PERANAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DALAM MEMBANGUN HUBUNGAN YANG HARMONIS (Studi Pada Manajer Band Brother Oi di Bandar Lampung)

(1)

ABSTRACT

THE ROLE OF INTERPERSONAL COMMUNICATION IN CREATING HARMONIOUS RELATIONSHIPS

(A Study on the band manager of Brother Oi in Bandar Lampung) BY

NANDA PRAMANA PUTRA

A band is a group of people with a certain music style and a dream to produce works by establishing a music group. Music band can be categorized into two types; the major and indie labels.

The objective of this research was to find out the role of interpersonal communication in creating harmonious relationships by a band manager to personnel of Brother Oi ! music band in Bandar Lampung. This was a qualitative research. Information source was collected from purposive sampling technique where informants were selected based on understanding and knowledge on clear and factual descriptions and explanations about roles of interpersonal communication in creating harmonious relationships of the band manager to the band personnel. In this research researcher uses interview, literature review and documentation in collecting the data.

The role of interpersonal communication manager implements a system of family to creating harmonious among the respective personnel with openness, empathy, support, positive and common sense communication is established from the personnel manager and members are expected to establish a good child self-disclosure from the perspective of the child's self concept include preventive (beginning) and corrective (rectification) individuality and Consistent (fixed) teenagers.

The results showed that there was an aspect of harmonious relationships in the Brother Oi! Band. This could be proven by interpersonal communication that influenced the teamwork and there were elements of openness, empathy, support, positive attitude, and equality in the interpersonal communication in the Brother Oi! Band.


(2)

ABSTRAK

PERANAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DALAM MEMBANGUN HUBUNGAN YANG HARMONIS

(Studi Pada Manajer Band Brother Oi di Bandar Lampung) OLEH

NANDA PRAMANA PUTRA

Band adalah sekelompok perkumpulan orang-orang yang memiliki satu aliran musik dan mempunyai satu cita-cita untuk berkarya dengan membentuk kelompok musik. Band terdiri dari dua jenis yaitu major label dan indie.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan komunikasi antar pribadi dalam membangun hubungan yang harmonis pada manajer band terhadap personil Brother Oi! di Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif. Sumber informasi diambil secara purposive sampling, dimana Informan dipilih berdasarkan pada pemahaman dan pengetahuan mengenai gambaran dan keterangan-keterangan secara jelas dan faktual tentang peranan komunikasi antar pribadi dalam membangun hubungan yang harmonis manajer band terhadap personil. Dalam penelitian ini teknik pengolahan data yang digunakan adalah, wawancara, kepustakaan, observasi dan dokumentasi.

Peranan komunikasi antarpribadi seorang manager menerapkan sistem kekeluargaan untuk menciptakan keharmonisan antar masing-masing personil dengan keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif dan kesamaan komunikasi yang terjalin dari manager dan anggota personil diharapkan dapat membentuk pengungkapan diri anak yang baik dilihat dari sudut konsep diri anak yang meliputi preventif (permulaan) dan korektif (pembetulan) individualitas dan Konsisten (tetap) anak remaja.

Berdasarkan pada tujuan penelitian maka penulis mengambil kesimpulan bahwa hasil penelitian yang lakukan menunjukkan terdapat aspek hubungan yang harmonis dalam Band Brother Oi! hal ini dibuktikan dengan komunikasi antarpribadi yang terjalin berpengaruh terhadap teamwork sehingga terdapat unsur keterbukaan, empati, dukungan, kepositifan, dan kesetaraan dalam band Brother Oi!.


(3)

PERANAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DALAM MEMBANGUN HUBUNGAN YANG HARMONIS

(Studi pada Manager Band Brother Oi! Di Bandar Lampung)

Oleh

NANDA PRAMANA PUTRA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA ILMU KOMUNIKASI

Pada

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

UNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


(4)

(5)

(6)

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bandar Lampung pada tanggal 3 Juni 1989. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, pasangan Bapak Haitizan dan Ibu Zasmawati. Jenjang pendidikan formal penulis diawali dari Taman Kanak-Kanak Budi Bhakti Kota Bandar Lampung pada Tahun 1994. Lalu pendidikan di lanjutkan di Sekolah Dasar Kartika II-5 dan selesai pada tahun 2001. Pasca dari pendidikan Sekolah Dasar penulis melanjutkan jenjang pendidikan ke SMP N 9 Bandar Lampung dan selesai tahun 2004. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMA YP Unila Bandar Lampung dan penulis pun selesai tepat waktu pada tahun 2007. Pada tahun yang sama penulis terdaftar sebagai mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosisal dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui jalur Non Reguler.


(8)

MOTTO

“Hai orang

-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalatmu

Sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang

yang sabar”

(Al-Baqarah: 153)

“Ada saatnya dalam hidupmu engkau ingin sendiri saja

bersama angin menceritakan seluruh rahasia lalu meneteskan air

mata”

(Bung Karno, 1933)

Kalau hari ini kita menjadi penonton bersabarlah menjadi

pemain esok hari

““Lebih baik terlambat daripada tidak wisuda sama sekali””

( penulis )


(9)


(10)

SANWACANA

ALHAMDULILLAHHIROBBIL’ALAMIN…

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan curahan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini serta penulis haturkan shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PERANAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DALAM MEMBANGUN HUBUNGAN YANG HARMONIS (Studi pada Manajer Band Brother Oi! di Bandar Lampung)” merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar (S.I.Kom) Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada:

1.

Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2.

Bapak Drs. Teguh Budi Rahardjo, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Lampung terima kasih atas nasehat, ide, saran, waktu dan kesediaannya untuk membimbing proses penyusunan skripsi ini..

3.

Bapak Drs. Sarwoko, M,si. selaku pembimbing mahasiswa utama, yang telah mendidik hingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Lampung dengan baik. Terimakasih telah meluangkan banyak waktu dalam proses bimbingan dengan penuh kesabaran untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima


(11)

4.

Bapak Agung Wibawa, S.Sos, M.si selaku pembimbing kedua yang telah memberikan saran, nasehat dan meluangkan waktu kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terima kasih pula dengan kesabaran dalam membimbing penulis, terima kasih atas semua ilmu yang telah diberikan.

5.

Bapak Drs. Teguh Budi Rahardjo, M.Si selaku dosen penguji terima kasih untuk kesediaannya meluangkan waktu, memberikan saran, ide dan arahan dalam penulisan skripsi ini.

6.

Seluruh dosen FISIP Unila, terutama dosen Ilmu Komunikasi yang telah memberikan bantuan kepada penulis atas semua didikan, pelajaran dan bimbingan serta ilmu yang diberikan semoga dengan bekal yang diberikan, penulis dapat menjadi lebih berarti dan lebih berguna untuk orang banyak dikemudian hari.

7.

M. Angga Wijaya selaku Manajer Band Brother Oi! memberikan kesempatan dan izinnya untuk melakukan penelitian.

8.

Al Mukhalis, Fadli Mubaroq, dan Habib Surya selaku Personil Band Brother Oi! yang telah memberikan banyak informasi yang penulis butuhkan demi kelancaran skripsi ini.

9.

Semua Personil Band Brother Oi! yang telah bersedia dimintai pendapat dan sarannya.

10.

Kedua orang tuaku tercinta, Haitizan dan Zasmawati yang telah mendidik, membesarkan, dan membiayai pendidikan demi masa depan dan kebahagianku. Terimakasih untuk setiap doa yang luar biasa dan semua dukungannya.

11.

Abangku tercinta Jeffy Romadhoni dan Dian Saputra Terima kasih untuk doa, semangat, bantuan, dan motivasi yang diberikan.


(12)

12.

Teman-teman “Stompin at d’savoy” ibho, yaying, isha, fajar, ade, rima, ali dan satria. Teman-teman kantin ngadino tante bocil anita, bule, akbar, metal, togar, pandu, barni, ganda, wan ali, hestu, mei, dan astrid na ali blacko terima kasih untuk keceriaan dan kebersamaan yang kalian ciptakan selama ini.

13.

Teman-teman “KOMPOR” (komunikasi non-reg 07) yang gokil (Arief, Ian, Romy, Reksa, Hasan, Agung, Deswan, Aan, Yudha, Jani, Deta, Tia, Adit, Imel, Budi, Amoy, Refto, Yogi, Robby, Rohma, Morian. Iam, Irpan, Uje, Feris, Anggi, Erwin (terima kasih untuk keceriaan dan kebersamaan yang kalian ciptakan selama ini, Kalian semua sangat berarti). Sukses untuk semua Mahasiswa Komunikasi Non-Reg Angkatan 2007.

14.

Teman-teman di bawah pohon ceri “Kiay” terima kasih untuk keceriaan dan kebersamaan yang kalian ciptakan selama ini.

15.

Seluruh teman-teman yang membantu dalam kelancaran skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu serta kakak-kakak tingkat angkatan 2006. Terima kasih untuk bantuan dan motivasi yang telah diberikan.

16.

Almamater-Ku tercinta Universitas Lampung.

Semoga semua pihak yang membantu tersebut diatas senantiasa mendapat Taufik dan Hidayah-NYA. Akhirnya dengan mengucap syukur, penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Bandar Lampung, 24 Oktober 2014 Penulis,


(13)

DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...8

C. Tujuan Penelitian ...9

D. Kegunaan Penelitian ...9

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Komunikasi ...10

1. Pengertian Komunikasi ...10

2. Fungsi Komunikasi ...12

3. Tujuan Komunikasi ...14

B. Tinjauan Tentang Komunikasi Antar Pribadi ...15

1. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi ...15

2. Ciri-ciri Komunikasi Antar Pribadi ...18

3. Tujuan Komunikasi Antar Pribadi ...20

C. Teori Pengungkapan Diri (Self Disclosure) ...25

D. Konteks Peranan ...29

E. Tinjauan Tentang Hubungan ...30

1. Hubungan ...30

F. Tinjauan Tekstual Band ...34

G. Kerangka Pikir ...39

III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian ...41

B. Pendekatan Penelitian ...42

C. Fokus Penelitian ...43


(14)

E. Teknik Pengumpulan Data ...44

1. Observasi ...44

2. Wawancara ...44

3. Dokumentasi ...45

F. Teknik Analisis Data ...45

1. Reduksi Data ...45

2. Display (Penyajian Data) ...46

3. Vertifikasi (Menarik Kesimpulan) ...46

IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah Berdirinya Band Brother Oi! ...47

1. Identitas Band Brother Oi! ...47

2. Sejarah Singkat Band Brother Oi! ...47

3. Visi dan Misi ...49

B. Observasi pada Manajer band dan Personil band Brother Oi! ...49

C. Hasil Observasi pada Manajer band dan Personil band Brother Oi! ...49

D. Berdasarkan observasi dengan melakukan pengamatan terhadap proses peranan komunikasi antarpribadi dalam membangun hubungan harmonis pada manajer terhadap personil ...51

V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Informan ...53

1. Pengolahan Hasil Wawancara dengan Manager Band Brother Oi! ...55

2. Pengolahan Hasil Wawancara dengan Personil Band Brother Oi! ...60

B. Pembahasan ...85

C. Hubungan Manager dan Personil dalam Konteks Peranan Komunikasi Antar Pribadi ...86

D. Keterkaitan Teori Human Relation antara Manager dan Personil Band Brother Oi! ...92


(15)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...109

B. Saran ...110

1. Bagi Anggota dan Manajer Group Band...110

2. Bagi peneliti selanjutnya ...111

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Informan Manager ... 55 Tabel 2. Informan Personil Mengenai Visi dan Misi

Band Brother Oi! ... 60 Tabel 3. Informan Personil mengenai bagaimana komunikasi yang

terjalin antara Personil terhadap Manager ... 63 Tabel 4. Informan Personil mengenai apakah personil selalu memulai

komunikasi kepada manajer ... 65 Tabel 5. Informan Personil mengenai apakah personil pernah dan

bagaimana cara manajer band memotivasi anda

dalam setiap kegiatan... 68 Tabel 6. Informan personil mengenai bagaimana tanggapan personil

mengenai komunikasi yang terjalin dengan manajer band. .... 70 Tabel 7 Informan Personil mengenai Bagaimanakah bentuk koordinasi

dan jelaskan koordinasi seperti apa yang dilakukan

oleh manajer band. ... 73 Tabel 8. Informan Personil mengenai apakah ketika manajer band

mengkoordinasikan setiap kegiatan, Personil membantu

manajer band atau tidak ... 75 Tabel 9. Informan Personil mengenai bila Personil melakukan

diskusi band, pernakah Personil memberikan pendapat kepada manajer band dalam melakukan diskusi dan bagaimana sikap Personil dalam diskusi. ... 78 Tabel 10. Informan Personil mengenai jika dalam menarik partisipasi

keseluruhan untuk kemajuan band terdapat konflik,

konflik apa saja yang anda alami. ... 81 Tabel 11. Informan Personil mengenai bagaimana anda mengatasi


(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir ... 40 Gambar 2. Personil Brother Oi! ... 48


(18)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Kita hidup di dunia ini tidak lepas dari peristiwa komunikasi. Apalagi kita sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan orang lain. Ketika komunikasi dihadapkan antara satu orang atau lebih, seperti kita berkomunikasi dengan teman, orangtua, adik, kakak, atau orang lain, maka komunikasi ini dinamakan komunikasi antar pribadi. Ilmu Komunikasi adalah seni menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan melalui saluran-saluran dengan harapan mendapatkan umpan balik (feedback) dan respon yang sesuai dengan keinginan atau tujuan komunikator. Setidaknya itu adalah salah satu dari sekian banyak pengertian Ilmu Komunikasi. Dimana setiap orang memiliki cara-cara tertentu untuk bisa meng-komunikasi-kan pesannya agar mudah dipahami orang lain. Baik itu komunikasi yang terjadi secara langsung (seperti tatap muka) maupun tidak (melalui media).

Komunikasi merupakan sarana kehidupan yang sangat penting dan kehadirannya mutlak dibutuhkan, apalagi dalam proses pembangunan dimana partisipasi aktif segenap lapisan masyarakat harus makin meluas dan terus dikembangkan. Upaya


(19)

pembangunan yang berkesinambungan disegala bidang mempunyai jangkauan universal dan menyeluruh hingga kepelosok tanah air.

Komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang. Penyampaian pesan oleh satu orang dan penerima pesan satu orang atau sekelompok kecil orang dengan berbagai dampaknya dan peluang untuk memberikan umpan balik segera.

Komunikasi antarpribadi sebenarnya merupakan suatu proses sosial dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi. Sebagaimana yang diungkapkan oleh DeVito dalam (Liliweri, 1991:13) komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang yang lain atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang bersifat langsung. Orang memerlukan hubungan antar pribadi terutama untuk dua hal yaitu perasaan dan ketergantungan.

Perasaan mengacu pada hubungan yang bersifat emosional intensif, sementara ketergantungan mengacu pada instrumen antar pribadi seperti mencari kedekatan, membutuhkan bantuan, serta kebutuhan berteman dengan orang lain, yang juga dibutuhkan untuk kepentingan mempertahankan hidup. Salah satu karakteristik penting dari hubungan antar pribadi yaitu hubungan tersebut banyak yang tidak diciptakan untuk diakhiri berdasarkan kemauan atau kesadaran kita.

Hubungan adalah kesinambungan interaksi antara dua orang atau lebih yang memudahkan proses pengenalan satu akan yang lain. Hubungan terjadi dalam


(20)

3

setiap proses kehidupan manusia. Hubungan dapat dibedakan menjadi hubungan dengan teman sebaya, orangtua, keluarga, dan lingkungan sosial. Secara garis besar, hubungan terbagi menjadi hubungan positif dan negatif.

Hubungan positif terjadi apabila kedua pihak yang berinteraksi merasa saling diuntungkan satu sama lain dan ditandai dengan adanya timbal balik yang serasi. Sedangkan, hubungan yang negatif terjadi apabila suatu pihak merasa sangat diuntungkan dan pihak yang lain merasa dirugikan. Dalam hal ini, tidak ada keselarasan timbal balik antara pihak yang berinteraksi. Lebih lanjut, hubungan dapat menentukan tingkat kedekatan dan kenyamanan antara pihak yang berinteraksi. Semakin dekat pihak-pihak tersebut, hubungan tersebut akan dibawa kepada tingkatan yang lebih tinggi.

Band adalah sekelompok perkumpulan orang-orang yang memiliki satu aliran musik dan mempunyai satu cita-cita untuk berkarya dengan membentuk kelompok musik. Band terdiri dari dua jenis yaitu major label dan indie.

Major Label adalah perusahaan yang berproduksi dalam jasa pendistribusian musik oleh para penyanyi dan band-band yang ingin menempuh jasa instan, perusahaan major label dapat membantu dalam hal mengenalkan band-band atau penyanyi baru, major label mengutamakan pasar dalam penjualannya, sehingga para penyanyi atau band yang berada dalam naungan major label harus menuruti major label dalam hal image dan pembuatan lagu, singkatnya, yang sesuai dengan pasar.


(21)

Untuk masuk ke dalam major label, tidak semudah yang dikira, peran manajer sangat penting dengan cara mengirimkan demo lagu ke suatu perusahaan major label, dan apabila demo lagu dari seorang musisi itu sesuai dengan kriteria yang ditawarkan oleh major label, maka dapat bergabunglah seorang musisi tersebut, namun apabila musik yang ditawarkan musisi itu tidak berkenan dengan major label, maka kecil kemungkinan. Contoh yang paling nampak adalah D'masiv, sewaktu belum masuk major label, D'masiv memainkan musik-musik yang agak glam metal, namun setelah masuk major label, musik mereka berubah karena tuntunan major label tersebut.

Artis major label tentunya mutlak masuk ke dalam arus utama alias mainstream karena lebih populer. Mainstream adalah arus umum dari pemikiran mayoritas. Mengapa mereka mudah populer? Karena para artis ini tampil hampir setiap hari di televisi yang merupakan alat hiburan utama bagi rakyat Indonesia sejak zaman orde baru. Selain itu, musik yang mereka bawakan kebanyakan bertempo ringan serta mudah dinyanyikan. Sangat jauh berbeda dengan musik indie. Indie bergerak kepada orientasi pendengar yang segmentatif. Kalaupun akhirnya mendapat respon luas, itu dianggap sebagai bonus. Faktor penentunya adalah sikap artis/band indie tersebut ketika mulai dikenal secara luas. Mereka harus lebih bijak dalam menjaga aliran musik mereka agar karakternya tidak terseret menjadi pasaran.

Istilah independen (sering disingkatkan menjadi indie), dapat berarti 'bebas', 'merdeka' atau 'berdiri sendiri'. Istilah independen juga digunakan dalam musik yang lebih dikenal dengan sebutan musik indie. Musik indie merupakan subkultur


(22)

5

musik yang berdiri sendiri tanpa adanya campur tangan produser besar. Indie merupakan kependekan dari kata yang diambil dari bahasa Inggris yakni Independent yang berarti merdeka, berdiri sendiri, berjiwa bebas, dan tidak bergantung. Sehingga jika diambil pengertian secara bebas, dapat ditafsirkan ada dua pengertian mengenai band indie.

Pengertian yang diberikan pada band indie adalah karya-karya mereka berada di luar mainstreem dari lagu-lagu yang laris di pasaran. Mereka pada umumnya bebas dalam melahirkan karya mereka yang memang sangat berbeda dari yang ada di pasar. Pada umumnya, band-band ini memiliki lagu-lagu yang bisa diterima pasar. Namun, untuk penggarapannya mereka tidak melibatkan major label atau perusahaan rekaman yang telah memiliki nama.

Demi idealisme tersebut, maka konsekuensi yang harus ditanggung adalah mengurus semua hal sendirian, begitu banyak band indie yang tidak bertahan disebabkan: membutuhkan biaya yang tidak sedikit dalam hal promosi, kurangnya komunikasi antara manajer dan personil, terjadinya konflik dikarenakan adanya kecemburuan sosial antara personil band, pengunduran diri dengan alasan dikarenakan melanjutkan pendidikan dan mencari penghasilan yang lebih layak. Inilah penyebab banyaknya musisi indie yang tidak dapat bertahan lama. Peran manajer band sebagai mediasi agar dapat membangun visi dan misi band tersebut untuk mencapai kesuksesan yaitu dengan cara membangun hubungan yang harmonis didalam band tersebut.

Begitu banyak band indie baru yang bermunculan di dunia musik Indonesia, khususnya di Kota Bandar Lampung. Mereka hadir satu-persatu dengan tema dan


(23)

konsep yang hampir sama yang disuguhkan kepada khalayak luas. Hal tersebut membuat khalayak sedikit kesulitan membedakan band-band tersebut. Harus ada ciri khas yang ditonjolkan yang tentu saja berbeda dari band-band lainnya. contohnya band Brother Oi!.

Salah satu band indie asal Bandar lampung ini memiliki keunikan baik dari segi aliran musik, performance, maupun dari masing-masing personil. Keunikan didalam band ini dalam bermusik, Brother Oi! sangat konsisten dengan memainkan musik beraliran Oi ! SKA. Ini tidak terlepas dari pengaruh komunitas tempat band ini dibesarkan dengan memainkan beat yang cukup cepat dan beberapa influence mereka sepeti Bad Manners, Real Big Fish, The Specials, Alpha Boy School, Hepcat, Artificial Life yang mempengaruhi mereka dalam bermusik atau pun berbusana.

Sejak awal terbentuk tahun 2009, Brother Oi! (Lampung), yang terdiri dari Aci (Vocal), Al (Left Guitar), Ucus (Right Guitar), Domba (Bass), Kemas (Keyboard), Izal (Trumpet), Garry (Trumpet), Yua (Trombone), Habib (Drumer) memperkenalkan 3 lagu ciptaan sendiri sekaligus mencoba meng-cover lagu dari band yang meng-influence mereka selama ini, baik dari dalam negri maupun luar negri. Selama rentan waktu 3 tahun belakangan (2009-2012) band ini sering mengisi acara di pensi-pensi besar SMA yang ada di Provinsi Lampung, hingga puncaknya pada pertengahan tahun 2011 band ini mampu bermain di salah satu event clothing terbesar di Asia Tenggara yaitu Kickfest Indonesia di Jakarta lewat sistem voting yang dilakukan satu Indonesia. Dengan terus menunjukan


(24)

7

eksistensinya, Brother Oi! acap kali sering mendapat undangan bermain dari beberapa komunitas musik yang ada di Pulau Jawa.

Berdasarkan Pra-riset yang dilakukan dalam penelitian ini, peneliti menanyakan kepada M. Angga Wijaya sebagai manajer band Brother Oi terhadap tugas seorang manajer band ialah mengorganisasikan dan menjamin semua berjalan sesuai rencana, pada intinya masih banyak tugas seorang manajer band berikut ini adalah tugas penting seorang manager band yaitu:

(Merencanakan): Salah satu tugas Manager Band adalah untuk merencanakan, mengawasi pembangunan dan juga eksekusi akhir dari pembangunan stage/panggung. (Pengoperasian Peralatan): manager band ternyata juga harus mengetahui banyak soal pengoperasian stage sound, lighting, dan sistem rigging. Selain itu juga butuh tahu pengetahuan soal teknis dan juga praktek stage managemen yang aman. (Jadwal): hal yang menjadi salah satu tugas utama pekerjaan seorang manager band, adalah mengatur jadwal. Mulai dari jadwal latihan, sound check, interview, promo lagu dan jadwal manggung. (Mengatur): Manager Band harus bisa mengatur. Salah satunya adalah mengatur jalannya pertunjukan dalam festival musik. Mulai dari lighting dan sound cues yang sesuai dengan permintaan dan lagu tiap artis sampai apa efek special yang diperlukan, semuanya harus diatur dengan rapih oleh Manager Band. Dalam sebuah band diperlukan seorang manajer band yang bertugas mengatur jadwal dan kegiatan band tersebut.


(25)

Dalam pengertian diatas manajer adalah seseorang yang bekerja dengan atau melalui orang lain melalui kegiatan mengkoordinasi berbagai aktifitas pekerjaan dalam upaya untuk mencapai tujuan organisasi. Walalupun nampak sederhana, namun dalam implementasinya kegiatan mengkoordinasi memerlukan kemampuan yang cukup kompleks. Selain peranan manajer sebagai pengatur band, agar tercapai koordinasi yang baik maka perlu adanya hubungan yang baik antara seorang manejer band dengan personil band tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul: Peranan Komunikasi Antar Pribadi Dalam Membangun Hubungan Yang Harmonis (Studi pada Manajer Band Brother Oi! di Bandar Lampung).

B. Rumusan Masalah

Masalah adalah merupakan kesenjangan antara harapan dengan kenyataan (Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke tiga, 2002). Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah peranan komunikasi antar pribadi dalam membangun hubungan yang harmonis pada manajer band terhadap personil Brother Oi! di Bandar Lampung?


(26)

9

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pada hakekatnya adalah merupakan sesuatu yang hendak dicapai dan dapat memberikan arahan terhadap kegiatan yang akan dilakukan. Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk “Mengetahui peranan komunikasi antar pribadi dalam membangun hubungan yang harmonis pada manajer band terhadap personil Brother Oi! di Bandar Lampung”.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitan skripsi ini yaitu :

1. Secara Teoritis

Manfaat penilitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan memperkaya khasanah ilmu komunikasi tentang peranan komunikasi antar pribadi dalam membangun hubungan yang harmonis manajer band terhadap personil.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran penulis sebagai bahan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat tentang pentingnya peranan komunikasi antar pribadi dalam membangun hubungan yang harmonis pada manajer band terhadap personil.


(27)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Komunikasi 1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi sebagai suatu proses dimana seseorang memindahkan perangsang yang biasanya berupa lambang kata-kata untuk mengubah perilaku orang lain. Jadi, dengan demikian komunikasi itu adalah persamaan pendapat dan untuk kepentingan itu maka orang harus mempengaruhi orang lain dahulu sebelum orang lain itu berpendapat, bersikap, bertingkah laku yang sama dengan kita Carl I. Hovland (Widjaja, 2000: 26-27).

Salah satu definisi singkat dibuat oleh Harold D. Lasswell bahwa cara yang tepat

untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Siapa

yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa

dan apa pengaruhnya”.

Paradigma Lasswel di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsure sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni :

a. Komunikator (communicator, sender, source) adalah orang yang menyampaikan pesan atau informasi.


(28)

11

b. Pesan (message) adalah pernyataan yang didukung oleh lambang, bahsa, gambar dan sebagainya.

c. Media (channel, media) adalah sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya, maka diperlukan media sebagai penyampai pesan.

d. Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient) adalah orang yang menerima pesan atau informasi yang disampaikan komunikator.

e. Efek (effect, impact, influence) adalah dampak sebagai pengaruh dari pesan. Jadi, berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu (Effendy, 2003: 10).

Komunikasi merupakan penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain, komunikasi akan berhasil jika adanya pengertian serta kedua belah pihak saling memahaminya. Dimana dapat disimpulkan bahwa komunikasi sangat penting sama halnya dengan bernafas. Kualitas komunikasi menentukan keharmonisan hubungan dengan sesama individu. Adapun bentuk dari komunikasi yaitu (Effendy, 2003: 7) :

a. Komunikasi Personal (Personal Communication). Terdiri dari komunikasi intra personal (Intrapersonal Communication) dan komunikasi antar personal (Interpersonal Communication).

b. Komunikasi kelompok

1) Komunikasi kelompok kecil (small group communication), terdiri dari ceramah, forum, diskusi dan seminar.


(29)

2) Komunikasi kelompok besar (large group communication), terdiri dari kampanye.

3) Komunikasi Organisasi (Organization Communication). 4) Komunikasi Massa (Mass Communication).

Adapun proses komunikasi menurut Onong terbagi atas dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder (Effendy, 2004: 11).

a. Proses Komunikasi Secara Primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang sebagai media. Lambang ini umumnya bahasa tetapi dalam situasi komunikasi tertentu lambang-lambang yang digunakan dapat berupa gerak tubuh, gambar, warna dan sebagainya.

b. Proses Komunikasi Secara Sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Proses ini termasuk sambungan dari proses primer untuk menembus dimensi ruang dan waktu, dalam prosesnya komunikasi sekunder ini akan semakin efektif dan efisien karena didukung oleh teknologi komunikasi yang semakin canggih, yang ditopang oleh teknologi-teknologi lainnya.

2. Fungsi Komunikasi

Komunikasi sebagai ilmu dan seni, sudah tentu memiliki fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam


(30)

13

terjadinya komunikasi tidak terlepas dari bentuk dan fungsi komunikasi, dimana komunikasi yang baik, tidak jauh dari fungsi yang mendukung keefektifan komunikasi. Adapun fungsi-fungsi dari komunikasi adalah sebagai berikut:

a. Menyampaikan informasi (To inform)

Komunikasi berfungsi dalam menyampaikan informasi, tidak hanya informasi tetapi juga pesan, ide, gagasan, opini maupun komentar. Sehingga masyarakat bisa mengetahui keadaan yang terjadi dimanapun.

b. Mendidik (To educate)

Komunikasi sebagai sarana informasi yang mendidik, menyebarluaskan kreativitas, tidak hanya sekedar memberi hiburan, tetapi juga memberi pendidikan untuk membuka wawasan dan kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk pendidikan formal di sekolah maupun untuk di luar sekolah, serta memberikan berbagai informasi tidak lain agar masyarakat menjadi lebih baik lebih maju, dan lebih berkembang.

c. Menghibur (To entertain)

Komunikasi juga memberikan warna dalam kehidupan, tidak hanya informasi tetapi juga hiburan. Semua golongan menikmatinya sebagai alat hiburan dalam bersosialisasi. Menyampaikan informasi dalam lagu, lirik dan bunyi maupun gambar dan bahasa.

d. Mempengaruhi (To influence)

Komunikasi sebagai sarana untuk mempengaruhi khalayak untuk memberi motivasi, mendorong untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa yang


(31)

dilihat, dibaca dan didengar. Serta memperkenalkan nilai-nilai baru untuk mengubah sikap dan perilaku kearah yang baik dan modernisasi.

3. Tujuan Komunikasi

Dalam berkomunikasi tidak hanya untuk memahami dan mengerti satu dan lainnya tetapi juga memiliki tujuan dalam berkomunikasi. Ada empat tujuan komunikasi (Effendy, 2004) yaitu:

a. Perubahan sikap

Memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat akan berubah sikapnya.

b. Perubahan pendapat

Memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat mau berubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi yang disampaikan.

c. Perubahan perilaku

Memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat akan berubah perilakunya.

d. Perubahan sosial

Memberikan berbagai informasi pada masyarakat, yang pada akhirnya bertujuan agar masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi yang disampaikan.


(32)

15

B. Tinjauan Tentang Komunikasi Antar pribadi 1. Pengertian Komunikasi Antar pribadi

Bentuk utama dari komunikasi antarpribadi adalah komunikasi tatap muka, dimana komunikasi ini biasanya merupakan suatu rangkaian pertukaran pesan antara dua individu dalam proses komunikasi, serta diantara individu tersebut berhasil menjalin suatu kontak. Kontak itu berhasil karena antara individu yang melakukan komunikasi tersebut saling mempertukarkan pesan secara bergantian dan berbalas-balasan. Keberadaan interaksi antar individu inilah yang menunjukkan bahwa komunikasi antarpribadi menghasilkan suatu umpan balik pada tingkat keterpengaruhan tertentu. Aksi dan reaksi secara langsung terlihat karena jarak fisik partisipan yang dekat sekali. Interaksi dalam komunikasi antarpribadi, dapat menghasilkan berupa suatu perubahan pendapat, sikap, perilaku dan tindakan tertentu.

Cassagrande dalam (Liliweri, 1991: 48) berpendapat seseorang melakukan komunikasi dengan orang lain karena :

1) Setiap orang memerlukan orang lain untuk saling mengisi kekurangan dan membagi kelebihan.

2) Setiap orang terlibat dalam proses perubahan yang relatif cepat.

3) Interaksi hari ini merupakan spectrum pengalaman masa lalu dan menjadikan orang mengatisipasi masa depan.


(33)

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Cassagrade, dapat disimpulkan bahwa keinginan berkomuniakasi secara pribadi disebabkan oleh dorongan pemenuhan kebutuhan yang belum dan tidak dimiliki seseorang sebelumnya.

Komunikasi antarpribadi mempengaruhi hubungan, jika hubungan dan komunikasi terjalin baik, maka akan terjadi jalinan yang panjang, dimana saling menghargai dan memberikan perhatian antara satu dengan yang lain. Para ahli teori komunikasi mendefinisikan komunikasi antarpribadi secara berbeda-beda, dan berikut ini adalah 3 sudut pandang definisi utama :

a. Berdasarkan Komponen

Komunikasi antarpribadi didefinisikan dengan mengamati komponen-komponen utamanya, yaitu mulai dari penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampak hingga peluang untuk memberikan umpan balik.

b. Berdasarkan Hubungan Diadik

Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang berlangsung diantara dua orang yang mempunyai hubungan yang mantap dan jelas. Sebagai contoh dapat dilihat pada contoh hubungan komunikasi antarpribadi antara ayah dengan anak, pramuniaga dengan pelanggan, guru dengan murid, dan lain-lain. Definisi ini disebut juga definisi diadik, yang menjelaskan bahwa selalu ada hubungan tertentu yang terjadi antara dua orang tertentu, bahkan pada hubungan persahabatan juga dapat dilihat hubungan antarpribadi yang terjalin antara dua sahabat.


(34)

17

Adapun ciri-ciri komunikasi diadik sebagai berikut:

1) Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat.

2) Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan (verbal, dan nonverbal).

3) Keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab para peserta komunikasi.

4) Kedekatan hubungan peserta komunikasi tercermin pada jenis-jenis pesan atau respon nonverbal mereka seperti sentuhan, tatapan yang ekspresif, dan jarak fisik yang dekat.

5) Komunikasi antarpribadi mungkin didominasi oleh satu pihak

c. Berdasarkan Pengembangan

Komunikasi antarpribadi dilihat sebagai akhir dari komunikasi yang bersifat tak pribadi menjadi komunikasi pribadi atau yang lebih intim. Ketiga definisi diatas membantu dalam menjelaskan yang dimaksud dengan komunikasi antarpribadi dan bagaimana komunikasi tersebut berkembang, serta bahwa komunikasi antarpribadi dapat berubah apabila mengalami suatu pengembangan (Devito, 1997: 231-232).

Dalam komunikasi antar pribadi tidak hanya tertuju pada pengertian melainkan ada fungsi yang dari komunikasi antarpribadi itu sendiri. Fungsi komunikasi antarpribadi adalah berusaha meningkatkan hubungan insani, menghindari dan mengatasi konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain (Cangara, 2007: 60).


(35)

Komunikasi antar pribadi seperti bernapas untuk kelangsungan hidup, dimana tidak dapat dielakkan. Komunikasi antarpribadi bersifat transaksional, dari sebuah hubungan manusia yang saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Hubungan antarpribadi yang berkelanjutan dan terus menerus akan memberikan semangat, saling merespon tanpa adanya manipulasi, tidak hanya tentang menang atau kalah dalam beragumentasi melainkan tentang pengertian dan penerimaan (Beebe, 2008: 3-5).

2. Ciri-ciri Komunikasi Antar pribadi

Komunikasi antarpribadi, merupakan jenis komunikasi yang frekuensi terjadinya cukup tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Apabila diamati dan dikomparasikan dengan jenis komunikasi lainnya, maka dapat dikemukakan ciri-ciri komunikasi antarpribadi, Liliweri (1991: 52) mengemukakan bahwa komunikasi antarpribadi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1) Spontan dan terjadi sambil lalu saja (umumnya tatap muka). 2) Tidak mempunyai tujuan terlebih dahulu.

3) Terjadi secara kebetulan di antara peserta yang tidak mempunyai identitas yang belum tentu jelas.

4) Berakibat sesuatu yang disengaja maupun tidak disengaja. 5) Kerapkali berbalas-balasan.

6) Mempersyaratkan adanya hubungan paling sedikit dua orang, serta hubungan harus bebas, bervariasi, adanya keterpengaruhan.


(36)

19

8) Menggunakan berbagai lambang-lambang bermakna.

Sementara itu Judy C.Pearson (Sendjaja, 2002: 21) menyebutkan enam karakteristik komunikasi antarpribadi, yaitu:

1) Komunikasi antarpribadi dimulai dengan diri pribadi (self). Artinya bahwa segala bentuk proses penafsiran pesan maupun penilaian mengenai orang lain, berangkat dari diri sendiri.

2) Komunikasi antarpribadi bersifat transaksi. Ciri komunikasi seperti ini terlihat dari kenyataan bahwa komunikasi antarpribadi bersifat dinamis, merupakan pertukaran pesan secara timbal balik dan berkelanjutan.

3) Komunikasi antarpribadi menyangkut aspek isi pesan dan hubungan antrapribadi. Maksudnya bahwa efektivitas komunikasi antarpribadi tidak hanya ditentukan oleh kualitas pesan, melainkan juga ditentukan kadar hubungan antar individu.

4) Komunikasi antarpribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang berkomunikasi. Dengan kata lain, komunikasi antarpribadi akan lebih efektif manakala antara pihak-pihak yang berkomunikasi itu saling bertatap muka.

5) Komunikasi antarpribadi menempatkan kedua belah pihak yang berkomunikasi saling tergantung antar satu dengan yang lainnya (interdependensi). Hal ini mengindikasikan bahwa komunikasi antarpribadi


(37)

melibatkan ranah emosi, sehingga terdapat saling ketergantungan emosional di antara pihak-pihak yang berkomunikasi.

6) Komunikasi antarpribadi tidak dapat diubah maupun diulang. Artinya, ketika seseorang sudah terlanjur mengucapkan sesuatu kepada orang lain, maka ucapan itu sudah tidak dapat diubah atau diulang, karena sudah terlanjur diterima oleh komunikan. Ibaratnya seperti anak panah yang sudah terlepas dari busurnya, sudah tidak dapat ditarik lagi.

3. Tujuan Komunikasi Antarpribadi.

Dalam kegiatan apapun komunikasi antar pribadi tidak hanya memiliki ciri tertentu, tetapi juga memiliki tujuan agar komunikasi antarpribadi tetap berjalan dengan baik. Adapun tujuan dari komunikasi antarpribadi adalah sebagai berikut :

1) Mengenal diri sendiri dan orang lain. Salah satu cara mengenal diri sendiri adalah melelui komunikasi antarpribadi. Komunikasi antarpribadi memberikan kesempatan bagi kita untuk memperbincangkan diri kita sendiri, dengan membicarakan tentang diri kita sendiri pada orang lain. Kita akan mendapatkan perspektif baru tentang diri kita sendiri dan memahami lebih mendalam tentang sikap dan perilaku kita. Pada kenyataannya, persepsi-persepsi diri kita sebagian besar merupakan hasil yang dari apa yang kita pelajari tentang diri kita sendiri dari orang lain melalui komunikasi antarpribadi.


(38)

21

2) Mengetahui dunia luar. Komunikasi antar pribadi juga memungkinkan kita untuk memahami lingkungan kita secara baik yakni tentang objek, kejadian-kejadian, dan orang lain. Banyak hal yang sering kita bicarakan melalui komunikasi antarpribadi mengenai hal-hal yang disajikan di media massa.

3) Menciptakan dan memelihara hubungan. Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, hingga dalam kehidupan sehari-hari orang ingin menciptakan dan memelihara hubungan dekat dengan orang lain. Dengan demikian banyak waktu yang digunakan dalam komunikasi antarpribadi bertujuan untuk menciptakan dan memelihara hubungan sosial dengan orang lain. Hubungan demikian membantu mengurangi kesepian dan ketegangan serta membuat kita merasa lebih positif tentang diri kita sendiri.

4) Mengubah sikap dan perilaku. Dalam komunikasi antarpribadi sering kita berupaya mengubah sikap dan perilaku orang lain. Keinginan memilih suatu cara tertentu, mencoba makanan baru, membaca buku, berfikir dalam cara tertentu, dan sebagainya. Singkatnya banyak yang kita gunakan untuk mempersuasikan orang lain melalui komunikasi antarpribadi.

5) Bermain dan mencari hiburan. Bermain mencakup semua kegiatan untuk memperoleh kesenangan. Pembicaraan-pembicaraan lain yang hampir sama merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh hiburan. Seringkali hal tersebut tidak dianggap penting, tapi sebenarnya komunikasi yang demikian perlu dilakukan, karena memberi suasana lepas dari keseriusan, ketegangan, kejenuhan, dan sebagainya.


(39)

6) Membantu orang lain. Kita sering memberikan berbagai nasihat dan saran pada teman-teman yang sedang menghadapi masalah atau suatu persoalan dan berusaha untuk menyelesaikannya. Hal ini memperlihatkan bahwa tujuan dari proses komunikais antarpribadi adalah membantu orang lain.

Menurut Devito (1997: 259-268) komunikasi antarpribadi dapat menjadi efektif maupun sebaliknya, karena apabila terjadi suatu permasalahan dalam hubungan, diantaranya hubungan persahabatan, maka komunikasi antarpribadi menjadi tidak efektif. Berikut ini terdapat 3 sudut pandang yang membahas tentang karakteristik komunikasi antarpribadi yang efektif yaitu :

1) Sudut Pandang Humanistik

Sudut pandang yang menekankan pada keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan yang menciptakan interaksi yang bermakna, jujur, dan memuaskan. Beberapa hal yang ditekankan dalam sudut pandang yang memiliki penjabaran yang luas, diantaranya:

a) Keterbukaan, yang memiliki pengertian bahwa dalam komunikasi antarpribadi yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajak berinteraksi, kesediaan untuk mebuka diri, kesediaan untuk mengakui perasaan dan pikiran yang anda miliki dan mempertanggungjawabkannya.

b) Empati, kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain tersebut, dimana seseorang juga mampu untuk memahami motivasi dan


(40)

23

pengalaman orang lain, perasaan, dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa depannya.

c) Sikap mendukung, dalam hai ini merupakan pelengkap daripada kedua hal sebelumnya, karena komunikasi yang terbuka dan empati tidak dapat berlangsung dalam suasana tidak mendukung.

d) Sikap positif, komunikasi antarpribadi akan terbina apabila orang memilki sikap yang positif terhadap diri mereka sendiri, karena orang yang merasa positif dengan diri sendiri akan mengisyaratkan perasaan kepada orang lain, yang selanjutnya juga akan merefleksikan perasaan positif kepada lawan bicaranya, kemudian sifat positif juga dapat diwujudkan dengan memberikan suatu sikap dorongan dengan menunjukkan sikap menghargai keberadaan, pendapat, dan pentingnya orang lain, dimana perilaku ini sangat bertentangan dengan sikap acuh.

e) Kesetaraan, memiliki pengertian bahwa kita menerima pihak lain atau mengakui dan menyadari bahwa kedua belah pihak sama-sama bernilai dan berharga. Karena pada kesetaraan, suatu konflik akan lebih dapat dilihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.

2) Sudut Pandang Pragmatis

Sudut pandang yang menekankan pada manajemen dan kesegaran interaksi secara umum, kualitas-kualitas yang menentukan pencapaian tujuan spesifik.


(41)

Beberapa hal yang ditekankan dalam sudut pandang ini adalah sebagai berikut :

a) Kepercayaan diri, komunikator yang efektif memiliki kepercayaan diri, dimana hal itu dapat dilihat pada kemampuan untuk menghadirkan suasana nyaman pada saat berinteraksi diantara orang-orang yang merasa gelisah, pemalu atau khawatir.

b) Kebersatuan, mengacu pada penggabungan antara pembicara dan pendengar, dimana terciptanya rasa kebersamaan dan kesatuan yang mengisyaratkan minat dan perhatian untuk mau mendengarkan.

c) Manajemen interaksi, dalam melakukan komunikasi dapat mengendalikan interaksi untuk kepuasan kedua belah pihak, hingga tidak seorang pun merasa diabaikan atau merasa menjadi tokoh yang paking penting. Beberapa cara yang tepat untuk melakukannya adalah dengan menjaga peran sebagai pembicara dan pendengar melalui gerakan mata, ekspresi vocal, gerakan tubuh dan wajah yang sesuai dan juga dengan saling memberikan kesempatan untuk berbicara merupakan wujud dari manajemen interaksi.

d) Daya ekspreksi, mengacu pada kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang ingin disampaikan dengan aktif, bukan dengan menarik diri atau melemparkan tanggung jawab kepada orang lain.


(42)

25

e) Orientasi kepada orang lain, dalam hal ini dimaksudkan untuk lebih menyesuaikan diri pada lawan bicara dan mengkomunikasikan perhatian dan minat terhadap apa yang dikatakan oleh lawan bicara.

3) Sudut Pandang Pergaulan Sosial

Sudut pandang yang berdasarkan model ekonomi imbalan dan biaya. Suatu hubungan diasumsikan sebagai suatu kemitraan dimana imbalan dan biaya saling dipertukarkan.

C. Teori Pengungkapan Diri (Self Disclosure)

Pengungkapan diri (self disclosure) adalah proses pengungkapan informasi diri pribadi seseorang kepada orang lain maupun sebaliknya. Pengungkapan diri merupakan kebutuhan seseorang sebagai jalan keluar atas tekanan-tekanan yang terjadi dalam dirinya. Pada teori ini terjadi ketika kita dengan sengaja memeberikan informasi tentang diri kita sendiri kepada orang lain, dimana mereka tidak akan mengetahui dan memahami kita jika kita tidak memberitahukan kepada orang lain. Hubungan antarpribadi tidak akan mencapai keintiman tanpa pengungkapan diri self disclosure (Dayakisni, 2003: 83).

Menurut Morton, pengungkapan diri merupakan membagi perasaan dan informasi yang akrab dengan orang lain. Informasi didalam pengungkapan diri ini bersifat deskriptif dan evaluatif. Deskriptif artinya individu melukiskan berbagai fakta mengenai diri sendiri yang mungkin belum diketahui oleh pendengar. Sedangkan evaluatif artinya individu mengemukakan pendapat atau perasaan pribadinya


(43)

seperti tipe orang yang kita sukai atau hal-hal yang kita sukai atau kita benci (Dayakisni, 2003: 85).

Pengungkapan diri ini dapat berupa berbagai topik seperti informasi prilaku, perasaan, keinginan, motivasi dan ide yang sesuai dan terdapat di dalam diri orang yang bersangkutan. Kedalaman dari pengungkapan diri seseorang tergantung pada situasi dan orang yang diajak untuk berinteraksi. Jika orang yang berinteraksi dengan kita menyenangkan dan membuat kita merasa aman serta dapat membangkitkan semangat maka kemungkinan bagi kita untuk lebih membuka diri amatlah besar. Sebaliknya pada beberapa orang tertentu kita dapat saja menutup diri karena merasa kurang percaya. Dalam proses pengungkapan diri nampaknya individu-individu yang terlibat memiliki kecenderungan memiliki norma timbal balik. Bila seseorang menceritakan sesuatu yang bersifat pribadi pada kita, kita akan cenderung memberikan reaksi yang sepadan. Pada umumnya kita mengharapkan orang lain memeperlakukan kita sama seperti memperlakukan mereka (Dayakisni,2003: 88).

Seseorang yang mungungkapkan informasi pribadi lebih akrab daripada yang kita lakukan akan membuat kita merasa terancam dan kita akan lebih senang mengakhiri hubungan semacam ini. Bila sebaliknya kita yang mengungkapkan diri terlalu akrab dibandingkan orang lain, kita merasa bodoh dan tidak aman. Dalam Johari Window bahwa tiap diri kita memiliki keempat unsur, termasuk yang belum diketahui maupun yang disadari.

Dalam penembangan hubungan terdapat empat kemungkinan sebagaimana terwakili melalui suasana di keempat bagian tersebut (Dayakisni, 2003: 91-94).


(44)

27

a) Bagian yang sifatnya mengetahui diri sendiri dan mengetahui orang lain (terbuka). Melukiskan kondisi antara seseorang dengan yang lain mengembangkan suatu hubungan yang terbuka sehingga dua pihak saling mengetahui masalah tentang hubungan mereka. Pada bagian ini kita mengenal diri kita dalam hal kepribadian, kelebihan dan kekurangan. Menurut konsep ini, kepribadian, kelebihan dan kelemahan yang kita miliki selain diketahui oleh diri sendiri, juga diketahui oleh orang lain. Dengan demikian kita sukses dalam berkomunikasi, maka kita harus mampu memepertemukan keinginan orang lain. Jika ingin menang sendiri dengan cara mendesak kehendak kita pada orang lain, maka hal itu dapat mengundang konflik. Sebab itu, jika bagian terbuka ini makin lebar, dalam arti kita dapat memahami orang lain dan orang lain juga memahami diri kita, maka komunikasi pun terjalin dengan sangat erat. Sebaliknya jika bagian terbuka ini makin mengecil berarti komunikasi cenderung tertutup dan komunikasi yang terjalin belum akrab.

b) Bagian yang sifatnya tidak mengetahui diri sendiri tetapi mengetahui orang lain (buta). Melukiskan masalah hubungan antara kedua belah pihak hanya diketahui orang lain namun tidak diketahui oleh diri sendiri. Pada bagian buta ini orang tidak mengetahui kekurangan yang dimilikinya, tetapi sebaliknya kekurangan justru diketahui oleh orang lain, banyak orang yang mengetahui kelemahannya tetapi ia berusaha menyangkal. Oleh karena itu, jika bagian buta ini melebar ke bagian lain, maka akan terjadi kesulitan. Menurut Joseph Luft, bagian ini ada pada tiap manusia dan sulit dihapuskan sama sekali,


(45)

kecuali menguranginya. Dengan cara bercermin pada nilai, norma dan hukum yang diikuti oleh orang lain.

c) Bagian yang sifatnya mengetahui diri sendiri tetapi tidak mengetahui orang lain (tersembunyi). Masalah hubungan antara kedua pihak diketahui diri sendiri namun tidak diketahui oleh orang lain. Pada bagian ini kemampuan yang kita miliki tersembunyi, sehingga tidak diketahui oleh orang lain ada dua konsep yang erat hubungannya dengan bagian ini, yaitu over disclosure dan under disclosure. Over disclosure ialah sikap terlalu banyak mengungkapkan sesuatu, hingga hal-hal yang seharusnya disembunyikan juga diutarakan. Misalnya saja konflik rumah tangga. Sedangkan under disclosure ialah sikap terlalu menyembunyikan sesuatu yang seharusnya dikemukakan. Terlalu banyak tahu tentang orang lain, namun tidak mau bicara tentang dirinya. Pada bagian tersembunyi ini juga memiliki keuntungan pada diri seseorang jika dilakukan secara wajar. Tetapi jika under disclosure ini muncul, maka akan menyulitkan tercapainya komunikasi yang baik.

d) Bagian yang sifatnya tidak diketahui diri sendiri atau orang lain (wilayah tak dikenal), dimana kedua belah pihak sama-sama tidak mengatahui masalah hubungan di antara mereka. Bagian ini adalah bagian kritis dalam komunikasi. Sebab selain diri kita sendiri yang tidak mengenal diri kita, juga orang lain tidak mengetahui siapa kita. Dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi kesalahan persepsi maupun kesalahan perlakuan kepada orang lain karena tidak saling mengenal baik kelebihan dan kekurangan juga statusnya.


(46)

29

Pada keempat bagian dalam konsep Johari Window merupakan satu kesatuan yang terdapat dalam diri setiap orang. Hanya saja kadar bagian berbeda satu dengan yang lain. Mereka yang mampi bersosialisasi dan membangun hubungan baik, maka akan memperluas bagian terbuka. Sebab dengan memperluas bagian terbuka maka ketiga bagian yang lain akan menyempit. Dengan demikian komunikasi merupakan medium penting bagi pembentukan atau pengembangan pribadi dan untuk kontak sosial.

Melalui komunikasi kita tumbuh dan belajar, kita menemukan pribadi kita dan orang lain, kita bergaul, bersahabat, menemukan kasih sayang, bermusuhan ,membenci orang lain, dan sebagainya. Komunikasi tidak lain merupakan interaksi simbolik. Manusia dalam berkomunikasi lebih pada memanipulasi lambang-lambang dari berbagai benda. Semakin tinggi tingkat peradaban manusia semakin maju orientasi masyarakatnya terhadap lambang-lambang. Adanya empat bentuk dari komunikasi, yaitu komunikasi kelompok, komunikasi massa, komunikasi organisasi dan komunikasi antarpribadi. Dalam hal ini komunikasi antarpribadi sangat membantu untuk mengharmonisasikan hubungan (Dayakisni, 2003: 95).

D. Konteks Peranan

Pengertian peranan menurut Anton Moelyono (2002: 7) adalah sesuatu yang diartikan memiliki arti positif yang diharapkan akan memberikan sesuatu yang lebih guna memperoleh hasil yang baik serta mempengaruhi sesuatu hal lain. Dalam penelitian ini peran yang dimaksud adalah untuk melihat peran manajer


(47)

band terhadap personil dalam usaha membangun hubungan yang harmonis. Dari berbagai kegiatan yang ada nantinya akan dilihat seberapa besar peranannya dalam hal komunikasi antar pribadi dalam membangun hubungan yang harmonis manajer band terhadap personil.

E. Tinjauan Tentang Hubungan 1. Hubungan

Hubungan adalah suatu kegiatan tertentu yang membawa akibat kepada kegiatan yang lain (Djayakusumah, 1998: 25). Selain itu menurut Soekandar (Sandhi, 2004: 7) kata hubungan dapat juga diartikan sebagai suatu proses, cara/arah yang menceritakan/menggambarkan suatu objek tertentu yang membawa dampak atau pengaruh terhadap objek lainnya. Hubungan terjadi dalam setiap proses kehidupan manusia. Hubungan dapat dibedakan menjadi hubungan dengan teman sebaya, orangtua, keluarga, dan lingkungan sosial. Secara garis besar, hubungan terbagi menjadi hubungan positif dan negatif yaitu:

1) Hubungan Positif

Terjadi apabila kedua pihak yang berinteraksi merasa saling diuntungkan satu sama lain dan ditandai dengan adanya timbal balik yang serasi.

2) Hubungan Negatif

Terjadi apabila suatu pihak merasa sangat diuntungkan dan pihak yang lain merasa dirugikan.


(48)

31

Dalam hal ini, tidak ada keselarasan timbal balik antara pihak yang berinteraksi. Lebih lanjut, hubungan dapat menentukan tingkat kedekatan dan kenyamanan antara pihak yang berinteraksi. Semakin dekat pihak-pihak tersebut, hubungan tersebut akan dibawa kepada tingkatan yang lebih tinggi.

Hubungan manusiawi adalah terjemahan dari human relation. Ada juga orang

yang menerjemahkan menjadi “hubungan manusia” dan”hubungan antarmanusia”,

yang sebenarnya tidak terlalu salah karena yang berhubungan satu sama lain adalah manusia (Onong 2002: 138).

Ditinjau dari ilmu komunikasi, hubungan manusiawi itu termasuk ke dalam komunikasi antarpersona sebab berlangsung pada umumnya antara dua orang secara dialogis. Dikatakan bahwa hubungan manusiawi itu komunikasi karena sifatnya action oriented, mengandung kegiatan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang.

Ada dua pengertian hubungan manusiawi, yakni hubungan manusiawi dalam arti luas dan hubungan manusiawi dalam arti sempit.

1) Hubungan Manusiawi dalam Arti Luas

Hubungan manusiawi dalam arti luas ialah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan. Jadi, hubungan manusiawi dilakukan dimana saja: dirumah, dijalan, dalam bis, dalam kereta api, dan sebagianya.


(49)

Berhasilnya seseorang dalam melakukan hubungan manusiawi ialah karena ia bersifat manusiawi: ramah, sopan, hormat, menaruh penghargaan, dan lain-lain sikap yang bernilai luhur.

Sebagai anggota masyarakat, manusia hidup dalam dua jenis pergaulan menurut Ferdinan Tonies dalam (Onong, 2002: 139) disebut Gemeinschaft dan Gesellschaft adalah sebagai berikut:

a. Dalam Gemeinschaft seseorang bergaul dalam suatu kehidupan yang sangat akrab, sedemikian akrabnya sehingga penderitaan atau kebahagiaan yang dialami oleh orang lain dirasakan olehnya seperti penderitaan atau kebahagiaannya sendiri. Sifat pergaulan hidup Gemeinschaft ialah statis-pribadi-tak rasional. Dikatakan statis karena pergaulan hidup dalam masyarakat demekian tidak banyak mengalami perubahan. Sifatnya pribadi (personal) jika terjadi perselisihan, dapat diselesaikan dengan segera. Tidak rasional maksudnya tidak ada tata cara yang mengatur pergaulannya.

b. Dalam Gesellschaft, yakni kehidupan dalam suatu organisasi yang sifatnya dinamis, tidak pribadi, dan rasional. Dinamis artinya hubungannya dengan orang banyak bergantian. Tidak pribadi artinya tidak akrab sehingga jika terjadi benturan psikologis, tidak mudah menyelesaikannya. Rasional artinya ada aturan-aturan ketat yang mengikat. Dalam Gesellschaft orang bergaul berdasarkan perhitungan untung-rugi.

Apa pun sifat pergaulan itu, apakah Gemeinschaft atau Gesellschaft, tujuan hubungan manusiawi adalah pemusatan hati masing-masing yang terlibat dalam


(50)

33

kegiatan itu. Eduard C. Lindeman dalam (Onong 2002: 140) mengatakan bahwa hubungan manusiawi adalah komunikasi antarpersona untuk membuat orang lain mengerti dan menaruh simpati. Orang akan menaruh simpati jika dirinya dihargai. Agar seseorang merasa bahwa dirinya dihargai sebagai layaknya manusia dapat ditunjukkan dengan berbagai cara bergantung pada situasi, kondisi, dan tujuan dilakukannya human relations itu.

2) Hubungan Manusiawi dalam Arti Sempit

Hubungan manusiawi dalam arti sempit adalah juga interaksi antara seseorang dengan orang lain. Akan tetapi, interaksi di sini hanyalah dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Dipandang dari sudut pemimpin yang bertanggung jawab untuk memimpin suatu kelompok, hubungan manusiawi adalah interaksi orang-orang yang menuju satu situasi kerja yang memotivasikan mereka untuk bekerja sama secara produktif dengan perasaan puas, baik ekonomis, psikologis, maupun sosial. Karena manusia yang berinteraksi itu terdiri atas jasmani dan rohani, yang berakal dan berbudi, yang selain merupakan makhluk pribadi juga makhluk sosial, maka dalam melakukan hubungan manusiawi kita harus memperhitungkan diri manusia dengan segala kompleksitasnya itu.

Dalam hal tersebut itulah hubungan manusiawi dalam arti luas dan sempit yang keduanya perlu dilaksanakan oleh seorang pemimpin seperti manajer band terhadap personilnya agar terciptanya hubungan yang harmonis didalam band tersebut.


(51)

F. Tinjauan Tekstual Band

Band adalah sekelompok perkumpulan orang-orang yang memiliki satu aliran musik dan mempunyai satu cita-cita untuk berkarya dengan membentuk kelompok musik. Band terdiri dari dua jenis yaitu Major Label dan Indie.

Major Label adalah perusahaan yang berproduksi dalam jasa pendistribusian musik oleh para penyanyi dan band-band yang ingin menempuh jasa instan, perusahaan major label dapat membantu dalam hal mengenalkan band-band atau penyanyi baru, major label mengutamakan pasar dalam penjualannya, sehingga para penyanyi atau band yang berada dalam naungan major label harus menuruti major label dalam hal image dan pembuatan lagu, singkatnya, yang sesuai dengan pasar.

Untuk masuk ke dalam major label, tidak semudah yang dikira, peran manajer sangat penting dengan cara mengirimkan demo lagu ke suatu perusahaan major label, dan apabila demo lagu dari seorang musisi itu sesuai dengan kriteria yang ditawarkan oleh major label, maka dapat bergabunglah seorang musisi tersebut, namun apabila musik yang ditawarkan musisi itu tidak berkenan dengan major label, maka kecil kemungkinan. Contoh yang paling nampak adalah D'masiv, sewaktu belum masuk major label, D'masiv memainkan musik-musik yang agak glam metal, namun setelah masuk major label, musik mereka berubah karena tuntunan major label tersebut.

Artis major label tentunya mutlak masuk ke dalam arus utama alias mainstream karena lebih populer. Mainstream adalah arus umum dari pemikiran mayoritas.


(52)

35

Mengapa mereka mudah populer? Karena para artis ini tampil hampir setiap hari di televisi yang merupakan alat hiburan utama bagi rakyat Indonesia sejak zaman orde baru. Selain itu, musik yang mereka bawakan kebanyakan bertempo ringan serta mudah dinyanyikan. Sangat jauh berbeda dengan musik indie. Indie bergerak kepada orientasi pendengar yang segmentatif. Kalaupun akhirnya mendapat respon luas, itu dianggap sebagai bonus. Faktor penentunya adalah sikap artis/band indie tersebut ketika mulai dikenal secara luas. Mereka harus lebih bijak dalam menjaga aliran musik mereka agar karakternya tidak terseret menjadi pasaran.

Istilah independen (sering disingkatkan menjadi indie), dapat berarti 'bebas', 'merdeka' atau 'berdiri sendiri'. Istilah independen juga digunakan dalam musik yang lebih dikenal dengan sebutan musik indie. Musik indie merupakan subkultur musik yang berdiri sendiri tanpa adanya campur tangan produser besar. Indie merupakan kependekan dari kata yang diambil dari bahasa Inggris yakni Independent yang berarti merdeka, berdiri sendiri, berjiwa bebas, dan tidak bergantung. Sehingga jika diambil pengertian secara bebas, dapat ditafsirkan ada dua pengertian mengenai band indie.

Pengertian pertama yang bisa diberikan pada band indie adalah karya-karya mereka berada di luar mainstreem dari lagu-lagu yang laris di pasaran. Mereka pada umumnya bebas dalam melahirkan karya mereka yang memang sangat berbeda dari yang ada di pasar, dengan kata lain tidak komersial dan umumnya memiliki pangsa pasar tersendiri terhadap jenis lagu mereka. Contohnya adalah band yang mengambil aliran underground.


(53)

Lalu pengertian kedua dari band indie adalah band yang merekam dan melakukan pemasaran sendiri terhadap lagu-lagu mereka. Pada umumnya, band-band ini memiliki lagu-lagu yang bisa diterima pasar. Namun, untuk penggarapannya mereka tidak melibatkan major label atau perusahaan rekaman yang telah memiliki nama. Demi tetap hidupnya idealisme tersebut, maka konsekuensi yang harus ditanggung adalah dalam harus mengurus semua hal sendirian, terutama dalam hal promosi yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Inilah salah satu penyebab, banyaknya musisi indie yang tidak dapat bertahan lama, ada yang bubar atau bahkan ada yang akhirnya menyerah dengan kemauan dan keinginan produser atas nama pasar dan mengorbankan idealisme bermusiknya selama ini.

Begitu banyak band indie baru yang bermunculan di dunia musik Indonesia, khususnya di Kota Bandar Lampung. Mereka hadir satu-persatu dengan tema dan konsep yang hampir sama yang disuguhkan kepada khalayak luas. Hal tersebut membuat khalayak sedikit kesulitan membedakan band-band tersebut. Harus ada ciri khas yang ditonjolkan yang tentu saja berbeda dari band-band lainnya. contohnya band Brother Oi!.

Salah satu band indie asal Bandar lampung ini memiliki keuinikan baik dari segi aliran musik, performance, maupun dari masing-masing personil. Sejak awal terbentuk tahun 2009, Brother Oi! (Lampung), yang terdiri dari Aci (Vocal), Al (Left Guitar), Ucus (Right Guitar), Domba (Bass), Kemas (Keyboard), Izal (Trumpet), Garry (Trumpet), Yua (Trombone), Habib (Drumer) memperkenalkan 3 lagu ciptaan sendiri sekaligus mencoba cover lagu dari band yang meng-influence mereka selama ini, baik dari dalam negri maupun luar negri. Selama


(54)

37

rentan waktu 3 tahun belakangan (2009-2012) band ini sering mengisi acara di pensi-pensi besar SMA yang ada di Provinsi Lampung, hingga puncaknya pada pertengahan tahun 2011 band ini mampu bermain di salah satu event clothing terbesar di Asia Tenggara yaitu Kickfest Indonesia di Jakarta lewat sistem voting yang dilakukan satu Indonesia. Dengan terus menunjukan eksistensinya, Brother Oi! acap kali sering mendapat undangan bermain dari beberapa komunitas musik yang ada di Pulau Jawa. Dalam bermusik, Brother Oi! sangat konsisten dengan memainkan musik beraliran Oi ! SKA. Ini tidak terlepas dari pengaruh komunitas tempat band ini dibesarkan. Dengan memainkan beat yang cukup cepat dan beberapa influence mereka sepeti Bad Manners, Real Big Fish, The Specials, Alpha Boy School, Hepcat, Artificial Life yang mempengaruhi mereka dalam bermusik atau pun berbusana.

Berdasarkan Pra-riset yang dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti menanyakan kepada M. Angga Wijaya sebagai manajer band Brother Oi terhadap tugas seorang manager band ialah mengorganisasikan dan menjamin semua berjalan sesuai rencana, pada intinya masih banyak tugas seorang manajer band berikut ini adalah tugas penting seorang manager band sebagai berikut:

1. Merencanakan, Salah satu tugas Manager Band adalah untuk merencanakan, mengawasi pembangunan dan juga eksekusi akhir dari pembangunan stage/panggung.

2. Pengoperasian Peralatan, manager band ternyata juga harus mengetahui banyak soal pengoperasian stage sound, lighting, dan sistem rigging. Selain


(55)

itu juga butuh tahu pengetahuan soal teknis dan juga praktek stage managemen yang aman.

3. Jadwal, hal yang menjadi salah satu tugas utama pekerjaan seorang manager band, adalah mengatur jadwal. Mulai dari jadwal latihan, sound check, interview, promo lagu dan jadwal manggung.

4. Mengatur, Manager Band harus bisa mengatur. Salah satunya adalah mengatur jalannya pertunjukan dalam festival musik. Mulai dari lighting dan sound cues yang sesuai dengan permintaan dan lagu tiap artis sampai apa efek special yang diperlukan, semuanya harus diatur dengan rapih oleh Manager Band. Dalam sebuah band diperlukan seorang manajer band yang bertugas mengatur jadwal dan kegiatan band tersebut.

Dalam pengertian diatas manajer adalah seseorang yang bekerja dengan atau melalui orang lain melalui kegiatan mengkoordinasi berbagai aktifitas pekerjaan dalam upaya untuk mencapai tujuan organisasi. Walalupun nampak sederhana, namun dalam implementasinya kegiatan mengkoordinasi memerlukan kemampuan yang cukup kompleks. Selain peranan manajer sebagai pengatur band, agar tercapai koordinasi yang baik maka perlu adanya hubungan yang baik antara seorang manejer band dengan personil band tersebut.


(56)

39

G. Kerangka Pikir

Fungsi komunikasi dalam manajer band ialah meningkatkan hubungan insani (Human relation), menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi dalam band, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain. Komunikasi dalam band dapat meningkatkan hubungan kemanusiaan diantara pihak-pihak yang berkomunikasi. Melalui komunikasi dalam band, juga dapat membangun hubungan yang harmonis, sehingga dapat menghindari dan mengatasi terjadinya konflik-konflik diantara anggota personil.

Melalui komunikasi dalam manajer band, juga dapat dibina hubungan yang baik, sehingga dapat menghindari dan mengatasi terjadinya konflik-konflik diantara anggota personil. Dalam sebuah band diperlukan seorang manajer band yang bertugas mengatur jadwal dan kegiatan band tersebut. Melalui komunikasi ini akan terbentuk keharmonisan, yaitu dalam membangun hubungan yang harmonis dibutuhkan komunikasi antarpribadi. Berdasarkan tinjauan teori di atas, maka dapat disusun sebuah kerangka teori sebagai berikut:


(57)

Gambar 1 Bagan Kerangka Fikir

Aspek peranan komunikasi antarpribadi dimulai dengan lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality). Hasil komunikasi yang terjalin dari seorang manajer band dengan personil diharapkan dapat membentuk pengungkapan diri dalam membangun hubungan yang harmonis terhadap seorang manajer band terhadap personil.

Komunikasi manajer band Hubungan manusiawi terhadap manajer band dengan personil Peranan Komunikasi Antar Pribadi

1. Keterbukaan (Openness) 2. Empati (empathy) 3. Sikap mendukung (supportiveness) 4. Sikap positif

(positiveness)

5. Kesetaraan (Equality)

Harmonis dari Teori Pengungkapan diri (Self-disclosure) Ketidakharmonisan yaitu kurangnya komunikasi dan kesalah pahaman (Misunderstanding) /ketidakpuasan dalam hubungan


(58)

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Lexy J, 2005).

Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dan kawasannya dan dalam peristilahannya.

Penelitian kualitiatif digunakan untuk meneliti objek dengan cara menuturkan, menafsirkan data yang ada, dan pelaksanaannya melalui pengumpulan, penyusunan, analisa dan interpretasi data yang diteliti pada masa sekarang. Tipe penelitian ini dianggap sangat relevan untuk dipakai karena menggambarkan keadaan objek yang ada pada masa sekarang secara kualitatif berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian.


(59)

Penelitian kualitatif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran dan keterangan-keterangan secara jelas dan faktual tentang peranan komunikasi antar pribadi dalam membangun hubungan yang harmonis manajer band terhadap personil.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian melalui pendekatan kualitatif dimana dalam penelitian yang telah dilakukan memiliki tujuan untuk menganalisis dan menggambarkan mengenai peranan komunikasi antar pribadi dalam membangun hubungan yang harmonis manajer band terhadap personil di Bandar Lampung.

Menurut Bogdan dan Taylor (1998: 27) mendefinisikan kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tulisan/lisan dari orang lain/perilaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berusaha melihat kebenaran-kebenaran atau membenarkan kebenaran, namun di dalam melihat kebenaran tersebut, tidak selalu dapat dan cukup didapat dengan melihat sesuatu yang nyata, akan tetapi kadangkala perlu pula melihat sesuatu yang bersifat tersembunyi, dan harus melacaknya lebih jauh ke balik sesuatu yang nyata tersebut.


(60)

43

C. Fokus Penelitian

Penelitian ini akan memfokuskan pada:

1) Peranan komunikasi antar pribadi dalam manajer band Brother Oi! di Bandar Lampung

2) Membangun hubungan yang harmonis terhadap personil Brother Oi! di Bandar Lampung.

D. Informan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan secara purposive, Adapun penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive dimana informan dipilih secara sengaja berdasarkan kriteria-kriteria ditentukan dan ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian.maka informan yang dilibatkan adalah informan dengan kriteria sebagai berikut:

1. Sebagai subjek penelitian adalah manajer band Brother Oi! di Bandar Lampung.

2. Personil band Brother Oi! di Bandar Lampung.

Dalam penelitian ini ditentukan 1 manajer band sebagai subjek penelitian, dan 9 personil band, kriteria yang dimaksud yaitu frontman, pencipta lagu, salah satu personil yang mempunyai tempat latihan dan semua pemain yang ada didalam band yang menjadi informan yaitu sebagai berikut:

1) Manajer band : 1 orang 2) Personil Band : 9 orang


(61)

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Hadari (2000), untuk memperoleh data dalam penelitian ini, maka digunakan teknik pengumpulan data melalui:

1. Observasi

Merupakan teknik yang digunakan untuk memperoleh data melalui turun langsung kelokasi penelitian untuk melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap peristiwa atau masalah yang diteliti. Digunakan peneliti dalam rangka pengamatan pada komunikasi manajer band dengan personil, yaitu komunikasi manajer band dengan personil dalam membangun hubungan yang harmonis.

2. Wawancara

Teknik wawancara digunakan untuk mengungkap keterangan dari responden dengan menggunakan wawancara mendalam (indeepth interview). Sebelum wawancara dimulai, peneliti menceritakan terlebih dahulu pokok-pokok penelitian, kemudian subyek penelitian dibiarkan bercerita tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan peranan komunikasi antar pribadi dalam membangun hubungan yang harmonis manajer band terhadap personil. Wawancara dilakukan peneliti pada manajer band dan personil Brother oi! di Bandar Lampung.


(62)

45

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu suatu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam rangka pengumpulan data sekunder seperti data tentang gambaran peranan komunikasi antar pribadi dalam membangun hubungan yang harmonis manajer band terhadap personil Brother oi!. Dokumentasi berupa foto-foto dari aktifitas dan kegiatan manajer band dan personil Brother Oi!.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian yang akan dilakukan yaitu bersifat kualitatif yaitu menurut Arikunto (2006), bahwa penelitian kualitatif adalah data yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat-kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Dengan analisis kualitatif ini diharapkan dapat menjawab dan memecahkan masalah dengan melakukan pemahaman dan pendalaman secarah menyeluruh dan utuh dari objek yang akan diteliti guna mendapatkan kesimpulan sesuai sesuai dengan kondisi.

1. Reduksi Data

Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, mengabstrakan, dan transpormasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Dimana setelah penulis memperoleh data maka data yang penulis peroleh itu harus lebih dulu dikaji kelayakannya, dengan memilih data mana yang benar-benar dibutuhkan dalam penelitian ini.


(63)

2. Display (Penyajian Data)

Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam penelitian ini penulis menyajikan data yang dibutuhkan dengan menarik kesimpulan dan tindakan dalam penyajian data.

3. Verifikasi (Menarik Kesimpulan)

Kesimpulan selama penelitian berlangsung makna-makna yang muncul dari data yang diuji kebenaranya, kekokohannya dan kecocokannya yang jelas kebenaranya dan kegunaannya. Setelah seluruh data yang penulis peroleh, penulis harus benar-benar menguji kebenaranya untuk mendapatkan kesimpulan yang jelas dari data-data itu, sehingga diperoleh kesimpulan yang jelas kebenarannya dan kegunaannya.


(64)

IV. GAMBARAN UMUM

A. Sejarah berdirinya Band Brother Oi! 1. Identitas Band Brother Oi!

Nama Band : Brother Oi!

Alamat (Basecamp) : Jl. Bayam A6 No.9 Perumnas Langkapura Kec. / Kelurahan : Kemiling, Beringin Raya

Kabupaten / Kota : Bandar Lampung Tahun didirikan : 2009

Nama Manajer : M. Angga Wijaya

(Sumber : Brother Oi! Tahun 2013)

2. Sejarah Singkat Band Brother Oi!

Pada pertengahan 2008 Al Mukhalis (gitar), Fadli Mubaroq (vocal), Raffli Martias (gitar), Febriyaldi (bass), Gary Tofano (trombon), Ijal Seprijal (trompet), Habib Surya (drum). Membentuk sebuah band yang beraliran musik SKA yang bernama Brother Oi!. Pada pertengahan tahun 2009 band ini membutuhkan seorang manajer yang dapat membantu untuk tetap berkarya dimusik Indonesia dan tetap eksis dikalangan anak remeja, akhirnya Ucus


(1)

pribadi adalah bagaimana menyampaikan informasi keseluruh bagian band dan bagaimana menerima informasi dari seluruh bagian band baik personil maupun manajer demi terciptanya tingkat partisipasi yang besar dalam memajukan band Brother Oi!.

(Sumber : hasil observasi (Sumber : hasil observasi Komunikasi antar pribadi dalam membangun hubungan harmonis pada manajer band dan personil band tahun 2013 periode Maret-Juni).


(2)

92

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan Komunikasi antarpribad manager dengan anggota masing-masing personil dalam peranan komunikasi antarpribadi dalam membangun hubungan yang harmonis terbentuk dengan baik. Melalui komunikasi antarpribadi, juga dapat dibina hubungan yang baik dimana antar anggota personil dan manager terjalin komunikasi yang seimbang dengan intensitas yang cukup, sehingga dapat menghindari dan mengatasi terjadinya konflik-konflik diantara anggota personil. Selain itu hasil penelitian yang peniliti lakukan menunjukkan terdapat aspek hubungan yang harmonis dalam Band Brother Oi! hal ini dibuktikan dengan komunikasi antarpribadi yang terjalin berpengaruh terhadap teamwork sehingga terdapat unsur keterbukaan dalam mengungkapkan identitas diri, empati dengan sikap saling membantu, dukungan dengan cara memberikan semangat, kepositifan dengan cara memberikan nasehat, dan kesetaraan dalam visi dan misi band Brother Oi!.


(3)

B. SARAN

Berdasar hasil penelitian dan analisis serta kesimpulan data-data yang dipergunakan dalam penelitian ini, maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi Anggota dan Manajer Group Band

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa komunikasi antarpribadi memiliki hubungan positif dengan teamwork pada anggota band, oleh karena itu anggota band yang berperan dalam dunia hiburan diharapkan dapat menguatkan komunikasi antarpribadinya untuk teamwork dalam segala kegiatan yang berkaitan dengan entertaintment di mana pun ia berada. Untuk mengatasi terjadinya konflik-konflik di dalam group band khususnya pada anggota personil, dengan mempertahankan rasa positif (positivnes) dan kesamaan (Equality), seperti kesamaan visi dan misi, sikap dan idiologi sehingga akan memberikan hasil komunikasi yang baik dalam group band. Selain itu para manajer group band dapat memfasilitasi para anggota band dengan baik sehingga kerja tim di dalam group band tersebut dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Sehingga hubungan yang harmonis dalam sebuah grup band akan menimbulkan pendapat bahwa anak band bukanlah sekumpulan orang yang tidak mengerti bagaimana cara berkomunikasi yang baik dalam kesehariannya.


(4)

111

2. Bagi peneliti selanjutnya

Saran yang dapat diberikan oleh peneliti selanjutnya adalah agar dapat menambah variasi lain yang mungkin dapat mempengaruhi komunikasi antar pribadi dalam grup band Selain itu perlu dikontrol lagi kelemahan kelemahan yang terdapat dalam penelitian ini dan penelitian mengenai hubungan antara komunikasi antar pribadi dalam membangun hubungan yang harmonis pada manager band dan personilnya


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (edisi revisi 5, 342 h), Rineka Cipta, Jakarta.

Bodgan, Robert dan Steven J. Taylor. 1998. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Usaha Nasional, Surabaya.

Beebe, Redmond. 2008. Interpersonal Communication Relating To Others. Pearson Internasional Edition. United Of America.

Dayakisni, T. & Hudaniah. 2003. Psikologi Sosial. Universitas Muhammadiyah. Malang.

Devito, Joseph. A. 1997. Communicology: An Introductio to The Study of Communication. Harper & Row, Publishing, New York-London.

---, Joseph A. 1997. Komunikasi Antar Manusia (Alih Bahasa : Agus Maulana). Professional Books. Jakarta

Djayakusuma, Tams. Periklanan. 1998. Armico. Bandung.

Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Effendi, Onong Uchjana. 2002. Teori komunikasi dan Praktek. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

---, Onong Uchjana. 2003. Dinamika Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

---, Onong Uchjana. 2004. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. PT Citra Aditya. Bandung.

Gunara, Sandhi. 2004. Nocturne Opus 32 Nomor 1 karya Frederic Francois Chopin (studi analisis karya). Skripsi S1 FPBS UPI. Bandung.


(6)

Moeliono, Anton M. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.

Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

---, Deddy. 2002, Metode Penelitian Kualitatif Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Moelong, Lexy. J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nawawi, Hadari. 2000. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta : UGM Press Sendjaja, S. Djuarsa. 2002. Teori Komunikasi. Universitas Terbuka. Jakarta. Widjaja, 2000. Dimensi-Dimensi Komunikasi. Alumni. Bandung.

Sumber Online :

http://pradianafeberia.wordpress.com/

http://pradianafeberia.wordpress.com/. Diakses pada tanggal 4 Februari 2013.

http://www.therockline.com

http://www.therockline.com/tips-a-trik/747-tugas-dan-kapasitas-manager-band.html. Diakses pada tanggal 4 Februari 2013. http://blog.uin-malang.ac.id

http://blog.uin-malang.ac.id/sugenglprabowo/2010/09/23/manajer-dan-fungsi-manajemen/. Diakses pada tanggal 4 Februari 2013

http://indoking.blogspot.com

http://indoking.blogspot.com/2012/06/pengertian-band-indie.html. Diakses pada tanggal 20 Februari 2013

http://groupthree85.blogspot.com

http://groupthree85.blogspot.com/2012/11/pengertian-band.html. Diakses pada tanggal 27 Februari 2013

http://id.answers.yahoo.com

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100112215206AAz gd3W. Diakses pada tanggal 27 Februari 2013

http://blog.ub.ac.id

http://blog.ub.ac.id/herda/2012/09/11/sekat-itu-bernama-mainstream/. Diakses pada tanggal 27 Februari 2013