Lanjut Usia Lansia TINJAUAN PUSTAKA

b. Defisiensi nutrien tertentu Defisiensi ini terjadi bila suatu makanan atau kelompok makanan tertentu tidak ada dalam diet, seperti Vitamin C, Vitamin D, asam folat dan besi. c. Obesitas Besarnya permasalahan ini akan meningkat bilamana masukan energi tidak dikurangi saat aktivitas jasmaniah semakin menurun. Obesitas yang ekstrem jarang terjadi begitu seseorang masuk usia pensiun. Obesitas biasanya disebabkan oleh kebiasaan makan yang jelek sejak usia muda. 3. Penilaian Status Gizi Lansia Status gizi seseorang dapat ditentukan oleh beberapa pemeriksaan gizi. Pemeriksaan gizi yang memberikan data paling meyakinkan tentang keadaan aktual gizi seseorang terdiri dari empat langkah, yaitu pengukuran antropometri, pemeriksaan laboratorium, pengkajian fisik atau secara klinis dan riwayat kebiasaan makanan. Moore, 2009 The Mini Nutritional Assessment MNA adalah alat penilaian gizi lain yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi resiko malnutrisi pada lansia Ebersole, 2009. Pemeriksaan status gizi dapat memberikan informasi tentang keadaan gizi seseorang saat itu dan kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi. The American Society for Parental and Enteral Nutrition ASPEN dalam Meiner 2006 mengidentifikasi tujuan dari pengkajian status gizi adalah untuk mendirikan parameter gizi secara subjektif dan objektif, mengidentifikasi kekurangan nutrisi dan menentukan faktor resiko dari masalah gizi seseorang. Selain itu pengkajian status gizi juga dapat menentukan kebutuhan gizi seseorang dan mengidentifikasi faktor psikososial dan medis yang dapat mempengaruhi dukungan status gizi. Kategori status gizi lansia berdasarkan Index Massa Tubuh ditampilkan dalam tabel 2. Tabel 2. Kategori status gizi lansia berdasarkan IMT IMT Status Gizi 18,5 kgm 2 Gizi kurang 18,5-25 kgm 2 Gizi Normal 25 kgm 2 Obesitas Sumber : Depkes 2006

C. Penyakit Hipertensi

1. Pengertian hipertensi Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan di pembuluh darah meningkat secara kronis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja lebih keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika dibiarkan, penyakit ini dapat mengganggu fungsi organ-organ lain, terutama organ-organ vital seperti jantung dan ginjal.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MAKANAN DAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA (STUDI DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS WULUHAN KABUPATEN JEMBER)

6 79 168

Hubungan antara kinerja kader Posyandu lansia terhadap kepuasan lansia di kelurahan Rempoa wilayah binaan kerja Puskesmas Ciputat Timur

2 14 127

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG

6 24 75

HUBUNGAN STATUS HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG

13 44 64

HUBUNGAN HIPERTENSI DAN STATUS GIZI DENGAN KESEIMBANGAN POSTURAL LANSIA DI POSYANDU LANSIA RAJABASA KOTA BANDAR LAMPUNG

6 34 84

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI POSYANDU LANSIA DI KECAMATAN SANDEN Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Posyandu Lansia Di Kecamatan Sanden Bantul.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI POSYANDU LANSIA DI KECAMATAN SANDEN Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Posyandu Lansia Di Kecamatan Sanden Bantul.

0 2 13

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI, ASUPAN LEMAK DAN NATRIUM DENGAN STATUS GIZI DI POSYANDU LANSIA, GONILAN, Hubungan Pengetahuan Tentang Hipertensi, Asupan Lemak Dan Natrium Dengan Status Gizi Di Posyandu Lansia, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo.

0 4 20

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI LANSIA DI POSYANDU LANSIA KAKAKTUA WILAYAH KERJA PUSKESMAS PELAMBUAN

0 0 5

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNDONG BANTUL NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNDO

0 0 16