Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga T1 162008014 BAB IV

(1)

24 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan memaparkan hasil penelitian yang diperoleh dari SMK Negeri 2 Salatiga, melalui proses observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Dalam penelitian ini dilakukan analisis untuk menjawab tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga, kendala – kendala yang dihadapi, strategi penyelesaian dari kendala tersebut, hal – hal yang mendukung, dan dampak dari penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008.

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Visi dan Misi SMK Negeri 2 Salatiga

SMK Negeri 2 Salatiga menerapkan visi yang digunakan sebagai pedoman dalam setiap kegiatan pembelajaran yaitu:

Menyiapkan tamatan yang mampu bersaing di era global

dan ber Imtaq tinggi ”1

Misi SMK Negeri 2 Salatiga yang merupakan pengembangan dari visi SMK Negeri 2 Salatiga sebagai berikut:

1. Menyiapkan tamatan yang menguasai IPTEK dan mempunyai iman dan taqwa.

2. Menyiapkan tamatan siap masuk kerja.

3. Menyiapkan tamatan yang mempunyai jiwa kewirausahaan.

4. Menyiapkan tamatan yang cerdas, jujur dan bermora l.

1


(2)

25

5. Menyiapkan tamatan dengan kompetensi bertaraf internasional.

6. Menyelenggarakan sekolah dengan pelayanan bertaraf internasional.2

4.1.2. Tujuan SMK Negeri 2 Salatiga

Tujuan yang ditentukan sebelumnya, akan memacu SMK negeri 2 Salatiga untuk menjadi sekolah yang lebih berkualitas. Berikut adalah tujuan yang ditentukan oleh SMK Negeri 2 salatiga:

1. Tahun 2013 siswa memiliki kompetensi penguasaan konsep untuk seluruh mata pelajaran seca ra komprehensif dan benar sehingga mampu berkompetisi ditingkat nasional dan tahun 2012 mampu berkompetisi di tingkat internasional.

2. Tahun 2013 siswa mampu mengguna kan Bahasa Inggris sebagai alat komunika si untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih luas.

3. Tahun 2013 siswa mampu membangun kebiasa an yang aktif untuk mencari informasi menggunakan teknologi informasi.

4. Tahun 2013 sekolah memiliki sarana dan prasarana penunjang PBM yang lengkap.

5. Tahun 2013 sekolah memiliki guru dan tenaga pendukung yang handal untuk mendukung seluruh manajemen sekolah.

6. Sekolah memiliki hubungan kemitraan yang baik dengan seluruh wa rga sekolah, stake holders dan insta nsi serta institusi pendukung pendidikan lainnya.

7. Siswa memiliki, mengaplikasikan dan meningkatkan nilai-nilai ketuhanan serta nilai-nilai-nilai-nilai kehidupan yang bersifat universal dalam kehidupannya.

2


(3)

26 4.1.3. Janji Kinerja

Supaya dalam setiap pelaksanaan kegiatan pembelajaran tidak melenceng dari tujuan sebelumnya, maka SMK Negeri 2 Salatiga memiliki 12 janji kinerja yakni sebagai berikut:

a. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001: 2008) b. Empat Pelajaran Produktif Disampaikan Dalam Bahasa

Inggris

c. Sertifikat Internasional

d. Memiliki Standard Training Workshop e. Memiliki Advance Training Workshop f. Score TOEIC siswa diatas 400

g. Adanya Teaching Factory

h. Penataan sekolah menjadi Green School, i. Adanya orang asing

j. Adanya Partner Asing

k. Adanya Lulusan bekerja di Luar Negeri l. Progra m ICT.”3

SMK Negeri 2 Salatiga menerapkan 12 janji kinerja tersebut dengan baik. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan adanya kepercayaan orang tua, untuk menyekolahkan anak - anak mereka di SMK Negeri 2 Salatiga. Serta telah berdiri teaching factory bengkel permesinan yang terletak di jalan Kridanggo.

12 janji kinerja SMK Negeri 2 Salatiga merupakan sebuah rambu-rambu SMK Negeri 2 Salatiga. Karena notabene SMK Negeri 2 Salatiga merupakan Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI).

3

SMK Negeri 2 Salatiga, Profil SMK Negeri 2 Salatiga, Salatiga, hal. 22


(4)

27

4.1.4. Implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 SMK Negeri 2 Salatiga memperoleh sertifikat SMM ISO 9001: 2000 pada tahun 2007 oleh PT. TUV Rheinland Indonesia sebagai bukti penerapan Sistem Manajemen Mutu. Perolehan sertifikat ISO tersebut menjadikan SMK Negeri 2 Salatiga sebagai SMK pertama di kota Salatiga yang menerapkan Sistem Mananjemen Mutu ISO 9001. Pada tahun 2010 SMK Negeri 2 Salatiga mulai me-reward dengan versi baru yaitu SMM ISO 9001: 2008 pada tahun 2010. Bahkan pada tanggal 4 Mei 2012, SMK Negeri 2 Salatiga telah melaksanakan audit lanjutan yang terakhir. Sehingga sertifikat TUV Rheiland Cert no. 01 100 075168 dapat dilanjutkan untuk membagi pengalaman implementasinya kepada sekolah lain.

Dokumen – dokumen yang dipersiapkan untuk memperoleh sertifikat mulai dari Dokumen tingkat I hinga dokumen tingkat IV. Seperti yang diperoleh dari hasil wawancara penulis dengan wakil manajemen mutu SMK Negeri 2 Salatiga:

“Instrumen yang dipersiapkan dokumen yang digunakan sebagai standar. Dokumen yang pertama ada lah dokumen tingkat I namanya pedoman mutu, dokumen tingkat II namanya POS (Prosedure Operational Standard) itupun juga masih umum yang berlandaskan pada klausul ISO, selanjutnya dokumen tingkat III yaitu IK (Instruksi kerja) yang bersifat lebih tekhnis, lalu dokumen tingkat IV yang berisi Form da n

Rekaman.”4

4


(5)

28

Dokumen tingkat I yang disahkan oleh kepala sekolah. Dokumen yang mencakup mulai dari visi dan misi hingga sasaran mutu, terdapat pada dokumen tingkat I. Dokumen tingkat II disahkan oleh Wakil manajemen mutu yang berisi SOP (Strandar Operasional Prosedur). SOP berpedoman pada delapan prinsip manajemen mutu, yang terdapat pada klausul yang ditetapkan oleh ISO.

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh beberapa hal yang berkaitan dengan pelaksanaan SMM ISO 9001: 2008. Berikut pernyataan dari Hadi Sutjipto:

“Segala sesuatu itu kalau tersistem akan lebih baik artinya

sebenarnya hal-hal yang sudah kami lakukan ini, pada saat itu masih banyak yang belum terdokumen dan seka rang itu harus terdokumen. Artinya kemampunan telusurnya seandainya kita mencari data itu tidak susah. Apabila semua lini dalam pendidikan itu menggunakan Manajemen Mutu ISO, sebenarnya

akan menjadi terstruktur.” 5

Dari pernyataan di atas dapat dijelaskan bahwa dengan adanya sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008. Seluruh kegiatan yang ada di sekolah telah terstruktur dan tersistem dengan baik. Dimana dokumen – dokumen yang sebelumnya terarsip secara tidak teratur, kini telah tertata dengan rapi. Sehingga ketika akan mencari dokumen tersebut lebih mudah untuk mencarinya.

Mengingat pelanggan utama dari sekolah adalah siswa, penulis melakukan wawancara dengan perwakilan siswa. Adhe wakil ketua OSIS dan merupakan salah salah satu siswa kelas X TKJ. Adhe menyatakan beberapa hal yang berkaitan dengan sarana prasarana serta kompetensi guru:

5


(6)

29

“Sudah cukup semuanya, mereka mengajar di bidang masing

-masing dimana mereka ahli di dalam bidangnya.”6

Setiap guru memiliki kompetensi dalam mengajar yang cukup baik. Dengan latar belakang pendidikan minimal S1, sangat dikatakan berkompetensi sebagai pengajar. Guru juga mengajar sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.

Keterangan yang sama dinyatakan oleh guru adaptif di SMK Negeri 2 Salatiga yaitu Umi Masruroh yang mengajar Matematika:

“Sangat menunjang, membuka peluang kepada siswa untuk mengembangkan diri, baik itu dibengkel maupun itu di ruang teori. Sehingga anak-anak punya kebebasan untuk saling meningkatkan pengembangan dirinya yang berkaitan dengan

kompeten dan keahlian mereka”7

Sarana dan prasarana yang sangat menunjang memacu siswa untuk belajar. Baik di ruang kelas teori maupun bengkel praktek semua peralatan sudah sangat menunjang. Dalam kegiatan praktek siswa diberi kesempatan untuk merangkai atau merakit sendiri komponen yang disediakan. Sehingga siswa terpacu dalam belajar dan dapat mengembangkan kemampuan masing-masing siswa.

Berkaitan dengan sarana prasarana, guru normatif SMK Negeri 2 Salatiga yaitu Purnomo yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia berpendapat:

“Sarana prasarana banyak yang sudah menunjang, walaupun mungkin masih ada yang belum lengkap tetapi sedang dalam proses. Kalau dalam pembelajaran adaptif normatif itu saran sudah cukup mulai dari LCD dan lain-lain juga sudah ada.”8

6

Wawancara, Adhe, Siswa Kelas X TKJ, SMK Negeri 2 Salatiga, 2 Juni 2012 7

Wawancara, Umi Masruroh, Guru Matematika, SMK Negeri 2 Salatiga, 28 Mei 2012 8


(7)

30

Dalam kegiatan pembelajaran normatif dan adaptif sudah dikatakn mencukupi. Di setiap kelas sudah tersedia LCD, white board, dan speaker aktif. Sebab dalam kegiatan pembelajaran normatif dan adaptif misalkan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, sangat memerlukan peralatan tersebut. Sebagai contoh apabila listening dalam pelajaran bahasa inggris, diperlukan speaker aktif untuk belajar mendegarkan kosa kata dalam bahasa inggris.

Berdasarkan observasi yang dilaksanakan pada tanggal 5 juni 2012. Terdapat beberapa kondisi ekternal dan internal, yang dapat mempengaruhi program pembelajaran dan implementasi SMM ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga sebagai berikut:

a. Kondisi Internal 1. Kekuatan (Strenght)

Kekuatan (Strenght) yang dimiliki SMK Negeri 2 Salatiga yaitu guru, fasilitas dan peralatan yang memadahi, lulusan akan langsung disalurkan ke industri yang bekerja sama dengan SMK Negeri 2 salatiga, lingkungan sekolah yang tenang dan asri.

2. Kelemahan (Weakness)

Siswa kurang patuh terhadap peraturan, ruang guru produktif terpisah dengan guru lain (normatif dan adaptif) sehingga kurang adanya komunikasi.

28 Mei 2012


(8)

31 b. Kondisi Eksternal

1. Peluang (Opportunity)

Minat siswa untuk bekerja yang sangat tinggi, kerja sama dengan Dunia Usaha(DU)/Dunia Industri (DI), perkembangan teknologi dan sarana prasarana, kualitas layanan.

2. Ancaman (Threaths)

Semakin banyak SMK dengan predikat RSBI dan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008, sekolah favorit yang ditunjang teknologi dan sarana prasarana yang lengkap.

4.1.5. Kendala-Kendala yang Dihadapi Dalam Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008

Dalam pelaksanaan suatu sistem, ada beberapa kendala yang muncul dari berbagai aspek. Secara tidak langsung kendala tersebut akan menjadi hambatan dalam setiap pelaksanaannya.

Kendala tersebut akan memberikan dampak buruk terhadap sistem. Apabila kendala tersebut dibiarkan berlarut-larut dan tidak di cari solusi penyelesaiannya. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh Wakil Manajemen Mutu SMK Negeri 2 Salatiga, kendala-kendala tersebut masih tetap terjadi.

Kendala-kendala yang diperoleh dari wawancara dapat dilihat dalam tabel berikut:


(9)

32

Tabel 4.2.2.1. Hasil Penelitian Kendala-kendala yang Dihadapi Dalam Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2

Salatiga No. Faktor Penghambat Keterangan

1. Sumber Daya Manusia 1. Kurangnya tenaga administrasi yang menangani dokumen-dokumen ISO

2.Ada beberapa yang meremehkan pelaksanaan SMM ISO.

2. Rasa ketidakpedulian 1. Kurangnya rasa ingin tahu sebagian guru tentang SMM ISO

3. Inkonsisten

(ketidakkonsistenan)

1. Kurang patuh terhadap peraturan dari ISO 2. Komitmen yang tidak stabil

3. Kurangnya keinginan untuk melaksanakan peraturan Sistem Manajemen Mutu ISO, sehingga peraturan yang sudah dibuat tidak dilaksanakan 4. Kurangnya

Sarana/tempat

1. Kurangnya tempat yang digunakan untuk rekrutmen kerja

5. Beban Kerja 1. Karena waktu guru yang relatif banyak digunakan di dalam kelas, sehingga tidak sempat mengerjakan dokumen-dokumen ISO

Sumber: Data Primer (Wa wanca ra) Tanggal 24 dan 28 Mei 2012

4.1.6. Strategi Pemecahan Kendala Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008

Dari hasil wawancara diperoleh strategi pemecahan yang digunakan untuk menyelesaikan kendala yang dihadapi tersebut. Seperti yang diutarakan oleh Wakil Manajemen Mutu (WMM):

“Apabila ada yang belum disosialisasi, kita akan sosialisasi dengan workshop intinya tentang isi Sistem Manajemen Mutu ISO itu seperti apa?, untuk komitmen yang tida k stabil itu solusinya adalah aturan main yang ada di sini harus diterapkan


(10)

33

dengan semaksimal mungkin, misalkan dia melanggar itu seharusnya di beri punishment ya harus di punishment. Dan

apabila yang mempunyai prestasi di beri penghargaan.”9

Wakil Manajemen Mutu (WMM) bertugas sebagai koordinator pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008. Sehingga WMM tersebut, yang memantau kondisi warga SMK Negeri 2 Salatiga dalam melaksanakan sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008. Sehingga apabila ditemukan sebuah kendala, WMM segera mencari solusi dari permasalahan tersebut. Hal yang dilakukan WMM untuk saat ini adalah dengan mengadakan sosialisasi, memberikan punishment bagi yang melanggar, dan memberi penghargaan bagi yang mempunyai prestasi.

Menurut kepala sekolah yaitu Hadi Sutjipto, strategi pemecahan yang digunakan SMK Negeri 2 Salatiga adalah sebagai berikut:

“Diadakan share dengan cara berkomunikasi antara guru satu dengan guru lain, sehingga apabila muncul masalah kami memberikan wa ktu 1 minggu, bagaimana supaya hal tersebut

tidak menjadi masalah lagi.”10

Adanya share setiap 1 minggu sekali, antara guru satu dengan yang lain. Hal tersebut merupakan solusi penyelesaian dari kendala-kendala yang dihadapi SMK Negeri 2 Salatiga. Setiap diadakan share tersebut, guru memaparkan masalah apa yang sedang dihadapi. Di bicarakan bersama dan mencari jalan keluar dari masalah tersebut. Dan guru diberi kesempatan 1 minggu

9

Wawancara, Sodiq, Wakil Manajemen Mutu, SMK Negeri 2 Salatiga, 24 Mei 2012

10


(11)

34

untuk melaksanakan solusi tersebut. Sehingga masalah dapat terselesaikan dengan baik.

4.1.7. Hal-Hal yang Mendukung Implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008

Supaya dalam implementasi SMM ISO 9001 : 2008 dapat berjalan dengan baik. Harus ada beberapa hal yang mendukung implementasi SMM ISO 9001: 2008. Beberapa hal yang mendukung implemtasi SMM ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga, dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.2.4.1 Hasil Penelitian Hal-Hal yang Menjadi Pendukung Dalam Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2

Salatiga No. Faktor pendukung Keterangan

1. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang melaksanakan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

2. Sarana Prasarana Sarana prasarana yang lengkap, baik dalam bengkel maupun ruang teori.

3. Komitmen Komitmen yang tinggi dari sumber daya manusia itu sendiri

Sumber: Data Primer (Wa wanca ra) Tanggal 24 dan 28 Mei 2012

4.1.8. Dampak dari Implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga

Ada beberapa dampak yang terjadi setelah mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga. Berdasarkan wawancara yang dilaksanakan penulis selama dilapangan adalah sebagai berikut:


(12)

35

“Ketika praktek lebih tertata dan sistem administrasi lebih

rapi.”11

Setelah melaksanakan sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008 tersebut. Banyak sekali dampak positif yang diperoleh SMK Negeri 2 Salatiga. Seperti halnya dalam pelaksanaan seluruh kegiatan di SMK Negeri 2 Salatiga, sudah terstruktur dengan baik. Serta sistem administrasi menjadi lebih rapi dan lebih tertata.

Pendapat lain diutarakan oleh kepala sekolah, Hadi Sutjipto yakni:

“Dengan adanya Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008,

kami diakui bahwa kami sudah melaksanakan organisa si

dengan sehat”12

Organisasi yang sehat dan kepercayaan masyarakat timbul, setelah SMK Negeri 2 Salatiga melaksanakan sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008. Sebab SMK Negeri 2 Salatiga diakui bahwa dapat mencetak lulusan yang siap kerja dan berkualitas internasional. Sehingga orang tua siswa mempercayakan SMK Negeri 2 Salatiga untuk mendidik anak-anak mereka sehingga siap bekerja.

11

Wawancara, Tri Wisnu Haryanta, Kepala Bidang Keahlian Mesin, SMK Negeri 2 Salatiga, 28 Mei 2012

12


(13)

36 4.2. Pembahasan

4.2.1. Implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga

SMK Negeri 2 Salatiga menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 selama 5 tahun. Pada tahun 2007 SMK Negeri 2 Salatiga menerapkan SMM ISO 9001 versi 2000 (ISO 9001: 2000). Kemudian pada tahun 2010 SMK Negeri 2 Salatiga me-rewa rd SMM ISO 9001 dengan versi 2008 (9001: 2008). Mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, komite sekolah, siswa hingga karyawan harus ikut berpartisipasi melaksanakan SMM ISO 9001: 2008. Seluruh warga SMK Negeri 2 Salatiga, sepakat untuk melaksanakan SMM ISO 9001: 2008.

Manfaat yang diperoleh di berbagai aspek kegiatan pembelajaran, setelah menerapkan SMM ISO 9001: 2008 tersebut. Dengan adanya SMM ISO 9001: 2008 ini, dokumen-dokumen akan lebih tertata dengan baik dan lebih mudah untuk mencari, dalam mengerjakan tugas sekolah menjadi lebih terstruktur.

Cara pengenalan SMM ISO 9001: 2008 kepada warga sekolah dengan diadakannya workshop dan sosialisasi/penyuluhan. Workshop dan sosialisasi tersebut dilaksanakan terhadap guru-guru baru yang notabene belum mengerti tentang SMM ISO 9001: 2008. Implemetasi SMM ISO 9001: 2008 ini mencakup keseluruhan dari kegiatan pembelajaran di sekolah. Hal tersebut tidak lepas dari fokus SMM ISO 9001: 2008 itu sendiri, yakni fokus pada pelanggan. Pelanggan di SMK Negeri 2 Salatiga adalah siswa dan industri dimana siswa akan bekerja.


(14)

37

Instrumen yang dipersiapkan SMK Negeri 2 Salatiga untuk memperoleh sertifikat ISO 9001: 2008, adalah dengan mempersiapkan dokumen – dokumen ISO. Dokumen ISO 9001: 2008 mencakup dokumen tingkat 1 hingga dokumen tingkat 4.

Dokumen tingkat 1 pedoman mutu dimana Visi, Misi dan tujuan yang ingin dicapai SMK Negeri 2 Salatiga, hingga sasaran mutu SMK Negeri 2 Salatiga yakni mencetak siswa yang mampu bersaing dalam dunia kerja. Dokumen tingkat 2 yang berisi tentang POS ( Prosedure Operational Standart ) yang mencakup semua pasal-pasal dalam klausul ISO, POS tersebut disahkan oleh wakil manajemen mutu. Setelah melengkapi pasal - pasal dan kemudian di sahkan oleh wakil manajemen mutu. Dokumen yang harus dikerjakan yaitu dokumen tingkat 3 yang berisi IK ( Instruksi Kerja ), dimana setiap guru memiliki tugas masing – masing. Seperti wakil kepala sekolah bidang hubungan industri, yang membuat IK tentang menyalurkan siswa. Dokumen terakhir yang harus dikerjakan yaitu dokumen tingkat 4. Dokumen tingkat 4 yakni Form dan rekaman untuk menjalankan dokumen tingkat 3 tersebut. Form merupakan dokumen yang belum diisi, sedangkan rekaman merupakan dokumen yang sudah terisi dan siap dilaksanakan.

Sekolah bertugas menciptakan siswa yang berkompeten dan berkualitas. Sehingga ketika siswa terjun dalam dunia kerja, siswa dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan standar stakeholder (industri). Dalam menciptakan siswa yang berkompeten bukan hanya dari siswa saja yang mempunyai kualitas yang baik.


(15)

38

Kompetensi guru serta sarana prasarana sekolah yang menunjang kegiatan pembelajaran, merupakan faktor utama terciptanya siswa yang berkualitas.

Sarana prasarana dan kompetensi guru yang mendukung dalam kegiatan pembelajaran di SMK Negeri 2 Salatiga dikatakan lebih dari cukup. Mulai dari kegiatan pembelajaran praktek maupun teori. Sebagai contoh pada setiap bengkel terdapat peralatan serta mesin-mesin yang sangat menunjang kegiatan pembelajaran. Begitu pula pada kelas teori di setiap kelas terdapat proyektor, speaker aktif dan white boa rd. Serta guru-guru SMK Negeri 2 Salatiga mempunyai kompetensi mengajar yang baik.

Kurikulum merupakan pengembangan strategi pembelajaran untuk mewujudkan sekolah yang produktif, berkualitas dan berprestasi. Dalam pembuatan kurikulum, SMK Negeri 2 Salatiga tetap menagacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum yang dibuat sesuai dengan kurikulum dari pemerintah. Namun ditambah dengan inovasi yang baru supaya dalam setiap kegiatan pembelajaran siswa tidak mengalami kebosanan. Ketika membuat kurikulum, SMK Negeri 2 Salatiga berdiskusi dengan mitra industri. Hal tersebut dilakukan mengingat industri merupakan fokus pelanggan kedua setelah siswa. Kurikulum dibuat sesuai dengan kebutuhan industri supaya pada setiap pembelajaran dapat sesuai dengan kebutuhan kerja industri.


(16)

39

4.2.2. Kendala dalam Implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga

Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 merupakan alat merubah sekolah menuju profesionalisme dan ini membutuhkan perubahan sikap dan perilaku seluruh unsur yang ada di sekolah. Pelaksanaan sistem dalam suatu organisasi sebaik apapun tidak akan lepas dari hal-hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaannya. Adapun kendala yang dihadapi SMK Negeri 2 Salatiga dalam melaksanakan SMM ISO 9001: 2008 adalah sumber daya manusia, ketidakpedulian, inkonsisten (ketidakkonsistenan), kurang sarana/tempat dan beban kerja.

Pembahasan mengenai hal-hal yang menjadi kendala dalam Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 akan dibahas satu persatu sebagai berikut:

a. Sumber Daya Manusia (SDM)

Keberadaan sumber daya manusia (SDM) dalam orga nisasi pendidikan adalah untuk menghitung kontribusi SDM ini pada tingkat pemerintah, pemerintah daerah, dan sekolah yang menunjukkan hasil-hasil pendidikan semakin berkualitas, kompetitif dan dapat menjamin layanan belajar yang berkualitas untuk semua peserta didik.13 Tanpa adanya Sumber Daya Manusia, suatu sistem tidak akan berguna dan bermanfaat. Sebab Sumber Daya Manusia tersebut merupakan pelaksana sistem itu sendiri. Namun dalam setiap pelaksaannya Sumber Daya Manusia justru menjadi penghambat.

13


(17)

40

Sebagai contoh kurangnya Sumber Daya Manusia yang khusus bertugas dalam mendokumentasikan dokumen-dokumen ISO. Hal tersebut diperlukan sebab tugas utama guru dalam mengajar, terkadang terbengkalai dengan tugasnya dalam kegiatan pembelajaran karena mendokumentasikan data-data dari ISO tersebut. Jadi sangat dibutuhkan tenaga administrasi yang khusus mendokumentasikan dokumen-dokumen ISO 9001: 2008.

b. Ketidakpedulian

Perbedaan watak dan sifat seseorang terutama dalam kepedulian itu sangat berpengaruh terhadap implementasi SMM ISO 9001: 2008. Terutama anggapan bahwa melaksanakan SMM ISO 9001: 2008 yang terkadang sangat merepotkan. Sehingga menyebabkan terjadinya kesalahan dalam memahami konsep SMM ISO 9001: 2008.

Bahkan ada beberapa yang belum mengetahui tentang SMM ISO 9001:2008 yang diterapkan di sekolah. Namun rasa tidak peduli dan tidak ingin tahu terhadap SMM ISO 9001: 2008 yang menghambat setiap pelaksanaan sistem tersebut. Bahkan ada beberapa yang menganggap remeh pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO tersebut.

c. Inkonsisten (tidak konsisten)

Permasalahan yang muncul disini adalah inkonsistensi pada pelaksanaan sistem yang sesuai dengan dokumen-dokumen yang ada pada SMM ISO 9001: 2008 tersebut. Sebagai contoh koordinator audit belum melaksanakan audit


(18)

41

internal secara maksimal dan belum dilaksanakan secara periodik sesuai prosedur operasional standar yang ditetapkan.

Konsisten dan komitmen yang tidak stabil merupakan kendala dari SMM ISO 9001: 2008. Berdasarkan fakta yang diperoleh melalui wawancara, apabila ada seorang guru atau siswa yang melakukan suatu kesalahan namun tidak diberi hukuman. Hal tersebut akan menyebabkan kesenjangan/ kecemburuan antara guru atau siswa satu dengan yang lain.

Sehingga beberapa orang beranggapan bahwa untuk apa berprestasi tetapi tidak ada penghargaan yang diperoleh. Serta muncul anggapan lain bahwa tidak akan punishment apabila melanggar, sehingga dengan mudah seseorang akan melanggar sistem tersebut.

d. Kurangnya Tempat/ Gedung

Tempat/ gedung untuk pembelajaran baik praktek maupun teori mungkin sudah memenuhi standar dalam pelaksanaan pembelajaran. Tempat yang belum tersedia adalah gedung untuk test rekrutmen kerja Industri. Selama ini masih menggunakan bengkel otomotif untuk test rekrutmen. Sehingga mengakibatkan kegiatan pembelajaran di bengkel otomotif menjadi terganggu.

Hal tersebut akan berdampak pula pada pelaksanaan SMM ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga. Mengingat fokus pelanggan dari SMK Negeri 2 Salatiga adalah siswa dan industri. Apabila gedung yang digunakan untuk rekrutmen kerja tidak ada, maka proses perekrutan kerja siswa akan terhambat. Siswa yang seharusnya sudah melaksanakan test rekrutmen menjadi tertunda.


(19)

42 e. Beban Kerja

Sebagian guru mempunyai waktu yang sangat padat dengan berbagai tugas sekolah. Karena guru berkewajiban mengajar minimal 24 jam perminggu. Belum lagi terbeban tugas yang berhubungan dengan kegiatan ektrakulikuler. Dengan adanya hal tersebut, sebagian guru harus membagi waktu dengan sebaik-baiknya.

Kendala yang dihadapi sebagian guru di SMK Negeri 2 Salatiga, berhubungan dengan beban kerja guru. Guru yang memiliki tugas yang sangat banyak, seperti mengajar, menyiapkan materi untuk mengajar dan kegiatan di luar sekolah (Ekstrakulikuler). Dengan adanya Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008, guru memiliki tugas tambahan yakni mendokumentasikan dalam bentuk tulisan. Sehingga terkadang tugas guru dalam mengajar menjadi terbengkalai. Karena guru harus mengurus banyak hal yang berkaitan dengan penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 tersebut. Bukan semua pekerjaan berjalan dengan lancar, namun yang terjadi justru sebaliknya.

4.2.3. Strategi Pemecahan Kendala Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008

Apabila kendala-kendala tersebut tidak teratasi, sistem yang seharusnya berjalan dengan baik pasti akan tersendat-sendat. Oleh karena itu kendala-kendala tersebut harus dicari strategi pemecahannya.

Strategi pemecahannya yang dipilih SMK Negeri 2 Salatiga dalam mengatasi kendala-kendala tersebut adalah dengan mengadakan workshop serta


(20)

43

sosialisasi kembali tentang Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008. Memberikan punishment/ hukuman pada warga SMK Negeri 2 Salatiga yang melanggar sistem yang ada. Agar tidak terjadi kecemburuan sosial terhadap satu dan lainnya. Mencoba untuk menambah tempat/ gedung untuk tempat test rekrutmen. Menambah tenaga administrasi yang khusus menangani dokumentasi ISO 9001: 2008, sehingga tidak lagi mengganggu tugas utama guru dalam mengajar.

Strategi pemecahan masalah tersebut harus dilaksanakan seluruh warga SMK Negeri 2 Salatiga. Di harapkan dengan adanya strategi pemecahan masalah tersebut, implementasi SMM ISO 9001: 2008 akan kembali berjalan dengan baik.

4.2.4. Hal-Hal yang Mendukung Implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga

Selain adanya kendala dalam implementasi SMM ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 salatiga. Terdapat beberapa faktor pendukung dalam implementasi SMM ISO tersebut. Beberapa hal yang mendukung impelementasi SMM ISO 9001: 2008 antara lain sebagai berikut:

a. Sumber Daya Manusia

Dalam setiap organisasi harus memiliki personel yang berkualitas dan memadahi terkait dengan pekerjaan untuk kepentingan mencapai tujuan. Demikian pula berkaitan dengan pelaksanaan SMM ISO 9001: 2008. Karena tanpa adanya sumber daya manusia seperti guru, siswa dan karyawan, pelaksanaan dari Sistem Manajemen Mutu ISO tidak akan berjalan.


(21)

44

Ketika ada guru dan karyawan namun tidak ada siswa, kegiatan belajar tidak akan berlangsung. Begitu pula sebaliknya, apabila ada siswa namun tidak ada guru yang membimbing dalam belajar, bagaimana sekolah akan

“mencetak” siswa yang berkualitas dan mampu bersaing di dunia industri.

Sebab kegiatan pembelajaran dengan menciptakan siswa yang berkualitas dan mampu bersaing di dunia industri, merupakan salah satu fokus dalam penerapan Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008.

b. Sarana Prasarana

Hal yang mendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 yang kedua adalah sarana prasarana.

“Sa rana adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja.14

Sarana dan prasarana sangat penting dalam dunia pendidikan karena sebagai alat penggerak suatu pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan dapat berguna untuk menunjang proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu lembaga pendidikan.

Dalam kegiatan pembelajaran di bengkel SMK Negeri 2 Salatiga. Siswa belajar merangkai komponen-komponen sesuai dengan jurusan masing-masing. Apabila sarana dan prasarana tidak memadahi bagaimana mereka belajar

14

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/pengertian sarana prasarana, Diunduh Tanggal 27 Juni 2012


(22)

45

menggunakan alat-alat tersebut. Siswa dilatih untuk terbiasa menggunakan alat-alat yang mungkin nanti ketika mereka bekerja di industri alat tersebut yang akan mereka gunakan.

Sekolah yang dilengkapi dengan jaringan internet seperti fasilitas hotspot (wifi). Serta lingkungan sekolah yang asri dan terdapat gazebo dimana biasa digunakan sebagai kegiatan pembelajaran kelas alam terbuka.

Lingkungan sekolahpun di buat sedemikian rupa menyerupai suasana lingkungan yang ada di pabrik. Hal tersebut terlihat dengan adanya jalur hijau di sepanjang jalan, yang menyatakan bahwa jalur tersebut merupakan jalur pejalan kaki. Selain jalur hijau, nampak pula tanda-tanda yang digunakan sebagai penunjuk arah atau penunjuk tempat. Hal tersebut digunakan supaya siswa terbiasa dengan sesuatu yang digunakan dalam industri.

c. Komitmen

Kunci utama dalam Implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 1 Salatiga adalah sebuah komitmen. Bukan hanya kepala sekolah saja yang harus memiliki komitmen yang tinggi, namun juga seluruh warga SMK Negeri 2 Salatiga harus berkomitmen yang kuat. Dengan adanya suatu komitmen yang kuat dalam melaksanakan SMM ISO 9001: 2008 secara bersama-sama, maka SMM ISO 9001: 2008 akan berjalan dengan baik.

Membangun komitmen inilah yang harus dibangun dari kesadaran diri sendiri. Rasa kecintaan terhadap sekolahlah yang akan menguatkan komitmen dalam melaksanakan Implementasi SMM ISO 9001: 2008. Sehingga akan


(23)

46

tercipta sekolah yang bermutu dan dapat mencetak siswa yang berkualitas dan mampu bersaing di dunia industri baik di dalam maupun luar negeri.

4.2.5. Dampak dari Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga

Seiring dengan penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008, berdampak pada perubahan SMK Negeri 2 Salatiga. Sejauh ini setelah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008, ada beberapa dampak postif yang diperoleh SMK Negeri 2 Salatiga. Adapun dampak yang diperoleh SMK Negeri 2 Salatiga setelah mengiplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 adalah sebagai berikut:

a. Dalam setiap praktek dan sistem administrasinya lebih tertata dan terkontrol.

b. Lebih mudah menemukan dokumen-dokumen yang disimpan dan lebih rapi.

c. Sekolah menjadi diakui telah melaksanakan sistem organisasi yang sehat. d. Ketika dalam bekerja mengerjakan tugas sekolah ada aturan yang

mengontrol, sehingga lebih mudah dalam melaksanakannya.

e. Adanya keseragaman dan satu pandangan dalam setiap melaksanakan tugas sekolah.

f. Dipercaya oleh industri dalam maupun luar negeri dapat menciptakan lulusan yang berkualitas, sehingga semakin banyak mitra industri yang mau bekerja sama dengan SMK Negeri 2 Salatiga.


(1)

41

internal secara maksimal dan belum dilaksanakan secara periodik sesuai prosedur operasional standar yang ditetapkan.

Konsisten dan komitmen yang tidak stabil merupakan kendala dari SMM ISO 9001: 2008. Berdasarkan fakta yang diperoleh melalui wawancara, apabila ada seorang guru atau siswa yang melakukan suatu kesalahan namun tidak diberi hukuman. Hal tersebut akan menyebabkan kesenjangan/ kecemburuan antara guru atau siswa satu dengan yang lain.

Sehingga beberapa orang beranggapan bahwa untuk apa berprestasi tetapi tidak ada penghargaan yang diperoleh. Serta muncul anggapan lain bahwa tidak akan punishment apabila melanggar, sehingga dengan mudah seseorang akan melanggar sistem tersebut.

d. Kurangnya Tempat/ Gedung

Tempat/ gedung untuk pembelajaran baik praktek maupun teori mungkin sudah memenuhi standar dalam pelaksanaan pembelajaran. Tempat yang belum tersedia adalah gedung untuk test rekrutmen kerja Industri. Selama ini masih menggunakan bengkel otomotif untuk test rekrutmen. Sehingga mengakibatkan kegiatan pembelajaran di bengkel otomotif menjadi terganggu.

Hal tersebut akan berdampak pula pada pelaksanaan SMM ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga. Mengingat fokus pelanggan dari SMK Negeri 2 Salatiga adalah siswa dan industri. Apabila gedung yang digunakan untuk rekrutmen kerja tidak ada, maka proses perekrutan kerja siswa akan terhambat. Siswa yang seharusnya sudah melaksanakan test rekrutmen menjadi tertunda.


(2)

42 e. Beban Kerja

Sebagian guru mempunyai waktu yang sangat padat dengan berbagai tugas sekolah. Karena guru berkewajiban mengajar minimal 24 jam perminggu. Belum lagi terbeban tugas yang berhubungan dengan kegiatan ektrakulikuler. Dengan adanya hal tersebut, sebagian guru harus membagi waktu dengan sebaik-baiknya.

Kendala yang dihadapi sebagian guru di SMK Negeri 2 Salatiga, berhubungan dengan beban kerja guru. Guru yang memiliki tugas yang sangat banyak, seperti mengajar, menyiapkan materi untuk mengajar dan kegiatan di luar sekolah (Ekstrakulikuler). Dengan adanya Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008, guru memiliki tugas tambahan yakni mendokumentasikan dalam bentuk tulisan. Sehingga terkadang tugas guru dalam mengajar menjadi terbengkalai. Karena guru harus mengurus banyak hal yang berkaitan dengan penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 tersebut. Bukan semua pekerjaan berjalan dengan lancar, namun yang terjadi justru sebaliknya.

4.2.3. Strategi Pemecahan Kendala Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008

Apabila kendala-kendala tersebut tidak teratasi, sistem yang seharusnya berjalan dengan baik pasti akan tersendat-sendat. Oleh karena itu kendala-kendala tersebut harus dicari strategi pemecahannya.

Strategi pemecahannya yang dipilih SMK Negeri 2 Salatiga dalam mengatasi kendala-kendala tersebut adalah dengan mengadakan workshop serta


(3)

43

sosialisasi kembali tentang Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008. Memberikan punishment/ hukuman pada warga SMK Negeri 2 Salatiga yang melanggar sistem yang ada. Agar tidak terjadi kecemburuan sosial terhadap satu dan lainnya. Mencoba untuk menambah tempat/ gedung untuk tempat test rekrutmen. Menambah tenaga administrasi yang khusus menangani dokumentasi ISO 9001: 2008, sehingga tidak lagi mengganggu tugas utama guru dalam mengajar.

Strategi pemecahan masalah tersebut harus dilaksanakan seluruh warga SMK Negeri 2 Salatiga. Di harapkan dengan adanya strategi pemecahan masalah tersebut, implementasi SMM ISO 9001: 2008 akan kembali berjalan dengan baik.

4.2.4. Hal-Hal yang Mendukung Implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga

Selain adanya kendala dalam implementasi SMM ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 salatiga. Terdapat beberapa faktor pendukung dalam implementasi SMM ISO tersebut. Beberapa hal yang mendukung impelementasi SMM ISO 9001: 2008 antara lain sebagai berikut:

a. Sumber Daya Manusia

Dalam setiap organisasi harus memiliki personel yang berkualitas dan memadahi terkait dengan pekerjaan untuk kepentingan mencapai tujuan. Demikian pula berkaitan dengan pelaksanaan SMM ISO 9001: 2008. Karena tanpa adanya sumber daya manusia seperti guru, siswa dan karyawan, pelaksanaan dari Sistem Manajemen Mutu ISO tidak akan berjalan.


(4)

44

Ketika ada guru dan karyawan namun tidak ada siswa, kegiatan belajar tidak akan berlangsung. Begitu pula sebaliknya, apabila ada siswa namun tidak ada guru yang membimbing dalam belajar, bagaimana sekolah akan “mencetak” siswa yang berkualitas dan mampu bersaing di dunia industri. Sebab kegiatan pembelajaran dengan menciptakan siswa yang berkualitas dan mampu bersaing di dunia industri, merupakan salah satu fokus dalam penerapan Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008.

b. Sarana Prasarana

Hal yang mendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 yang kedua adalah sarana prasarana.

“Sa rana adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja.14

Sarana dan prasarana sangat penting dalam dunia pendidikan karena sebagai alat penggerak suatu pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan dapat berguna untuk menunjang proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu lembaga pendidikan.

Dalam kegiatan pembelajaran di bengkel SMK Negeri 2 Salatiga. Siswa belajar merangkai komponen-komponen sesuai dengan jurusan masing-masing. Apabila sarana dan prasarana tidak memadahi bagaimana mereka belajar

14

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/pengertian sarana prasarana, Diunduh Tanggal 27 Juni 2012


(5)

45

menggunakan alat-alat tersebut. Siswa dilatih untuk terbiasa menggunakan alat-alat yang mungkin nanti ketika mereka bekerja di industri alat tersebut yang akan mereka gunakan.

Sekolah yang dilengkapi dengan jaringan internet seperti fasilitas hotspot (wifi). Serta lingkungan sekolah yang asri dan terdapat gazebo dimana biasa digunakan sebagai kegiatan pembelajaran kelas alam terbuka.

Lingkungan sekolahpun di buat sedemikian rupa menyerupai suasana lingkungan yang ada di pabrik. Hal tersebut terlihat dengan adanya jalur hijau di sepanjang jalan, yang menyatakan bahwa jalur tersebut merupakan jalur pejalan kaki. Selain jalur hijau, nampak pula tanda-tanda yang digunakan sebagai penunjuk arah atau penunjuk tempat. Hal tersebut digunakan supaya siswa terbiasa dengan sesuatu yang digunakan dalam industri.

c. Komitmen

Kunci utama dalam Implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 1 Salatiga adalah sebuah komitmen. Bukan hanya kepala sekolah saja yang harus memiliki komitmen yang tinggi, namun juga seluruh warga SMK Negeri 2 Salatiga harus berkomitmen yang kuat. Dengan adanya suatu komitmen yang kuat dalam melaksanakan SMM ISO 9001: 2008 secara bersama-sama, maka SMM ISO 9001: 2008 akan berjalan dengan baik.

Membangun komitmen inilah yang harus dibangun dari kesadaran diri sendiri. Rasa kecintaan terhadap sekolahlah yang akan menguatkan komitmen dalam melaksanakan Implementasi SMM ISO 9001: 2008. Sehingga akan


(6)

46

tercipta sekolah yang bermutu dan dapat mencetak siswa yang berkualitas dan mampu bersaing di dunia industri baik di dalam maupun luar negeri.

4.2.5. Dampak dari Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga

Seiring dengan penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008, berdampak pada perubahan SMK Negeri 2 Salatiga. Sejauh ini setelah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008, ada beberapa dampak postif yang diperoleh SMK Negeri 2 Salatiga. Adapun dampak yang diperoleh SMK Negeri 2 Salatiga setelah mengiplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 adalah sebagai berikut:

a. Dalam setiap praktek dan sistem administrasinya lebih tertata dan terkontrol.

b. Lebih mudah menemukan dokumen-dokumen yang disimpan dan lebih rapi.

c. Sekolah menjadi diakui telah melaksanakan sistem organisasi yang sehat. d. Ketika dalam bekerja mengerjakan tugas sekolah ada aturan yang

mengontrol, sehingga lebih mudah dalam melaksanakannya.

e. Adanya keseragaman dan satu pandangan dalam setiap melaksanakan tugas sekolah.

f. Dipercaya oleh industri dalam maupun luar negeri dapat menciptakan lulusan yang berkualitas, sehingga semakin banyak mitra industri yang mau bekerja sama dengan SMK Negeri 2 Salatiga.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas dan Kendala Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Negeri 3 Salatiga

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Sistem Manajemen Mutu Berbasis Iso 9001:2008 : Studi pada SMK Negeri 2 Salatiga Periode Tahun 2010 -2012 T2 942011007 BAB IV

0 0 75

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Saraswati Salatiga : Kajian Manajemen Kesiswaan T2 942011051 BAB IV

0 2 46

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga T1 162008014 BAB I

0 1 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga T1 162008014 BAB II

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga T1 162008014 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga

0 0 41

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengelolaan Parkir di Salatiga T1 BAB IV

0 1 20

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Di SMK Negeri 1 Sayung T2 BAB IV

0 0 62