Produktivitas Primer Status Trofik

fitoplankton di kedua berbeda nyata. Debit Situ no 6 yang lebih besar dari Situ no 5 menyebabkan banyak fitoplankton hanyut ke arah outlet sehingga mengurangi biomassa fitoplankton. Khlorofil-a selain digunakan untuk menduga biomassa algae juga dapat digunakan untuk menentukan tingkat kesuburan perairan Magadza 2008. Kisaran jumlah khlorofil-a 0-4 mgm 3 merupakan ciri perairan oligotrofik, kisaran 5-10 mgm 3 merupakan perairan mesotrofik dan kisaran 10-100 mgm 3 merupakan tipe eutropik. Konsentrasi khlorofil-a yang tercatat selama empat periode pengamatan meskipun menunjukkan penurunan konsentrasi pada periode dua dan tiga akibat terjadi hujan lebat namun tetap mengindikasikan perairan tersebut memiliki tipe eutrofik.

5.5 Produktivitas Primer

Hasil perhitungan produktivitas primer di Situ no 5 dan 6 menunjukkan penurunan nilai rata-rata produktivitas Tabel 8 bersih sesuai dengan bertambahnya kedalaman yang mendanakan pengaruh cahaya terhadap produktivitas primer Gambar 13. Selain itu pula biomassa fitoplankton yang lebih besar di lapisan permukaan mendukung tingginya hasil proses fotosintesis pada lapisan tersebut. Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai produktivitas primer pada kedua situ tidak berbeda nyata kecuali pada kedalaman Secchi, dimana Situ no 5 memiliki nilai yang lebih besar dari Situ no 6. Hal ini kemungkinan disebabkan karena letak kedalaman Secchi pada Situ no 5 hampir dekat dengan permukaan sehingga nilai produktivitasnya tidak jauh berbeda karena kondisi cahaya yang hampir sama, sedangkan pada Situ no 6 letaknya lebih dalam dari permukaan. Gambar 13. Pola distribusi vertikal produktivitas primer di perairan situ bekas galian pasir Tabel 8 Rata-rata produktivitas primer bersih kedua situ Kedalaman Situ no 5 Situ no 6 mg Cm 3 jam mg Cm 2 jam mg Cm 3 jam mg Cm 2 jam Permukaan 169,63 115,47 161,47 39,27 Secchi 169,25 62,25 Kompensasi 56,02 16,61

5.6 Status Trofik

Situ galian pasir merupakan situ buatan berumur lebih muda dari pada perairan alami, demikian pula situ galian pasir yang berada di lokasi penelitian umumnya masih berumur dibawah 20 tahun. Pada tahun-tahun pertama setelah penggalian biasanya situ-situ galian pasir masih berstatus oligotropik Kattner et al. 2000. Namun proses perubahan pada situ galian pasir umumnya lebih cepat dari perairan alami Tavernini et al. 2009 terutama pada situ-situ yang terletak dekat pemukiman. Infiltrasi air tanah merupakan sumber air utama bagi situ galian pasir, namun masukan air limbah dan air hujan diduga memberian pengaruh pada perubahan sifat fisika dan kimia perairan Brooks et al. 2003 Pengidentifikasi status trofik Situ no 5 dan situ no 6 digunakan model trix dimana unsur hara direpresentatifkan melalui konsentrasi total nitrogen dan total fosfor sedangan biomassa fitoplankton diwakili khlorofil-a sedangkan intensitas produksi dari badan air diwakili kdanungan oksigen saturasi Lampiran 13. Penentuan status trofik dengan menggunakan model trix menunjukkan pada Situ No 5 dan Situ no 6 untuk setiap kedalaman telah berstatus eutrofik dengan nilai dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Status tropik Situ no 5 dan Situ no 6 dengan menggunakan model Trix Stasiun Kedalaman Nilai Trix Status trofik Situ no 5 Permukaan 4.621 Eutrofik Secchi 4.670 Eutrofik Kompensasi 4.932 Eutrofik 7 meter 5.687 Eutrofik 16 meter 5.090 Eutrofik Situ no 6 Permukaan 4.739 Eutrofik Secchi 4.305 Eutrofik Kompensasi 5.402 Eutrofik 6 meter 5.637 Eutrofik 10 meter 4.936 Eutrofik Hasil identifikasi kedua situ galian pasir menggambarkan status trofik kedua situ telah eutrofik dicirikan dengan tingginya unsur hara dan produktivitas serta kurangnya tingkat kecerahan Tabel 10. Meskipun situ galian pasir yang diamati tergolong perairan yang masih baru, namun berdasarkan status trofiknya menunjukkan proses eutrofikasi telah berlangsung sangat cepat. Tabel 10 Status trofik kedua situ berdasarkan rata-rata parameter kualitas air dibdaningkan dengan kriteria Wetzel 2001 Parameter Situ No.5 Situ No.6 Oligotrofik Mesotrofik Eutrofik Hasil Status Hasil Status Total Fosfor mgm 3 120,7 Eutrofik 177,6 Eutrofik 10 10-20 20 Total Nitrogen mgm 3 1055,1 Eutrofik 951,5 Eutrofik 200 200-500 500 Chlorofil-a mgm 3 40,43 Eutrofik 8,83 Mesotrofik 4 4-10 10 Produktivitas Primer mgCm 2 hari 1.385,64 Eutrofik 471,24 Eutrofik 7-25 75-250 350-700 Kecerahan m 0,57 Eutrofik 0,93 Eutrofik 4 2-4 2

5.7 Pengelolaan