43
3.3. Narasumber Penelitian
Narasumber penelitian adalah Kepala Sekolah, Guru. Murid, Orang Tua Murid di SDN Keningar 1 dan
2, Unit
Pelaksana Teknis
UPT Kecamatan
DukunDinas Pendidikan
Kabupaten Magelang,
Pemerintahan Desa
Keningar Kecamatan
Dukun Kabupaten
Magelang, Masyarakat
Desa Keningar,
Badan-Badan Pengelola
Gunung Merapi,
relawan Lembaga Swadaya Masyarakat dan Ahli pendidikan dan
Ahli GeologiKegunungapian yang bekerja di Merapi khususnya yang terkait judul dan wilayah penelitian
pada rentang waktu 2010-2013. Pendekatan
keterwakilan narasumber
melalui snowball sampling yakni sumber data, yang pada
awalnya jumlah sedikit, lama-lama menjadi besar menggelinding seperti bola salju Sugiyono, 2013.
Batasan representasi narasumber redundency dalam penelitian ini ditentukan oleh pertimbangan informasi
sebagaimana pendapat Lincoln dan Guba 1985 dalam Sugiyono
2013: If
the purpose
id to
maximize information, then sampling is terminated when no new
information is forth-coming from newly sampled units: thus redundancy is the primary criteria 2013:302.
3.4. Teknik Pengumpulan data
Data digunakan
sebagai dasar
untuk menentukan
keefektifan, efisiensi
dan daya
tarik produk yang dihasilkan, oleh sebab itu jenis data yang
dikumpulkan harus
sesuai dengan
informsi yang
dibutuhkan tentang produk yang dikembangkan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai Arifin, 2012.
44
Teknik pengumpulan data dilakukan dalam kondisi alamiah
natural setting Sugiyono,
2013 melalui
teknik Chaterine Marshall dan Gretchen B. Rossman dalam Sugiyono 2013: The fundamental methods relied
on by qualitative researchers for gathering information are participant in the setting, direct observation, in-depth
interviewing, document review a. Observasi
Observasi adalah aktivitas mencatat suatu gejala dengan bantuan instrumen Motis dalam Denzin dan
Lincoln, 2009 untuk mendapatkan pemahaman lebih baik
tentang kontek,
terbuka, berorientasi
pada penemuan, melihat hal-hal yang oleh subjek penelitian
sendiri kurang disadari, tidak diungkapkan secara terbuka Patton dalam Poerwandari 1998, serta untuk
menjamin validitas observasi dan masalah reliabilitas Denzin
dan Lincoln,
2009. Penelitian
ini akan
menggunakan teknik
observasi berperanserta
participant observation secara partisipatif merujuk pendapat Susan Stainback 1988 dalam Sugiyono
2013:
In participant oberservation, the researcher observes what the people do, listent to what they say, and
participates in their activities” 2013:311.
Dalam kontek penelitian ini, teknik pengumpulan data
observasi partisipatif
merupakan proses
mengamati secara mendalam seluruh aktifitas civitas sekolah SD Negeri Keningar 1 dan 2 khususnya dengan
melakukan obeservasi
natural bersama
para narasumber
penelitian. Dimulai
dari cerita
pengalaman, persepsi dan harapan terkait dengan
45
pemetaan bencana dan kebutuhan needs strategi manajemen di sekolah SD Negeri Keningar 1 dan 2.
b. Wawancara mendalam in-depth interview Wawancana dalam penelitian ini merujuk pada
pendapat para
ahli; yaitu
untuk memproduksi
pemahaman situasional
situated understanding
Denzin dan Lincoln dalam Moleong 2010 untuk mendeteksi kadar pengertian subyek, fleksibel, menjadi
satu-satunya hal yang dapat dilakukan di saat tehnik lain sudah tidak dapat dilakukan Kerlinger dalam
Hasan 1987
menggunakan pedoman
wawancara Patton dalam Poerwandari, 1998. In-depth interview
didalam penelitian ini dilakukan secara personal untuk mendapatkan
informasi secara
mendalam dari
narasumber secara
personal pada
tema-tema penelitian, cross ceck data, klarifikasi, persepsi dan
prioritas narasumber pada tema penelitian. Wawancara mendalam juga membangun relasi dan kepercayaan
dua arah antara peneliti dan narasumber khusus memetakan peta risiko bencana dan kebutuhan needs
strategi manajemen sekolah yang terintegrasi di SD Negeri Keningar 1 dan 2 Kecamatan Dukun Kabupaten
Magelang. c. Kajian dokumen
Dokumen dimaksudkan
merujuk pendapat
Moleong yakni berupa manusia, peristiwa dan tingkah laku, dokumen dan arsip, serta berbagai benda lain
2010. Kajian
dokumendata di
gunakan untuk
mendapatkan peta kebutuhan needs risiko bencana dan manajemen sekolah pada ruang lingkup SD Negeri
Keningar 1 dan 2 Kecamatan Dukun, pada kontek
46
wilayah gunung Merapi dan pada kontek kebijakan- kebijakan penanggulangan bencana dari BPPTK, BPPB,
Badan Geologi, Kemendiknas dan Pemerintah Daerah. e. Focus Group Discussion FGD
Fungsi FGD dalam penelitian ini adalah untuk mendalami dan melengkapi informasi yang sudah
didapatkan dalam
wawancara, mencaritemukan
pemahamana komprehensif,
pengecekan triangulasi
atas semua temuan penelitian Putra, 2012. Dalam penelitian ini akan dilakukan empat putaran FGD yaitu
pada tahap need assessment, Perumusan Desain, Validasi desain dan Finalisasi Desainproduk Peta
Risiko Bencana
dan Stategi
Manajemen Sekolah
Berbasis Bencana di SD Negeri Keningar 1 dan 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang.
3.5. Teknik Analisis Data