tidak akan mendapatkan daging burung tersebut. Perjanjian merupakan hukum yang harus ditegakkan.
Dari ilustrasi sederhana tersebut dapat dikatakan bahwa antara Guru dan Murid bersama-sama melakukan apresiasi terhadap karya sastra. Guru
melontarkan pertanyaan untuk menjajaki tingkat apresiasi murid. Murid pun melakukan apresiasi secara baik.
3.1.3 Kegiatan Menonton Pertunjukan
Kegiatan menonton pertunjukan atau pentas sastra termasuk kegiatan apresiasi sastra secara langsung. Kegiatan menonton pertunjukan dapat
berupa menonton pembacaan puisi, menonton deklamasi, menonton pembacaan cerpen, menonton pertunjukan drama, atau menonton
musikalisasi puisi. Menonton pertunjukan ini tidak terbatas pada pementasan panggung saja, tetapi juga termasuk menonton lewat televisi, video,
pemutaran cakram padat CD, dan film di bioskop, serta film di internet. Kegiatan apresiasi sastra dari sisi pertunjukan ini mengajak apresiator
menyaksikan pertunjukan dengan pandangan mata kepalanya sendiri. Setiap gerak, tutur kata, perubahan wajah, perpindahan tempat, bahkan pakaian
pemaian, tata panggung, dan tata lampu pun dapat diamati oleh apresiator. Memang seni pertunjukan sudah bukan karya sastra murni, melainkan
melibatkan berbagai seni yang lain. Meskipun demikian, unsur sastranya masih tetap menonjol karena bahan utama yang dijadikan seni pertunjukan
adalah karya sastra, teks yang tertulis dengan menggunakan media bahasa yang kemudian dilisankan.
Berikut ada sebuah buah puisi yang berjudul “Menyesal” karya Ali Hasjmy. Puisi ini dapat dideklamasikan oleh siswa sebagai seni pertunjukan.
Juga puisi ini dapat dibuat musikalisasi, yaitu dipadukan dengan seni musik sebagai lagu, kemudian baru dipentaskan. Dalam melakukan apresiasi
melalui pertunjukan ini prosesnya dapat menerapkan kegiatan mendengarkan karya sastra dibacakan. Memang dalam pertunjukan ini lebih
diperluas dengan indera penglihatan, yakni dari sisi gerak dan sesuatu yang 10
tampak dalam pandangan mata. Oleh karena itu, apresiasi dari jalur pertunjukan ini tidak perlu diterangkan panjang lebar, asalkan setelah
diadakan pertunjukan siswa dapat dimintai komentarnya setelah mendapat pertanyaan dari guru.
MENYESAL
Pagiku hilang sudah melayang Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang datang membayang Batang usiaku sudah tinggi
Aku lalai di hari pagi Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati Miskin ilmu, miskin harta
Akh, apa guna kusesalkan Menyesal tua tiada berguna
Hanya menambah luka sukma
Kepada yang muda kuharapkan Atur barisan di hari pagi
Menuju ke abah padang bakti
Ali Hasjmy dalam Suyono Suyatno 2002
3.2 Kegiatan Apresiasi Tak Langsung