir (Studi Pada Desa Waepoti, Kecamatan Waplao, Kabupaten Buru, Maluku)

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah perubahan gaya hidup masyarakat pesisir Desa Waepoti Kecamatan Waplao Kabupaten Buru?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui serta mendeskripsikan tentang bagaimanakah perubahan gaya hidup masyarakat pisisir Desa Waepoti.


(19)

4 1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Secara Teoritis

Bisa memberikan kontribusi pengetahuan gambaran tentang gaya hidup masyarakat pesisir. Selain itu bisa memberikan manfaat untuk mengembangkan ilmu sosial, khususnya ilmu sosiologi dan penerapan teori sosiologi sebagai alat untuk menganalisis fenomena sosial yang terjadi. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan pada lemabaga pendidikan khususnya jurusan sosiologi, sehingga memperluas kajian ilmu sosialogi dan bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.

1.4.2 Secara Praktis

Dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat pesisir Desa Waepoti tentang gaya hidup mereka yang secara tidak sengajah sudah berubah tanpa mereka sadari atau tidak. Selain memberikan gambaran dan pengetahuan kepada masyarakat Desa Waepoti, hal ini juga bisa jadi pelajaran untuk masyarakat Desa di sepanjang pesisir Kabupaten Buru.

1.5Definisi Konsep

Untuk memberikan pemahaman tentang judul penelitian yang dibuat oleh peneliti tentang Perubahan Gaya Hidup Masyarakat Pesisir, maka perlu peneliti definisi sebagai berikut :


(20)

5 1.5.1 Perubahan

Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi statis yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada. Perubahan bisa terjadi setiap saat dan merupakan proses yang dinamik serta tidak dapat dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula. Tanpa berubah tidak ada pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Namun dengan berubah terjadi ketakutan, kebingungan, kegagalan dan kegembiraan. (J.Dwi Narwoko & Bagong Suyanto : 2010:186)

1.5.2 Gaya Hidup

Istilah gaya hidup, baik dari sudut pandang individual maupun kolektif, mengandung pengertian bahwa gaya hidup sebagai cara hidup mencakup sekumpulan kebiasaan, pandangan, dan pola-pola respon terhadap hidup, serta perlengkapan untuk hidup. Cara bukan sesuatu yang alamiah, melainkan hal yang ditemukan, diadopsi atau diciptakan, dikembangkan, dan digunakan untuk menampilkan tindakan agar mencapai tujuan tertentu. (Agung Hujatnikajennong dkk : 2006:37)

Gaya Hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya. Gaya hidup merupakan frame of

reference yang di pakai seseorang dalam bertingkah laku

konsekuensinya akan membentuk pola tertentu. Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat


(21)

6

berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image yang berkaitan dengan status sosial yang disandangnya. Untuk merefleksikan image inilah di butuhkan simbol-simbol status tertentu, yang sangat berperan dalam mempengaruhi perilaku. (Dedik Kurniawan : 2008:12)

Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Gaya hidup mempengaruhi perilaku seseorang dan akhirnya mempengaruhi pilihan-pilihan serta keputusan pada diri sendiri maupun kepada orang lain. Secara umum gaya hidup juga dapat diartikan sebagai cara hidup yang dilakukan dengan bagaimana orang melakukan kegiatannya dengan cara :

1. Menghabiskan aktifitasnya, yaitu bagaimana individu atau kelompok menghabiskan waktunya.

2. Minat yang dimiliki yaitu dengan tingkat keinginan atau perhatian pilihan yang dimiliki oleh seseorang. Kelompok atau masyarakat, serta pendapat (opini) yang merupakan jawaban sebagai respon dari stimulus opini tersebut digunakan untuk mendeskripsikan, mengartikan, menafsir pilihan-pilihannya.

Perubahan gaya hidup yaitu suatu proses peralihan cara pandang, kebiasaan dan perlengkapan hidup dalam perilaku seseorang yang ditunjukan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya. Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga


(22)

7

gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image yang berkaitan dengan status sosial yang disandangnya.

1.5.3 Masyarakat Pesisir

Masyarakat pesisir adalah masyarakat yang tinggal dan hidup di wilayahp esisiran. Wilayah ini adalah wilayah transisi yang menandai tempat perpindahan antara wilayah daratan dan laut atau sebaliknya (Kusnadi: 2001: 5). Di wilayah ini, sebagian besar masyarakatnya hidup dari mengelola sumber daya pesisir dan laut, baik secara langsung mau pun tidak langsung. Oleh itu, dari perspektif mata pencariannya, masyarakat pesisir tersusun dari kelompok-kelompok masyarakat yang beragam seperti nelayan, petambak, pedagang ikan, pemilik toko, serta pelaku industri kecil dan menengah pengolahan hasil tangkap.

1.5.4 Kebudayaan

Budaya merupakan bagian integral dari setiap masyarakat. Termasuk perilaku dan cara-cara di mana seseorang dan hidupnya. Budaya sangat penting bagi keberadaan masyarakat, karena mengikat orang bersama-sama. Dalam kebudayaan itu sendiri sebagai contoh meliputi musik, makanan, seni dan sastra dari masyarakat. Budaya adalah alat kompleks bagi setiap individu untuk bertahan hidup di masyarakat. Dengan kata lain, yaitu cara di mana orang berinteraksi dengan orang lain dalam masyarakat. (Koentjaraningrat : 2005:81)


(23)

8

Menurut C. Kluckhohn dinyatakan bahwa setiap kebudayaan memiliki tujuh unsur kebudayaan universal,yaitu :

1. Bahasa

2. Sistem pengetahuan 3. Organisasi sosial

4. Sistem peralatan hidup dan teknologi 5. Sistem mata pencaharian hidup 6. Sistem religi

7. Kesenian

Kebudayaan juga mengalami suatu perubahan, hal ini secara umum dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Proses perubahan kebudayaan dapat terjadi secara evolusi dan revolusi. Dalam perubahan kebudayaan tersebut diatas tidak jarang terjadi cultural lag, yaitu suatu keadaan masyarakat yang mengalami kesenjangan antara budaya material dengan budaya non material. Hal ini misalnya dapat dilihat dengan semakin jauhnya jarak antara kebudayaan ideal dengan kebudayaan real. Kesenjangan budaya yang berlarut-larut dapat menimbulkan berbagai masalah sosial atau kerawanan sosial, perilaku menyimpang, munculnya subculture dalam masyarakat

1.6Metode Penelitian

Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan secara sistematis, mempunyai tujuan tertentu dengan menggunakan metode yang


(24)

9

tepat, dimana data yang dikumpulkan harus ada relevansi dengan masalah yag dihadapi. Metode adalah salah satu cara yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu pekerjaan. Metode penelitian mempunyai peran yang penting dalam mengumpulkan data, merumuskan masalah, analisis dan intrepresi data. Sedangkan metode penelitian penelitian dalam penulisan ini adalah :

1.6.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif, yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting dari sifat suatu barang/jasa. Hal terpenting dari suatu barang atau jasa berupa kejadian/fenomena/gejala sosial adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi suatu pengembangan konsep teori. Jangan sampai sesuatu yang berharga tersebut berlalu bersama waktu tanpa meninggalkan manfaat. Penelitian kualitatif dapat di desain untuk memberikan sumbangannya terhadap teori praktis, kebijakan, masalah-masalah sosial dan tindakan. (Djam’an Satori & Aan Komariah : 2013:22)

Alasan peneliti menggunakan penelitian kualitatif karena ingin mengeksplor fenomena-fenomena yang tidak dapat dikuantifikasikan yang bersifat deskriptif seperti proses suatu langkah kerja, formula suatu resep, pengertian-pengertian tentang suatu konsep yang beragam, karakteristik suatu barang dan jasa, gambar-gambar, gaya-gaya, tata cara suatu budaya, model fisik suatu artifak dan lain sebagainya.


(25)

10

Dalam menggunakan pendekatan tersebut diharapkan peneliti dapat mendeskripsikan kejadian dan kenyataan yang sebenarnya tentang hal hal yang diteliti. Untuk itu dengan menggunakan jenis penelitian deskritif kualitatif data yang diperoleh dapat di uraikan secara lebih jelas sehingga pembaca dapat lebih mudah memahami hasil penelitian. Alasan peneliti dalam memilih jenis penelitian deskritif kualitatif ini adalah untuk memberikan gambaran yang jelas tentang obyek penelitian berdasarkan kenyataan yang ada dilapangan yaitu mengenai impression management

dalam promosi produk rokok.

1.6.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Waepoti Kec. Waplao Kab.Buru Maluku. Adapun alasan peneliti mengambil lokasi ini, karena Desa Waepoti ini merupakan salah satu Desa yang mengalami konflik Maluku pada tahun 1999-2003. Sehingga peneliti tertarik unutk meneliti tentang Perubahan Gayah Hidup Maysrakat Pesisir di Desa ini, yang mana berada dibagian pesisir Pulau Buru pasca konflik tersebut.

1.6.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah masyarakat Desa Waepoti, yang diambil dari jumlah populasi masyarakat Desa Waepoti berdasarkan beberapa jenis pekerjaan. Selain masyarakat Desa, ada juga beberapa perangkat Desa seperti :

1. Kepala Desa Waepoti


(26)

11

3. Para tokoh agama Desa Waepoti 4. Tokoh pendidikan

Dalam penentuan subjek penelitian ini teknik yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian (Sugiono: 2007:54). Alasan peneliti menggunakan teknik ini agar tidak terjadi pelebaran pertanyaan ataupun data yang diberikan sesuai dengan tujuan penelitian.

1.6.4 Sumber Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber data atau informan yang menjadi perhatian atau kunci informasi untuk memperoleh data yang diperlukan. Maka sumber data yang digunakan untuk menyediakan informasi terdapat dua sumber yaitu :

a. Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, di amati dan di catat untuk pertama kalinya. Data-data di peroleh dari keterangan informan, yakni warga masyarakat dan tokoh masyarakat Desa Waepoti.

b. Data Sekunder

Data sekunde rmerupakan data yang di peroleh secara tidak langsung dari objek yang diteliti, dalam pengumpulan data sekunder yang di pentingkan adalah keadaan atau ada tidaknya data itu sendiri.


(27)

12

Data-data yang di peroleh yakni arsip-arsip Desa, internet yang berkaitan dengan kontek penelitian dan buku yang dapat menunjang penelitian ini.

1.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.7.1 Observasi

Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Dengan demikian pengertian observasi penelitian kualitatif adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk mengetahui keberadaan objek, sitiuasi, konteks dan maknanya

dalam upaya mengumpulkan data penelitian. (Djam’an Satori &

Aan Komariah : 2013:104-105)

Dalam teknik pengumpulan data untuk obervasi dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi tak berstruktur. Maksud dari observasi tak berstruktur adalah bahwa instrumen observasi tidak dipersiapkan secara sistematis dari awal karena peneliti belum tahu pasti apa yang akan terjadi, jenis data apa yang berkembang dan dengan cara apa data baru itu paling sesuai untuk dieksplorasi. Dalam melakukan


(28)

13

pengamatan peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.

1.7.2 Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Wawancara dalam penelitian kualitatif sifatnya mendalam karena ingin mengekspresikan informasi secara holistic dan jelas dari informan (Djam’an Satori & Aan Komariah : 2013:129-130) Dalam teknik pengumpulan data wawancara ini peneliti menggunakan wawancara tidak berstandar (untandardized interview).Wawancara tak berstandar, adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permaslahan yang akan ditanyakan. Alasan peneliti mengunakan teknik wawancara ini agar proses wawancara berjalan apa adanya tetapi masih dalam konteks tema yang diangkat peneliti.

1.7.3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengambil alih, mencatat data, gambar-gambar, petada lain sebagainya. Metode ini di gunakan untuk menambah kelengkapan data, mengetahui keterbatasan peneliti, dan untuk


(29)

14

mengetahui keaslian data. Alasan menggunakan teknik dokumentasi adalah sebagai pelengkap data yang tidak dapat dari teknik sebelumnya. Peneliti mengambil dokumentasi berupa foto arsip atau tulisan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Dokumentasi yang peneliti ambil disini adalah arsip-arsip Desa dan foto-foto di lokasi penelitian.

1.8 Teknik Analisis Data

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka metode yang di pergunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dengan analisis kualitatif. Analisis kualitatif adalah fokus pada makna petunjuk deskritif, penjernihan dan penempatan data pada konteksnya masing-masing sering kali melukiskan dalam kata-kata dari pada dalam bentuk angka-angka (Sanapiah, 1995:270)

Analisis data merupakan langkah terakhir sebelum menarik kesimpulan, untuk itu analisis sangat di perlukan dalam penelitian untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh. Dalam penelitian ini yang di gunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis deskritif karena data yang di kumpulkan bersifat monografi di mana data yang ada tidak dapat disusun kedalam suatu struktur klasifikasi. Setelah data dianalisis dengan metode dekritif kualitatif selanjutnya dibahas permasalahan tersebut hingga ada pada suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif model interaktif melalui empat tahap, yakni :


(30)

15 a. Pengumpulan Data

Kegiatan yang di lakukan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari subyek penelitian yang ada relevansinya dengan perumusan masalahdan tujuan penelitian. Untuk mengumpulkan data peneliti melakukan observasi secara terbuka, wawan cara dengan subyek penelitian, serta melakukan dokumentasi. Dalam mengumpulkan data peneliti akan melakukan wawancara dan observasi.

b. Reduksi Data

Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data yang muncul dari catatan-catatan dilapangan. Reduksi data di lakukan secara terus menerus selama penelitian dilakukan. Peneleti mengedit data dengan cara memilih bagian data yang mana untuk dikode, dipakai, dan diringkas, serta dimasukan dalam kategori dan sebagainya. Data yang di dapat kemudian direduksi.

c. Penyajian Data

Sekumpulan data yang di oganisir sehingga dapat memberikan deskripsi menuju penarikan kesimpulan. Penyajian data harus mempunyai relevansi yang kuat dengan perumusan masalah secara keseluruhan dan disajikan secara sistematis. Dalam penyajian data peneliti akan menyajikan semua data-data yang di peroleh untuk menjawab dalam rumusan masalah dan tentunya ada


(31)

16

kesesuaian antara rumusan masalah dan penyajian data yang diperoleh peneliti.

d. Penarikan Kesimpulan

Proses penarikan kesimpulan merupakan bagian penting dari kegiatan penelitian, karena merupakan kesimpulan dari peneitian. Proses penarikan kesimpulan dimaksud untuk menganalisis, mencari makna dari data-data yang tersedia, sehingga dapat ditemukan pola hubungan atau proposisi-proposisi, yang berkaitan dengan rumusan masalah dari penelitian ini.


(1)

3. Para tokoh agama Desa Waepoti 4. Tokoh pendidikan

Dalam penentuan subjek penelitian ini teknik yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian (Sugiono: 2007:54). Alasan peneliti menggunakan teknik ini agar tidak terjadi pelebaran pertanyaan ataupun data yang diberikan sesuai dengan tujuan penelitian.

1.6.4 Sumber Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber data atau informan yang menjadi perhatian atau kunci informasi untuk memperoleh data yang diperlukan. Maka sumber data yang digunakan untuk menyediakan informasi terdapat dua sumber yaitu :

a. Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, di amati dan di catat untuk pertama kalinya. Data-data di peroleh dari keterangan informan, yakni warga masyarakat dan tokoh masyarakat Desa Waepoti.

b. Data Sekunder

Data sekunde rmerupakan data yang di peroleh secara tidak langsung dari objek yang diteliti, dalam pengumpulan data sekunder yang di pentingkan adalah keadaan atau ada tidaknya data itu sendiri.


(2)

Data-data yang di peroleh yakni arsip-arsip Desa, internet yang berkaitan dengan kontek penelitian dan buku yang dapat menunjang penelitian ini.

1.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.7.1 Observasi

Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Dengan demikian pengertian observasi penelitian kualitatif adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk mengetahui keberadaan objek, sitiuasi, konteks dan maknanya dalam upaya mengumpulkan data penelitian. (Djam’an Satori & Aan Komariah : 2013:104-105)

Dalam teknik pengumpulan data untuk obervasi dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi tak berstruktur. Maksud dari observasi tak berstruktur adalah bahwa instrumen observasi tidak dipersiapkan secara sistematis dari awal karena peneliti belum tahu pasti apa yang akan terjadi, jenis data apa yang berkembang dan dengan cara apa data baru itu paling sesuai untuk dieksplorasi. Dalam melakukan


(3)

pengamatan peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.

1.7.2 Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Wawancara dalam penelitian kualitatif sifatnya mendalam karena ingin mengekspresikan informasi secara holistic dan jelas dari informan (Djam’an Satori & Aan Komariah : 2013:129-130) Dalam teknik pengumpulan data wawancara ini peneliti menggunakan wawancara tidak berstandar (untandardized interview).Wawancara tak berstandar, adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permaslahan yang akan ditanyakan. Alasan peneliti mengunakan teknik wawancara ini agar proses wawancara berjalan apa adanya tetapi masih dalam konteks tema yang diangkat peneliti.

1.7.3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengambil alih, mencatat data, gambar-gambar, petada lain sebagainya. Metode ini di gunakan untuk menambah kelengkapan data, mengetahui keterbatasan peneliti, dan untuk


(4)

mengetahui keaslian data. Alasan menggunakan teknik dokumentasi adalah sebagai pelengkap data yang tidak dapat dari teknik sebelumnya. Peneliti mengambil dokumentasi berupa foto arsip atau tulisan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Dokumentasi yang peneliti ambil disini adalah arsip-arsip Desa dan foto-foto di lokasi penelitian.

1.8 Teknik Analisis Data

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka metode yang di pergunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dengan analisis kualitatif. Analisis kualitatif adalah fokus pada makna petunjuk deskritif, penjernihan dan penempatan data pada konteksnya masing-masing sering kali melukiskan dalam kata-kata dari pada dalam bentuk angka-angka (Sanapiah, 1995:270)

Analisis data merupakan langkah terakhir sebelum menarik kesimpulan, untuk itu analisis sangat di perlukan dalam penelitian untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh. Dalam penelitian ini yang di gunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis deskritif karena data yang di kumpulkan bersifat monografi di mana data yang ada tidak dapat disusun kedalam suatu struktur klasifikasi. Setelah data dianalisis dengan metode dekritif kualitatif selanjutnya dibahas permasalahan tersebut hingga ada pada suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif model interaktif melalui empat tahap, yakni :


(5)

a. Pengumpulan Data

Kegiatan yang di lakukan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari subyek penelitian yang ada relevansinya dengan perumusan masalahdan tujuan penelitian. Untuk mengumpulkan data peneliti melakukan observasi secara terbuka, wawan cara dengan subyek penelitian, serta melakukan dokumentasi. Dalam mengumpulkan data peneliti akan melakukan wawancara dan observasi.

b. Reduksi Data

Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data yang muncul dari catatan-catatan dilapangan. Reduksi data di lakukan secara terus menerus selama penelitian dilakukan. Peneleti mengedit data dengan cara memilih bagian data yang mana untuk dikode, dipakai, dan diringkas, serta dimasukan dalam kategori dan sebagainya. Data yang di dapat kemudian direduksi.

c. Penyajian Data

Sekumpulan data yang di oganisir sehingga dapat memberikan deskripsi menuju penarikan kesimpulan. Penyajian data harus mempunyai relevansi yang kuat dengan perumusan masalah secara keseluruhan dan disajikan secara sistematis. Dalam penyajian data peneliti akan menyajikan semua data-data yang di peroleh untuk menjawab dalam rumusan masalah dan tentunya ada


(6)

kesesuaian antara rumusan masalah dan penyajian data yang diperoleh peneliti.

d. Penarikan Kesimpulan

Proses penarikan kesimpulan merupakan bagian penting dari kegiatan penelitian, karena merupakan kesimpulan dari peneitian. Proses penarikan kesimpulan dimaksud untuk menganalisis, mencari makna dari data-data yang tersedia, sehingga dapat ditemukan pola hubungan atau proposisi-proposisi, yang berkaitan dengan rumusan masalah dari penelitian ini.