Produksi dan Nilai Produksi

51 Mekar. Sebenarnya apakah mata pencaharian sebagai nelayan masih cukup menjanjikan atau memang karena keahlian dari masyarakat sekitar yang turun temurun hanya berprofesi sebagai pelaut. Hal ini dapat dilihat dari kenyataannya bahwa masih banyak anak yang putus sekolah dan lebih memilih melaut membantu orang tuanya sehingga kemungkinan sedikit generasi yang akan datang untuk menempuh pendidikan dan mendapatkan pekerjaan yang jauh lebih baik. Tabel 14 Perkembangan jumlah nelayan Gebang Mekar tahun 1998-2004 Tahun Jumlah Nelayan Persentase 1998 4.840 - 1999 4.866 0,54 2000 7.619 56,57 2001 6.445 -15,41 2002 9.841 52,69 2003 8.367 -14,98 2004 8.018 -4,17 Sumber : KCD Perikanan dan Kelautan Kecamatan Gebang Mekar 2004

4.6 Produksi dan Nilai Produksi

Perkembangan produksi dan nilai produksi perikanan laut selama periode 1995–2005 di Kabupaten Cirebon mengalami peningkatan yang cukup baik dengan didukung oleh tingginya nilai tukar dolar terhadap rupiah pada krisis mulai tahun 1998. Produksi tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir terjadi pada tahun 2004 dengan produksi perikanan sebesar 40.843,0 ton dengan nilai produksi sebesar Rp196.363.000. Perkembangan produksi dan nilai produksi perikanan laut selama periode 2000–2005 di Kabupaten Cirebon dapat dilihat pada Tabel 15 dan Gambar 11. Pada Tabel 15 di atas, dapat dikatakan bahwa walaupun produksi perikanan laut sempat mengalami penurunan pada tahun 1997 sebesar 0,77 dari produksi tahun sebelumnya yaitu dari 16.186,30 ton pada tahun 1996 menjadi 16.061,3 ton pada tahun 1997. Namun, nilai produksi perikanan laut terus mengalami peningkatan, tanpa terkecuali komoditi rajungan. 52 Tabel 15 Perkembangan produksi dan nilai produksi perikanan laut selama periode tahun 1995 – 2004 di Kabupaten Cirebon Tahun Produksi Ikan ton Nilai Produksi Rp 1.000,- Persentase Produksi 1995 15.946,8 22.167.595 - 1996 16.186,3 28.698.710 1,50 1997 16.061,3 31.947.584 -0,77 1998 16.494,5 72.149.180 2,70 1999 16.829,3 96.493.400 2,03 2000 17.377,7 100.028.425 3,26 2001 39.968,7 161.911.700 130,00 2002 40.168,5 184.580.000 0,50 2003 40.759,1 193.636.943 1,47 2004 40.843,0 196.363.000 0,21 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cirebon 2006 5 10 15 20 25 30 35 40 45 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 Tahun Produksi 1.000 ton 50 100 150 200 250 Nilai Produksi Rp 1.000.000,- Produksi Ikan 1.000 ton Nilai Produksi Rp 1.000.000,- Gambar 11 Perkembangan produksi dan nilai produksi perikanan laut selama periode tahun 1995-2004 di Kabupaten Cirebon Komoditi rajungan produksinya mengalami fluktuasi pada tahun 1996 sampai 1997 dan kemudian produksinya mulai meningkat dan stabil sampai tahun 2004. Seiring dengan peningkatan produksi rajungan pada tahun 1998 diikuti pula peningkatan nilai produksinya yang cukup tinggi setahun berikutnya yaitu mulai awal tahun 1999. Hal ini dikarenakan nilai tukar dolar yang cukup tinggi terhadap rupiah. Sejak tahun 1998 produksi rajungan terus mengalami kenaikan, tetapi nilai produksi rajungan tidak selamanya naik karena tergantung dari nilai tukar dolar terhadap rupiah. Produksi rajungan tertinggi selama sepuluh tahun terakhir terjadi 53 pada tahun 2004 dengan produksi rajungan sebesar 3605,4 ton dengan nilai produksi sebesar Rp 20.960.200,- Tabel 16 dan Gambar 12. Tabel 16 Perkembangan produksi dan nilai produksi rajungan selama periode tahun 1995 – 2004 di Kabupaten Cirebon Tahun Produksi Rajungan ton Nilai Produksi Rp 1.000,- Persentase Produksi 1995 1.297,6 3.433.550 - 1996 1.094,0 2.973.950 -15,69 1997 1.089,4 2.735.450 -0,42 1998 1.263,8 4.882.800 16,01 1999 1.730,0 10.378.800 36,89 2000 1.752,3 10.678.785 1,29 2001 2.458,5 24.585.100 40,30 2002 2.672,5 26.752.110 8,70 2003 2.916,7 35.000.400 9,14 2004 3.605,4 20.960.200 23,61 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cirebon 2006 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 Tahun Produksi 1.000 ton 5 10 15 20 25 30 35 40 Nilai Produksi Rp 1.000.0000,- Produksi Rajungan 1.000 ton Nilai Produksi Rp 1.000.000,- Gambar 12 Perkembangan produksi dan nilai produksi rajungan selama periode tahun 1995-2004 di Kabupaten Cirebon Sementara itu dibawah ini terdapat data produksi rajungan Portunnus pelagicus di seluruh Indonesia Tabel 17 dan Gambar 13. Produksi rajungan di Indonesia setiap tahun terus meningkat seiring meningkatnya kebutuhan ekspor. Pada tahun 2002 produksinya turun namun nilai produksi tetap naik, hal ini karena nilai jual yang terus naik karena permintaan lokal maupun ekspor terus meningkat. Jika dilihat dengan produksi di Kabupaten Cirebon maka 10 54 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 2000 2001 2002 2003 2004 Tahun Produksi Rajungan ton 100 200 300 400 500 Nilai Produksi Rp 1.000.000,- Produksi Rajungan Se-Indonesia ton Nilai Produksi Rajungan Se-Indonesia Rp 1.000.000,- produksi rajungan didapat dari Kabupaten Cirebon. Namun demikian, banyak perusahaan yang mengeluhkan kurangnya pasokan rajungan setiap harinya. Oleh karena itu, saat ini perlu adanya informasi mengenai teknologi yang lebih efektif untuk meningkatkan produksi rajungan. Usaha yang dilakukan oleh Departemen Perikanan dan Kelautan dalam hal ini Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau BBPBAP sejak tahun 1993 merintis teknologi budidaya rajungan. Selama empat tahun terakhir ini sudah menghasilkan benih rajungan setiap bulannya 1 juta ekor Samudra, 2006. Namun, permintaan benih untuk pembesaran rajungan di tambak rakyat masih sangat sedikit. Hal ini karena usaha budidaya rajungan belum populer di kalangan petambak. Tabel 17 Perkembangan produksi dan nilai produksi rajungan seluruh Indonesia selama periode tahun 2000 – 2004 Tahun Produksi Rajungan ton Nilai Produksi Rp 1.000.000,- Persentase Produksi 2000 14.053 82.299 - 2001 22.040 194.674 142,60 2002 19.988 324.271 81,61 2003 30.530 372.365 142,73 2004 36.130 451.871 111,78 Sumber : Departemen Kelautan dan Perikanan 2006 Gambar 13 Perkembangan produksi dan nilai produksi rajungan selama periode tahun 2000-2004 di Seluruh Indonesia 55 5000 10000 15000 20000 25000 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Tahun Ekspor Rajungan ton 20 40 60 80 100 120 140 160 Nilai Ekspor 1.000.000 US Ekspor Rajungan Ton Nilai Ekspor 1.000.000 US Sementara itu dari tahun 2000 sampai 2005 ekspor rajungan berfluktuasi. Pada tahun 2001 sampai 2002 mengalami penurunan tetapi nilai produksi terus mengalami peningkatan ini dikarenakan harga rajungan yang terus meningkat serta nilai kurs dollar yang makin melambung Tabel 18 dan Gambar 14. Tabel 18 Perkembangan ekspor dan nilai ekspor rajungan seluruh Indonesia selama periode 2000-2005 Tahun Ekspor Rajungan Ton Nilai Ekspor 1000 US Persentase Ekspor 2000 12.381 68.209.000 - 2001 11.657 87.430.000 -0,058 2002 11.226 90.349.000 -0,037 2003 12.041 91.918.000 0,073 2004 20.903 143.550.000 0,736 2005 18.593 130.905.000 -0,111 Sumber : Departemen Kelautan dan Perikanan 2006 Gambar 14 Perkembangan ekspor dan nilai ekspor rajungan selama periode tahun 2000-2005 di Seluruh Indonesia

4.7 Penanganan dan Distri busi Hasil Tangkapan

Dokumen yang terkait

Studi Kelayakan Finansial Pengembangan Usaha Unit Penangkapan Gillnet (Studi Kasus pada Nelayan Pemilik Unit Penangkapan Gillnet di Desa Gebang Mekar, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat)

1 6 278

Pengaruh Lama Perendaman {Soaking Time) Jaring Kejer Terhadap Hasil Tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Gebang Mekar, Cirebon

0 7 94

Implikasi Penerapan Sistem HACCP terhadap Status Usaha Pengrnahan Hasil Perikanan Skala Kecil dan Rumah tangga (Kasus Usaha Pengolahan Rajungan di Desa Gebang Mekar, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat)

0 23 187

Teknologi Penangkapan Pilihan untuk Perikanan Rajungan di Perairan Gebang Mekar Kabupaten Cirebon

3 39 250

Analisis Perkiraan Dampak Ekonomi Kebijakan Legal Minimum Size Rajungan (Portunus pelagicus) terhadap Nelayan Desa Gebang Mekar Kabupaten Cirebon

1 17 222

ANALISIS BIOEKONOMI PERIKANAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI PERAIRAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

0 3 46

Selektivitas Jaring Kejer dengan Mesh Size Berbeda Terhadap Rajungan (Portunus pelagicus) Hasil Tangkapan di Perairan Gebang Mekar Kabupaten Cirebon.

0 0 1

Analisis Pemasaran dan Nilai Tambah Produk Rajungan (Portunus pelagicus) di desa Gebang Mekar Kabupaten Cirebon.

1 2 1

Karakteristik Rajungan (Portunus pelagicus) Hasil Tangkapan Jaring Kejer Pada Kedalaman Berbeda Di Perairan Gebang Kabupaten Cirebon.

0 0 1

Karakteristik Biota Hasil Sampingan Alat Tangkap Garok Rajungan di Perairan Gebang Mekar Kabupaten Cirebon dan Losari Kabupaten Brebes.

0 0 1