Nilai-Nilai Pemdidikan Karakter Komponen Pendidikan Karakter Proses Pendidikan Karakter

mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik serta keteladanan baik, 3. membangun sikap warganegara yang cinta damai, kreatif, mandiri, dan mampu hidup berdampingan dengan bangsa lain dalam suatu harmoni. Pendidikan karakter dilakukan melalui berbagai media yaitu keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, pemerintah, dunia usaha, dan media massa Kementerian Pendidikan Nasional, 2011: 8.

2.1.3 Nilai-Nilai Pemdidikan Karakter

Ada delapan belas Nilai-nilai pendidikan karakter yang dikembangkan Kementerian Pendidikan. Nilai-nilai tersebut bersumber dari agama, pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional yaitu: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabatkomunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab Sumber: Pusat Kurikulum. Pengembangan dan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa: Pedoman Sekolah. 2009:9-10.

2.1.4 Komponen Pendidikan Karakter

Tiga komponen karakter yang baik components of good character menurut Thomas Lickona 1992: 21 yaitu moral knowing atau pengetahuan tentang moral, moral feeling atau perasaan tentang moral dan moral action atau perbuatan bermoral. Komponen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: 5 MORAL ACTION Competence, Will habit MORAL FEELING Conscience, self esteem, empathy, loving the good, self control, humality, MORAL KNOWING moral awareness, knowing moral values, prespective taking, moral reasoning, decision making, self knowledge Bagan 1. Komponen Pendidikan Karakter Sumber: Lickona 1991: 11 Sehingga dengan ketiga komponen pendidikan karakter ini terbentuklah suatu perwujudan perilaku dan sikap hidup.

2.1.5 Proses Pendidikan Karakter

Proses pendidikan karakter didasarkan pada totalitas psikologis yang mencakup seluruh potensi individu manusia kognitif, afektif, psikomotorik dan fungsi totalitas sosiokultural pada konteks interaksi dalam keluarga, satuan pendidikan serta masyarakat. Totalitas psikologis dan sosiokultural dapat dikelompokkan seperti yang digambarkan dalam Bagan 2 berikut: 6 Bagan 2. Konfigurasi Pendidikan Karakter Sumber : Kementerian Pendidikan Nasional 2011: 9 BAB III METODE PENULISAN

3.1 Sumber Data