Kemala Induk baru tersedia di level SLTA, sementara akses ke pendidikan perguruan tinggi berada di tempat lain yang relatif jauh. Sebenarnya ada solusi
yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan rendahnya Sumber Daya Manusia SDM di Pekon Gunung Kemala Induk yaitu melalui pelatihan, kursus dan lain-
lain. Dengan gagasan tersebut di atas nantinya Pekon Gunung Kemala Induk mampu menyiapkan tenaga-tenaga trampil sesuai kebutuhan.
E. Mata Pencaharian
Tabel 3 Macam-macam Pekerjaan dan Jumlahnya
No Jenis Pekerjaan
Laki-laki Perempuan
1 Petani
407 orang 65 orang
2 Buruh tani
- orang - orang
3 Pegawai Negeri Sipil
11 orang 10 orang
4 Pedagang keliling
2 orang 4 orang
5 Peternak
- orang -
6 Montir
- orang -
7 Dokter swasta
1 orang - orang
8 Pembantu rumah tangga
- 78 orang
9 TNI
- -
10 POLRI
6 orang 2 orang
11 Pensiunan PNSTNIPOLRI
3 orang 6 orang
12 Pengusaha kecil dan menengah
2 orang - orang
13 Jasa pengobatan alternatif
2 orang 2 orang
14 Dosen swasta
- orang - orang
15 Tukang gali sumur
4 orang - orang
16 Tukang kayu
6 orang -
17 Tukang jahit
2 orang 2 orang
18 Tukang cukur
2 orang -
19 Tukang pijit
1orang 3 orang
20 Tukang batukayu
4 orang 3 orang
21 Kusir servis elektronik
2 orang -
F. Jumlah Penduduk berdasarkan agama
Penduduk Pekon Gunung Kemala Induk mayoritas beragama Islam. Tabel 4
Nama-Agama dan Pemeluknya No
Nama Agama Laki-laki
Perempuan 1
Islam 839 Orang
786 orang 2
Katolik - Orang
3 Kristen
- Orang 4
Hindu - Orang
VI . SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa
politik uang dalam Pemilihan Umum 2014 di Pekon Gunung Kemala Kecamatan Way Krui Kabupaten Pesisir Barat sebagai berikut :
1. Secara umum penyebab politik uang adalah latar belakang ekonomi
masyarakat yang masih rendah yang memudahkan masyarakat menerima pemberian dan janji yang diberikan oleh calon anggota legislatif, adanya
anggapan masyarakat bahwa hak pilih merupakan aset yang berharga sehingga siapapun yang menginginkannya harus mengeluarkan biaya yang
sepadan serta tata nilai atau norma yang berlaku di masyarakat. 2.
Bentuk politik uang berupa pemberian sembako, media promosi dan fasilitas umum pada masyarakat yang dilakukan oleh calon anggota
legislatif untuk memberikan langsung kepada masyarakat pemilih. 3.
Dampak politik uang dalam pemilihan umum adalah tidak murninya suara dari aspirasi masyarakat yang masuk terhadap salah satu calon anggota
legislatif dan berimbas pada pendidikan politik, yaitu mobilisasi yang pada gilirannya menyumbat partisipasi politik. Rakyat dalam proses seperti ini
tetap menjadi objek eksploitasi politik pihak yang memiliki kekuasaan, serta prinsip-prinsip demokrasi telah tercemari dalam praktik politik uang
B. Saran
Berdasarkan uraian dan pembahasan d iatas, maka penulis memberikan
beberapa saran antara lain: 1.
Untuk pihak panwaslu yang mempunyai kewenangan dalam pengawasan penyelenggaraan pemilu harus lebih intens lagi dalam mengawasi dan
mengontrol setiap jalannya pelaksanaan pemilu, apabila menemukan kejanggalan dalam pelaksanaannya di lapangan maka harus segera
ditindaklanjuti dengan tegas dan diperoses secara hukum yang berlaku, agar pada pelaksanaan pemilu berlangsung tidak lagi ada yang melakukan
kecurangan khususnya yang berhubungan dengan politik uang. 2.
Diharapkan penyelenggara pemilihan umum untuk bersikap tegas dan netral dalam menyelenggarakan pemilihan kepala daerah sehingga tidak
ada oknum penyelenggara yang memihak dari pasangan calon legislatif. Selain itu pihak penyelenggara pemilihan umum pun harus benar-benar
bekerja secara maksimal, sehingga pada saat pelaksanaan berlangsung dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan peraturan pelaksaksanaan yang
berlaku. 3.
Kepada calon anggota legislatif, penulis menyarankan agar selalu menegakkan prinsip pemilu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil
agar nilai-nilai demokrasi yang ada di Indonesia tetap berjalan sesuai dengan peraturan dan konstitusi yang telah ditetapkan bersama.