Nitrit NO Nitrat NO

Rata-rata konsentrasi amonia di kedua situ menunjukan nilai yang cukup tinggi. Tingginya nilai amonia pada kedua situ diduga berasal dari pemecahan nitrogen anorganik yang terdapat dalam air dan sedimen yang terjadi di dalam perairan Walter et al. 2007. Selain itu kegiatan pertanian di tepian situ menyebabkan air tanah yang masuk ke perairan telah kaya akan nitrogen anorganik sebagai sumber amonia sebagai akibat dari penggunaan pupuk Kattner et al. 2000 Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kandungan amonia di Situ no 5 dan Situ no 6 tidak berbeda nyata kecuali pada kedalaman kompensasi dan kedalaman di bawah kompensasi 7 meter untuk Situ no 5 dan 6 meter untuk Situ no 6. Pada kedalaman tersebut kandungan amonia Situ no 5 lebih tinggi jika dibandingkan dengan Situ no 6. Tingginya konsentrasi amonia tersebut dapat disebabkan lebih banyaknya bahan pembentuk amonia yang tersedia pada situ no 5 namun tidak diiringi ketersediaan oksigen yang cukup sehingga yang terjadi adalah bentuk amonia yang banyak.

5.2.2 Nitrit NO

2 -N Distribusi vertikal konsentrasi nitrit pada Situ no 5 berada pada kisaran antara tidak terdeteksi-0,247 mgliter Gambar 7. Pada situ no 6 rata-rata kisaran konsentrasi nitrit berada pada nilai tidak terdeteksi-0,11 mgliter Lampiran 2. Pada perairan alami nitrit umumnya ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit karena segera teroksidasi menjadi nitrat atau tereduksi menjadi amonia. Rata-rata konsentrasi nitrit pada kedua situ Tabel 4 menunjukkan nilai yang cukup tinggi. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diduga salah satunya adalah beban masukan nitrogen dari luar perairan yang cukup besar. Gambar 7. Pola distribusi vertikal nitrit di situ bekas galian pasir Hasil uji statistik menunjukkan bahwa konsentrasi nitrit di kedua situ tidak berbeda nyata dengan nilai P0,05 Lampiran 3. Meskipun Situ no 6 terletak di daerah persawahan sehingga dimungkinkan menerima beban masukan nitrogen yang lebih tinggi, namun morfologi Situ no 6 yang menyebabkan situ tersebut memiliki retensi time 17 hari atau lebih cepat dari Situ no 5 111,4 hari membuat unsur hara lebih cepat terbilas sehingga tidak berpengaruh terhadap konsentrasi nitrogen.

5.2.3 Nitrat NO

3 -N Nitrat nitrogen memegang peranan penting di perairan alami dengan peranannya sebagai unsur hara utama yang dibutuhkan makrofita air dan fitoplankton Wetzel 2001. Hasil pengamatan selama penelitian mendapatkan konsentrasi nitrat pada situ no 5 berkisar antara 0,12-1,1 mgliter, sedangkan pada situ no 6 konsentrasi nitrat berkisar antara 0,075-1,65 mgliter Lampiran 2. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa rata-rata konsentrasi nitrat pada kedua situ tidak berbeda nyata P0,05. Berdasarkan rata-rata distribusi vertikal terlihat penurunan konsentrasi nitrat dengan bertambahnya kedalaman Gambar 8. Hal ini sesuai dengan pernyataan Goldman dan Horne 1983 tentang penyebaran nitrat yang berbeda disetiap kedalaman dan akan berkurang seiring dengan pertambahan kedalaman. Nitrat merupakan hasil proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen di perairan dengan demikian pada kolom perairan yang kaya akan oksigen terlarut akan cenderung memiliki konsentrasi nitrat yang lebih tinggi. Gambar 8. Distribusi vertikal konsentrasi N-NO 3 di perairan situ bekas galian pasir Konsentrasi nitrat pada situ no 5 dan itu no 6 selama empat periode pengamatan tergolong cukup tinggi dengan rata-rata konsentrasi melebihi 0,2 mgliter Tabel 4. Kegiatan pertanian dengan pemupukan unsur nitrogen di daerah sekitar situ galian pasir dapat meningkatkan konsentrasi nitrat air tanah Kattner et al. 2000 yang menjadi sumber air situ galian pasir. Konsentrasi yang melebihi 0,2 mgliter di kedua situ mampu menstimulir pertumbuhan fitoplankton dengan sangat cepat. Tabel 4. Nilai rata-rata kualitas air di situ bekas galian pasir mgliter Stasiun Kedalaman m Suhu DO NO 2 NO 3 Amonia TN PO 4 TP Situ no 5 Permukaan 25 9,51 0,09 0,59 0,46 0,78 0,07 0,14 Secchi 25 8,49 0,08 0,60 0,50 0,81 0,12 0,16 Kompensasi 24 7,73 0,10 0,48 0,82 1,15 0,05 0,09 7 23,7 3,51 0,09 0,53 1,12 1,48 0,07 0,10 16 21,3 2,44 0,09 0,44 0,91 1,05 0,05 0,12 Situ no 6 Permukaan 21,75 7,20 0,04 0,74 0,32 0,90 0,09 0,16 Secchi 21,75 7,43 0,06 0,54 0,33 0,75 0,13 0,17 Kompensasi 21,75 6,03 0,04 0,51 0,27 0,95 0,15 0,20 6 20,75 4,32 0,07 0,40 0,29 1,17 0,10 0,18 10 20,50 2,77 0,04 0,34 0,51 0,98 0,18 0,21 Berdasarkan konsentrasi nitrat pada kedua situ pun menunjukkan kondisi perairan yang eutrofik. Kadar nitrat di kedua situ tercatat melebihi 0,2 mgliter sehingga mendukung percepatan proses eutrofikasi dengan menstimulir pertumbuhan fitoplankton secara cepat Goldman Horne 1983. Pada situ no 5 rata-rata konsentrasi nitrat sebesar 0,352 mgliter dan konsentrasi nitrit sebesar 0,004 mgliter pada tahun 2007 Bapeda Kabupaten Cianjur 2007 menjadi 0,44 – 0,60 mgliter NO 3 dan 0,08-0,10 mgliter NO 2 pada saat pengamatan menunjukkan peningkatan masukan nitrogen sebagai salah satu hal yang memicu percepatan proses eutrofikasi Kagalau et al. 2008.

5.2.4 Fosfor