Hak-Hak Anak TINJAUAN TENTANG ANAK 1 Definisi Anak

Pasal 16 1 “Setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari sasaran penganiayaan, penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi.” 2 “Setiap anak berhak untuk memperoleh kebebasan sesuai dengan hukum.” 3 “Penangkapan, penahanan, atau tindak pidana penjara anak hanya dilakukan apabila sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir.” Pasal 17 1 Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak untuk : a. mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan penempatannya dipisahkan dari orang dewasa; b. memperoleh bantuan hukum atau bantuan lainnya secara efektif dalam setiap tahapan upaya hukum yang berlaku; dan c. membela diri dan memperoleh keadilan di depan pengadilan anak yang objektif dan tidak memihak dalam sidang tertutup untuk umum. 2 “Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual atau yang berhadapan dengan hukum berhak dirahasiakan” Pasal 18 “Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku tindak pidana berhak mendapatkan bantuan hukum dan bantuan lainnya. Pasal 19 Setiap anak berkewajiban untuk : a. menghormati orang tua, wali, dan guru; b. mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi teman; c. mencintai tanah air, bangsa, dan negara; d. menunaikan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya; dan e. melaksanakan etika dan akhlak yang mulia. Hak-hak anak juga tercantum dalam deklarasi Hak Anak-Anak sebagai berikut : Asas 1 Anak-anak berhak menikmati seluruh hak yang tercantum didalam deklarasi ini. Semua anak tanpa pengecualian yang bagaimanapun berhak atas hak-hak ini, tanpa membedakan suku bangsa, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, pendapat dibidang politik atau bidang lainnya, asal-usul bangsa, atau tingkatan sosial, kaya atau miskin, keturunan atau status, baik dilihat dari segi dirinya maupun dari segi keluarganya. Asas 2 Anak-anak mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan khusus dan harus memperoleh kesempatan dan fasilitas yang dijamin oleh hukum dan sarana lain sehingga secara jasmani mental akhlak, rohani dan sosial, mereka dapat berkembang dengan sehat dan wajar dalam keadaan bebas dan bermartabat. Asas 3 Sejak dilahirkan, anak-anak harus memiliki nama dan kebangsaan. Asas 4 Anak-anak harus mendapat jaminan. Mereka harus tumbuh dan berkembang secara sehat. Untuk maksud ini, baik sebelum maupun sesudah dilahirkan harus ada perawatan dan perlindungan khusus bagi si anak dan ibunya. Anak-anak berhak mendapat gizi yang cukup, perumahan, rekreasi, dan pelayanan kesehatan. Asas 5 Anak-anak yang cacat tubuh dan mental atau yang berkondisi sosial lemah akibat suatu kadaan tertentu harus memperoleh pendidikan dan perlakuan khusus. Asas 6 Agar kepribadiannya tumbuh secara maksimal, dan harmonis anak- anak memerlukan kasih sayang dan pengertian. Sedapat mungkin mereka harus dibesarkan dibawah asuhan dan tanggung jawab orang tua mereka sendiri dan bagaimanapun harus diusahakan agar mereka tetap berada dalam suasana yang penuh kasih sayang, sehat jasmani dan rohani. Anak-anak dibawah usia 5 tahun tidak dibenarkan dipisahkan dari ibunya. Masyarakat dan penguasa yang berwenang berkewajiban memberikan perawatan khusus kepada anak-anak yang tidak memiliki keluarga dan kepada anak-anak yang tidak mampu. Diharapkan agar pemerintah atau pihak yang lain memberikan bantuan pembiayaan bagi anak-anak yang berasal dari keluarga besar. Asas 7 Anak-anak berhak mendapat pendidikan wajib secara cuma-cuma sekurang-kurangnya ditingkat sekolah dasar. Mereka arus mendapat pendidikan yang dapat meningkatkan mereka atas dasar kesempatan yang sama untuk mengembangkan kemampuannya pendapat pribadinya dan perasaan tanggung jawab moral dan sosialnya. Sehingga mereka dapat menjadikan anggota masyarakat yang berguna. Kepentingan-kepentingan anak haruslah dijadikan dasar pedoman oleh mereka yang bertangung jawab terhadap pendidikan. Asas 8 Dalam keadaan apapun anak-anak harus didahulukan dalam menerima perlindungan dan pertolongan. Asas 9 Anak-anak harus dilindungi dari segala bentuk apapun mereka tidak boleh menjadi bahan perdagangan. Tidak dibenarkan pekerjaan anak- anak dibawa umur. Alasan apapun mereka tidak boleh dilibatkan dalam pekerjaan yang dapat merugikan kesehatan atau pendidikan mereka maupun yang dapat mempengaruhi perkembangan tubuh mental, atau akhlak mereka. Asas 10 Anak-anak harus dilindungi dari perbuatan yang mengarah dalam bentuk diskriminasi lainnya. Mereka harus dibesarkan didalam semangat yang penuh pengertian toleransi, dan persahabatan, antar bangsa, perdamaian serta persaudaraan semesta dengan penuh kesadaran tenaga dan bakatnya harus diabdikan kepada sesama manusia.

3.3 Masa Perkembangan Anak

Menurut Idal 2000 pertumbuhan adalah : bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiflikasi sel-sel tubuh dan juga karena bertambah besarnya sel. Adanya multiflikasi dan pertambahan ukuran sel berarti ada pertambahan secara kuantitatif dan hal tersebut terjadi sejak terjadinya konsepsi, yaitu bertemunya sel telur dan sperma hingga dewasa Pertumbuhan lebih ditekankan pada bertambahnya ukuran fisik seseorang, yaitu menjadi lebih besar atau lebih matang bentuknya, seperti bertambahnya ukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala. Secara umum, pertumbuhan fisik dimulai dari arah kepala ke kaki. Kematangan pertumbuhan tubuh pada bagian kepala berlangsung lebih dahulu, kemudian secara berangsur-angsur diikuti oleh tubuh bagian bawah. Pada masa fital pertumbuhan kepala lebih cepat dibandingkan dengan masa setelah lahir, yaitu merupakan 50 dari total panjang badan. Selanjutnya, pertumbuhan bagian bawah akan bertambah secara teratur. Aspek tumbuh kembang pada anak dewasa ini adalah salah satu aspek yang diperhatikan secara serius oleh para pakar, karena hal tersebut merupakan aspek yang menjelaskan mengenai proses pembentukan seseorang, baik secara fisik maupun psikososial. Namun, sebagian orang tua belum memahami hal ini, terutama orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang relatif rendah. Mereka menganggap bahwa “selama anak tidak sakit, berarti anak tidak mengalami masalah kesehatan termasuk pertumbuhan dan perkembangannya. Sering kali para orang tua mempunyai pemahaman bahwa pertumbuhan dan perkembangan mempunyai pengertian yang sama.” Nursalam, 2005. Selain pertumbuhan secara fisik, perkembangan kognitif juga mengalami perkembangan yang tidak sama. Ada anak dengan perkembangan kognitif yang cepat dan juga perkembangan kognitif yang lambat. Hal tersebut juga dapat dipengaruhi oleh latar belakang anak. Perkembangan konsep diri ini sudah ada sejak bayi, akan tetapi belum terbentuk secara sempurna dan akan mengalami perkembangan seiring dengan pertambahan usia pada anak. Pola koping yang dimiliki anak hampir sama dengan konsep diri yang dimiliki anak. Perilaku sosial pada anak juga mengalami perkembangan yang terbentuk mulai bayi. Pada masa bayi perilaku sosial pada anak sudah dapat dilihat seperti bagaimana anak mau diajak orang lain, dengan orang banyak dengan menunjukkan keceriaan. Hal tersebut sudah mulai menunjukkan terbentuknya perilaku sosial yang seiring dengan perkembangan usia. “Perubahan perilaku sosial juga dapat berubah sesuai dengan lingkungan yang ada, seperti bagaimana anak sudah mau bermain dengan kelompoknya yaitu anak-anak.” Azis, 2005. Anak adalah individu yang rentan karena perkembangan kompleks yang terjadi di setiap tahap masa kanak- kanak dan masa remaja. Lebih jauh, anak juga secara fisiologis lebih rentan dibandingkan orang dewasa, dan memiliki pengalaman yang terbatas, yang memengaruhi pemahaman dan persepsi mereka mengenai dunia. 3.3.1 Peran Keluarga terhadap Perkembangan Anak Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia, tempat belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial dalam hubungan interaksi Di dalam keluarga interaksi sosialnya berdasarkan simpati, belajar memperhatikan keinginan-keinginan orang lain, belajar bekerja sama, bantu membantu atau dengan kata lain belajar megang peran sebagai makhluk sosial yang memiliki norma- norma dan kecakapan-kecakapan tertentu dalam pergaulannya dengan orang lain. Pengalaman-pengalamannya dalam interaksi sosial dalam keluarganya turut menentukan cara-cara tingkah lakunya terhadap orang lain dalam pergaulan sosial diluar keluarganya, dan pada masyarakat pada umumnya. Apabila interaksi sosialnya didalam kelompok-kelompok karena alasan ketidak lancaran atau ketidak wajaran kemungkinan besar interaksi sosialnya dengan masyarakat umum juga berlangsung tidak ajar. Menurut Gerungan 2004, ada beberapa keadaan tertntu yang mempengaruhi perkembangan sosial anak, antara lain :

a. status sosio-ekonomi

Keadaan status ekonomi keluarga terntulah berpengaruh terhadap perkembangan anak-anak. Dengan perekonomian yang tidak cukup, lingkungan material yang diadapi anak didalam keluarganya akan lebih luas dan ia mendapatkan kekuasaan yang lebih luas. Kekuasaan yang lebih luas ini, untuk mengembangkan bermacam-macam kecakapan yang ia miliki yang tidak dapat ia kembangkan ketika tidak tersedianya prasarana yang tepat. Hubungan orang tuanya hidup dalam status sosial ekonomi serba cukup dan kurang mengalami tekanan-tekanan fundamental seperti dalam memperoleh nafkah hidup yang memadai. Orang tua dapat mencurahkan perhatian yang lebih mendalam pada pendidikan anak-anaknya apabila ia tidak dibebani dengan masalah-masalah kebutuhan primer kehidupan manusia. Faktor sosial ekonomi bukan merupakan faktor mutlak dalam perkembangan sosial karena hal ini juga bergantung pada sikap orang tua, dan bagaimana corak interaksi didalam keluarganya. Walaupun status sosial ekonomi orang tua memuaskan, jika orang tua tidak memperhatikan pendidikan anak-anaknya maka akan mempengaruhi perkembangan sosial anak tersebut.

Dokumen yang terkait

Pembunuhan Yang Dilakukan Oleh Orang Tua Terhadap Anak Ditinjau Dari Psikologi Kriminal (Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan)

4 119 90

KINERJA SEKRETARIS DESA DALAM TERTIB ADMINISTRASI DESA DI DESA NATAR KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

2 20 62

DESKRIPSI INDUSTRI KERAJINAN SULAM USUS DI DESA NATAR KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2014

4 24 46

PENGARUH PERSEPSI ORANG TUA TENTANG KEKERASAN FISIK TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU ANAK DI KELURAHAN PASAR LIWA KECAMATAN BALIK BUKIT KABUPATEN LAMPUNG BARAT

0 14 81

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PERSEPSI TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI DESA Pengaruh Jenjang Pendidikan Orang Tua Terhadap Persepsi Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Di Desa Gemolong Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun 2013/20

0 2 15

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PERSEPSI TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI DESA Pengaruh Jenjang Pendidikan Orang Tua Terhadap Persepsi Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Di Desa Gemolong Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun 2013/2

0 0 13

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI DESA NGASINAN KECAMATAN BULU KABUPATEN PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI DESA NGASINAN KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2014.

0 2 13

PENDAHULUAN PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI DESA NGASINAN KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2014.

0 2 7

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI DESA NGASINAN TAHUN 2014 PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI DESA NGASINAN KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2014.

0 2 13

Kekerasan terhadap Anak yang dilakukan oleh Orang Tua (Child Abuse)

0 0 12