Pengertian Keterampilan Berbicara Anak

20 Sementara yang termasuk dalam kosa kata secara khusus menurut Hurlock 1978: 188 adalah kosa kata mengenai warna, waktu, jumlah, uang, ucapan populer, kosa kata sumpah, dan bahasa rahasia. Hurlock 1978: 189 mengungkapkan bahwa meningkatnya jumlah kosa kata yang dimilki anak sejalan dengan bertumbuhnya usia anak, dimana hal tersebut dipengaruhi pula oleh kecerdasan, pengaruh lingkungan, kesempatan belajar, dan motivasi belajar. Pembentukan kalimat merupakan proses belajar berbicara yang ketiga. Proses ini merupakan proses yang paling sulit diantara proses belajar berbicara yang lainnya. Anak-anak belajar menghubungkan kata ke dalam kalimat dengan tata bahasa yang benar dan dapat dipahami oleh orang lain. Hurlock 1978: 189 menyatakan bahwa, anak yang berusia 12-18 bulan menggunakan bentuk kalimat kata-tunggal dan biasanya berupa kata benda atau katakerja yang digabungkan dengan isyarat untuk mengungkapkan sesuatu. Anak yang berusia dua tahun mulai menggabungkan kata ke dalam kalimat pendek yang terdiri dari dua kata. Kemudian anak mulai menggunakan kalimat yang hampir lengkap pada usia empat tahun. Satu tahun kemudian, kalimat yang diucapkan anak sudah lengkap berisi semua unsur kalimat. Kalimat bertanya merupakan salah satu bentuk kalimat yang paling umum digunakan anak Hurlock, 1978: 189. Pada umur 5-6 tahun, bahasa anak telah menyerupai bahasa orang dewasa. Sebagian besar aturan gramatika telah dikuasainya dan pola bahasa serta panjang tuturannya semakin bervariasi. Anak sudah dapat membuat pertanyaan yang lebih baik untuk hal-hal yang baru. Anak telah mampu menggunkan bahasa 21 dalam berbagai cara untuk berbagai keperluan, termasuk bercanda atau menghibur. Suara anak mulai mendewasakan dan tidak mengalami perubahan sampai usia puber Sardjono, 2005: 27. Menurut Nurbiana Dhieni, dkk. 2009: 3.6 ada beberapa faktor yang dapat dijadikan ukuran keterampilan berbicara seseorang yang terdiri dari aspek kebahasaan dan non kebahasaan, aspek kebahasaan meliputi: a ketepatan ucapan; b penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai; c pilihan kata; d ketepatan sasaran pembicaraan, sedangkan untuk aspek non kebahasaan meliputi: a sikap tubuh, pandangan, bahasa tubuh, dan mimik yang tepat; b kesediaan menghargai pembicaraan maupun gagasan orang lain; c kenyaringan suara dan kelancaran dalam berbicara; d relevansi, penalaran dan penguasaan terhadap topik tertentu. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek keterampilan berbicara terdiri dari dua aspek yaitu aspek kebahsaan dan aspek non kebahasaan. Aspek kebahasaan meliputi ketepatan ucapan, penempatan tekanan dan nada, pilihan kata, dan ketepatan sasaran pembicaraan. Sedangkan aspek non kebahsaan terdiri atas sikap tubuh dan mimik yang tepat, kenyaringan suara dan kelancaran, dan penalaran serta penguasaan terhadap topik pembicaraan.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Berbicara Anak

Perkembangan berbahasa khususnya perkembangan berbicara merupakan suatu perkembangan yang menakjubkan yang terjadi pada manusia khususnya di awal perkembangannya yaitu pada masa pemerolehan bahasa awal di uisa kanak- kanak. Untuk dapat menggunakan bahasa, diperlukan pengetahuan atas aturan-

Dokumen yang terkait

TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kedisiplinan Anak Tk Di Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta Tahun 2015/2016.

0 3 10

POLA ASUH DEMOKRATIS BERPENGARUH TERHADAPKEMAMPUAN BERBAHASA PADA ANAK KELOMPOK B DI Hubungan Pola Asuh Demokratis Terhadap Kemampuan Berbahasa Anak Kelompok B Di TK 'Aisyiyah Gonilan Kartasura Gonilan Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN EMPATI Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Dengan Empati.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN EMPATI Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Dengan Empati.

0 7 15

HUBUNGAN POLA ASUH CAREGIVER DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA PANDAK, Hubungan Pola Asuh Caregiver Dengan Perkembangan Emosi Pada Anak Kelompok B Di Tk Dharma Wanita Pandak, Sidoharjo, Sragen Tahun Ajaran 2012/2013.

0 9 15

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN KEDISIPLINAN ANAK ASUH Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Dengan Kedisiplinan Anak Asuh Di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Ning Amriyah Soepardho Kendal.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN KEDISIPLINAN ANAK ASUH Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Dengan Kedisiplinan Anak Asuh Di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Ning Amriyah Soepardho Kendal.

0 2 25

HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN JENJANG PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN ANAK KELOMPOK A DI TK NEGERI 2 SLEMAN.

0 0 115

HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK KELOMPOK B DI TK ‘AISYIYAH GONILAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

0 1 12

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK NGESTIRINI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Keberhasilan Toilet Training pada Anak Prasekolah di TK Ngestirini Tempe

0 0 13