Sebagai produk dari nilai po Sintuwu maka perlu jabarkan hal-hal mengenai kedua defenisi dari tradisi tersebut yakni
4.2.4.1 Pebedaan definisi Mesale dan mewalo
Pai nu pesale danaka njo’u anu mewalo pai nu pewalo danaka re’e ma’i ri siko
…maka sa’e ane na to’o yaku beda njo’u ri njau..benda walo yaku…paikanya ua darayanya mawalo siko, jela ri siko. terPapasa ncetu, mesale si’anya da njou danu
sawani. …dan kerena anda mesale agar orang datang mewalo…dan atau karena anda mewalo agar ada orang yang datang membantu…misalnya seseorang mengatakan saya
tidak pergi kesitu orang tertentu karena saya tidak diwalo mengacu pada kata mewalo
…akan tetapi karena dalam kasus lain ia darayanya
7
mewalo anda, maka seseorang itu
akan datang pada anda. Sehingga jika ia mesale anda harus datang bekerja kepadanya.
Sebenarnya dari kutipan wawancara dengan Ibu Pelia khususnya pada kalimat Pai nu pesale danaka njo’u anu mewalo pai nu pe mewalo danaka re’e ma’i ri siko sudah
sangat jelas perbedaan definisi mesale dan mewalo. Disini mesale dan mewalo merupakan satu kesatuan dari konsep mesale artinya dalam kata mesale yang dipahami
oleh Suku Pamona mengandung kata mesale itu sendiri dan mewalo. Seperti yang sudah dipaparkan pada penjelasan sebelumnya mesale memiliki 2 kemungkinan A?2B artinya
A membantu B dimana B tidak harus membantu A karena yang dilakukan A adalah suatu
bentuk keiklasan atau A?B artinya A membantu B karena A juga membutuhkan B atau
7
Darayanya dalam bahasa pamona dimaknai sebagai sesuat u yang diinginkan, dalam kont eks kalimat darayanya
mewalo dilakukan oleh orang yang menginginkan jasa seseorang yang dianggap mampu m endukung pekerjaannya.
M endukung pekerjaan yang dimaksudkan disini adalah kelebihan biasanya fisik yang dim iliki seseorang yang dim aksud untuk m engerjakan sesuatu yang tidak mampu dikerjakan sendiri di saw ah atau ladang.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
dengan kata lain konsep masele memiliki makna yang sangat luas dengan pengertian yang tidak konsisten. sedangkan pada mewalo definisinya sangat konsisten A?½B.
Kenyataan ini kemudian mendorong penulis untuk menanyakan konsep arisan, menurut Ibu Pelia antara arisan dan mesale terdapat perbedaan yang mencolok jika pada
arisan aktifitas pekerjaan seseorang disuatu tempat kerja dapat digantikan oleh material dan juga uang. Dalam hal ini seorang yang sedang mendapat jatah arisan memiliki hak
menentukan apa yang dibutuhkan sebagai contoh karena Ibu Pelia sudah tua secara fisik dan tidak mampu lagi melakukan pekerjaan maka orang yang kebetulan pada saat itu
sedang mendapat jatah arisan dimana Ibu Pelia menjadi salah satu anggota arisan hanya akan meminta material atau uang kepada Ibu Pelia tanpa harus bekerja. Sedangkan pada
mesale yang dibutuhkan adalah tenaga seseorang. Penjelasan ini bagi penulis sangat penting karena selama ini definisi mesale selalu diidentikan dengan kata arisan. Dari
pemaparan tersebut tampaknya penulis sependapat dengan Ibu Pelia bahwa mesale tidak sama dengan arisan akan tetapi arisan mungkin hampir sama dengan mewalo. Selain itu
penjasan Ibu Pelia memberikan sebuah pemikiran bahwa pada masa mudanya kondisi mesale dan arisan didominasi oleh kegiatan mesale atau pada kasus lain kondisi mesale
dan arisan berada pada titik keseimbangan. Sebab pada saat itu kondisi masih mendukung sebab jumlah penduduk relatif sedikit, ladang yang luas, belum adanya teknologi
pertanian modern dan jumlah uang relatif sedikit dengan kebutuhan
8
masyarakat yang yang cenderung tidak berfariatif. Akan tetapi saat ini Ibu Pelia sudah tua kondisi mesale
dan arisan cenderung didominasi oleh arisan. Atau dengan kata lain nilai mesale
8
Biasanya kebutuhan yang harus dibeli hanya seputar kebutuhan dapur sepert i garam .
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
mengalami degradasi pemaknaan karena konsep mesale yang dipahami orang-orang saat ini hanya sebatas mewalo bukan lagi mesale kondisi ini dimungkinkan terjadi karena
jenis pekerjaan menjadi semakin bervariasi, ditambah lagi masuknya teknologi pertanian atau perladangan modern yang memungkinkan pengolahan yang tadinya membutuhkan
banyak tenaga menjadi hanya beberapa orang saja. Selain itu pertambahan penduduk dengan kondisi tanah sawah yang tidak seluas kondisi mula-mula memaksa para ahli
waris penduduk yang hidup saat ini melakukan mekanisasi pertanian seperti tindakan intensifikasi pertanian untuk pertumbuhan padi yang identik dengan membeli produk-
produk seperti pupuk dan obat-obatan yang menunjang program intesifikasi tadi. Hal ini juga berlaku pada jenis tanaman ladang yang umumnya bersifat tahunan
9
dimana keuntungan hasil tanaman bukan untuk dimakan melainkan untuk dijual.
4.2.4.2 Mesale dalam kelompok kerja