7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Respon Terhadap Konflik Antar Pribadi
2.1.1. Pengertian Respon Terhadap Konflik Antar Pribadi
Dalam KBBI 2008, respon diartikan sebagai suatu tanggapan, reaksi, dan jawaban. Azwar 1988 respon hanya akan timbul apabila indiviu
dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki timbulnya reaksi individual. Bentuk respon didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu, yang memberi
kesimpulan nilai terhadap stimulus dalam bentuk baik atau buruk, positif atau negatif, menyenangan atau tidak menyenangkan, suka atau tidak suka, yang
kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap suatu objek.
Sedangkan kata konflik berasal dari bahasa latin,
Com
yang berarti sama atau
Figen
yang berarti penyerangan. Konflik merupakan kondisi terjadinya ketidakcocokan antara nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada
dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain Killman Thomas dalam Wijono, 2005.
Menurut Pickering 2001 konflik adalah keadaan atau perilaku yang bertentangan. Fisher 2001 menambahkan konflik akan selalu ada dalam proses
sosial, dan bisa jadi konflik itu perlu dan dibutuhkan dalam dinamika kehidupan masyarakat.
Dasar dari konflik adalah permusuhan, pertentangan keinginan, pertengkaran, mungkin ketidakpuasan yang terus menerus dan berkelanjutan. Hal
8
ini disebabkan oleh warisan yang paling memengaruhi pemikiran dan sangat berhubungan dengan apa yang telah membentuk respon individu, khususunya
respon yang menyebabkan rasa tidak nyaman, marah, gelisah atau berkonflik Lawson, 2009.
Respon terhadap konflik akan timbul apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus. Suatu konflik yang sama belum tentu akan menimbulkan bentuk
respon yang sama dari individu. Sebaliknya, suatu respon yang sama juga belum tentu timbul akibat adanya konflik yang serupa Azwar, 1988.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa respon terhadap konflik antar pribadi adalah tanggapan atau reaksi terhadap suatu pertentangan
antara dua pihak atau lebih dikarenakan ketidaksesuaian pendapat, ketidakselarasan tujuan-tujuan yang dapat menimbulkan perselisihan diantara
pihak-pihak tersebut.
2.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Konflik