8
ini disebabkan oleh warisan yang paling memengaruhi pemikiran dan sangat berhubungan dengan apa yang telah membentuk respon individu, khususunya
respon yang menyebabkan rasa tidak nyaman, marah, gelisah atau berkonflik Lawson, 2009.
Respon terhadap konflik akan timbul apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus. Suatu konflik yang sama belum tentu akan menimbulkan bentuk
respon yang sama dari individu. Sebaliknya, suatu respon yang sama juga belum tentu timbul akibat adanya konflik yang serupa Azwar, 1988.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa respon terhadap konflik antar pribadi adalah tanggapan atau reaksi terhadap suatu pertentangan
antara dua pihak atau lebih dikarenakan ketidaksesuaian pendapat, ketidakselarasan tujuan-tujuan yang dapat menimbulkan perselisihan diantara
pihak-pihak tersebut.
2.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Konflik
Menurut Soekanto 2007, beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya konflik antar pribadi, antara lain:
a. Perbedaan antar individu.
Merupakan perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, atau ide yang berkaitan dengan harga diri, kebanggaan, dan identitas
seseorang.
b. Perbedaan kebudayaan.
Kepribadian seseorang dibentuk oleh keluarga dan masyarakat. Tidak semua masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma yang sama. Apa
yang dianggap baik oleh satu masyarakat belum tentu baik oleh masyarakat lainnya. Interaksi sosial antarindividu atau kelompok
yang berlawanan dapat menimbulkan rasa amarah dan benci sehingga berakibat konflik.
c. Perbedaan kepentingan.
9
Setiap kelompok maupun individu memiliki kepentingan yang berbeda pula. Perbedaan kepentingan itu dapat menimbulkan konflik
diantara mereka.
d. Perubahan sosial.
Perubahan sosial yang terlalu cepat yang terjadi pada suat masyarakat dapat mengganggu keseimbangan sistem nilai dan norma yang
berlaku, akibatnya
konflik dapat
terjadi karena
adanya ketidaksesuaian antara harapan individu dengan masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing faktor tersebut mempunyai pengaruh yang kuat terhadap terjadinya konflik antar
pribadi dalam kehidupan sosial di masyarakat.
2.1.3. Aspek – Aspek Konflik Antar Pribadi
Menurut Pickering 2001 aspek-aspek konflik antar pribadi meliputi: a.
Keinginan untuk dihargai dan diperlakukan sebagai manusia. b.
Keinginan untuk memegang kendali. Memegang kendali adalah keinginan semua orang.individu yang memiliki keinginan yang sangat
berlebihan untuk memegang kendali pada dasarnya tidak punya rasa percaya diri yang pada akhirnya akan menimbulkan konflik.
c. Keinginan memiliki harga diri. Rasa harga diri yang tinggi adalah
landasan yang kokoh untuk menghadapi berbagai situasi. Individu yang merasa harga dirinya disepelekan atau dipandang rendah akan
menyebabakan perasaan tersinggung yang pada akhirnya akan menyebabakan konflik.
d. Keinginan untuk konsisten. Seseorang yang sudah tegas mengenai
suatu masalah maka akan sulit untuk mengubah sikap dalam pengambilan keputusan. Individu yang demikian akan menjadi orang
yang kaku dan tidak fleksibel.
Berdasar uraian tersebut, maka aspek-aspek yang akan digunakan untuk mengungkap konflik antar pribadi dalam penelitian ini meliputi: keinginan untuk
dihargai dan diperlakukan sebagai manusia, keinginan untuk memegang kendali, keinginan memiliki harga diri, dan keinginan untuk konsisten. Alasan penulis
menggunakan teori Pickering 2001 didasarkan atas pertimbangan bahwa aspek- aspek ini dianggap mampu mengungkap fenomena konflik antar pribadi.
10
2.1.4. Proses Terjadinya Konflik Antar Pribadi