3. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di areal penambangan pasir tepatnya di Kampung Awilarangan, Desa Cikahuripan, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten
Cianjur. Sebagai stasiun penelitian dipilih dua situ yaitu situ nomor 5 dan 6 Lampiran 1. Penelitian dilakukan selama 2 bulan yaitu pada bulan Mei
– Juli 2010 dengan jeda waktu pengambilan sampling 14 hari sekali sehingga total
pengambilan sampel adalah 4 kali.
3.2 Penentuan Titik Sampling
Penentuan titik sampling dilakukan secara vertikal berdasarkan kedalaman perairan sedangkan secara horizontal tidak dilakukan karena berdasarkan hasil
survey pendahuluan secara horizontal perairan diperkirakan bersifat homogen. Secara vertikal ditentukan 5 titik pengamatan yaitu untuk mewakili lapisan
epilimnion adalah bagian permukaan dan kedalaman Secchi, kemudian titik kedalaman kompensasi, dan untuk mewakili lapisan hipolimnion diambil pada titik
7 meter dan 16 meter pada situ no 5. Sedangkan pada situ no 6 titik pengamatan pada permukaan, kedalaman Secchi, kedalaman kompensasi, 6 meter dan 10 meter.
Kompensasi merupakan kedalaman yang memiliki intensitas cahaya sebesar 1 dari intensitas cahaya di permukaan. Umumnya kedalaman kompensasi
ditentukan dengan menggunakan persamaan Beer-Lambert Law, namun kedalaman kompensasi pada penelitian ini ditentukan dengan cara kedalaman
Secchi pada kedua situ dikalikan tiga. Pertimbangan dari penentuan kedalaman kompensasi ini adalah tidak tersedianya data mengenai koefisien peredupan cahaya
matahari pada kedua situ yang diperlukan dalam persamaan Beer-Lambert Law.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Pengambilan Contoh Air
Contoh air diambil dari setiap titik pengamatan dengan menggunakan Kemmerer water sample yang miliki volume 4000 ml. Contoh air yang diambil
dipisahkan pada wadah yang telah disediakan untuk dianalisis. Untuk pengukuran parameter kimia contoh air diberi pengawet H
2
SO
4
hingga pH 2 sedangkan untuk
parameter fisika hanya di simpan pada suhu 4
o
C. Parameter fisika-kimia air yang diukur serta metodenya disajikan pada Tabel 2.
3.3.2 Nilai Debit Air dan Retention Time
Untuk mendapatkan nilai debit dan retention time digunakan formulasi sebagai berikut:
3.3.3 Pengukuran Kadar Oksigen Jenuh Saturasi
Menurut Effendi 2003, kadar oksigen jenuh akan tercapai jika kadar oksigen yang terlarut di perairan sama dengan kadar oksigen yang terlarut secara
teoritis. Kadar oksigen tidak jenuh terjadi jika kadar oksigen yang terlarut lebih kecil daripada kadar oksigen secara teoritis. Kadar oksigen yang melebihi nilai
jenuh disebut lewat jenuh supersaturasi. Adapun perhitungan persen saturasi adalah sebagai berikut :
Keterangan : DO
: Konsentrasi oksigen terlarut mgliter DOt
: Konsentrasi oksigen jenuh mglliter pada suhu tertentu dengan tekanan 760 mmHgmgliter
3.3.4 Pengkuran Kelimpahan Biomassa Fitoplankton
Pengukuran kelimpahan dan biomassa plankton dilakukan dengan pengambilan sampel air pada berbagai strata kedalaman dengan menggunakan
Kemerer Water Sampler bervolume 4000 ml sebanyak 20 liter. Contoh air tersebut disaring dengan menggunakan plankton net dengan ukuran mata jaring 35 µ.
Contoh air yang tersaring sebanyak 30 ml dimasukan dalam botol koleksi yang telah dilabeli dan diberi pengawet lugol sebanyak 3
– 4 tetes hingga berwarna seperti teh kental. Sampel plankton selanjutnya diamati di bawah mikroskop dan
diidentifikasi dengan menggunakan buku petunjuk Prescot 1970.
Kelimpahan plankton dinyatakan secara kuantitatif dalam jumlah selliter. Pencacahan dilakukan dengan metode sapuan. Untuk memperoleh nilai
kelimpahan plankton digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: N :Kelimpahan plankton selliter
n :Jumlah pankton yang diamati pada Sedgwick Rafter Counting Call sel Vr :Volume air yang disaring pada botol contoh 30 ml
Vo :Volume sampel pada Sedgwick Rafter Counting Call 1 ml Vs :Volume air yang disaring 20 liter
Tabel 2 Metode dan alat-alat yang digunakan dalam pengukuran masing-masing parameter
No Parameter
Satuan Alat ukur
Analisis
Fisika
1 Suhu
o
C Termometer
In situ 2
Kecerahan cm
Sechhi disk In Situ
Kimia
3 pH
pH indikator In situ
4 DO
mgliter Titrasi
In situ 5
NO
2
mgliter Spektro
Lab 6
NO
3
mgliter Spektro
Lab 7
NH
3
mgliter Spektro
Lab 8
PO
4
mgliter Spektro
Lab 9
Total P mgliter
Spektro Lab
10 Total N
mgliter Spektro
Lab 11
Oksigen saturasi mgliter
Biologi
12 Produktivitas primer
mg Cm
3
jam Titrasi
In situ 13
Khlorofil-a mgliter
Spektro Lab
Biomassa fitoplankton dihitung berdasarkan prosedur analisis khlorofil-a dengan metode spektrofotometrik Boyd dan Tucker 1992 sebagai berikut :
Keterangan : Khlorofil-a: dalam mgm
3
A665 : Absorban pada panjang gelombang 665 nm
A750 : Absorban pada panjang gelombang 750 nm
V : Volume ekstrasi aseton ml
L : Panjang lintasan cahaya pada kuvet cm
S : Volume contoh air yang disaring
3.4 Analisa Data