Sombori Peralihan kelompok kerja partei menjadi usaha simpan pinjam USP

Gambar2. Denah Desa Tonusu dan Kampungudang Dalam perkembangannya Desa Suolemba kemudian berganti nama menjadi Desa Tonusu, dalam hal ini meskipun tidak ada data yang akurat tentang alasan mengapa desa ini mengalami pergantian nama akan tetapi berdasarkan catatan arsip desa yang menjadi ajuan penulis dijelaskan bahwa Tonusu memiliki makna yang kuat yaitu To tau orang dan Nusu wuku usu tulang rusuk. Tonusu itu sendiri oleh salah seorang tokoh masyarakat bernama Bapak Tabasi diartikan sebagai “ perkumpulan orang dari berbagai tempat yang dibangun atas dasar saling membutuhkan”.

4.2 Peralihan kelompok kerja partei menjadi usaha simpan pinjam USP

Untuk memahami proses peralihan kelompok kerja menjadi usaha simpan pinjam maka dijabarkan pemaparan sebagai berikut

4.2.1 Sombori

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer Dalam kehidupan masyarakat Poso to pamona mula-mula kumpulan komunitas terdiri atas kelompok kelompok kecil yang hidup dalam rumah besar yang disebut sombori, dalam pemahamannya sombori secara umum dimaknai sebagai keluarga, akan tetapi keluarga yang dimaksudkan dalam tulisan ini memiliki pemahaman yang lebih luas karena dalam suatu sombori rumah besar terdiri atas 8-10 sombori-sombori keluarga- keluarga. Biasanya sombori-sombori yang dimaksudkan masih memiliki ikatan keluarga. Setiap satu sombori rumah besar memiliki seorang kepala keluarga yang dituakan, diera sebelum zending sebuah sombori dikepalai seorang pemimpin kabose. Dengan kata lain makna sombori pada tulisan ini dapat berarti persatuan, keluarga besar, atau rumah. Sombori sebagai rumah besar umumnya berbentuk rumah persegi panjang, rumah ini memiliki 4-5 ruas dimana setiap ruas diisi oleh 1 sombori, jadi misalnya rumah yang memiliki 4 ruas didiami 7-8 sombori. Gambar 3: Model rumah besar atau Sombori 1 1 Foto diambil dari 1 htt p: koprol.zenfs.com system m ugshots 0167 6208 fdp.jpg 2 http: simurudot com .blogspot.com 2009 07 chapt er-6-perjuangan-antara-t erang-dan.ht m l Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer Selanjutnya setiap ruas pada sebuah rumah besar dipisahkan oleh gang kecil di dalam rumah yang disebut jara-jara. Jara-jara ini memiliki dua fungsi utama yakni tempat aktifitas utama di dalam rumah tersebut dan sebagai tempat untuk rapat atau pertemuan membicarakan seluruh kegiatan dari yang bersifat ekonomi, pertanian, politik,sosial dan lain sebagainnya. Akan tetapi masuknya pengaruh Zending penginjil Belanda kemudian secara perlahan-lahan menghilangkan tradisi hidup di dalam rumah besar, Salah satu Zending yang sangat terkenal bernama Albert C Kruyt menjelaskan bahwa alasan perlarangan tatacara hidup to pamona dirumah besar dikarenakan A.Kruyt tidak sependapat dengan tradisi ana mayunu. Ana mayunu merupakan istilah budak dari seorang kabose yang ada di dalam sebuah rumah besar, jika seorang kabose meninggal dunia maka ana mayununyapun harus mengikutinya dengan cara dikubur hidup-hidup atau dipacung. Bahkan dalam catatan Papa I wunte yang ditulis oleh A.Kruyt dijelaskan bahwa beliau sebagai salah satu kabose memimpin anak buahnya untuk mencari kepala manusia memburu kepala yang akan diletakkan bersama salah satu keluarganya yang meninggal dunia, dengan asumsi semakin banyak kepala yang diperoleh maka semakin banyak budak yang akan melayani keluarga yang meninggal tersebut di alam roh. Pada penjelasan lain Menurut Ibu Pelia sombori mengacu pada definisi bahasa Indonesia yaitu keluarga, dalam sombori dicontohkan bahwa rumah tempat beliau dan almarhum suaminya tinggal saat ini sudah menciptakan banyak sombori. Bahkan anak terakhir yang menempati rumah tersebut sebagai bagian dari pewarisan menghasilkan satu sombori. Lebih jauh dipaparkan bahwa ketika rumah itu sudah ditempati oleh anak Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer terakhir bersama suami dan anak-anaknya menjadi satu sombori, maka secara tradisi Ibu Pelia kehilangan somborinya bersama suami dirumah tersebut. Hilangnya sombori dari Ibu Pelia di rumah dikarenakan sebagai orang tua ia tidak bertanggungjawab menafhkai keluarga dari anak terakhirnya. Bahkan dari kenangan cerita masyarakat mula-mula yang didengar oleh Ibu Pelia dari tetua dikampungnya, dahulu sebuah tempat menetap salah satu wilayah disekitar tempat penelitian yang saat ini menjadi sebuah perkampungan besar, ditempati oleh 5-6 rumah besar. Dimana 1 rumah besar terdiri dari satu sombori utama yang melahirkan anak-anak yang kemudian menghasilkan sombori-sombori baru di dalam rumah tersebut. Penjelasan ini didukung oleh Bapak Ito yang merupakan tetua adat Desa Tonusu. Menurutnya dahulu sebelum menjadi perkampungan wilayah Desa Tonusu dan Desa Leboni hanya memiliki 2 tempat pemukiman, dimana setiap pemukiman terdiri dari 2 – 3 rumah besar. Adapun alasan mereka berkumpul bersama dalam satu pemukiman untuk memudahkan mengkoordinir anggota kelompoknya.

4.2.2 Mo sintuwu Po sintuwu

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pertanggungjawaban Koperasi Simpan Pinjam Berbadan Hukum T2 322010008 BAB IV

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Database Sistem Simpan Pinjam pada Unit Simpan Pinjam Kud Mekar Ungaran

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Database Sistem Simpan Pinjam pada Unit Simpan Pinjam Kud Mekar Ungaran

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Posintuwu dan Koperasi: Elaborasi Nilai Lokal Masyarakat dalam Kelompok Usaha Simpan Pinjam (KSP) Mekar Jaya, di Desa Tonusu

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Posintuwu dan Koperasi: Elaborasi Nilai Lokal Masyarakat dalam Kelompok Usaha Simpan Pinjam (KSP) Mekar Jaya, di Desa Tonusu T2 092010001 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Posintuwu dan Koperasi: Elaborasi Nilai Lokal Masyarakat dalam Kelompok Usaha Simpan Pinjam (KSP) Mekar Jaya, di Desa Tonusu T2 092010001 BAB II

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Posintuwu dan Koperasi: Elaborasi Nilai Lokal Masyarakat dalam Kelompok Usaha Simpan Pinjam (KSP) Mekar Jaya, di Desa Tonusu T2 092010001 BAB V

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Posintuwu dan Koperasi: Elaborasi Nilai Lokal Masyarakat dalam Kelompok Usaha Simpan Pinjam (KSP) Mekar Jaya, di Desa Tonusu T2 092010001 BAB VI

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Posintuwu dan Koperasi: Elaborasi Nilai Lokal Masyarakat dalam Kelompok Usaha Simpan Pinjam (KSP) Mekar Jaya, di Desa Tonusu

0 1 29

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebijakan Transmigrasi Lokal Pemerintah Provinsi Papua T2 BAB IV

0 1 4