26 pribadi seseorang meliputi pendidikan, pekerjaan dan lingkungan.
Lingkungan tersebut termasuk lingkungan keluarga, lingkungan asyarakat dan lingkungan sekolah. Lingkungan keluarga memberikan pembentukan
awal terhadap pola kepribadian seseorang. Lingkungan sekolah dimana merupakan lingkungan kedua bagi seseorang setelah keluarga untuk
mempraktikan rasa percaya diri yang dimilikinya pada teman-temannya dan kelompok bermainya. Lingkungan pendidikan nonformal sebagai
sarana mempelajari keterampilan-keterampilan sebagai faktor pendukung untuk mencapai kepercayaan diri.
4. Pembentukan Kepercayaan Diri
Percaya diri tentu saja tidak langsung muncul begitu saja pada diri seseorang. Ada proses tertentu dalam diri pribadi seseorang untuk
menumbuhkan rasa percaya diri tersebut. Secara garis besar Hakim 2005: 6 menjelaskan terbentuknya rasa
percaya diri melalui proses sebagai berikut: a.
Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses perkembangan yang melahirkan kelebihan-kelebihan tertentu.
b. Pemahaman seseorang terhadap kelebihan-kelebihan yang dimilikinya
dan melahirkan keyakinan kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihannya.
c. Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahan-
kelemahan yang dimilikinya agar tidak menimbulkan rasa rendah diri atau rasa sulit menyesuaikan diri.
27 d.
Pengalaman di dalam menjalani berbagai aspek kehidupan dengan menggunakan segala kelebihan yang ada pada dirinya.
Apabila terjadi kekurangan pada salah satu proses tersebut kemungkinan dapat menjadi hambatan untuk memperoleh rasa percaya
diri. Sedangkan menurut Mardatillah 2010: 178 menggambarkan
proses terjadinya kepercayaan diri sebagai berikut:
Gambar 1 Proses terjadinya kepercayaan diri Pada proses terjadinya rasa percaya diri di atas menggambarkan
bahwa seseorang dengan kepribadian yang kuat dapat menghasilkan rasa percaya diri. Sebaliknya jika seseorang memiliki kepribadian yang lemah
akan menghasilkan rasa tidak percaya diri. Hal tersebut akan mempengaruhi seseorang dalam bersikap dan berperilaku baik bagi
dirinya sendiri, orang lain maupun masyarakat. Seseorang tidak dapat memiliki rasa percaya diri jika tidak memiliki konsep diri, motivasi dan
Tidak percaya diri vs
Percaya diri Kepribadian yang lemah
vs Kepribadian yang kuat
Diri sendiri Orang lain
Masyarakat Sikap dan perilaku
28 ciri-ciri kepribadian positif lainnya. Secara tidak langsung saat seseorang
memiliki ciri-ciri positif maka sikap dan perilaku yang ditimbulkan tidak hanya untuk dirinya sendiri namun juga untuk orang lain dan masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa rasa percaya diri timbul dari pemahaman terhadap kemampuan dan kelebihan-
kelebihan yang dimilikinya, serta reaksi positif terhadap kelemahan- kelemahan yang dimilikinya. Untuk menumbuhkan rasa percaya diri
tersebut perlu memiliki konsep diri, motivasi dan ciri-ciri kepribadian positif lainnya.
5. Upaya untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri