Upaya Orangtuauntuk Mengatasi Perilaku Tantrum AL
                                                                                49 bertengkar  dan  apa  yang  diinginkannya  tidak  terpenuhi.  Hal  tersebut  dibuktikan
dengan catatan lapangan sebagai berikut: “Saat berdoa pembukaan, AR tetap bermain kertas tersebut. Akhirnya guru
mengambil  kertas  mainan  tersebut.  Sesaat  ia  diam  namun  kemudian  ia mengganggu  anak  yang  duduk  disebelahnya  dengan  memukul  dan
memukul.”CL.02 “Ada  teman  yang  memintanya  untuk  turun  tapi  dia  malah  memukul
temannya tersebut sambil berteriak.” CL.02 “Saat  berdoa,  ada  teman  yang  berdoa  keras  disebelah  telinganya.  Ia
langsung memukul temannya.” CL.02 “Saat  berdoa  di  kelas,  AR  berdoa  sambil  berteriak-teriak  ditelinga
temannya.  Ada  guru  pendamping  yang  menegur,  AR  malah  memukul temannya.” CL.05
“Ia  bermain  diluar  dengan  anak  kelas  b2,  malah  ada  kejadian  ia  berebut teman  dengan  temannya  yang  ada  dikelas  b2.  AR  memukul  teman
tersebut.”CL.05 “Karena  temannya  berdoa  dengan  keras  lantas  ia  memukul-mukul  dirinya
sendiri.” CL.07 “AR  tidak  mendapatkan  jatah  makan  snack  karena  ia  tidak  mau
mengerjakan  kegiatan.  Ia  memukul,  menarik  baju  teman  ia  sebab  diejek teman karena ia tidak makan sendiri.” CL.07
3 Meninju
AR  melakukan  salah  satu  bentuk  perilaku  tantrum  yaitu  meninju.  Hal tersebut  peneliti  temukan  ketika  kegiatan  di  dalam  kelas.  Perilaku  tantrum
tersebut muncul saat AR ditegur guru dan berebut mainan dengan temannya. Hal tersebut dibuktikan dengan catatan lapangan sebagai berikut:
“Saat berdoa pembukaan, AR tetap bermain kertas tersebut. Akhirnya guru mengambil  kertas  mainan  tersebut.  Sesaat  ia  diam  namun  kemudian  ia
mengganggu  anak  yang  duduk  disebelahnya  dengan  memukul  dan meninju.CL.02
Saat  berdoa  penutup,  ia  menarik  rambut  temannya,  dan  berteriak-teriak ditelinga temannya. Guru mengingatkan, dan ada teman yang mengejek hal
itu,  AR  meninju  temannya.  Diingatkan  lagi  oleh  guru,  ia  malah  mau memukul guru”. CL.05
50 4
Melempar benda AR  melakukan  salah  satu  bentuk  perilaku  tantrum  yaitu  melempar  benda.
Hal  tersebut  peneliti  temukan  ketika  kegiatan  di  dalam  kelas.  Perilaku  tantrum tersebut  muncul  saat  ditegur  guru  serta  dipaksa  kehendakknya.  Hal  tersebut
dibuktikan dengan catatan lapangan sebagai berikut: “Ia  diminta  guru  untuk  mengerjakan  kegiatannya.  Ia  malah  mendekat  ke
balok  pembangunan  namun  malah  berebut  balok  dengan  temannya  dan melemparkan balok tersebut”CL.05.
b. Wawancara
Bentuk perilaku tantrum AR juga dapat dilihat berdasarkan hasil wawancara dengan guru. Berikut bukti  hasil  catatan wawancara peneliti dengan Bu Sri guru
kelasnya: Peneliti  : “Apa saja bentuk perilaku tantrum AR?”
Bu Sri  :  “Ya  kalau  di  kelas  suka  mengamuk,  berteriak-teriak,  nendang teman,  mukul  teman  serta  menangis.  Sering  merengut  dan  mengganggu
temannya.  Dia  sering  tidak  mau  mengerjakan  kegiatan  inti.  Kalau  “mood” nya rusak sudah seharian ada-ada saja”. CW.03
c. Hasil Dokumentasi
Berdasarkan hasil dokumentasi dari catatan anekdot guru juga dapat dilihat perilaku yang muncul adalah sebagai berikut CD.04:
1 Anak menangis karena ingin duduk didepan.
2 Anak memukul teman sampai menangis.
3 Pagi-pagi  pada  saat  anak-anak  baris,  AR  marah-marah  sambil
menendang rak sepatu karena berebut untuk baris di depan.
                                            
                