Sampel Penelitian Populasi dan sampel penelitian .1 Populasi
124 1
Memilih 2 kelas diantara 8 kelas yang ada 2
Mengundi dan menentukan kelas mana yang menggunakan pembelajaran IPS terpadu dengan model connected dan model integrated.
3 Mengambil sampel pada kelas VIII A yang berjumlah 32 siswa, ditentukan
secara acak mengambil 15 siswa, untuk melaksanakan uji coba 30 soal, baik pre-test maupun soal post-test.
4 Dari dua kelas sampel, untuk kelas eksperimen berjumlah 32 siswa,
sedangkan pada kelas pembanding berjumlah 29 siswa. 5
Sebelum melakukan test awal pada kedua kelas eksperimen dan pembanding, peneliti terlebih dahulu masuk kelas memberi penjelasan
materi serta informasi yang berkaitan dengan tes awal, dengan tujuan mempersiapkan siswa secara psykologi dan kesiapan materi.
Dengan dasar perlakuan diatas maka sampel kelas VIII B sebagai kelas eksperimen akan diberikan pembelajaran IPS terpadu model connected, dan
kelas VIII C sebagai kontrol menggunakan pembelajaran IPS terpadu model integrated. Melihat keadaan siswa yang heterogen, maka keadaan siswa
dikategorikan pada kemampuan awal tinggi, sedang dan rendah untuk menentukan kemampuan awal tinggi atau kemampuan awal rendah dengan
kriteria 27, ini sesuai dengan pendapat dari Arikunto 2006:212. Dalam menentukan kemampuan awal tinggi, sedang, dan rendah ditentukan sebesar
27 dari jumlah peserta.
125 Berdasarkan kriteria tersebut maka komposisi sampel sebagai berikut.
1 Siswa dengan kemampuan awal tinggi, diberi pembelajaran IPS terpadu
model connected. 2
Siswa yang kemampuan awal tinggi diberi pembelajaran IPS terpadu model integrated
3 Siswa dengan kemampuan awal sedang, diberi pembelajaran IPS terpadu
model connected. 4
Siswa yang kemampuan awal sedang diberi pembelajaran IPS terpadu model integrated
5 Siswa dengan kemampuan awal rendah, diberi pembelajaran IPS terpadu
model connected. 6
Siswa yang kemampuan awal rendah diberi pembelajaran IPS terpadu model integrated
Untuk pengelompokkan siswa dengan kemampuan awalnya tinggi, sedang dan rendah ditentukan dari prestasi hasil belajar saat diberikan perlakuan test awal
sebelum pembelajaran eksperimen dikelas. Sedangkan dalam menerapkan penggolongan tinggi, sedang dan rendah didapat dari peserta didiksiswa,
Dirjen Dikti 2008:8-9 dengan ukuran kriterianya sebagai berikut: 1
Dikatakan tinggi, bila skor ≥ 70 2
Dikatakan sedang bila skor 50 ≤ skor ≤ 70 3
Dikatakan rendah bila skor 50 Dari kriteria pengelompokkan, maka nilai kemampuan awal dapat dibuat table
3.2 sebagai berikut.
126 Tabel 3.2 Penggolongan nilai kemampuan awal.
No Kategori
Ukuran 1
tinggi ≥ 70
2 sedang
50 ≤ skor ≤ 70
3 rendah
50