Subyek Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Tarif Pajak Dasar Pengenaan

3. Subyek Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

Pihak yang terkena kewajiban melunasi bea perolehan hak atas tanah dan bangunan adalah orang pribadi dan badan hukum. Subyek BPHTB yang dikenakan kewajiban membayar BPHTB menurut perundang-undangan perpajakan adalah yang menjadi Wajib Pajak. Selain itu terdapat pihak yang dikecualikan dari kewajiban melunasi bea perolehan hak atas tanah dan bangunan, yaitu: 1. Perwakilan diplomatik dan konsulat dengan asas timbal balik 2. Negara untuk melaksanakan kepentingan umum 3. Badan atau perwakilan organisasi internasional yang ditetapkan oleh keputusan menteri untuk menjalankan fungsinya 4. Orang pribadi atau badan, karena konversi hak atas tanah dan bangunan dengan tidak ada perubahan nama 5. Orang pribadi atau badan yang diperoleh dari wakaf 6. Orang pribadi atau badan yang diperuntukan untuk kepentingan ibadah.

4. Tarif Pajak

Pasal 5 UU No. 21 Tahun 1997 jo. UU No.20 Tahun 2000 Tarif pajak yang dikenakan atas objek BPHTB dari nilai perolehan obyek pajak besaran dengan tarif adalah sebesar 5 dari nilai perolehan obyek pajak.

5. Dasar Pengenaan

Pasal 6 UU No. 21 Tahun 1997 jo. UU No.20 Tahun 2000 Universitas Sumatera Utara Yang menjadi Dasar Pengenaan BPHTB adalah Nilai Perolehan Objek Pajak NPOP, yaitu dalam hal : a. jual beli adalah harga transaksi; b. tukar-menukar adalah nilai pasar; c. hibah adalah nilai pasar; d. hibah wasiat adalah nilai pasar; e. waris adalah nilai pasar; f. pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya adalah nilai pasar; g. pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan adalah nilai pasar; h. peralihan hak karena pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap adalah nilai pasar; i. pemberian hak baru atas tanah sebagai kelanjutan dari pelepasan hak adalah nilai pasar; j. pemberian hak baru atas tanah diluar pelepasan hak adalah nilai pasar; k. penggabungan usaha adalah nilai pasar; l. peleburan usaha adalah nilai pasar; m. pemekaran usaha adalah nilai pasar; n. hadiah adalah nilai pasar; o. penunjukan pembeli dalam lelang adalah harga transaksi yang tercantum dalam Risalah Lelang. Apabila Nilai Perolehan Objek Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 huruf a sampai dengan n tidak diketahui atau lebih rendah daripada Nilai Jual Objek Pajak yang digunakan dalam pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan pada Universitas Sumatera Utara tahun terjadinya perolehan, dasar pengenaan pajak yang dipakai adalah Nilai Jual Objek Pajak Pajak Bumi dan Bangunan.

1. Nilai Perolehan Objek Pajak Yang Tidak Kena Pajak NPOPTKP