32 terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami
tersebut. 3.
Verifikasi Langkah terakhir dalam analisis kualitatif menurut Milles Huberman
adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung bukti-bukti yang valid dan konsisten saat
peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Kesimpulan pada penelitian kualitatif diharapkan merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan yang dapat berupa diskripsi atau
gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi lebih jelas, dapat berupa hubungan kausal atau
interaktif, hipotesis atau teori.
G. Uji Keabsahan Data
Sugiyono 2011: 365, menyatakan bahwa penelitian kualitatif menekankan pada aspek validitas. Temuan atau data yang dapat dinyatakan valid apabila tidak
ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Kebenaran realitas dalam penelitian kualitatif
tidak bersifat tunggal, melainkan jamak dan tergantung pada kemampuan peneliti mengkontruksi fenomena yang diamati, serta dibentuk dalam diri seorang sebagai
hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya. Berikut cara untuk menguji keabsahan data:
33 1.
Trianggulasi Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain. Teknik trianggulasi yang paling sering digunakan yakni pemeriksaan melalui sumber lainnya. Terdapat empat macam trianggulasi sebagai
teknik pemeriksaan yakni memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.
2. Perpanjangan Keikutsertaan
Perpanjangan keikutsertaan berarti peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai. Hal yang dilakukan untuk
membatasi gangguan dari dampak peneliti konteks, membatasi kekeliruan peneliti, dan mengkonpensasikan pengaruh kejadian-kejadian yang tidak biasa
atau pengaruh sesaat. Perpanjangan keikutsertaan menuntut peneliti supaya terjun ke lokasi dan dalam waktu yang cukup panjang guna mendeteksi dan
menghitungkan distorsi yang mungkin mengotori data. Di sisi lain perpanjangan keikutsertaan juga dimaksudkan untuk membangun kepercayaan para subjek
terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri. 3.
Ketekunan Pengamatan Ketekunan pengamatan berarti mencari secara konsisten intepretasi dengan
berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau tentatif, mencari suatu usaha membatasi berbagai pengaruh dan mencari apa yang dapat
diperhitungkan dan apa yang tidak dapat. Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan