Manfaat Merger dan Akuisisi Alasan Melakukan Merger dan Akuisisi

Pengendalian ini yang memberikan manfaat kepada perusahaan pengakuisisi. Akuisisi berbeda dengan merger karena akuisisi tidak menyebabkan pihak lain bubar sebagai entitas hukum. Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam akuisisi secara yuridis masih tetap berdiri dan beroperasi secara independen tetapi telah terjadi pengalihan oleh pihak pengakusisi. Beralihnya kendali berarti pengakuisisi memiliki mayoritas saham-saham berhak suara voting stock yang biasanya ditunjukan atas kepemilikan lebih dari dari 50 persen saham berhak suara tersebut. Dimungkinkan bahwa walaupun memiliki saham kurang dari jumlah itu pengakuisisi juga bisa dinyatakan sebagai pemilik suara mayoritas jika anggaran dasar perusahaan yang diakuisisi menyebutkan hal yang demikian. Namun bisa juga pemilik dari 51 persen tidak tau belum dinyatakan sebagai pemilik suara mayoritas jika dalam anggaran dasar perusahaan menyebutkan lain. Akuisisi memunculkan hubungan antara perusahaan induk pengakuisisi dan perusahaan anak terakuisisi dan selanjutnya kedua memiliki hubungan afiliasi.

2.1.3 Manfaat Merger dan Akuisisi

menurut Gie sebagaimana dikutip Payamta 2004 mencatat beberapa manfaat MA adalah : 1. Komplementaris. Penggabungan dua perusahaan sejenis atau lebih secara horizontal dapat menimbulkan sinergi dalam berbagai bentuk, misalnya : Perluasan produk, transfer teknologi, sunber daya manusia yang tangguh dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 2. pooling kekuatan Perusahaan-perusahaan yang terlampau kecil untuk mempunyai fungsi- fungsi penting untuk perusahaannya, misalnya fungsi research and development, akan lebih efektif jika bergabung dengan perusahaan lain yang telah memiliki fungsi tersebut. 3. Mengurangi Persaingan penggabungan usaha diantara perusahaan sejenis akan mengakibatkan adanya pemusatan pengendalian, sehingga dapat mengurani pesaing 4. Menyelamatkan Perusahaan dari Kebangkrutan Bagi perusahaan yang kesulitan likuiditas dan terdesak oleh kreditur, keputusan MA dengan perusahaan yang kuat akan menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan.

2.1.4 Alasan Melakukan Merger dan Akuisisi

Merger dan akuisisi adalah keputusan strategis para manajer dari suatu perusahaan, yang mana juga merupakan produk dari salah satu aspek mendasar dalam strategi korporasi, memiliki beragam alasan, motif dan tujuan. Menurut Prasana Chandra yang dikutip oleh kurniawan 2011 menyatakan bahwa alasan ekonomi yang utama dari merger adalah nilai value perusahaan hasil merger diharapkan lebih besar dari jumlah nilai mandiri independent values dari perusahaan yang bergabung merger. Sedangkan menurut Brigham sebagaimana dikutip oleh Payamta 2004 menyatakan bahwa sinergi merupakan alasan utama perusahaan melakukan Universitas Sumatera Utara merger dan akuisisi. Pengaruh sinergi sendiri bisa timbul dari empat sumber, yaitu 1 penghematan operasi, yang dihasilkan dari skala ekonomis dalam manajemen, pemasaran, produksi atau distribusi, 2 penghematan keuangan, yang meliput i biaya transaksi yang lebih rendah dan evaluasi yang lebih baik oleh para analisis sekuritas, 3 perbedaan efisiensi, yang berarti bahwa manajemen salah satu perusahaan, lebih efisien dan aktiva perusahaan yang lemah akan lebih produktif setelah merger dan 4 peningkatan penguasaan pasar akibat berkurangnya persaingan. Ada beberapa alasan kenapa perusahaan melakukan MA menurut Ravenscraft dan Scherer 1989 : 1. Mengganti manajer yang tidak efisien. 2. Untuk mencapai skala ekonomis dalam produksi, distribusi dan pembiayaan. 3. Untuk menarik kekuatan monopoli. 4. Untuk mendapatkan kesempatan pengurangan pajak. 5. Untuk membangun kerajaan bisnis. penggabungan badan usaha diantaranya dimaksudkan agar perusahaan memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas dan volume penjualan lebih besar, mampu mengembangkan organisasi yang lebih kuat dan produksi yang lebih baik serta manajemen yang baik berbakat, penurunan biaya melalui penghematan dan efisiensi pada skala produksi yang lebih besar, peningkatan pengendalian pasar dan posisi bersaing, diversifikasi lini- lini produk, perbaikan posisi dalam kaitannya dengan sumber Universitas Sumatera Utara pengadaan bahan baku, dan peningkatan yang menitikberatkan pada modal untuk pertumbuhan sebagai biaya yang rendah atas pinjaman. sedangkan alasan yang mendukung digunakannya strategi akuisisi secara aktif diungkapkan oleh Hitt 2001, h. 296-305 adalah : 1. Meningkatkan kekuatan pasar. Dilakukannya akuisisi adalah untuk mencapai kekuatan pasar yang lebih besar 2. Mengatasi hambatan untuk memasuki pasar. untuk memasuki pasar baru seringkali mengalami kesulitan maka untuk itu akuisisi sering digunakan untuk mengatasinya. 3. Biaya pegembangan produk baru. Akuisisi merupakan cara lain yang digunakan perusahaan untuk memasuki akses ke produk baru dan produk yang saat ini yang baru dan diinginkan perusahaan. 4. Meningkatkan kecepatan memasuki pasar. Dibandingkan dengan pengembangan produk internal, akuisisi lebih cepat meningkatkan kecepatan memasuki pasar. 5. Risiko lebih rendah dibandingkan dengan pengembangan produk baru. terdapat pendapat proses pengembangan produk internal lebih berisiko, dan para manajer melihat akuisisi sebagai salah satu cara untuk menurunkan tingkat risiko karena mudah diprediksi. 6. Meningkatkan diversifikasi. perusahaan biasanya lebih mudah mengenalkan produk baru dalam pasar yang baru-baru ini dilayani oleh perusahaan, dan sebaliknya semakin sulit bagi perusahaan untuk mengembangkan produk untuk pasar yang kurang dikuasainya. Universitas Sumatera Utara 7. Membentuk kembali jangkauan kompetitif perusahaan. untuk mengurangi dampak negatif dari tingginya tingkat persaingan terhadap kinerja keuangan, maka perusahaan dapat menggunakan akuisisi sebagai salah satu cara untuk membatasi ketergantungannya pada produk pasar yang sedikit atau tunggal. Tujuan Akuisisi adalah pembuktian diri atas pertumbuhan dan ekspansi asset perusahaan. Menurut Kurniawan dikutip dari Sudarman 1999, h. 19 menyatakan dalam perspektif neoklasik, semua keputusan perusahaan termasuk akuisisi dibuat dengan tujuan memaksimalkan kekayaan pemegang saham perusahaan, dalam perspektif manajerial para manajer melakukan akuisisi karena beberapa alasan berikut : 1. Untuk memperbesar ukuran perusahaan, karena penghasilan, bonus, status dan kekuasaan mereka merupakan suatu fungsi dari ukuran perusahaan sindrom empire building. 2. Untuk menyusun kemampuan manajerial yang saat ini belum digunakan secara maksimal. 3. untuk mengurangi resiko atau diversifikasi risiko dan meminimalkan tekanan biaya financial dan kebangkrutan motivasi keamanan pekerjaan. tekanan keuangan merupakan kondisi di mana perusahaan menemui kesulitan memenuhi kewajiban dan dipaksa membuat keputusan operasi, investasi dan financial melalui akuisisi 4. Untuk menghindari pengambilalihan. Hal ini dimaksudkan ketika terjadi sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan yang Universitas Sumatera Utara memaksa dan tidak bersahabat. Di mana pengambilalihan memaksa bersifat perusahaan target tidak diberi otonomi dalam tingakatan perusahaan setelah pengambil alihan dan tidak memiliki kekuasaan atas hak-hak khusus. Sementara pengambilalihan tidak bersahabat di mana perusahaan target mengakuisisi perusahaan lain, dan membiayai pengambilalihannya dengan hutang, karena beban hutang ini, kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung oleh bidding firm yang berminat.

2.1.5 Klasifikasi Merger dan Akuisisi