Kemandirian lanjut usia TINJAUAN PUSTAKA

berpikir logis dan menghambat kemandirian dalam melaksanakan activity of daily living. d. Fungsi psikososial Fungsi psikologi menunjukan kemampuan seseorang untuk mengingat sesuatu hal yang lalu dan menampilkan informasi pada suatu cara yang realistik. Proses ini meliputi interaksi yang kompleks antara perilaku intrapersonal dan interpersonal. Gangguan pada intrapersonal contohnya akibat gangguan konsep diri atau ketidakstabilan emosi dapat mengganggu dalam tanggung jawab keluarga dan pekerjaan. Gangguan interpersonal seperti masalah komunikasi, gangguan interaksi sosial atau disfungsi dalam penampilan peran juga dapat mempengaruhi pemenuhan activity of daily living. e. Tingkat stress Stress merupakan respon fisik nonspesifik terhadap berbagai macam kebutuhan. Faktor yang dapat menyebabkan stress stressor dapat timbul dari tubuh atau lingkungan atau dapat mengganggu keseimbangan tubuh. Stressor tersebut dapat berupa fisiologi seperti injuri atau psikologi seperti kehilangan. f. Ritme biologi Ritme atau irama biologi membantu makhluk hidup untuk mengatur lingkungan fisik disekitarnya dan membantu homeostatis internal keseimbangan dalam tubuh dan lingkungan. Salah satu irama biologi yaitu irama sirkardian, berjalan pada siklus 24 jam. Perbedaan irama sirkardian mempengaruhi pengaturan aktivitas meliputi tidur, temperatur tubuh dan hormon. Beberapa faktor yang ikut berperan pada irama sirkardian diantaranya faktor lingkungan seperti hari terang dan gelap, seperti cuaca yang mempengaruhi activity of daily living. g. Status mental Status mental menunjukan keadaan intelektual seseorang. Keadaan status mental akan memberi implikasi pada pemenuhan kebutuhan dasar individu. Seperti halnya lansia yang memorinya menurun akan mengalami gangguan dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya. h. Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan dan sosial kesejahteraan pada segmen lansia yang tidak dipisahkan satu sama lain. Pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat salah satunya adalah posyandu lansia. Jenis pelayanan kesehatan posyandu salah satunya adalah pemeliharaan Activity of Daily Living. Lansia yang secara aktif melakukan kunjungan ke posyandu, kualitas hidupnya akan lebih baik daripada lansia yang tidak aktif ke posyandu.

III. METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional.. Pengukuran variabel status gizi, penyakit hipertensi serta tingkat kemandirian lansia tidak terbatas harus tepat pada satu waktu bersamaan, namun mempunyai makna bahwa setiap subjek hanya dikenai satu kali pengukuran, tanpa dilakukan tindak lanjut atau pengulangan pengukuran. Data sampel diperoleh dengan pengisian kusioner pada lansia yang telah masuk sebagai kriteria dalam penelitian ini.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan Oktober 2014 –Januari 2015 yang bertempat di posyandu lansia Puskesmas Kedaton.

C. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini merupakan seluruh jumlah lansia yang mengikuti kegiatan posyandu lansia Puskesmas Kedaton Bandar Lampung dan jumlah sampel penelitian didapatkan dari rumus besar sampel penelitian analitik kategorik-kategorik tidak berpasangan dan lansia yang dipilih sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi serta bersedia menjadi responden pada penelitian ini. 1. Populasi Populasi pada penelitian ini merupakan seluruh jumlah lansia yang mengikuti kegiatan posyandu lansia Puskesmas Kedaton Bandar Lampung yang berdasarkan data berjumlah 202 orang. 2. Sampel Jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini adalah sebanyak 76 orang. Teknik pengambilan sampel diambil secara stratified random sampling. Besar sampel ditentukan dengan rumus Dahlan 2013 analitik kategorik-kategorik tidak berpasangan yaitu : n = √ + √ + − Keterangan: Zα = derivat baku alfa = 1,96 Zβ = derivat baku beta = 0,84 P 2 = proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya = 0,45 Q 2 = 1 – P 2 P 1 = proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement peneliti = 0,72 Q 1 = 1 – P 1 P 1 – P 2 = selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna P = proporsi total = P 1 + P 2 2 Q = 1 – P Sehingga didapatkan perhitungan sebagai berikut: n = , √ , , + , √ , , + , , , n = , + , , n = 75,69 = 76 Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah tiap strata sampel pada penelitian ini adalah: Tabel 1. Sampel Lansia Posyandu Lansia Puskesmas Kedaton No. Kelompok Anggota orang Rumus Sampel orang 1. Aster 2 10 � = , 4 2. Aster 3 10 � = , 4 3. Aster 4 7 � = , 3 4. Aster 6 6 � = , 2 5. Kartini 1 15 � = , 6 6. Kartini 5 17 � = , 6 7. Kartini 6 11 � = 4 8. Anggrek 1 6 � = , 2 9. Anggrek 2 17 � = , 6 10. Anggrek 3 5 � = , 2 11. Cahaya Kartini 2 13 � = , 5 12. Cahaya Kartini 3 17 � = , 6 13. Cahaya Kartini 4 11 � = 4 14. Ayu 1 20 � = , 8 15. Ayu 2 5 � = , 2 16. Ayu 3 8 � = , 3 17. Ayu 4 6 � = , 2 18. Ayu 5 8 � = , 3 19 Ayu 6 10 � = , 4 Total sampel 76

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MAKANAN DAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA (STUDI DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS WULUHAN KABUPATEN JEMBER)

6 79 168

Hubungan antara kinerja kader Posyandu lansia terhadap kepuasan lansia di kelurahan Rempoa wilayah binaan kerja Puskesmas Ciputat Timur

2 14 127

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG

6 24 75

HUBUNGAN STATUS HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG

13 44 64

HUBUNGAN HIPERTENSI DAN STATUS GIZI DENGAN KESEIMBANGAN POSTURAL LANSIA DI POSYANDU LANSIA RAJABASA KOTA BANDAR LAMPUNG

6 34 84

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI POSYANDU LANSIA DI KECAMATAN SANDEN Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Posyandu Lansia Di Kecamatan Sanden Bantul.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI POSYANDU LANSIA DI KECAMATAN SANDEN Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Posyandu Lansia Di Kecamatan Sanden Bantul.

0 2 13

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI, ASUPAN LEMAK DAN NATRIUM DENGAN STATUS GIZI DI POSYANDU LANSIA, GONILAN, Hubungan Pengetahuan Tentang Hipertensi, Asupan Lemak Dan Natrium Dengan Status Gizi Di Posyandu Lansia, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo.

0 4 20

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI LANSIA DI POSYANDU LANSIA KAKAKTUA WILAYAH KERJA PUSKESMAS PELAMBUAN

0 0 5

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNDONG BANTUL NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNDO

0 0 16