22 2. Meningkatnya nilai rata-rata kelas siswa kelas X SMKN 2 Wonosari pada
materi elektronika dasar menggunakan media Livewire dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3. Adanya perubahan nilai sikap siswa pada materi elektronika dasar menggunakan media Livewire dengan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD.
23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas PTK. Penelitian tindakan kelas ini direncanakan menggunakan dua siklus dengan masing-masing
dua pertemuan tiap siklusnya. Penelitian jenis PTK ini dipilih karena peneliti ingin mengetahui efek dari media belajar yang didukung oleh metode pembelajaran
terhadap subjek penelitian yaitu siswa di kelas.
B. Desain Penelitian
Dalam penelitian dengan model pembelajaran Student Team Achievement Division STAD ini peneliti menggunakan desain penelitian PTK model Kemmis
McTaggart yang memiliki untaian-untaian dengan satu untaian berisi empat komponen yang mana dapat disebut dengan satu siklus. Komponen tersebut
adalah perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Gambar 6. Bagan Model Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis Taggart Sumber : Wijaya 2012 : 21
24 Dalam model penelitian tindakan kelas Kemmis dan McTaggart terdapat
penerapan acting dan observing yang tidak dapat dipisahkan, dengan kata lain keduanya harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu. Pada pelaksanaan
sesungguhnya, jumlah siklus sangat bergantung pada masalah yang perlu diselesaikan.
C. Subyek Penelitian
Penelitian ini bersubyek pada siswa kelas X Teknik Elektronika Industri di SMK Negeri 2 Wonosari tahun ajaran 20152016. Jumlah siswa 32 orang dalam
satu kelas.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Teknik Elektronika Industri SMK Negeri 2 Wonosari, Jl. KH. Agus Salim, Wonosari, Gunungkidul. Waktu penelitian
dilaksanakan pada bulan Agustus – September 2015 semester gasal tahun ajaran
20152016.
E. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis instrumen penelitian, yaitu tes dan non-tes. Untuk instrumen tes menggunakan tes tertulis dengan dua
tahap, yaitu pre-test dan post-test. Sedangkan untuk non-tes menggunakan instrumen lembar observasi.
1. Instrumen Pre-Test dan Post-Test Instrument pre-test dan post-test ini dalam bentuk soal objektif pilihan ganda
sebanyak 10 soal dengan 5 pilihan jawaban pada tiap butir soal dan 5 soal essay pada siklus 1 serta 5 soal dengan 5 pilihan jawban pada tiap butir soal dan 5 soal
essay pada siklus 2. Nilai pemahaman konsep didapat dari tes akhir post-test siswa di setiap siklus.
25 Penyusunan soal pretest dan posttest ini didasarkan pada indikator tiap
kompetensi dasar yang telah tertulis dalam silabus mata pelajaran Teknik Elektronika Dasar SMK Negeri 2 Wonosari. Terdapat dua kompetensi dasar yang
diajarkan dalam penelitian ini, yaitu Menerapkan sistem konversi bilangan pada rangkaian logika dan Mencontohkan sistem konversi bilangan pada rangkaian
logika. Untuk lebih jelas, lembar instrumen pretest dan posttest dapat dilihat pada lampiran 3.
2. Lembar Observasi Peneliti menggunakan lembar observasi untuk mengungkap aktivitas siswa
selama proses belajar mengajar baik pada siklus 1 maupun siklus 2. Penilaian dilakukan saat proses belajar mengajar berlangsung. Untuk lebih jelas, lembar
observasi dapat dilihat pada lampiran 4.
F. Teknik Pengumpulan Data
Penelliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang sesuai dengan penjabaran diatas, antara lain:
a. Soal Pretest dan Posttest Teknik pengumpulan data melalui pretest bertujuan untuk memperoleh
data kemampuan kognitif awal para siswa, sedangkan posttest bertujuan untuk mendapatkan data kemampuan kognitif akhir para siswa di setiap akhir siklus. Baik
pretest maupun posttest, siswa diberikan soal untuk mereka kerjakan dan dengan hasil kerja tersebut dapat diperoleh hasil berupa peningkatan nilai sebelum dan
setelah dilakukan tindakan yang mana akan menjadi pedoman penilaian pemahaman konsep.