Pengertian Pembiayaan Murabahah Pembiayaan Murabahah

34 seseorang ingin membeli barang tertentu dengan spesifikasi tertentu, sedangkan barang tersebut belum ada pada saat pemesanan, maka sipenjual akan mencari dan pembeli barang yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkannya, kemudian menjualnya kepada sipemesan. 41 Contoh mudahnya, si fulan ingin membeli mobil dengan perlengkapan tertentu yang harus dicarai,dibei, dan dipasang pada mobil pesanannya oleh deler mobil. Transaksi murabahah melalui pesanan ini adalah sah dalam fiqih islam, antara lain dikatakan oleh Imam Muhammad ibnul-Hasan asy-Syaibani, Imam Syafi’I, dan Imam Ja’far ash-Shiddiq. Dalam murabahah melalui pesanan ini, sipenjual boleh meminta pembayaran Hamish ghadiyah, uang tanda jadi ketika ijab-kabul.Hal ini sekedar untuk menunjukkan bukti keseriusan sipembeli.Bila kemudian si penjual telah membeli dan memasangkan berbagai perlengakapan di mobil pesanannya, sedangkan sipembeli membatalkannya, Hamish ghadiyah ini dapat digunakan untuk menutupi kerugian si deler mobil.Bila bila jumlah Hamish ghadiyah-nya lebih kecil dari pada jumlah kerusakannya yang harus ditanggung oleh sipenjual,penjual dapat meminta kekurangannya, sebaliknya bila berlebihan sipembeli berhak atas kelebihan itu.Dalam murabahah berdasarkan pesanan yang bersifat mengikat, pembeli tidak dapat membatakan pesanannya. 42 41 H. Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah: Membahas Ekonomi Islam, Kedudukan Harta, Hak Milik, Jual Beli, Bunga Bank dan Riba, Musyarakah, Ijarah, Mudayanah, Koperasi, Asuransi, Etika Bisnis dan ain-lain, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2002, hal. 182 42 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2007, hal. 163 35 Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara cicilan ataupun tuanai. Dalam murabahah juga diperkenankan adanya perbedaan dalam harhga barang untuk cara pembayaran yang berbeda. Murabahah muajjal dicirikan dengan adanya penyerahan barang di awal akad dan pembayaran kemudian setelah awal akad, baik dlam bentuk angsuran maupun dalam bentuk lump sum sekaligus. 43 Bank dapat memberikan potongan apabila nasabah: 1. Mempercepat pembayaran cicilan; atau 2. Melunasi piutang murabahah sebelum jatuh tempo. Berdasarkan sumber dana yang digunakan, pembiayaan murabahah secaraGaris besar dapat dibedakan menjadi tiga kelompok : 1. Pembiayaan murabahah yang didanai dengan URIA Unre stricted Investment Account = investasi tidak terikat 2. Pembiayaan yang didanai dengan RIA Restricted Investment Account = investasi terikat 3. Pembiayaan murabahah yang didanai dengan Modal Bank dalam setiap pendisainan sebuah pembiayaan, factor-faktor yang perlu diperhatikan adalah; a. Kebutuhan nasabah b.Kemampuan financial nasabah. 43 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktek, Jakarta, Tazkia Cendekia, 2001, hal. 148 36 Faktor-faktor ini juga akan mempengaruhi sumber dana yang akan digunakan untuk pembiayaan tersebut.

2. Jenis-Jenis Pembiayaan Murabahah

Murabahah dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: a. Murabahah dengan pesanan Dalam akad murabahah yang diterapkan oleh Bank Syariah Mandiri ini adalah penjual melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan oleh nasabah. Untuk menunjukkan keseriusan pembeli, penjual boleh meminta uang tanda jadi ketika ijab Kabul. 44 Murabahah dengan pesanan ini dapat mengikat dan pembeli tidak dapat membatalkan pesanannya bila kemudian pembeli membatalkan akad ini, maka uang muka ini dapat digunakan menutupi kerugian penjual. Bila kerugian ini lebih besar dari uang muka maka akan si penjual dapat meminta kerugian itu pada pembeli dan sebaliknya jika kerugian itu lebih kecil dari uang muka maka penjual harus mengembalikan kepada pembeli. 45 b. Murabahah tanpa pesanan Yaitu penyedian barang pada murabahah ini tidak terpengaruh atau terkait langsung dengan ada atau tidaknya pesanan pembeli.Murabahah tanpa pesanan ini tidak mengikat. 44 Adiwarman Azwar Karim. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: HIT Indonesia 2003,hlm. 163 45 Wiroso.Jual beli murabahah, Yogyakarta: UII Pres, 2005, cet pertama, hlm. 17 37

3. Rukun Dan syarat Murabahah

Rukun bai’ Murabahah yang diseakati jumhur ulama adalah : a. Bai’penjual b. Musyataripembeli c. Mabi’ barangobjek d. Tsaman harga e. Sighat ijab dn qabul 46 Sedangkan syarat untuk jual beli Murabahah adalah sebagai berikut : a. Harga awal yang harus disepakati oleh pihak pembeli, karena mengetahui harga barang adalah salah satu syarat sahnya jual beli. b. Keuntungan bai’ murabahah harus diketahui oleh semua pihak yang terlibat. c. Modal bai’ murabahah haruslah propessional, seperti takaran, beban, dan jumlahnya.

4. Aplikasi Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan berupa talangan dana yang dibutuhkan bagi nasabah untuk membeli suatu barang-barang atau jasa dengan kewajiban tertentu, dengan mengembalikan talangan dana yang telah dikeluarkan tersebut seluruhnya.Antara bank dengan pemasok dan antara bank dengan nasabah. Dengan demikian semuanya saling berhubungan dan sling membutuhkan satu sama lain 46 Isnawati Rais, dan Hasanudin. Fiqih Muamalah dan Aplikasinya pada LKS UIN Jakarta 2011 h. 89-90 38 Gambar 3 Aplikasi Pembiayaan 47 secara rinci aplikasi pembiayaan murabahah adalah yang pertama nasabah bernegosiasi kepada bank, dan setelah pihak bank dan nasabah sepakat dengan kesepakatan melalui negosiasi dengan berbagai persyaratan yang diajak oleh bank kepada nasabah. Maka kedua belah pihak harus menyepakati harga jual jangka waktu pembayaran.Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok developer ditambah keuntungan.Harga jual dicantumkan oleh akad jual beli dan jika disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya akad. Dalam hal ini perbankan, murabahah lazimnya dilakukan dengan cara pembayaran cicilan, dalam transaksi ini barang diserahkan setelah akad, sedangkan pembayaran dilakukan secara tangguh. 47 I bid