22
Miller 1987 mendefinisikan budaya organisasi sebagai kumpulan nilai yang dianut dalam organisasi dan
mendasari bagaimana mengelola organisasi tersebut. Lebih lanjut Miller menambahkan bahwa nilai-nilai
tersebut merupakan keyakinan yang dipegang teguh dan kadang-kadang tidak terungkap. Davis dalam Wirawan,
2007 mengemukakan
bahwa budaya
organisasi merupakan pola kepercayaan dan harapan yang dianut
oleh anggota organsasi. Kepercayaan dan harapan tersebut menghasilkan nilai-nilai yang dengan kuat membentuk
perilaku para individu dan kelompok-kelompok anggota organisasi.
Berdasarkan paparan di atas maka penulis mengacu pada pengertian budaya organisasi menurut
Glaser 1987 mendefinisikan budaya orgaisasi sebagai bagian dari pola-pola keyakinan, simbol, ritual, dan mitos
yang berkembang seiring dengan waktu dan bekerja sebagai perekat yang menyatukan organisasi bersama-
sama.
2. Dimensi Budaya Organisasi
Glaser 2003 mengungkapkan dimensi yang terdapat dalam budaya organisasi. Terdapat enam dimensi
budaya organisasi menurut Glaser yaitu :
23
a.
Teamwork
kerjasama Karyawan memandang kelompok kerja mereka
beroperasi sebagai sebuah tim di mana kepercayaan tinggi dan orang-orang diperlakukan secara adil dan
konsisten. Manajemen dan karyawan dianggap memiliki
hubungan kerja
yang produktif.
Mendengarkan satu sama lain, konstruktif menghadapi masalah bersama-sama.
b. Morale
moral Karyawan merasa termotivasi untuk menjadi efisien
dan produktif, dan mengeluarkan upaya terbaik mereka. Karyawan merasa dihormati oleh orang-orang
dalam kelompok kerja mereka dan seluruh organisasi c.
Information Flow
arus informasi Karyawan mendapatkan cukup informasi agar menjadi
efisien dan produktif, jika mereka tahu mengapa perubahan dibuat, dan sejauh mana mereka tahu apa
yang terjadi di luar bagian pekerjaan mereka. d.
Employe Involvement
keterlibatan karyawan Karyawan merasa bahwa mereka memiliki suara
dalam keputusan yang memengaruhi pekerjaan mereka, mereka menganggap bahwa ide-ide mereka
meminta dan dihargai. Karyawan merasa bahwa masukan mereka penting dan ditindaklanjuti.
24
e. Supervision
Atasan
Supervision
mengacu pada
persyaratan dalam
pekerjaan yang dibuat jelas, Seberapa baik atasan mendengarkan
karyawan, atasan
membiarkan karyawan tahu kapan mereka telah melakukan
pekerjaan yang baik dan memberikan kritik dengan cara
yang positif.
Seberapa baik
pengawas mendelegasikan tanggung jawab.
f.
Meetings
pertemuan Mengacu pada efektivitas dan efisiensi pertemuan.
Keputusan yang dibuat pada pertemuan bisa dimasukkan ke dalam tindakan, setiap orang
mengambil bagian dalam diskusi pada pertemuan dan melakukan diskusi-diskusi sesuai jalur. Pertemuan
dipandang sebagai waktu yang dihabiskan dengan baik.
Dalam penelitiannya,
Denison 1995
mengemukakan empat dimensi budaya organisasi. Keempat dimensi tersebut yaitu :
a.
Involvement
keterlibatan yaitu
menyangkut keterlibatan pribadi individu, pemberdayaan dalam
organisasi dan mencerminkan fokus pada dinamika internal organisasi dan fleksibilitas. Keterlibatan
dalam organisasi
adalah dimana
organisasi membangun
tim dalam
organisasi, dan
25
mengembangkan kemampuan sumber daya manusia di semua level. Tingkat keterlibatan dan partisipasi yang
tinggi akan menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab, sehingga diperoleh komitmen
karyawan yang tinggi kepada organisasi. b.
Consistency
konsistensi yakni dimana organisasi memiliki
aturan-aturan main
yang konsisten,
terkoordinasi dengan baik, dan terintegrasi dengan baik. Sistem kepercayaan bersama, nilai-nilai, dan
simbol-simbol merupakan dasar yang efektif untuk menyamakan konsensus dan mencapai aksi yang
terkoordinasi. c.
Adaptability
adaptabilitas adalah dimana organisasi memiliki orientasi kepada pelanggan, mengambil
resiko dan belajar, serta memiliki kemampuan dan pengalaman menciptakan perubahan. Budaya yang
adaptif dicirikan oleh organisasi dimana orang-orang berani mengambil resiko, percaya satu sama lain,
memiliki pendekatan proaktif untuk kehidupan organisasi, bekerja bersama untuk mengidentifikasi
masalah, percaya kepada kemampuan diri sendiri dan kepada kemampuan koleganya, serta memiliki
antusiasme untuk melakukan pekerjaan mereka. d.
Mission
misi adalah dimana fungsi dan tujuan bersama organisasi yang tertuang dalam misi
26
organisasi menyebabkan para karyawan dengan alasan non-ekonomi bersedia untuk menginvestasikan upaya
mereka demi kebaikan organisasi, karena adanya harapan karyawan kepada organisasi.
Berdasarkan uraian
di atas
penulis akan
menggunakan dimesi budaya organisasi yang dipaparkan oleh Glaser 2003 sebagai landasan dalam penelitian ini.
Dimensi tersebut meliputi
teamwork, morale, information flow, employe involvement, supervision
, dan
meetings
. Hal ini dikarenakan dalam salah satu dimensi milik Denison
terdapat sub aspek mengenai pemberdayaan yang merupakan variabel terikat dalam penelitian sehingga
peneliti memilih menggunakan dimensi milik Glaser.
3. Fungsi Budaya organisasi