19 Pembelajaran konvensional segala aktivitas terpusat pada guru, dimana guru yang
mendominasi pembelajaran, siswa dianggap belum atau tidak tahu dengan materi yang diajarkan. Guru menjelaskan semua ilmu pengetahuan kepada siswa, se-
dangkan siswa mendengarkan, memperhatikan, dan mencatat materi yang disampaikan oleh guru. Kegitan guru setelah menyampaikan materi adalah mem-
beri contoh dan menyelesaikannya kemudian memberikan soal-soal latihan dan siswa meminta siswa menjawab atau mengerjakan soal tersebut.
Dengan siswa mendengar, mencatat, dan memperhatikan guru mengajar, siswa
akan mampu memahami konsep matematika yang telah dijelaskan sehingga pemahaman konsep matematika siswa tersebut meningkat. Tetapi jika diban-
dingkan dengan pembelajaran kooperatif tipe TPS, tingkat pemamahan konsep pembelajaran konvensional lebih lambat. Hal ini disebabkan pembelajaran
kooperatif tipe TPS mempunyai kesempatan yang besar kepada siswa untuk bertanya kepada guru atau siswa yang lain, berdiskusi dengan pasangannya, dan
berbagi dengan kelompok yang lain.
C. Hipotesis
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan suatu
hipotesis dalam penelitian ini, yaitu : 1.
Hipotesis Umum Model pembelajaran kooperatif tipe TPS efektif ditinjau dari pemahaman
konsep matematis pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kota Agung Barat Tahun Pelajaran 20122013.
20 2.
Hipotesis Khusus Pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TPS lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
III. METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Kota Agung Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Kota Agung Barat
semester genap tahun pelajaran 20132014 yang terdistribusi dalam empat kelas yaitu kelas VIIIB, VIIIC, VIIID, dan VIIIE. Pengambilan sampel penelitian ini
dengan menggunakan tekhnik purposive sampling, yaitu mengambil 2 kelas dari 4 kelas yang bukan kelas unggulan. Dari demikian terambil kelas VIIIC dan kelas
VIIID. Selanjutnya kelas VIIID dipilih sebagai kelas ekperimen dan kelas VIIIC dipilih sebagai kelas kontrol.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pola kontrol post-tes sebagaimana diungkapkan oleh Furchan 1982: 356 sebagai berikut:
Kelas Perlakuan
Post-test E
X
1
Y
1
K X
2
Y
2
Keterangan: E : Kelas ekperimen
K : Kelas kontrol X
1
: Perlakuan pada kelas ekperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS.
X
2
: Perlakuan pada kelas ekperimen dengan menggunakan model pembelajaran konvensional