Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal

11 keluarga, anak-anak, rekan sekerja dan bahkan orang asing. Keunikan komunikasi interpersonal adalah suatu hubungan yang timbal balik atau selalu transaksi antara pemberi dan penerima pesan. DeVito 2011 komunikasi interpersonal mengacu pada tindakan oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan noise , terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik. Komunikasi interpersonal menurut Suranto Aw 2011 merupakan proses penyampaian dan penerimaan pesan antara pengirim pesan sender dengan penerima receiver baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi dikatakan terjadi secara langsung primer apabila pihak-pihak yang terlibat komunikasi dapat saling berbagi informasi tanpa melalui media. Sedangkan komunikasi tidak langsung sekunder dicirikan oleh adanya penggunaan media. Berdasarkan berbagai pendapat mengenai komunikasi interpersonal di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal berarti kemampuan menyampaikan pesan berupa pikiran atau gagasan baik verbal maupun non verbal yang melibatkan interaksi antara pengirim dan penerima pesan dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik.

2.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal

Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal menurut Suranto 2011 yaitu sebagai berikut: a. Toleransi Toleransi menghendaki adanya kemauan dari masing masing pihak untuk menghargai dan menghormati perasaan pihak lain. Toleransi 12 menjadi faktor komunikasi interpersonal, karena disebabakan dengan dikembangkannya sikap toleran atau tenggang rasa, maka seandainya timbul perbedaan kepentingan kedua belah pihak dapat saling menghargai, sehingga perbedaan kepentingan itu tidak berkembang sebagai kendala kebersamaan. b. Kesempatan-kesempatan yang seimbang Artinya rasa memperoleh keadilan dari interaksi akan menentukan kadar hubungan interpersonal. Ketika seseorang merasa memperoleh kesempatan yang seimbang, peluang yang adil, maka akan mendorong orang tersebut mempertahankan kebersamaan. c. Sikap menghargai orang lain Sikap ini menghendaki adanya pemahaman bahwa setiap orang memilki martabat. Sikap yang baik untuk mendukung kadar hubungan interpersonal adalah sikap menghargai martabat orang lain, oleh karena itu seseorang tidak boleh melecehkan orang lain. Apabila ingin menyampaikan pendapat, konfirmasi, atau respon, maka sebaiknya dilakukan dengan cara-cara yang santun dan tidak melecehkan. d. Sikap mendukung, bukan sikap bertahan Sikap mendukung sportif berarti memberikan persetujuan terhadap orang lain. Sedangkan sikap bertahan, berawal dari adanya perbedaan pendapat. Apabila dua orang saling bertahan, apalagi salah satu pihak terang-terangan menyerang pertahanan pihak lain, maka ada kemungkinan karakteristik hubungan menjadi renggang. e. Sikap terbuka Sikap terbuka adalah sikap untuk membuka diri, mengatakan tentang keadaan dirinya secara terbuka dan apa adanya. Keterbukaan dalam komunikasi akan menghilangkan kesalahpahaman dan kecurangan. Keakraban hubungan interpersonal ditandai oleh adanya sikap terbuka, saling percaya, se hingga seseorang dapat “secara total mengungkapka n segala sesuatu tanpa resiko”. f. Pemilik bersama atas informasi Kualitas hubungan intersonal juga dipengaruhi oleh pemilikan bersama atas informasi. Pemilikan bersama atas informasi dapat dilihat dari aspek ”keluasan” dan “ke dalaman”. Keluasan menunjukkan variasi topik yang dikomunikasikan. Kedalaman menunjukan keintiman apa yang dikomunikasi, bahkan menyangkut persoalan pribadi. g. Kepercayaan Kepercayaan adalah perasaan bahwa tidak ada bahaya dari orang lain dalam satu hubungan. Kepercayaan berkaitan dengan keteramalan prediksi, artinya ketika kita dapat meramalkan bahwa seseorang tidak akan mengkhianati dan dapat bekerja sama dengan baik, maka kepercayaan kita pada orang tersebut lebih besar. 13 h. Keakraban Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang, kedekatan, dan kehangatan. Hubungan interpersonal akan terpelihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang tingkat keakraban yang diperlukan. Hubungan dua orang sahabat sudah akrab, diwarnai oleh kesepakatan batas-batas keakraban itu. Misalnya diantara dua orang itu sepakat untuk saling bertukar sepeda motor. Selain itu, suasana akrab juga ditunjukkan dengan kesepakatan memanggil satu sama lain. Ketika berkenalan seseorang memanggil kakak, dan sebaliknya pihak teman memanggil adik. Namun kalau sudah akrab dapat dicapai kesepakatan untuk langsung memanggil nama. i. Kesejajaran Kesejajaran atau posisi yang sama bagi kedua belah pihak. Keadaan yang menunjukkan kesejajaran ini, terlihat pada makna dua pepatah “duduk sama rendah berdiri sama tinggi”. “Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”. Tidak ada satu pihak yang lebih mendominasi terhadap pihak lain. Kesejajaran adalah perekat terpeliharanya hubungan interpersonal yang harmonis, karena dalam kesejajaran itu akan dijunjung tinggi keadilan. j. Kontrol atau pengawasan Agar hubungan interpersonal terjaga dengan baik, maka perlu pengawasan berupa kepedulian. Biasanya kedua belah pihak bersepakat tentang bentuk-bentuk kontrol. Contoh, dokumen SMS pada telepon seluler secara normatif merupakan dokumen pribadi, sehingga seseorang tidak etis membaca SMS yang ada di telepon seluler temannya. Namun apabila sudah terjadi kesepakatan menjadi tidak bermasalah. Justru menjadi cara untuk saling mengontrol. Pola pengontrolan juga perlu kesepakatan. k. Respon Respon yaitu ketepatan dalam memberikan tanggapan. Hukum alam mengatakan kalau ada aksi maka akan ada reaksi. Hukum dalam berkomunikasi, menyepakati kalau ada pertanyaan maka perlu ada jawaban. Jawaban dalam berkomunikasi itulah respon. Dalam percakapan, pertanyaan harus disambut dengan jawaban, lelucon dengan tertawa, permintaan keterangan dengan penjelasan. Ketika memperoleh pesan baik melalui SMS atau surat, perlu ada balasan. Respon ini bukan saja berkenaan dengan pesan-pesan verbal saja, tetapi juga pesan-pesan non verbal. l. Suasana Emosional Suasana emosional adalah keserasian suasana emosional ketika komunikasi sedang berlangsung, ditunjukkan dengan ekspresi yang relevan. Misalnya ketika seseorang mengucapkan selamat atas keberhasilan sahabatnya secara verbal, maka juga harus didukung oleh ekspresi nonverbal yang sesuai, seperti senyum bahagia, tepukan bahu penuh kebanggaan. Sebaliknya ketika seorang sahabat sedang mengalami penderitaan, maka suasana emosinal yang diperlukan 14 adalah ucapan yang menghibur dan motivasi, serta artikulasi pesan verbal yang menegaskan adanya perasaan turut bersedih, serta kesediaan untuk mencari solusi. Dapat disimpulkan dari ke-12 faktor tersebut, masing-masing dapat memberikan pengaruh terhadap kadar hubungan interpesonal, yang artinya semakin baik kualitas faktor-faktor tersebut maka akan semakin baik pula kadar hubungan interpersonal.

2.2.3. Aspek-Aspek Komunikasi Interpersonal

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Salatiga T1 132014705 BAB II

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif dengan Tindakan Vandalisme pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 10 Salatiga T1 132011034 BAB II

0 8 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Orangtua-Anak dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP N 1 Bringin T1 132011035 BAB II

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan Respon terhadap Konflik antar Pribadi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Suruh

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan Respon terhadap Konflik antar Pribadi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Suruh T1 132010057 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan Respon terhadap Konflik antar Pribadi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Suruh T1 132010057 BAB IV

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan Respon terhadap Konflik antar Pribadi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Suruh T1 132010057 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan Respon terhadap Konflik antar Pribadi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Suruh

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konsepsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Banyubiru Tentang Segiempat T1 202009003 BAB II

0 0 10

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kontrol Diri Melalui Bimbingan Kelompok dengan Teknik Permainan Simulasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Suruh T1 BAB II

0 0 18