Teknik Pengumpulan Data Metode Penelitian

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id b. Data Sekunder adalah data-data kepustakaan yang relevan dengan penelitian. Adapun data sekunder diperoleh dari buku-buku literatur dan peraturan perundang-undangan atau dokumentasi lain.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Hal yang perlu diperhatikan dalam menyelesaikan tugas adalah perlu mendapatkan data-data yang akan dianalisis. Beberapa teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : a. Metode Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report , atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Metode wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui komunikasi langsung antara peneliti dengan narasumber. Pada penelitian ini wawancara sudah dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Menurut Susan Stainback 1988 dalam bukunya Sugiyono, menyatakan bahwa dengan wawancara peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. 9 Dalam penelitian kualitatif, sering menggabungkan teknik observasi partisipatif dengan wawancara mendalam. Selama melakukan observasi, peneliti juga melakukan interview kepada orang-orang ada di dalamnya. b. Metode Observasi Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan mengamati langsung di tempat tersebut. Nasution 1988 menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja bedasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil maupun yang sangat jauh dapat diobservasi dengan jelas. Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan dari pada pembuktiaan dan mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara induktif. Tahapan observasi dibagi menjadi tiga yaitu : 9 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan RD , Alfabeta. Bandung: 2012. 231. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 1 Tahap Deskripsi : memasuki situasai sosial, ada tempat, aktor dan aktivitas. 2 Tahap Reduksi : menentukan fokus, memilih diantara yang telah di deskripsikan. 3 Tahap Seleksi : mengurai fokus, menjadi komponen yang lebih rinci. 10 c. Trianggulasi Dalam teknik pengumpulan data, trianggulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data yang telah ada. Apabila peneliti melakukan pengumpulan data dengan trianggulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaiutu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Dalam hal trianggulasi, Susan Staiback menyatakan bahwa tujuan dari trianggulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang fenomena, tetapi pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah digunakan. Selanjutnya Mathinson 1988 mengemukakan bahwa nilai dari teknik pengumpulan data dengan trianggulasi adalah untuk mengetahui data yang diperoleh convergent meluas, tidak konsisten atau kontradiksi. 11 Oleh karena itu dengan menggunakan teknik trianggulasi dalam 10 Ibid., 230 11 Ibid., 241 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id pengumpulan data, maka data yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti. Dengan triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data, bila dibandingkan dengan satu pendekatan. d. Dokumentasi Menurut Suharsini dokumentasi ialah mencari data mengenai suatu hal yang berasal dari pihak lain yang berupa catatan, buku, surat kabar.

4. Teknik Pemilihan Informan

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS KINERJA PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDes) TAHUN ANGGARAN 2009 (Studi tentang kinerja pemerintah desa dalam pengeloaan APBDes di Desa Taman Asri Kecamatan Ampel Gading Kabupaten Malang)

0 6 29

AKUNTABILITAS PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDesa) (Studi pada desa Oro-Oro Ombo Kecamatan

10 74 14

ANALISIS AKUNTABILITAS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDESA) OLEH PEMERINTAH DESA

1 21 69

PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (Studi Kasus di Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (Studi Kasus Di Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi 2013).

1 5 14

PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (Studi Kasus di Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (Studi Kasus Di Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi 2013).

0 1 13

AKUNTABILITAS KEPALA DALAM PENGELOLAAN ANGGARAN PENERIMAAN DAN BELANJA DESA (Studi di Desa Menganti Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik).

0 4 111

AKUNTABILITAS KEPALA DALAM PENGELOLAAN ANGGARAN PENERIMAAN DAN BELANJA DESA (Studi di Desa Menganti Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik).

0 0 111

PENERAPAN PRINSIP TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS DALAM PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (Suatu Studi Di Desa Tandu Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow) | Sangki | JURNAL EKSEKUTIF 16325 32728 1 SM

0 0 12

AKUNTABILITAS PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDES) TAHUN 2015 BERDASARKAN PERMENDAGRI NO. 113 TAHUN 2014 DI KECAMATAN SEDAYU KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA | Soeharso | Journal of Governance and Public Policy 3602 1

0 2 21

Aplikasi Pengolahan Data Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDES) Pada Kantor Desa Bakau Kecamatan Jawai Berbasis Web

0 0 15