Hipotesis Pengaruh Struktur Modal Dan Profitabilitas Terhadap Dividend Payout Ratio Perusahaan Jasa Indonesia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2013
✁ ✂
2.1.1.2 Modal Sendiri Modal sendiriequity capital adalah dana jangka panjang perusahaan yang
disediakan oleh pemilik perusahaan pemegang saham, yang terdiri dari berbagai jenis saham saham preferen dan saham biasa serta laba ditahan Sundjaja. 2003.
Pendanaan dengan modal sendiri akan menimbulkan opportunity cost. Keuntungan dari memiliki saham perusahaan bagi owner adalah control terhadap
perusahaan. Namun, return yang dihasilkan dari saham tidak pasti dan pemegang saham adalah pihak pertama yang menanggung resiko perusahaan. Modal sendiri
atau ekuitas merupakan modal jangka panjang yang diperoleh dari pemilik perusahaan atau pemegang saham. Modal sendiri diharapkan tetap berada dalam
perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas sedangkan modal pinjaman memiliki jatuh tempo.
Penelitian inimenggunakan proksi Debt To Equity Ratio DER yaitu dengan membandingkan jumlah total ekuitas dengan total hutang.
2.1.3 Debt To Equity Ratio DER Debt To Equity Ratio DER digunakan untuk mencerminkan variabel struktur
modal perusahaan. Rasio ini menggambarkan seberapa besar modal perusahaan dibiayai dari biaya asing. Biaya asing disini adalah total hutang yang digunakan
perusahaan sebagai biaya operasional perusahaan. Debt To Equity Ratio DER adalah rasio perbandingan antara jumlah total ekuitas dengan total hutang.
✄ ☎
DER dengan angka dibawah 1.00, mengindakasikan bahwa perusahaan memiliki hutang yang lebih kecil dari ekuitas yang dimilikinya. Investor harus jeli dalam
melihat DER , jika total hutangnya lebih besar dari pada ekuitas, maka investor harus lihat lebih lanjut apakah hutang lancar atau hutang jangka panjang yang
lebih besar. •
Jika jumlah hutang lancar lebih besar dari pada hutang jangka panjang, keadaan ini masih bisa diterima, karena besarnya hutang lancar sering
disebabkan oleh hutang operasi yang bersifat jangka pendek. •
Jika hutang jangka panjang yang lebih besar, maka dikuatirkan perusahaan akan mengalami gangguan likuiditas dimasa yang akan datang. Selain itu
laba perusahaan juga semakin tertekan akibat harus membiayai bunga pinjaman tersebut.
• Beberapa perusahaan yang memiliki DER lebih dari satu, hal ini sangat
menganggu pertumbuhan kinerja perusahaanya juga menganggu pertumbuhan harga sahamnya. Karena itu sebagian besar para investor
menghindari perusahaan yang memiliki angka DER lebih dari 2.