Implementasi Sistem Manajemen Mutu SMM ISO 9001: 2008 di

36

4.2. Pembahasan

4.2.1. Implementasi Sistem Manajemen Mutu SMM ISO 9001: 2008 di

SMK Negeri 2 Salatiga SMK Negeri 2 Salatiga menerapkan Sistem Manajemen Mutu SMM ISO 9001 selama 5 tahun. Pada tahun 2007 SMK Negeri 2 Salatiga menerapkan SMM ISO 9001 versi 2000 ISO 9001: 2000. Kemudian pada tahun 2010 SMK Negeri 2 Salatiga me- rewa rd SMM ISO 9001 dengan versi 2008 9001: 2008. Mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, komite sekolah, siswa hingga karyawan harus ikut berpartisipasi melaksanakan SMM ISO 9001: 2008. Seluruh warga SMK Negeri 2 Salatiga, sepakat untuk melaksanakan SMM ISO 9001: 2008. Manfaat yang diperoleh di berbagai aspek kegiatan pembelajaran, setelah menerapkan SMM ISO 9001: 2008 tersebut. Dengan adanya SMM ISO 9001: 2008 ini, dokumen-dokumen akan lebih tertata dengan baik dan lebih mudah untuk mencari, dalam mengerjakan tugas sekolah menjadi lebih terstruktur. Cara pengenalan SMM ISO 9001: 2008 kepada warga sekolah dengan diadakannya workshop dan sosialisasipenyuluhan. Workshop dan sosialisasi tersebut dilaksanakan terhadap guru-guru baru yang notabene belum mengerti tentang SMM ISO 9001: 2008. Implemetasi SMM ISO 9001: 2008 ini mencakup keseluruhan dari kegiatan pembelajaran di sekolah. Hal tersebut tidak lepas dari fokus SMM ISO 9001: 2008 itu sendiri, yakni fokus pada pelanggan. Pelanggan di SMK Negeri 2 Salatiga adalah siswa dan industri dimana siswa akan bekerja. 37 Instrumen yang dipersiapkan SMK Negeri 2 Salatiga untuk memperoleh sertifikat ISO 9001: 2008, adalah dengan mempersiapkan dokumen – dokumen ISO. Dokumen ISO 9001: 2008 mencakup dokumen tingkat 1 hingga dokumen tingkat 4. Dokumen tingkat 1 pedoman mutu dimana Visi, Misi dan tujuan yang ingin dicapai SMK Negeri 2 Salatiga, hingga sasaran mutu SMK Negeri 2 Salatiga yakni mencetak siswa yang mampu bersaing dalam dunia kerja. Dokumen tingkat 2 yang berisi tentang POS Prosedure Operational Standart yang mencakup semua pasal-pasal dalam klausul ISO, POS tersebut disahkan oleh wakil manajemen mutu. Setelah melengkapi pasal - pasal dan kemudian di sahkan oleh wakil manajemen mutu. Dokumen yang harus dikerjakan yaitu dokumen tingkat 3 yang berisi IK Instruksi Kerja , dimana setiap guru memiliki tugas masing – masing. Seperti wakil kepala sekolah bidang hubungan industri, yang membuat IK tentang menyalurkan siswa. Dokumen terakhir yang harus dikerjakan yaitu dokumen tingkat 4. Dokumen tingkat 4 yakni Form dan rekaman untuk menjalankan dokumen tingkat 3 tersebut. Form merupakan dokumen yang belum diisi, sedangkan rekaman merupakan dokumen yang sudah terisi dan siap dilaksanakan. Sekolah bertugas menciptakan siswa yang berkompeten dan berkualitas. Sehingga ketika siswa terjun dalam dunia kerja, siswa dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan standar stakeholder industri. Dalam menciptakan siswa yang berkompeten bukan hanya dari siswa saja yang mempunyai kualitas yang baik. 38 Kompetensi guru serta sarana prasarana sekolah yang menunjang kegiatan pembelajaran, merupakan faktor utama terciptanya siswa yang berkualitas. Sarana prasarana dan kompetensi guru yang mendukung dalam kegiatan pembelajaran di SMK Negeri 2 Salatiga dikatakan lebih dari cukup. Mulai dari kegiatan pembelajaran praktek maupun teori. Sebagai contoh pada setiap bengkel terdapat peralatan serta mesin-mesin yang sangat menunjang kegiatan pembelajaran. Begitu pula pada kelas teori di setiap kelas terdapat proyektor, speaker aktif dan white boa rd . Serta guru-guru SMK Negeri 2 Salatiga mempunyai kompetensi mengajar yang baik. Kurikulum merupakan pengembangan strategi pembelajaran untuk mewujudkan sekolah yang produktif, berkualitas dan berprestasi. Dalam pembuatan kurikulum, SMK Negeri 2 Salatiga tetap menagacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Kurikulum yang dibuat sesuai dengan kurikulum dari pemerintah. Namun ditambah dengan inovasi yang baru supaya dalam setiap kegiatan pembelajaran siswa tidak mengalami kebosanan. Ketika membuat kurikulum, SMK Negeri 2 Salatiga berdiskusi dengan mitra industri. Hal tersebut dilakukan mengingat industri merupakan fokus pelanggan kedua setelah siswa. Kurikulum dibuat sesuai dengan kebutuhan industri supaya pada setiap pembelajaran dapat sesuai dengan kebutuhan kerja industri. 39

4.2.2. Kendala dalam Implementasi Sistem Manajemen Mutu SMM ISO

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas dan Kendala Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Negeri 3 Salatiga

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Sistem Manajemen Mutu Berbasis Iso 9001:2008 : Studi pada SMK Negeri 2 Salatiga Periode Tahun 2010 -2012 T2 942011007 BAB IV

0 0 75

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Saraswati Salatiga : Kajian Manajemen Kesiswaan T2 942011051 BAB IV

0 2 46

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga T1 162008014 BAB I

0 1 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga T1 162008014 BAB II

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga T1 162008014 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga

0 0 41

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengelolaan Parkir di Salatiga T1 BAB IV

0 1 20

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Di SMK Negeri 1 Sayung T2 BAB IV

0 0 62