39
4.2.2. Kendala dalam Implementasi Sistem Manajemen Mutu SMM ISO
9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga
Sistem Manajemen Mutu SMM ISO 9001: 2008 merupakan alat merubah sekolah menuju profesionalisme dan ini membutuhkan perubahan sikap
dan perilaku seluruh unsur yang ada di sekolah. Pelaksanaan sistem dalam suatu organisasi sebaik apapun tidak akan lepas dari hal-hal yang menjadi kendala
dalam pelaksanaannya. Adapun kendala yang dihadapi SMK Negeri 2 Salatiga dalam melaksanakan SMM ISO 9001: 2008 adalah sumber daya manusia,
ketidakpedulian, inkonsisten ketidakkonsistenan, kurang saranatempat dan beban kerja.
Pembahasan mengenai hal-hal yang menjadi kendala dalam Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 akan dibahas satu persatu sebagai
berikut:
a. Sumber Daya Manusia SDM
“
Keberadaan sumber daya manusia SDM dalam orga nisasi pendidikan adalah untuk menghitung kontribusi SDM ini pada tingkat pemerintah,
pemerintah daerah, dan sekolah yang menunjukkan hasil-hasil pendidikan semakin berkualitas, kompetitif dan dapat menjamin layanan belajar yang
berkualitas untuk semua peserta didik.
”
13
Tanpa adanya Sumber Daya Manusia, suatu sistem tidak akan berguna dan bermanfaat. Sebab Sumber Daya
Manusia tersebut merupakan pelaksana sistem itu sendiri. Namun dalam setiap pelaksaannya Sumber Daya Manusia justru menjadi penghambat.
13
Syaiful Sagala, 2009,
Memahami Organisasi Pendidikan,
Alfabeta. Bandung, hal. 229
40
Sebagai contoh kurangnya Sumber Daya Manusia yang khusus bertugas dalam mendokumentasikan dokumen-dokumen ISO. Hal tersebut diperlukan
sebab tugas utama guru dalam mengajar, terkadang terbengkalai dengan tugasnya dalam kegiatan pembelajaran karena mendokumentasikan data-data
dari ISO tersebut. Jadi sangat dibutuhkan tenaga administrasi yang khusus mendokumentasikan dokumen-dokumen ISO 9001: 2008.
b. Ketidakpedulian
Perbedaan watak dan sifat seseorang terutama dalam kepedulian itu sangat berpengaruh terhadap implementasi SMM ISO 9001: 2008. Terutama
anggapan bahwa melaksanakan SMM ISO 9001: 2008 yang terkadang sangat merepotkan. Sehingga menyebabkan terjadinya kesalahan dalam memahami
konsep SMM ISO 9001: 2008. Bahkan ada beberapa yang belum mengetahui tentang SMM ISO
9001:2008 yang diterapkan di sekolah. Namun rasa tidak peduli dan tidak ingin tahu terhadap SMM ISO 9001: 2008 yang menghambat setiap pelaksanaan
sistem tersebut. Bahkan ada beberapa yang menganggap remeh pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO tersebut.
c. Inkonsisten tidak konsisten
Permasalahan yang muncul disini adalah inkonsistensi pada pelaksanaan sistem yang sesuai dengan dokumen-dokumen yang ada pada SMM ISO 9001:
2008 tersebut. Sebagai contoh koordinator audit belum melaksanakan audit
41
internal secara maksimal dan belum dilaksanakan secara periodik sesuai prosedur operasional standar yang ditetapkan.
Konsisten dan komitmen yang tidak stabil merupakan kendala dari SMM ISO 9001: 2008. Berdasarkan fakta yang diperoleh melalui wawancara, apabila
ada seorang guru atau siswa yang melakukan suatu kesalahan namun tidak diberi hukuman. Hal tersebut akan menyebabkan kesenjangan kecemburuan
antara guru atau siswa satu dengan yang lain. Sehingga beberapa orang beranggapan bahwa untuk apa berprestasi tetapi
tidak ada penghargaan yang diperoleh. Serta muncul anggapan lain bahwa tidak akan
punishment
apabila melanggar, sehingga dengan mudah seseorang akan melanggar sistem tersebut.
d. Kurangnya Tempat Gedung