Economic and labour Aid strategies 4. Educational Public resources available National governance andmanagement Peer effects 10 Parental National standards Public expectations Labour market demands Standar Nasional Pendidkan SNP

30 2. Environments that are healthy, safe, protective and gender-sensitive, and provide adequate resources and facilities; 3. Content that is reflected in relevant curricula and materials for the acquisition of basic skills, especially in the areas of literacy, numeracy and skills for life, and knowledge in such areas as gender, health, nutrition, HIVAIDS prevention and peace; LEARNER CHARACTERSTIC 1. Aptitude 2. Perseverance 3. School readiness 4. Prior knowledge 5. Barriers to learning OUTCOME 1. Literacy, numeracy and life skills 2. Creative and emotional skills 3. Values 4. Social benefits Learning time Teaching methods Assessment, feedback, incentives Class size ENABLING INPUT 2. Teaching and learning materials 3. Physical infrastructure and facilities 4. Human resources: teachers, principals, 5. inspectors, supervisors,administrators 6. School governance

1. Economic and labour

market conditions in the community 2. Socio-cultural and religious factors

3. Aid strategies 4. Educational

knowledge and support infrastructure

5. Public resources available

for education 6. Competitiveness ofthe teachingprofession on the labour market

7. National governance andmanagement

strategies 8.Philosophical standpoint of teacher and learner

9. Peer effects 10 Parental

support 11 Time available for schooling and homework

12. National standards

13. Public expectations

14. Labour market demands

15.Globalization CONTEXT 1. Teaching Learning Gambar 3. Pendidikan yang efektif 31 4. Processes through which trained teachers use child-centred teaching approaches in well-managed classrooms and schools and skillful assessment to facilitate learning and reduce disparities; 5. Outcomes that encompass knowledge, skills and attitudes, and are linked to national goals for education and positive participation in society Berdasarkan konsep pendidikan menurut Unesco dan kualitas Pendidikan menurut Unicef tersebut, dapat dikemukakan di sini bahwa, yang berpengaruh terhadap kualitas pendidikan, adalah karakteristik dari murid itu sendiri, kualitas proses belajar mengajar dan lingkungan. Kualitas proses belajar mengajar akan dipengaruhi oleh, waktu belajar, metode mengajar, sistem evaluasi, tenaga pendidikan dan kependidikan, inspektor, supervisor dan administrator, bahan-bahan ajar, sarana dan sarana fisik pendidikan, dan peranan pemerintah. Terdapat 15 variabel yang berpengaruh terhadap input, proses dan outcome.

3. Standar Nasional Pendidkan SNP

Dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, dinyatakan bahwa Standar Nasional Pendidikan adalah Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk memacu pengelola, penyelenggara, dan satuan pendidikan agar dapat meningkatkan kinerjanya dalam memberikan layanan pendidikan yang bermutu. Selain itu, standar nasional pendidikan juga dimaksudkan sebagai perangkat untuk mendorong terwujudnya transparansi dan akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan sistem pendidikan nasional Selanjutnya dalam Peraturan No 19 tersebut dinyatakan bahwa, Standar nasional pendidikan memuat kriteria minimal tentang komponen 32 pendidikan yang memungkinkan setiap jenjang dan jalur pendidikan untuk mengembangkan pendidikan secara optimal sesuai dengan karakteristik dan kekhasan programnya. Standar nasional pendidikan tinggi diatur seminimal mungkin untuk memberikan keleluasaan kepada masing-masing satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi dalam mengembangkan mutu layanan pendidikannya sesuai dengan program studi dan keahlian dalam kerangka otonomi perguruan tinggi. Demikian juga standar nasional pendidikan untuk jalur pendidikan nonformal hanya mengatur hal-hal pokok dengan maksud memberikan keleluasaan kepada masing-masing satuan pendidikan pada jalur pendidikan nonformal yang memiliki karakteristik tidak terstruktur untuk mengembangkan programnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Penyelenggaraan pendidikan jalur informal yang sepenuhnya menjadi kewenangan keluarga dan masyarakat didorong dan diberikan keleluasaan dalam mengembangkan program pendidikannya sesuai dengan kebutuhan keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, standar nasional pendidikan pada jalur pendidikan informal hanya mengatur hal-hal yang berkaitan dengan pengakuan kompetensi peserta didik saja. Standar Nasional Pendidikan meliputi delapan standar yaitu, standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standa pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian. Pengertian masing-masing standar adalah sebagai berikut. a. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. b. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang 33 harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. c. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. e. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. f. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupatenkota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. g. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. h. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. 34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Untuk mengh asilkan “Model Pemberdayaan pada Satuanb Pendidikan Menengah yang Dikelola Oleh Masyarakat ” metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development RD atau penelitian dan pengembangan. Gay 1990 menyatakan, penelitian dan pengembangan diartikan sebagai upaya untuk mengembangkan suatu produk yang efektif dan berupa model, bahan-bahan pembelajaran, media, strategi pembelajaran untuk digunakan di sekolah, dan bukan menguji teori. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah model pemberdayaan. Langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan model ditunjukkan pada gambar 4 berikut. Berdasarkan gambar 4 tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Untuk membuat rancangan model diperlukan studi lapangan ke sampel satuan pendidikan yang berbasis masyarakat dan studi literatur yang relevan tentang pemberdayaan sekolah. Penelitian Lapangan Studi Literatur Rancangan Model Pengujian Internal Pengujian Eksternal Gambar 4. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan model pemberdayaan